Archives

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu | Puskesmas dengan Pelayanan Prima

Gambar : Kemenkes

Puskesmas merupakan garda terdepan dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat. Hal tersebut karena Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang terdekat ke masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatannya.

Pembangunan Puskesmas di seluruh kecamatan merupakan upaya pemerintah dalam pemerataan pelayanan kesehatan. Dengan dukungan sumber pendanaan yang memadai, Puskesmas saat ini telah berubah menjadi lebih baik, mempunyai tampilan fisik yang bagus dan nyaman untuk memenuhi kepuasan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya. Namun, tampilan fisik gedung saja tentu belum dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat secara utuh tanpa adanya penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terbaik dari petugas Puskesmas.

Dengan tersedianya Puskesmas sebagai pelaksana upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan hingga ke pelosok, diharapkan seluruh masyarakat dengan mudah mendapatkan pelayanan yang berkualitas, komprehensif dan berkesinambungan di wilayahnya masing-masing. Tantangan dan hambatan dalam pemberian pelayanan, tentu akan selalu ditemui oleh tenaga kesehatan di Puskesmas.

Namun upaya peningkatan kualitas pelayanan Puskesmas dalam mewujudkan pelayanan prima saat ini menjadi semakin penting mengingat bahwa Puskesmas merupakan penanggungjawab wilayah dan pelaksana utama pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan kabupaten/kota. Selain itu, pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan perkembangan media informasi yang semakin luas di period digitalisasi industri 4.0 juga menuntut Puskesmas untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Sistem kesehatan di period JKN bukan hanya menuntut Puskesmas mampu sebagai gatekeeper yang kuat namun juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dianggap paling berkualitas dan dipercaya untuk menjadi kontak pertamanya dalam menjaga kesehatan.

Di period keterbukaan dan kemudahan akses informasi melalui web dan media sosial yang semakin luas citra sebuah fasilitas termasuk Puskesmas dengan mudah terbentuk dan tersebar berdasarkan pengalaman yang disampaikan masyarakat melalui media sosial tersebut.

Puskesmas yang memberikan pelayanan prima (service excellence) adalah Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan yang secara konsisten memenuhi kebutuhan (wants) pasien atau masyarakat dan bahkan dapat melampaui keinginan dan kebutuhan atau ekspektasi (desires and calls for) masyarakat sebagai pengguna.

Melalui riwayat pengalaman yang diterima, maka akan terbentuk citra Puskesmas yang dapat mempengaruhi persepsi dan ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang akan diterimanya dari Puskesmas tersebut.

Adanya keluhan, terjadi karena pelayanan yang diterima lebih rendah dari persepsi awal atau tidak sesuai dengan harapan. Hal ini akan menjadi pengalaman “Boo” bagi penerima layanan.

Sebaliknya, pengalaman “Wow” akan dirasakan masyarakat jika pelayanan yang mereka terima melebihi persepsi dan ekspektasi awal.

Dengan pemahaman tersebut maka Puskesmas yang memberikan pelayanan prima memiliki ciri kinerja yang baik, ditunjukkan antara lain dengan tercapainya goal indikator program/pelayanan, dan tidak ada keluhan (zero grievance).

Perkembangan teknologi informasi termasuk web dan media sosial selain dapat mendekatkan maupun mempercepat pelayanan kesehatan bagi masyarakat (misalnya mempercepat sampainya informasi edukasi kesehatan, memodifikasi metode pemeriksaan atau mempersingkat birokrasi pendaftaran), juga dapat menjadi kesempatan baik bagi Puskesmas dalam mengatasi keluhan masyarakat, Puskesmas dapat menggali informasi kebutuhan dan harapan masyarakat dengan menyediakan wadah pengaduan atau penyampaian saran dan keluhan baik secara digital maupun scorching line.

Namun, kemudahan teknologi ini pun dapat menjadi sebuah tantangan bagi Puskesmas agar selalu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan harapan pelanggan untuk menghindari keluhan yang dapat berakibat negatif pada citra Puskesmas. Sebagai contoh, kemudahan dalam menyampaikan pengalaman melalui media sosial saat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik di salah satu Puskesmas dapat membentuk citra positif Puskesmas tersebut. Demikian sebaliknya, dapat pula membentuk citra negatif jika pelayanan kesehatan yang diterima tidak baik. Walaupun jika dipandang dari sisi positif, hal ini akan memacu Puskesmas untuk melakukan upaya peningkatan kualitas secara terus menerus/high quality enchancment.

