Jakarta

Bangladesh mencatat rekor kasus kematian demam berdarah dengue (DBD). Jumlah pasien di rumah sakit meningkat pesat.

Sejauh ini, sudah ada 293 orang yang meninggal akibat DBD pada 2023. Hampir 61.500 orang dilaporkan terinfeksi, yang artinya menjadikan tahun paling mematikan sejak wabah pertama tercatat di tahun 2000.

Rumah sakit, terutama di ibu kota Dhaka, berjuang untuk menemukan ruang bagi sejumlah besar pasien yang mengeluhkan gejala demam tinggi, nyeri sendi, dan muntah, demikian penjelasan pejabat kesehatan setempat.

“Pemerintah telah meluncurkan inisiatif untuk membatasi penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, mulai dari kampanye kesadaran hingga upaya untuk membunuh jentik nyamuk setelah musim hujan”, kata Menteri Kesehatan Zahid Maleque, dikutip dari Reuters Senin (7/8/2023).

“Sejak kami datang ke sini, para dokter dan perawat memberi tahu kami bahwa mereka tidak dapat menyediakan tempat tidur yang layak untuk kami, tetapi jika kami tinggal, mereka akan merawat kami. Kami tidak punya pilihan lain selain mengatur barang-barang di lantai untuk ibu dan saudara perempuan saya,” cerita Shariful Islam, salah satu keluarga pasien, di rumah sakit pemerintah di Dhaka.

Para ahli menyebut jumlah kematian tahun ini sudah melampaui rekor sebelumnya, yaitu 281 dari tahun lalu, dengan jumlah orang yang terinfeksi tepat di belakang 62.423 kasus pada tahun 2022.

Deteksi dini dan akses ke perawatan medis yang tepat dapat mengurangi kematian hingga kurang dari satu persen pasien.

“Ketika musim hujan dimulai pada bulan April, begitu pula nyamuk Aedes berkembang biak. Virus sudah menyebar di masyarakat, oleh karena itu juga menular,” kata Kabirul Bashar, profesor entomologi di Universitas Jahangirnagar.

“Inilah yang menyebabkan kita melihat kasus DBD di bulan Juli sangat tinggi. Kemungkinan akan meningkat lagi di bulan Agustus dan September,” ujarnya.

Tren ini menurutnya terjadi di nyaris seluruh Asia, peristiwa cuaca ekstrem memicu lonjakan wabah demam berdarah yang mengkhawatirkan.

Simak Video “Peringatan WHO Soal Efek El Nino pada Penyebaran Virus
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)