Jakarta –
Hipertiroid adalah gangguan akibat produksi hormon tiroid yang terllau banyak. Hormon triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4) diproduksi kelenjar tiroid, yang berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di depan leher.
Hormon tiroid memiliki peran penting untuk mengatur fungsi tubuh, mengontrol metabolisme, dan sebagainya. Hormon tiroid yang terlalu banyak atau sedikit, berdampak buruk pada fungsi tubuh. Karena itu, hipertiroid membutuhkan pengobatan secepatnya dari tenaga kesehatan.
Pengertian Hipertiroid
Dikutip dari Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia Analysis dan Tata Laksana Hipertiroid yang disusun oleh Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, hipertiroid adalah hipersekresi produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.
Penyebab Hipertiroid
Dikutip dari situs Nationwide Institutes of Well being, berikut ini beberapa penyebab dari hipertiroid:
1. Graves’ Illness
Graves’ Illness merupakan penyebab paling umum dari hipertiroid. Graves’ Illness adalah gangguan autoimun. Dengan kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang tiroid dan menyebabkan memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.
2. Nodul tiroid yang terlalu aktif
Nodul tiroid yang terlalu aktif atau benjolan pada tiroid adalah hal yang umum dan biasanya tidak bersifat kanker. Namun, satu atau beberapa nodul dapat menjadi terlalu aktif dan menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Nodul yang terlalu aktif sering ditemukan pada orang dewasa yang telah berusia lanjut.
3. Tiroiditis
Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid. Beberapa jenis tiroiditis dapat menyebabkan hormon tiroid bocor keluar dari kelenjar tiroid ke dalam aliran darah. Akibatnya, kamu mungkin mengalami gejala hipertiroid.
4. Terlalu banyak yodium
Tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon tiroid. Seberapa banyak yodium yang dikonsumsi dapat mempengaruhi seberapa banyak hormon tiroid yang dibuat oleh tiroid. Pada beberapa orang, mengonsumsi yodium dalam jumlah besar dapat menyebabkan tiroid membuat terlalu banyak hormon tiroid.
5. Terlalu banyak minum obat hormon tiroid
6. Tumor non-kanker
Gejala Hipertiroid
Dikutip dari Nationwide Well being Service, berikut ini beberapa gejala dari hipertiroid:
- Gugup, cemas, dan mudah tersinggung
- Perubahan suasana hati
- Kesulitan tidur
- Kelelahan yang terus menerus
- Sensitif pada panas
- Pembengkakan pada leher karena pembesaran kelenjar tiroid
- Denyut jantung yang tidak teratur atau sangat cepat
- Gemetar
- Penurunan berat badan.
Cara Mengatasi Hipertiroid
Menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa cara untuk mengatasi hipertiroid, yaitu:
1. Pemberian obat-obatan
Pemberian obat-obatan dapat meringankan gejala hipertiroid dengan mencegah kelenjar tiroid dengan mencegah kelenjar tiroid membuat terlalu banyak hormon. Dokter akan memberikan jenis obat anti tiroid, seperti methimazole dan propylthiouracil. Dokter juga akan memberikan obat berdasarkan gejala yang dialami. Biasanya, gejala akan membaik beberapa minggu hingga beberapa bulan.
2. Terapi radioiodin
Perawatan ini dapat menyebabkan kelenjar tiroid menyusut. Hal ini karena kelenjar tiroid menyerap radioiodin. Dengan pengobatan ini, biasanya gejala akan berkurang dalam beberapa bulan. Pengobatan ini biasanya menyebabkan aktivitas tiroid melambat sehingga kelenjar tiroid menjadi kurang aktif.
3. Operasi
Tindakan ini tidak sering dilakukan untuk mengobati hipertiroid. Namun, ini mungkin dapat menjadi pilihan bagi pasien yang tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter. Setelah pasien yang menjalani operasi, pasien membutuhkan terapi hormon tiroid dalam bentuk obat seumur hidup.
Pemberian obat-obatan dan terapi lain untuk mengatasi hipertiroid tentunya hanya bisa dilakukan dokter. Penanganan hipertiroid dan penegakan prognosis yang cepat serta tepat tentu berdampak baik pada pemulihan pasien.
Simak Video “Pakar: Dopamin Bisa Jadi Tanda ‘Purple Flag’“
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)
Leave a Reply