Kualitas udara di DKI Jakarta beberapa hari terakhir terpantau tidak sehat. Polutan yang berasal dari polusi udara tak cuma berdampak ke pernapasan, tapi juga kondisi kulit.
Spesialis kulit dan kelamin dr Grace Nami Sianturi Wardhana, SpKK, FINSDV, FAADV mengatakan polutan yang disebabkan oleh polusi ditambah dengan cuaca panas bisa menimbulkan keringat berlebih. Kondisi ini bisa memicu kekambuhan eksim pada mereka yang memiliki kulit sensitif.
“Betul, memang kan polutan di Jakarta itu jelek banget ya, aduh nggak bagus banget. Belakangan juga bukan cuma masalah polutan itu, tapi panasnya,” kata dr Grace saat ditemui di Lodge Century, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
“Polutan ditambah dengan keringat karena panas bisa masuk ke kulit. jika pores and skin barrier tidak bagus, eksimnya bisa kambuh,” sambungnya.
Saat tingkat polusi sedang tinggi, frekuensi munculnya eksim atau dermatitis atopik biasanya akan meningkat dan menjadi lebih berat. Kualitas udara yang buruk menyebabkan pores and skin barrier melemah sehingga berbagai alergen dan polutan bisa dengan mudah menyerang kulit, membuat eksim meradang.
dr Grace mengatakan untuk melindungi kulit agar tidak eksim saat polusi, disarankan untuk mandi dua kali sehari. Pilih sabun dengan kandungan bebas alkohol dan hindari bahan iritatif yang bisa merusak kulit.
“Selesai mandi juga apply moisturizer sesering mungkin untuk memperbaiki pores and skin barrier. Lalu lebih banyak berada di ruangan yang sejuk daripada di luar ruangan,” pungkasnya.
Simak Video “KuTips: ‘Starter Package’ Pelindung Kulit dari Panas Ekstrem“
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)