Jakarta

Herpes labialis adalah salah satu dari infeksi virus yang cukup umum terjadi. Begitu virus herpes menginfeksi tubuh, maka virus penyebabnya akan bertahan cukup lama dan dapat kambuh sewaktu-waktu.

Kira-kira apa ya herpes labialis itu? Lalu apa saja penyebab dan gejala dari herpes labialis? Apakah herpes labialis bisa diobati? Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada baiknya menyimak penjelasan berhasil detikHealth rangkum di bawah ini.

Apa itu Herpes Labialis?

Dikutip melalui jurnal berjudul Penanganan Herpes Simpleks Labialis Rekuren (2014), herpes labialis atau yang dikenal dengan herpes simpleks 1 (herpes oral) adalah infeksi umum yang dapat menyebabkan lepuhan atau bisul pada bagian tubuh tertentu. Herpes labialis tersebar melalui kontak dari kulit ke kulit.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, herpes merupakan infeksi virus yang menyebabkan terjadinya bisulan atau lepuhan berwarna kemerahan berisikan cairan pada bagian kulit tertentu. Bentuk umum dari herpes labialis adalah gingivostomatitis primer atau infeksi berulang HSL.

Infeksi ini umumnya terjadi pada anak-anak prasekolah atau TK, remaja, dan dewasa muda. Herpes labialis dapat diobati, namun tidak dapat disembuhkan. Ada dua jenis herpes simpleks:

1. Tipe 1 (VHS-1)

Menyebar melalui kontak mulut dan dapat menyebabkan adanya infeksi pada bagian dalam atau sekitar mulut. Virus ini juga dapat menyebabkan adanya herpes genital. Sebagian besar yang terinfeksi herpes simpleks tipe 1 adalah orang dewasa.

2. Tipe 2 (VHS-2)

Menyebar melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan terjadinya herpes genital.

Penyebab Herpes Labialis

Dikutip melalui laman WebMD, penyebab dari herpes labialis adalah virus herpes simpleks 1 (VHS-1) dan simpleks 2 (VHS-2) yang penularannya melalui kontak langsung dengan penderita. Kontak langsung yang dapat menularkan virus seperti menggunakan peralatan makan atau handuk yang sama dengan penderita.

Tipe 1 dapat menyebabkan lepuhan atau bisul, sedangkan tipe 2 dapat menyebabkan herpes genital. Beberapa hal yang dapat menjadi pemicu dari munculnya herpes labialis:

  • Terjadinya infeksi akibat penyakit lain
  • Mengalami stres
  • Mengalami demam
  • Mengalami pilek
  • Memiliki alergi
  • Adanya luka terbuka pada space sekitar mulut
  • Terkena paparan sinar ultraviolet secara berlebihan
  • Efek samping dari pasca operasi.

Gejala Herpes Labialis

Sebagian besar penderita dari herpes labialis tidak langsung mengalami gejala yang menunjukkan sedang menderita herpes labialis. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami infeksi dan dapat menularkannya kepada orang lain.

Tanda-tanda munculnya herpes labialis yaitu adanya lepuhan atau bisul yang terasa sakit atau perih. Berikut ini gejala awalnya:

  • Terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah benih
  • Sakit kepala dan sakit tenggorokan
  • Mengalami demam
  • Munculnya luka melepuh pada space sekitar mulut dan bibir
  • Space sekitar mulut mengalami kesemutan
  • Bibir membengkak
  • Space sekitar mulut terasa gatal
  • Seluruh anggota tubuh terasa tidak nyaman.

Selain gejala-gejala awal di atas, akan muncul gejala lanjutan berupa:

  • Space sekitar mulut terasa panas dan nyeri
  • Luka melepuh pada bagian bibir atau bawah hidung
  • Ruam atau bisul yang ada pada bagian kulit mengeluarkan cairan
  • Luka mengering dan sembuh dengan sendirinya setelah hampir 4 sampai dengan 6 hari.

Pengobatan Herpes Labialis

Dikutip melalui laman resmi World Well being Group (WHO), herpes labilis dapat diobati dengan memberikan obat anti virus seperti asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir. Selain itu, diberikan juga obat yang dapat mengatasi rasa sakit seperti parasetamol, naproxen, atau ibuprofen.

Ada juga obat-obatan yang bisa dioleskan langsung pada space yang terkena herpes labialis yaitu benzokain dan lidokain, tapi tidak dianjurkan untuk menggunakan obat oles. Obat-obatan tersebut dapat digunakan untuk mengobati herpes tipe 1 dan dapat membantu mengurangi gejala, namun tidak bisa menyembuhkan infeksi.

Dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor sebelum menentukan cara pengobatan yang akan dilakukan untuk mengobati herpes labialis.

  1. Mempertimbangkan usia pasien
  2. Mempertimbangkan kondisi kesehatan pasien
  3. Mengetahui terlebih dahulu riwayat kesehatan dan riwayat obat
  4. Mengetahui apakah ada toleransi dari tubuh pasien terhadap pengobatan tertentu.

Virus herpes simpleks hidup dalam sel saraf dan bergantian antara aktif dan tidak aktif. Beberapa hal yang dapat memicu virus herpes untuk menjadi aktif antara lain:

  1. Kondisi kesehatan atau demam
  2. Paparan sinar matahari langsung
  3. Periode menstruasi
  4. Cedera
  5. Stres secara emosional
  6. Pasca operasi.

Bagi seseorang yang menderita herpes oral, ada baiknya menghindari paparan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan tabir surya. Untuk mengurangi gejala dari herpes oral, penderita dapat melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Meminum minuman dingin atau mengisap es krim
  • Menggunakan obat pereda nyeri.

Sedangkan, untuk penderita herpes genital, penderita dapat mengurangi gejalanya dengan cara:

  • Duduk dalam bak mandi yang berisi air hangat selama kurang lebih 20 menit, tanpa menambahkan sabun
  • Menggunakan pakaian yang longgar
  • Menggunakan obat pereda nyeri.

Demikian yang dapat detikHealth sampaikan mengenai herpes labialis. Semoga bermanfaat!

Simak Video “Penjelasan Kemenkes soal Kabar Vaksin HPV Bikin Mandul
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)