Pelayanan prima dalam pelayanan kesehatan merupakan kombinasi dari pemberian pelayanan yang luar biasa dalam segi klinis (layanan profesional) dan pendekatan private. Peningkatan pelayanan klinis dapat dicapai dengan penguatan kompetensi fasilitas kesehatan dari segi fisik fasilitas maupun pengetahuan dan keterampilan teknis tenaga kesehatan. Sedangkan peningkatan pelayanan private tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang komunikasi interpersonal dan intrapersonal namun perlu kesungguhan dalam mengasahnya agar memberikan pengalaman yang baik bagi masyarakat ketika mendapatkan pelayanan kesehatan.

Dalam proses menuju pelayanan prima, Puskesmas perlu memperhatikan prinsip pelayana 4C yaitu Custom-made, Value, Comfort dan Communication.
Custom-made
Tidak ada dua individu yang sama bahkan ketika mereka kembar sekalipun. Oleh karena itu, walaupun penyakit yang dideritanya sama, namun pelayanan (therapy) yang diberikan kepada individu dapat saja berbeda-beda tergantung kondisi lain yang dimiliki oleh masing-masing. Hal yang sama juga terjadi pada kepuasan dan harapan, perlakuan yang sama pada dua orang berbeda dapat saja memberikan persepsi dan kepuasan yang berbeda. Puskesmas dapat melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat untuk menjawab keluhan masyarakat. Karena harapan tiap kelompok masyarakat dapat berbeda, maka Puskesmas perlu melakukan pendekatan sesuai dengan kebutuhan setiap individu atau kelompok masyarakat (Costumized).
Banyak cara untuk mengetahu kondisi keluhan individu misalnya dengan menggali kondisi kesehatan secara menyeluruh sehingga dapat memberikan gambaran rencana perawatan komprehensif yang dapat diberikan. Begitu pula dengan identifikasi kepuasan pelanggan, dapat dilakukan melalui wawancara, menyediakan kotak saran maupun survei kepuasan.
Dengan demikian pelayanan oleh Puskesmas dapat diberikan dengan lebih tepat atau sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Perlu juga melibatkan pasien dalam rencana perawatan agar pasien memahami dan mematuhi pengobatan yang mereka terima.

Value
Bayangkan jika anda tinggal jauh dari fasilitas kesehatan dan pada saat anda datang dalam kondisi sakit, ternyata pelayanan saat itu tidak tersedia karena jadwal tidak jelas, atau petugas tidak hadir, atau obat tidak tersedia dan lain sebagainya. Atau ternyata anda menghadapi lamanya antrian untuk mendapatkan pelayanan atau pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan apa yag dijanjikan oleh penyedia layanan. Tentu anda akan kecewa mengingat pengorbanan yang sudah anda berikan, tidak hanya biaya yang dikeluarkan namun pengorbanan lain seperti tenaga, perasaan maupun hilangnya kesempatan/waktu yang seharusnya dapat dimanfaatkan lebih baik daripada itu. Puskesmas dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat agar pengorbanan (value) tersebut sebanding atau malah lebih kecil daripada pelayanan yang diperoleh masyarakat.
Puskesmas dapat menjalankan Puskesmas keliling dengan penjadwalan yang tetap, atau dengan dilakukannya kunjungan keluarga (house visite) seperti pada PIS-PK maupun Perkesmas atau dengan mengaktifkan kerjasama jejaring dan jaringan seperti Posyandu, posbindu, poskesdes, dan sebaginya, untuk memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.
Kemudahan akses pelayanan ini juga dapat dilakukan di dalam fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya dengan menjalankan prosedur (SOP) yang mudah melalui alur dan tahapan yang jelas. Kejelasan terhadap prosedur administrasi serta rencana perawatan yang komprehensif termasuk promotif dan preventif juga perlu diberikan agar pengorbanan masyarakat tidak sia-sia.
Puskesmas dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah proses tersebut. Sebagai contoh, Puskesmas dapat menyediakan pendaftaran on-line atau sistem antrian elektronik, rekam medis on-line dan sebagainya.

