Jakarta –
Seiring maraknya pembahasan seputar inovasi nyamuk wolbachia yang disebut-sebut bisa menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat bakal menyebar nyamuk wolbachia pada awal Desember 2023.
Menurut Kepala Sudinkes Jakbar, Erizon Safari, program pengentasan DBD menggunakan nyamuk pembawa bakteri wolbachia tersebut sedang menunggu kesepakatan (MoU) antara Wali Kota Jakbar dengan Kementerian Kesehatan RI.
“Kita lagi finalisasi draf MoU antara bapak Wali Kota dengan Kementerian Kesehatan. Insyaallah bisa segera dituntaskan dan awal Desember seluruh rencana bisa dirilis,” ucap Erizon saat ditemui wartawan di Kantor Wali Kota Jakbar, dikutip dari Antara, Rabu (22/11/2023).
Pada awal November ini, pihaknya melakukan sosialisasi kepada camat, lurah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain untuk memberikan pemahaman perihal penerapan teknologi penanganan DBD menggunakan nyamuk wolbachia.
“Hari ini kita undang lintas sektor, pemangku wilayah, camat lurah, terus tim SKPD. Karena pada intinya nanti kita akan meletakkan ember-ember yang berisi telurnya nyamuk mengandung wolbachia ini di sekolahan, perkantoran, perumahan, dan lain-lain,” tutur Erizon saat itu. Seraya ia menambahkan, pihaknya membutuhkan dukungan pemangku wilayah dan SKPD terkait untuk merealisasikan program tersebut.
Menyoal Nyamuk Wolbachia buat Tumpas DBD
Diketahui, wobachia adalah bakteri alami yang bisa ditumbuhkan pada nyamuk. Metode ini bertujuan melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga mengurangi risiko penyebaran penyakit DBD.
Erizon menyebut, penanganan DBD dengan nyamuk wolbachia sudah terbukti 87 persen efektif saat diujicoba di beberapa wilayah seperti Bantul, Sleman dan Yogyakarta.
“Ini sudah ada implementasi, karena pilot venture (proyek contoh) sudah ada sejak 2014 dilakukan di Sleman, Bantul, dan Yogyakarta. Jadi karena sudah terbukti menurunkan sampai 87 persen maka diimplementasikan di lima kota (salah satunya Jakbar),” beber Erizon.
Nantinya, penyebaran ember dengan bibit nyamuk wolbachia akan dilakukan di Kecamatan Kembangan.
Erizon juga sempat menyebut, kasus DBD di Jakarta Barat selama Januari hingga Agustus 2023 mengalami fluktuasi, namun cenderung menurun.
“Pada Januari ada 132 kasus, Februari 94, Maret 105, April 125, Mei 95, Juni 80, Juli 66, dan Agustus 39 kasus,” pungkas Erizon.
Simak Video “Kata Kemenkes soal Keamanan Program Pengendalian DBD Lewat Wolbachia“
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)
Leave a Reply