Jakarta

Lutut gemetar sering kali dihubungkan dengan sensasi permainan ranjang yang dahsyat sampai-sampai ketika mencapai puncaknya, kaki pun ikut bergetar. Selain bercinta, ternyata ada sederet penyebab lain lutut bergetar.

Dikutip dari Healthline, getaran yang tak terkendali di kaki disebut tremor. Ini bisa terjadi karena banyak alasan, di antaranya:

1. Sindrom Kaki Gelisah atau Stressed Leg Syndrome (RLS)

Tremor bisa terasa seperti RLS. Kedua kondisi ini memang tidak sama, tetapi mungkin bisa terjadi secara bersamaan. Tremor hanyalah getaran di kaki atau bagian tubuh lainnya. Menggerakkan anggota tubuh yang terkena tidak meredakan guncangan.

Sebaliknya, RLS membuat seseorang merasakan dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki. Seringkali perasaan ini menyerang di malam hari, dan itu bisa membuat mereka tidak bisa tidur.Selain gemetar, RLS menyebabkan sensasi merangkak, berdenyut, atau gatal di kaki.

2. Genetika

Suatu jenis goncangan yang disebut tremor esensial dapat diturunkan melalui keluarga. Jika ibu atau ayah memiliki mutasi gen yang menyebabkan tremor esensial, seseorang berpeluang besar terkena kondisi ini di kemudian hari.

Tremor esensial biasanya mempengaruhi tangan dan lengan. Lebih jarang, kaki juga bisa goyang. Para ilmuwan belum menemukan gen mana yang menyebabkan tremor esensial. Mereka percaya kombinasi beberapa mutasi genetik dan paparan lingkungan dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini.

3. Konsentrasi

Beberapa orang secara tidak sadar memantulkan kaki atau kaki mereka sambil fokus pada suatu tugas. Penelitian pada anak-anak dengan consideration deficit hyperactivity dysfunction (ADHD) menunjukkan bahwa gerakan berulang meningkatkan konsentrasi dan perhatian.

Getaran dapat membantu mengalihkan perhatian bagian otak yang bosan. Dengan bagian otak yang sibuk, bagian otak yang lain dapat fokus pada tugas yang ada.

4. Kebosanan

Menggoyangkan kaki juga bisa menandakan bahwa seseorang merasa bosan. Getaran melepaskan ketegangan yang tersimpan saat dipaksa untuk duduk melalui kuliah yang panjang atau rapat yang membosankan. Pantulan konstan di kaki mungkin juga merupakan gerakan motorik.

5. Kecemasan

Saat cemas, tubuh masuk ke mode fight-or-flight. Jantung akan memompa darah ekstra ke otot, mempersiapkannya untuk berlari atau bergerak. Nafas akan lebih cepat dan pikiran menjadi lebih waspada.

Hormon seperti adrenalin memicu respons melawan-atau-lari. Hormon-hormon ini juga bisa membuat seseorang gemetar dan gelisah. Bersamaan dengan gemetar, kecemasan dapat memicu gejala seperti:

  • hati yang berdebar-debar
  • mual
  • pernapasan tidak stabil
  • berkeringat atau kedinginan
  • pusing
  • perasaan bahaya yang akan datang

6. Kafein dan stimulan lainnya

Kafein adalah stimulan. Secangkir kopi dapat membangunkan seseorang di pagi hari dan membuat merasa lebih waspada. Tetapi, minum terlalu banyak bisa membuat seseorang gelisah.

Jumlah kafein yang disarankan adalah 400 miligram per hari. Ini setara dengan tiga atau empat cangkir kopi.

Obat perangsang yang disebut amfetamin juga menyebabkan gemetar sebagai efek samping. Beberapa stimulan mengobati ADHD dan narkolepsi. Lainnya dijual secara ilegal dan digunakan untuk rekreasi.

Gejala kelebihan kafein atau stimulan lainnya meliputi:

  • detak jantung yang cepat
  • insomnia
  • kegelisahan
  • pusing
  • berkeringat

NEXT: Hipertiroidisme