Convinience
Kenyamanan merupakan hal yang penting bagi masyarakat sebagai pengguna layanan, juga penting bagi tenaga kesehatan sebagai petugas yang bekerja setiap hari di lingkungan fasilitas tersebut. Bayangkan jika kita bekerja di lingkungan yang kotor, peralatan yang tidak lengkap dan tidak terawat, mendapatkan banyak kesulitan mencari berkas, dll. Tentu kita tidak akan merasa betah setiap hari bekerja dilingkungan tersebut. Begitu pula bagi pasien atau masyarakat, jika tidak disediakan ruang tunggu yang cukup, tempat duduk yang cukup, sulit mencapai ruangan yang dituju, dsb.
Tentu hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan yang pada akhirnya akan menimbulkan keluhan .
Kenyamanan merupakan dampak dari sistem manajemen pelayanan bermutu baik; merupakan produk pelayanan prima. Tercermin ciri keseluruhan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin):
Ringkas : Manajemen stok barang, Sistem informasi kesehatan, tahapan layanan secara sistem tertata baik, dsb.
Rapi : Kategorisasi/Labelling layanan maupun barang, structure ruangan, konektivitas ruangan tertata dalam sistem dengan baik.
Resik : SOP sistem kebersihan, jadwal dan tanggungjawab petugas kebersihan , peralatan kebersihan yang baik, dsb.
Rawat : Perawatan alat, perawatan fasilitas, perawatan sistem, mempertahankan pencapaian, dll.
Rajin Disiplin, datang tepat waktu, dll.

Communication
Puskesmas dengan prinsip kemandirian masyarakat bertanggungjawab mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Perubahan kemandirian dan kesehatan masyarakat tersebut dapat terjadi jika masyarakat sudah percaya dan loyal terhadap saran kesehatan petugas Puskesmas. Dan hal ini hanya dapat terjadi jika komunikasi sudah terjalin dengan baik. Komunikasi tidak hanya proses penyampaian informasi namun juga proses pembentukan pendapat (public opinion) dan sikap publik (public perspective). Sikap inilah yang menimbulkan loyalitas dan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Sumber : Buku Puskesmas Melayani Sepenuh Hati, Direktorat Yankes Primer Kemenkes RI, tahun 2019.

Panas Mendidih, Siswa di Pakistan Tewas Kena Heatstroke saat Ujian

Jakarta

Satu orang siswa di daerah Khairpur, Sindh, Pakistan, dilaporkan tewas setelah mengalami heatstroke. Kejadian ini terjadi saat siswa tersebut sedang mengikuti ujian untuk sertifikat Sekolah menengah Atas di Perguruan Tinggi Negeri di Therhi. Berdasarkan laporan, ada ratusan siswa yang mengikuti ujian tersebut.

Siswa bernama Mehtab Ali tersebut mengalami sengatan panas hebat yang diperburuk oleh pelepasan beban dan kondisi tak higienis di pusat pemeriksaan di perguruan tinggi tersebut. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun saat dalam perjalanan, siswa tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Dikutip dari Daybreak, adapun wilayah di distrik tersebut dilaporkan mencapai suhu 43 derajat celcius pada Rabu minggu lalu.

Selain kasus kematian Mehtab, dilaporkan pula ada sejumlah mahasiswa yang jatuh pingsan di beberapa perguruan tinggi, termasuk Perguruan Tinggi Gelar Mehar Shah, Perguruan Tinggi Gelar Kotdiji, Perguruan Tinggi Gelar Thehri, dan Perguruan Tinggi Wanita.

Sebelumnya, Menteri Sindh untuk Universitas dan Dewan Pendidikan Ismail Rahoo sempat mendesak pihak berwenang untuk memastikan pasokan listrik tidak terputus karena cuaca yang sangat panas. Di samping itu, pemerintah setempat juga sudah mengumumkan bahwa liburan musim panas di semua institusi pendidikan akan berlangsung mulai 1 Juni 2023 hingga 31 Juli 2023.

Terkait Warmth Stroke

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), heatstroke adalah penyakit terkait serangan panas yang serius. Itu terjadi ketika tubuh tidak lagi dapat mengontrol suhunya, seperti suhu tubuh naik dengan cepat, mekanisme berkeringat gagal, dan tubuh tidak dapat menjadi dingin.

Saat serangan panas terjadi, suhu tubuh dapat naik hingga 106°F (41 celcius) atau lebih tinggi dalam waktu 10 hingga 15 menit. Heatstroke dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian jika orang tersebut tidak mendapatkan perawatan darurat.

Adapun gejalanya meliputi:

  • Kebingungan, perubahan standing psychological, bicara cadel
  • Kehilangan kesadaran (koma)
  • Panas, kulit kering atau banyak berkeringat
  • Kejang
  • Suhu tubuh yang sangat tinggi
  • Deadly jika pengobatan tertunda

Serupa, spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (Kanker) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, juga menjelaskan beberapa waktu lalu, bahwa jika temperatur tubuh mencapai lebih dari 40 derajat celcius selama 10 hingga 15 menit, bisa terjadi heatstroke dan kematian atau kecacatan permanen. Terlebih, jika kondisi tersebut tidak segera ditangani.

Menurutnya, lansia berusia 65 tahun ke atas adalah kelompok yang paling berisiko mengalami heatstroke. Selain itu, bayi, balita, dan pengidap obesitas juga perlu dipantau rentan mengalami dehidrasi.

