Jakarta –
Membludaknya populasi kutu busuk di Paris, Prancis, menimbulkan kekhawatiran banyak negara lain, salah satunya Inggris. Sebelumnya, masyarakat Paris melaporkan banyaknya temuan kutu busuk di tempat umum seperti kereta, bioskop, hingga resort.
Para ahli mewanti-wanti hal ini juga bisa terjadi di negara lain, terlebih secara alami populasi kutu busuk memang telah meningkat. Selama bertahun-tahun kutu busuk mulai kebal terhadap bahan insektisida kimia.
Kutu busuk dapat bersembunyi di berbagai furnitur di rumah misalnya seperti kasur, couch, hingga karpet. Serangga tersebut bisa berada di celah-celah sempit dan umumnya mencari makan pada malam hari.
Walaupun umumnya gigitan kutu busuk tidak menyebabkan masalah kesehatan serius, gigitan serangga tersebut dapat meninggalkan bekas merah yang gatal di space terbuka ketika sedang tidur.
Professor emeritus spesialis entomologi Universitas Huddersfield Rob Smith mengatakan masalah kutu busuk tidak hanya terjadi di Paris, melainkan juga bisa terjadi di Inggris dan banyak negara lain. Ia menambahkan bahwa meledaknya populasi kutu busuk dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh kebalnya mereka dengan insektisida atau bahan kimia pembunuh serangga.
“Laporan tentang kutu busuk telah meningkat selama bertahun-tahun, baik di Inggris dan banyak negara lain. Mungkin terutama karena meningkatnya resistensi pada insektisida,” ujar Smith dikutip dari Every day Mail, Kamis (5/10/2023).
Ada dua jenis insektisida yang umumnya digunakan untuk menghambat perkembangan kutu busuk. Keduanya adalah neonikotinoid dan piretroid. Namun, perusahaan pembasmi hama mengatakan bahwa kutu busuk sudah mulai meningkatkan toleransi terhadap dua jenis insektisida tersebut.
Kutu busuk yang sudah bermutasi secara genetik tersebut memungkinkan untuk lebih kuat dari paparan kimia, sehingga dapat terus hidup, bereproduksi, dan meneruskan mutasi pada keturunannya. Akibatnya, jumlah kutu busuk yang resisten terhadap insektisida semakin banyak.
Selain kebal terhadap insektisida, kutu busuk juga dapat dengan mudah berpindah-pindah. Hal ini disebabkan oleh pergerakan manusia yang menjadi tempatnya bersembunyi.
“Hal ini terutama disebabkan oleh pergerakan orang, populasi yang bepergian, kenyataan bahwa orang-orang tinggal di akomodasi jangka pendek dan membawa kutu busuk di koper atau bawaan mereka,” ujar ahli Badan Kesehatan dan Sanitasi Nasional Prancis Anses, Johanna Fite.
Simak Video “Kutu Busuk Serang Paris, Ini Bahayanya Jika Digigit“
[Gambas:Video 20detik]
(avk/suc)
Leave a Reply