Jakarta

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di atas ambang regular, atau lebih dari 140/90 mmHg. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengakibatkan dampak yang serius terhadap kesehatan.

Pasalnya, hipertensi merupakan faktor risiko yangn dapat memicu munculnya berbagai macam penyakit. Bahkan, tak sedikit dari penyakit tersebut yang bisa mengancam nyawa, mulai dari gangguan ginjal, serangan jantung, hingga stroke.

Karena itu, penting untuk mengenal gejala hipertensi agar bisa melakukan upaya penanganan sejak dini. Terlebih, beberapa gejala hipertensi mirip dengan kondisi yang dianggap ringan, seperti mual atau sakit kepala, sehingga kerap terabaikan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala Hipertensi

1. Mual dan Muntah

Mual dan muntah merupakan juga termasuk gejala hipertensi yang sering terabaikan. Normalanya, mual dan muntah disebabkan oleh kondisi seperti pusing atau begah.

Namun, tekanan darah tinggi ternyata juga bisa memicu gejala ini. Hal ini terjadi ketika hipertensi menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah di otak, sehingga meningkatkan tekanan di dalam kepala yang kemudian memicu rasa pusing, mual, dan muntah.

2. Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan gejala dari beragam jenis penyakit. Namun pada hipertensi, sakit kepala adalah pertanda kondisi tekanan darah tinggi sudah memasuki tingkat yang sangat parah.

Dikutip dari Healthline, pengidap hipertensi umumnya tidak mengalami sakit kepala. Namun jika tekanan darahnya sudah berada di angka yang sangat tinggi, maka bisa menyebabkan gejala sakit kepala yang hebat. Biasanya, sakit kepala akibat hipertensi terasa di dua sisi kepala dan semakin memburuk saat beraktivitas.

3. Pandangan Kabur

Pandangan kabur juga menjadi gejala hipertensi yang sering diabaikan. Padahal, pandangan kabur merupakan pertanda hipertensi sudah memasuki tingkatan yang mulai parah.

Dikutip dari laman American Coronary heart Affiliation, pandangan kabur terjadi karena adanya kerusakan pembuluh darah di mata akibat tekanan darah tinggi. Kondisi ini disebut juga dengan istilah retinopati hipertensi.

Selain itu, dalam jangka panjang hipertensi juga dapat memicu penyumbatan pada pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan pada saraf optik.

4. Sesak Napas

Pada beberapa kasus, gejala hipertensi juga bisa berupa sesak napas. Secara spesifik, sesak napas adalah gejala yang disebabkan oleh salah satu jenis hipertensi, yakni hipertensi pulmonal.

Hipertensi pulmonal disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang terjadi pada arteri di paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan penyempitan pada arteri paru-paru, sehingga menghambat aliran darah dan oksigen dari jantung menuju paru-paru.

Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk bisa memompa darah dan oksigen yang dibutuhkan paru-paru. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Simak Video “Indra Bekti Punya Riwayat Hipertensi Setahun Terakhir
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)