Jakarta –
Sebuah rumah sakit di Gaza menggunakan truk es krim dari pabrik lokal sebagai kamar mayat darurat untuk melengkapi kamar mayat rumah sakit yang penuh sesak.
Yasser Khatab, ahli patologi forensik di Rumah Sakit Martir al-Aqsa, mengatakan dalam pesan video yang dikirim ke CNN pada hari Sabtu (14/10/2023) bahwa Rumah Sakit Martir di Deir al Balah tidak mampu menampung meningkatnya jumlah korban meninggal.
Khatab menambahkan, beberapa jenazah masih disimpan berhari-hari sebelum dikumpulkan untuk dikebumikan. Menggaungkan permohonan bantuan, ahli patologi forensik tersebut menekankan bahwa Gaza sedang dalam krisis.
“Gaza membutuhkan bantuan,” kata Khatab, seraya menjelaskan kebutuhan lemari es kamar mayat dan peralatan medis serta “peti mati dan peralatan untuk menangani jenazah.”
Dalam video yang beredar, dia menyebut kamar mayat rumah sakit berukuran kecil dan sempit serta tidak mampu menampung banyak korban jiwa. Pihak administrasi rumah sakit terpaksa membawa lemari es makanan dari pabrik Al-Awda untuk menyimpan jenazah.
“Peralatan yang lama tidak mencukupi dan kualitasnya buruk sehingga pihak rumah sakit terpaksa membawa kulkas ekstra dingin untuk menyimpan jenazah di dalamnya,” ujarnya kemudian.
Sebagai informasi tambahan, Israel mengelola sebagian besar listrik, air dan bahan bakar di wilayah Palestina, dan telah memberlakukan blokade ketat darat, laut dan udara di Gaza sejak Hamas menguasai wilayah tersebut.
Israel dulunya mengizinkan sejumlah perdagangan dan bantuan kemanusiaan melalui dua penyeberangan yang mereka kendalikan di Gaza, namun Israel melancarkan blokade penuh terhadap barang-barang penting setelah serangan teror terbaru Hamas.
BACA JUGA
Simak Video “WHO Kritik Israel soal Evakuasi 1 Juta Warga Gaza: Itu Akan Jadi Bencana!“
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)
Leave a Reply