“Terakhir, yang berisiko tinggi adalah yang fisiknya sedang sakit. Seperti sakit jantung, tekanan darah tinggi, yang sedang minum obat antidepresan, orang, gangguan sirkulasi pembuluh darah, Deep Vein Thrombosis (DVT), atau trombosis vena dalam, dan polisitemia,” imbuhnya dalam cuitan di akun Twitter @ProfesorZubairi, Kamis (27/4/2023).

Simak Video “Malaysia Dilanda Suhu Tinggi, Satu Orang Tewas
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Mengenal Bedah Toraks dan Kardiovaskular bersama dr. Wirya A Graha, Sp. BTKV. Subsp. JD (Okay) – Bethsaida Hospital

Mengenal Bedah Toraks dan Kardiovaskular bersama

dr. Wirya A Graha, Sp. BTKV. Subsp. JD (Okay)


Buat Janji dokter

    dr. Wirya Ayu Graha, Sp. BTKV. Subsp. JD (Okay) merupakan dokter spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular dan Konsultan Bedah Jantung Dewasa di Bethsaida Hospital. Beliau adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan menyelesaikan Subspesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular di universitas yang sama.

 

    dr. Wirya adalah dokter spesialis yang secara khusus memiliki keahlian di bidang pembedahan Toraks, Kardiak dan Vaskular. Toraks adalah nama lain dari rongga dada, kardiak memiliki arti jantung sedangkan vaskular sendiri adalah pembuluh darah. Singkatnya, spesialis BTKV menangani pembedahan daerah dinding dada dan organ-organ dalam rongga dada seperti jantung, paru, tenggorok, serta pembuluh darah di tubuh. Dalam praktiknya, spesialis BTKV bekerja sama dengan dokter spesialis jantung, spesialis paru, penyakit dalam, anestesi/pembiusan, dan dengan spesialis lainnya.

 

Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular dan Konsultan Bedah Jantung Dewasa mempunyai keahlian dalam mengatasi berbagai kondisi seperti:

  1. Melakukan pembedahan Bypass Coroner atau CABG (Coronary Artery Bypass Graft) pada kelainan jantung koroner
  2. Melakukan pembedahan pada katup jantung seperti Mitral valve surgical procedure, Aortic Valve Surgical procedure dan katup jantung lain
  3. Tindakan emergency pada jantung seperti Tamponade jantung
  4. Kelainan jantung bawaan seperti Atrial Septal Defect, Ventricle Septal Defect, dan Tetralogy of Fallot
  5. Kanker yang terjadi pada space rongga dada, termasuk kanker Esofagus, tumor Mediastinum dan kanker paru
  6. Gangguan paru berat akibat TBC paru yang memerlukan tindakan pembedahan seperti batuk darah massif, Fungus Ball, Lung Collapse atau Destroyed Lung
  7. Emfisema atau udara bawah kulit yang berat
  8. Hernia diafragma atau adanya organ perut yang naik ke rongga dada baik akibat kelaianan bawaan atau trauma
  9. Akses vaskular untuk kepentingan cuci darah (hemodialisa) seperti Double Lumen Catheter, Tunnel Double Lumen, AV Shunt/fistula dan AV Graft
  10. Tindakan Endovascular untuk memperbaiki aliran darah pada kaki diabetes atau sumbatan pada pembuluh darah lain
  11. Tindakan minimal invasive untuk tatalaksana Varises
  12. EVAR (EndoVascular Aortic Restore) dan TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Restore)

 

   Selain bedah toraks dan kardiovaskular, dr. Wirya juga memiliki keahlian dalam pembedahan jantung dewasa. Tindakan-tindakan yang biasa dilakukan untuk pembedahan jantung pada dewasa adalah Coronary Arterial Bypass Graft (CABG) baik di usia muda atau usia lanjut, kelainan katup jantung yang berat yang membutuhkan pembedahan seperti Katup Mitral, Aorta, Tricuspid atau Pulmonal, Angioplasti, Kardiomioplasti, Transplantasi dan operasi invasif minimal. 

 

 

   Dalam menentukan masalah kesehatan atau analysis penyakit pasien, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi riwayat penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang. Setelah analysis dipastikan, dokter akan menentukan metode penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien. Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi organ dada, termasuk jantung dan paru-paru, agar dapat kembali berfungsi dengan baik. Dengan penanganan yang tepat, risiko terjadinya komplikasi pun akan berkurang.

