Jakarta

Ahli berusaha meneliti fenomena pengalaman ‘nyaris meninggal’ pada pasien yang dikenal juga dengan mati suri. Dokter perawatan intensif di NYU Langone Dr Sam Parnia yang telah meneliti fenomena tersebut selama beberapa dekade mengatakan bahwa jutaan orang melaporkan fenomena tersebut.

Dr Sam Parnia mengatakan bahwa peristiwa yang dilaporkan tersebut terjadi pada pasien serangan jantung yang dilakukan resusitasi atau CPR.

Melalui penelitian terbarunya, Parnia berusaha mengungkap ‘kesadaran tersembunyi’ pada pasien yang nyaris meninggal. Hal ini dilakukan dengan mengukur aktivitas listrik pada otak ketika jantung berhenti dan napas terhenti.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Banyak orang melaporkan pengalaman yang sama. Kesadaran mereka menjadi lebih tinggi dan lebih jelas, dan pemikiran mereka menjadi lebih tajam dan jernih ketika para dokter seperti saya mencoba untuk menghidupkan kembali mereka dan mengira mereka sudah mati,” ucap Parnia dikutip dari CNN, Rabu (20/9/2023).

“Mereka merasakan sensasi terpisah dari tubuhnya dan dapat melihat serta mendengar dokter dan perawat, dan mereka dapat melaporkan apa yang dilakukan dokter terhadap mereka dengan cara 360 derajat yang tidak dapat mereka jelaskan,” sambungnya.

Selain fenomena ‘keluar dari tubuh’, pasien juga dilaporkan ada yang seperti melihat keseluruhan hidup mereka, mulai dari pengalaman, pikiran, hingga perasaan. Tidak hanya itu, banyak pasien juga melihat ‘sosok misterius’ ketika mengalami mati suri.

Penelitian dilakukan di 25 rumah sakit di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Bulgaria. Ketika CPR dilakukan, peneliti memasang perangkat untuk mengukur oksigen dan aktivitas listrik di kepala orang yang mengalami sekarat.

“Belum pernah ada yang melakukan hal ini sebelumnya, namun tim peneliti independen kami berhasil menjalankan prosedur ini tanpa mengganggu perawatan medis pasien,” ujar Parnia.

“Tidak ada pergerakan dan sangat hening saat itu. Ketika momen tersebut, kami melakukan pengukuran untuk melihat apa yang terjadi. Kami melihat otak orang-orang yang sedang mengalami kematian menjadi datar, dan itulah yang Anda duga,” tambahnya.

Parnia mengatakan temuan unik terjadi pada saat itu. Ia menemukan bahwa muncul lonjakan aktivitas listrik otak hingga satu jam setelah resusitasi. Lonjakannya disebut sama seperti ketika orang berbicara atau berkonsentrasi.

Menurut penelitian yang dilakukan, lonjakan tersebut termasuk gelombang gamma, delta, theta, alpha dan beta.

Dari 567 pasien yang menjadi objek penelitian, hanya 53 orang yang berhasil selamat dari resusitasi. Dari semua pasien yang selamat, 28 diwawancarai dan 11 orang di antaranya mengaku sadar ketika proses CPR. Sedangkan, enam pasien lain mengaku mengalami fenomena pengalaman nyaris meninggal atau mati suri.

“Kami dapat menyimpulkan bahwa pengalaman kematian yang diingat itu nyata. Hal ini terjadi bersamaan dengan kematian, dan ada penanda pada otak yang telah kami identifikasi,” ucap Parnia.

“Sinyal-sinyal listrik ini tidak dihasilkan sebagai tipuan dari otak yang sedang sekarat, seperti yang dikatakan oleh banyak kritik,” pungkasnya.

Simak Video “IDI Beberkan Kronologi Penemuan Kasus Dokter Gadungan Susanto
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)