 

Evaluation : dr. Wirya Ayu Graha, Sp.BTKV. Subsp. JD(Okay)


Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu | Hindarkan Penularan Covid-19 Bagi Nakes di Tempat Pelayanan Kesehatan

Hindarkan Penularan Covid-19 Bagi Nakes di Tempat Pelayanan Kesehatan

Rusmini WiyatiJul 10, 2020

Gambar oleh pixabay

Berbagai upaya telah dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien agar tidak tertular virus covid-19 dari pasien yang dirawatnya, antara lain penggunaan APD sesuai standar, baik jenis APD yang digunakan, cara memakai maupun cara melepasnya.

Beberapa rumah sakit telah “kecolongan” karena pasien/keluarga tidak jujur mengatakan riwayat penyakit pasien sebelum dirawat sehingga akhirnya petugas kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut harus dikarantina, bahkan ada yang tertular hingga jatuh sakit dan meninggal.

Tidak selamanya sumber penularan covid-19 berasal dari pasien, bisa juga penularan berasal dari sesama nakes yang tanpa disadari telah terpapar penyakit ini. Oleh karena itu ada hal-hal yang tidak kalah penting untuk dihindari oleh petugas kesehatan agar tidak tertular penyakit, antara lain :

  1. Merasa sesama nakes aman dari penularan padahal bisa saja teman nakes tersebut adalah OTG (Orang Tanpa Gejala yang telah kontak dengan penderita covid-19).
  2. Bergerombol saling berdekatan mengabaikan jarak aman ketika tidak melayani pasien.
  3. Makan bersama sambil mengobrol tanpa menyadari bahwa mereka dalam kondisi tidak menggunakan masker sehingga bisa terjadi penularan virus secara droplet maupun airborne.
  4. Menggunakan alat makan/minum secara bersamaan.
  5. Tidak menggunakan masker dan menjaga jarak aman ketika bersama-sama di dalam kendaraan.
  6. Membuang bekas alat medis tidak sesuai dengan standar.

Infeksi virus covid-19 bisa mengenai siapa saja, karena itu harus tetap waspada terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita. Dengan semakin meningkatnya jumlah Orang Tanpa Gejala berarti semakin banyak juga sumber penularan yang berada di sekitar kita.

4 Posisi Seks Paling ‘Tidak Ramah Mr P’, Bisa Patah kalau Tak Hati-hati

Jakarta

Berbagai variasi posisi bercinta bisa membantu menghadirkan warna baru dalam kehidupan bercinta pasutri. Variasi posisi ini juga bisa membantu meningkatkan keintiman dan memberikan kepuasan yang optimum.

Namun sayangnya, di balik banyaknya variasi posisi seks, terdapat sejumlah posisi yang tergolong cukup berbahaya untuk dilakukan. Sebab, sejumlah posisi berpotensi besar menyebabkan cedera yang dapat membahayakan.

Berikut adalah 3 posisi seks yang tergolong paling berbahaya, dikutip dari Occasions of India.

1. Cowgirl

Menurut sebuah studi yang dirilis oleh US Nationwide Institute of Well being, posisi cowgirl, yang menempatkan wanita di posisi atas, bisa membahayakan organ intim pria. Berdasarkan studi tersebut, ketika wanita berada di posisi atas, besar potensi tidak ada cukup lubrikasi sehingga membuat penetrasi menjadi sulit.

Selain itu, posisi ini juga bisa memicu terjadinya cedera karena beban tubuh berada sepenuhnya pada laki-laki yang bisa menjadi berbahaya bila tidak dilakukan dengan hati-hati.

NEXT: Doggy type termasuk!

Simak Video “Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks
[Gambas:Video 20detik]

Dinkes Kota Malang bersama Puskesmas Kedungkandang Evaluation Pra Poskestren di Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad – Dinas Kesehatan Kota Malang


Submit Views: 590

 

Jumat, 7 Oktober 2022 lalu Tim Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Malang bersama Tim Puskesmas Kedungkandang yang diwakili oleh petugas penyuluh kesehatan masyarakat dan sanitarian mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad untuk melakukan Assessment Pra Poskestren. Kegiatan kunjungan pertama ini dilakukan sebagai awal pertemuan pihak Dinkes Kota Malang yang dijembatani Tim Puskesmas Kedungkandang dengan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad. Maksud dan tujuan evaluation yaitu menyampaikan program pembinaan Poskestren pada Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad sebagai Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Pendekatan dilakukan agar pihak pengasuh pondok pesantren memahami program Poskestren sehingga dapat mudah diterima dan memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan kesehatan santri melalui pemberdayaan masyarakat pesantren. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad sangat terbuka dengan adanya program Poskestren tersebut.

Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad merupakan pondok pesantren di wilayah kerja Puskesmas Kedungkandang Kota Malang. Dinas Kesehatan Kota Malang terus berupaya meningkatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui UKBM dari berbagai sektor termasuk lingkungan pendidikan pesantren, sebagai salah satu sasaran lokus di Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad. Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad memiliki santri sejumlah 60 orang yang terdiri dari santri putri sejumlah 16 orang dan santri putra sejumlah 44 orang. Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad menampung santri yatim piatu dan kaum duafa yang berasal dari 75% luar malang seperti Bangkalan, Sampang, Bekasi dan lainnya.  Usia santri beragam mulai dari usia SD/MI hingga SMA/MA, Mayoritas santri usia SD/MI. Kegiatan sekolah formal dilakukan diluar pondok pesantren. Setelah pulang sekolah dan beristirahat, santri melanjutkan kegiatan pesantren didalam lingkungan pondok pesantren.

Bapak Mujalis selaku pengasuh dan pendiri pondok pesantren sangat mengaharapkan adanya kegiatan Poskestren dan sangat terbuka bila dilakukan intervensi pada santri terkait kesehatan untuk dapat meningkatkan kesehatan santri dan kaderisasi promotor kesehatan berbasis pemberdayaan santri. Hal yang dikeluhkan pengasuh pondok pesantren yaitu kebiasaan jajan sembarangan santri saat pulang sekolah yaitu ketika berada diluar pondok pesantren serta santri masih perlu meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan lingkungan pondok. Perilaku tersebut membuat santri sering mengalami penyakit radang tenggorokan. Masalah kesehatan lain yang juga sering diderita santri yaitu penyakit kudis.

Tim Dinkes Kota Malang bersama Tim Puskesmas Kedungkandang melakukan observasi terhadap lingkungan space Pondok sebagai evaluation sehingga mengetahui kondisi awal sebelum pembentukan Poskestren. Selain itu, tim Dinkes Kota Malang menyerahkan media promosi kesehatan berupa buku saku Poskestren, stiker, dan leaflet yang berisi informasi kesehatan yang relevan dengan pondok pesantren. Media promosi kesehatan diberikan sebagai sarana edukasi yang dapat disampaikan disela-sela kegiatan pesantren.

Harapannya setelah evaluation Pra Poskestren ini dapat dilanjutkan pembinaan Poskestren yaitu melakukan pembentukan kader Poskestren yaitu pembentukan kepengurusan Poskestren berdasarkan devisi sesuai panduan pembentukan Poskestren serta perencanaan program kerja Poskestren Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad Kota Malang.[BK]

Mengenal Bedah Toraks dan Kardiovaskular – Bethsaida Hospital


Mengenal Bedah Toraks dan Kardiovaskular bersama

dr. Wirya A Graha, Sp. BTKV. Subsp. JD (Ok)


Buat Janji Dokter
dr. Wirya Ayu Graha, Sp. BTKV. Subsp. JD (Ok) merupakan dokter spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular dan Konsultan Bedah Jantung Dewasa di Bethsaida Hospital. Beliau adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan menyelesaikan Subspesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular di universitas yang sama. dr. Wirya adalah dokter spesialis yang secara khusus memiliki keahlian di bidang pembedahan Toraks, Kardiak dan Vaskular. Toraks adalah nama lain dari rongga dada, kardiak memiliki arti jantung sedangkan vaskular sendiri adalah pembuluh darah. Singkatnya, spesialis BTKV menangani pembedahan daerah dinding dada dan organ-organ dalam rongga dada seperti jantung, paru, tenggorok, serta pembuluh darah di tubuh. Dalam praktiknya, spesialis BTKV bekerja sama dengan dokter spesialis jantung, spesialis paru, penyakit dalam, anestesi/pembiusan, dan dengan spesialis lainnya. Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular dan Konsultan Bedah Jantung Dewasa mempunyai keahlian dalam mengatasi berbagai kondisi seperti:
  1. Melakukan pembedahan Bypass Coroner atau CABG (Coronary Artery Bypass Graft) pada kelainan jantung koroner
  2. Melakukan pembedahan pada katup jantung seperti Mitral valve surgical procedure, Aortic Valve Surgical procedure dan katup jantung lain
  3. Tindakan emergency pada jantung seperti Tamponade jantung
  4. Kelainan jantung bawaan seperti Atrial Septal Defect, Ventricle Septal Defect, dan Tetralogy of Fallot
  5. Kanker yang terjadi pada space rongga dada, termasuk kanker Esofagus, tumor Mediastinum dan kanker paru
  6. Gangguan paru berat akibat TBC paru yang memerlukan tindakan pembedahan seperti batuk darah massif, Fungus Ball, Lung Collapse atau Destroyed Lung
  7. Emfisema atau udara bawah kulit yang berat
  8. Hernia diafragma atau adanya organ perut yang naik ke rongga dada baik akibat kelaianan bawaan atau trauma
  9. Akses vaskular untuk kepentingan cuci darah (hemodialisa) seperti Double Lumen Catheter, Tunnel Double Lumen, AV Shunt/fistula dan AV Graft
  10. Tindakan Endovascular untuk memperbaiki aliran darah pada kaki diabetes atau sumbatan pada pembuluh darah lain
  11. Tindakan minimal invasive untuk tatalaksana Varises
  12. EVAR (EndoVascular Aortic Restore) dan TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Restore)

Selain bedah toraks dan kardiovaskular, dr. Wirya juga memiliki keahlian dalam pembedahan jantung dewasa. Tindakan-tindakan yang biasa dilakukan untuk pembedahan jantung pada dewasa adalah Coronary Arterial Bypass Graft (CABG) baik di usia muda atau usia lanjut, kelainan katup jantung yang berat yang membutuhkan pembedahan seperti Katup Mitral, Aorta, Tricuspid atau Pulmonal, Angioplasti, Kardiomioplasti, Transplantasi dan operasi invasif minimal. Dalam menentukan masalah kesehatan atau analysis penyakit pasien, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi riwayat penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang. Setelah analysis dipastikan, dokter akan menentukan metode penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien. Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi organ dada, termasuk jantung dan paru-paru, agar dapat kembali berfungsi dengan baik. Dengan penanganan yang tepat, risiko terjadinya komplikasi pun akan berkurang. Evaluate : dr. Wirya Ayu Graha, Sp.BTKV. Subsp. JD(Ok)

Bantuan CSR untuk ATM

Hingga saat ini di Kabupaten Banyuasin penyakit AIDS, Tuberculosis dan Malaria (ATM) yang merupakan salah satu penyakit menular yang ditularkan melalui virus HIV untuk penyakit AIDS, basil  mycobacterium penyebab penyakit TB dan vektor nyamuk Anopheles sp sebagai perantara penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan masih adanya kasus angka kesakitan dari tahun ke tahun.

Dimana goal penemuan kasus baru TB pada tahun 2022 ini sebanyak 2927  orang  dan sampai dengan bulan Juni 2022 baru diketemukan sebanyak 588 orang, sedangkan pada tahun 2022 ini di Kabupaten Banyuasin diketemukan kasus baru HIV AIDS sebanyak 29 orang. Walaupun di Kabupaten Banyuasin pada tahun 2014 sudah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria akan tetapi masih diketemukan kasus malaria walaupun merupakan kasus impor dari daerah lain. Beberapa kebijakan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular khususnya penyakit AIDS, Tuberculosis dan Malaria dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit tersebut.

Seharusnya dengan kemajuan teknologi di bidang kesehatan maupun informasi penyakit seperti AIDS, TB, dan Malaria (ATM) bukan lagi menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Akan tetapi mengingat kompleknya masalah penyebab penyakit tersebut  ternyata sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Oleh karena itu maka masih diperlukan penanggulangan secara terpadu dan menyeluruh dengan melibatkan peran aktif  masyarakat, lembaga sosial, Perusahaan Perusahaan yang peduli terhadap kesehatan dalam upaya mencegah dan mengendalikan transmisi penularan penyakit AIDS, Tuberculosis dan Malaria (ATM) khususnya di Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.

Di samping itu hal ini juga sebagai komitmen dari suatu Perusahaan dimana melalui dana CSR Perusahaan akan tercipta hubungan antara Pemerintah dengan Perusahaan dalam mengatasi berbagai masalah sosial khusunya bidang kesehatan.

Disamping itu melalui dana CSR Perusahaan juga ikut membantu program Pemerintah khususnya bidang kesehatan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, memperkecil konflik sosial, menguatkan dan memberdayakan masyarakat, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada masyarakat khususnya masalah kesehatan.

Dengan melihat betapa besarnya  azas manfaat CSR Perusahaan bagi masyarakat maka Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dalam upaya meningkatkan koordinasi, advokasi dan kemitraan melalui Ketua CSR Kabupaten Banyuasin yang dalam hal ini diketuai oleh Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin selalu berupaya berkoordinasi dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AIDS, Tuberculosis dan Malaria ( PP ATM) kepada Perusahaan yang ada di Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.

Dan tentu saja melalui kegiatan Kesepakatan bersama CSR-Baznas dalam Pencegahan dan Pengendalian AIDS Tuberculosis Malaria (PP ATM) Kabupaten Banyuasin Menuju Eliminasi ATM Tahun 2030 kami sangat mendukung dan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama CSR Perusahaan dan Baznas  dan Desa yang peduli dan ikut aktif membantu para pasien atau penderita AIDS Tuberculosis dan Malaria.

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu | Cara Memakai dan Melepas APD

Cara Memakai dan Melepas APD

Ansori AndikaAug 04, 2020

APD yang digunakan di UPTD Puskesmas Sekar Jaya

Alat Pelindung Diri atau bisa disebut APD merupakan kebutuhan utama bagi tenaga kesehatan di Puskesmas saat menangani pasien yang terduga terinfeksi virus corona. Penggunaan APD sangat penting demi mencegah dari terpapar covid-19 karena virus corona bisa menular melalui percikan atau droplet pasien saat batuk atau bersin. Memakai alat pendung diri (APD) saat bekerja bisa mengurangi risiko apabila terjadi kecelakaan kerja, sedangkan jenis APD yang digunakan juga berbeda-beda, tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan.

Dalam masa pandemi virus corona seperti sekarang ini, APD pada tenaga medis biasanya terdiri dari kacamata, masker, topi bedah, sarung tangan, dan jubah berbahan khusus yang dikenal dengan nama hazmat swimsuit. Dalam memakai atau melepas alat pendung diri pun tidak bisa sembarangan. Harus benar-benar sesuai dengan panduan agar tidak terjadi kecelakaan saat bekerja.

Penggunaan APD dalam pelayanan posyandu UPTD Puskesmas Sekar Jaya di masa pandemi

Tak hanya itu, perlengkapan APD juga tidak bisa digunakan berkali-kali, kecuali sepatu dan kacamata. Namun, dua alat tersebut harus dibersihkan sesuai prosedur setelah pemakaian.

Sementara untuk jubah/baju hazmat, sarung tangan, masker dan penutup kepala harus dibuang dan diganti yang baru setelah menangani pasien. Sedangkan untuk masker misalnya dianjurkan untuk segera mengganti masker jika sudah basah atau setelah dipakai selama 3-6 jam.

Langkah-langkah memakai Alat Pelindung Diri yang benar

  1. Pakai terlebih dahulu baju dan sepatu kerja khusus
  2. Cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer
  3. Pakai topi bedah sekali pakai
  4. Pakai masker pelindung medis (N95)
  5. Pakai sarung tangan dalam
  6. Pakai kacamata pelindung
  7. Pakai sarung tangan karet sekali pakai
  8. Pemakaian selesai

Langkah- langkah melepas Alat Pelindung Diri yang benar

  1. Ganti sarung tangan
  2. Lepaskan pakaian pelindung
  3. Lepaskan kacamara pelindung
  4. Lepaskan masker
  5. Lepaskan topi
  6. Lepaskan sarung tangan
  7. Pelepasan selesai

Catatan: cuci tangan setiap melepas perlengkapan demi perlengkapan

Editor: Rusmini Wiyati / Kontributor : Ansori, SKM, MM (Ka TU UPTD Puskesmas Sekar jaya)

Ternyata Segini Waktu yang Dibutuhkan Wanita buat Orgasme, Penasaran?

Jakarta

Bagi beberapa pasangan, orgasme adalah salah satu ‘gol’ yang ingin dicapai dalam bercinta. Kenikmatan bercinta ideanya didapatkan kedua belah pihak. Walaupun memang, wanita seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai klimak ketimbang pria.

Studi menemukan, wanita membutuhkan 13,46 menit untuk mencapai orgasme. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medication ini menggunakan stopwatch untuk mengukur waktu yang dibutuhkan mereka untuk klimaks.

Selama delapan minggu, 645 wanita dari 20 negara menyetel stopwatch setiap kali mereka berhubungan seks. Peneliti hanya memasukan wanita heteroseksual dalam hubungan monogami dalam penelitian ini dan usia rata-rata yang diuji adalah sekitar 30 tahun.

Salah satu hal penting dalam penelitian ini adalah seks penetrasi jarang menjadi cara terbaik untuk membuat seorang wanita orgasme. Hanya sekitar 31,4 persen peserta mencapai klimaks dengan cara ini. Itu berarti 68,6 persen lainnya membutuhkan tindakan lain, termasuk berciuman, menggigit-gigit kecil, atau menyentuh bagian tubuh lainnya.

Posisi seks juga menentukan ‘prestasi’. Para peneliti menemukan bahwa gaya seks yang paling disukai wanita adalah ketika mereka berada di atas. 42,2 persen mengatakan posisi ini adalah yang paling optimum bagi mereka.

Faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi orgasme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor seperti memakai kaus kaki saat bermain di ranjang dapat meningkatkan kenikmatan.

Simak Video “Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)