Tag: atau

Dokter Gigi Bisa Tahu Orang yang Sering Seks Oral, Mitos atau Fakta?


Jakarta

Pernah mendengar bahwa dokter gigi bisa ‘menebak’ jika seseorang sering melakukan seks oral? Ternyata hal itu bukan mitos belaka lho. Seorang dokter gigi menjelaskan bentuk cedera di dalam space mulut, yang seringkali dialami para wanita saat melakukan seks oral.

Hal itu disampaikan oleh dokter gigi di California, dr Mike Jin. Menurutnya, ada ‘bercak’ memar bekas cedera yang seringkali ditemukan di dalam mulut orang dewasa kala aktif secara seksual.

“Saat orang-orang berbaring di kursi (di klinik dokter gigi), ada satu petunjuk penting bahwa mereka baru saja melakukan seks oral. Anda bisa melihat memar pada jaringan lunak di bagian belakang langit-langit lunak. Dan ada pola memar tertentu,” ujarnya dikutip dari The Star, Selasa (19/12/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada disampaikan dokter gigi, dr Huzefa Kapadia. Menurutnya, kondisi cedera bekas seks oral ini dikenal dengan istilah ‘palatal petechiae’. Pada dasarnya, kondisi ini adalah memar yang timbul di langit-langit mulut.

Memang pada banyak kasus, memar di space mulut tersebut tidak menimbulkan masalah dan keluhan apa pun, khususnya jika disebabkan oleh aktivitas seks oral. Namun perlu diketahui, memar di langit-langit mulut ini juga bisa mengindikasikan penyakit radang tenggorokan.

Dikutip dari laman Well being, kesehatan space mulut mencakup gigi, gusi, dan bagian tubuh lain yang terlibat dalam sistem mulut-wajah. Beberapa masalah kesehatan mulut yang umum ditemukan di antaranya yakni sariawan, mulut kering, atau gigi berlubang.

Petechiae palatal adalah kondisi yang lebih jarang terjadi, umumnya bisa berupa lesi atau memar pada langit-langit lunak mulut.

Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

8 Ciri Bawaan Hamil Bayi Perempuan, Mitos atau Fakta?

Jakarta

Banyak orang berusaha menebak jenis kelamin bayi dalam kandungan. Ciri tersebut umumnya berasal dari cerita dan pengalaman yang diturunkan dari generasi ke generasi. Karakter kehamilan ini kemudian berkembang di masyarakat.

Dikutip dari Medical Information At this time, ada beberapa ciri kehamilan dengan janin perempuan yang beredar di masyarakat. Ciri ini mungkin bisa jadi pengetahuan baru bagi para calon ibu. Patut diingat, cara paling tepat mengetahui jenis kelamin janin adalah dengan pemeriksaan USG.

8 Ciri Bawaan Hamil Bayi Perempuan

Berikut beberapa karakter khas pada kandungan dengan bayi perempuan dalam pengetahuan tradisional masyarakat


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Morning illness

Beberapa orang berpikir bahwa mual di pagi hari yang parah merupakan salah satu bawaan hamil bayi perempuan. Faktanya, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa merasa sakit selama kehamilan mungkin berkaitan dengan jenis kelamin bayi.

Penelitian di tahun 2017 menemukan, wanita yang mengandung anak perempuan lebih sering mengalami peradangan ketika sistem kekebalan tubuh mereka terpapar bakteri. Namun, belum terdapat penelitian lebih lanjut untuk memahami apakah hubungan antara morning illness dengan kelamin bayi.

2. Perubahan suasana hati yang ekstrem

Beberapa orang berpikir, wanita yang mengandung anak perempuan memiliki kadar estrogen yang tinggi dan lebih mudah murung. Namun, belum ada penelitian yang mendukung teori tersebut. Kadar hormon yang meningkat dan menurun selama kehamilan akan terjadi, terlepas dari bayinya perempuan ataupun laki-laki.

3. Bentuk perut terlihat lebih tinggi atau melebar

Wanita hamil pastinya memiliki perut yang lebih besar karena janin dalam kandung. Ada anggapan, perut wanita hamil yang terlihat lebih tinggi atau melebar ke tengah menandakan bayinya parempuan. Namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung teori ini, karena bentuk perut ibu hamil bergantung perut dan usia kandungan.

4. Perut menonjol di bagian atas

Ciri yang kerap disebut carrying the infant excessive ini kerap disebut menandakan bayi yang lahir adalah perempuan. Namun, hal ini tidak memiliki dasar ilmiah. Posisi bayi yang berdampak pada bentuk perut bergantung pada posisi ari-ari, umbilical twine, bentuk tubuh, berat badan, tingkat kebugaran, dan kekuatan otot calon ibu.

5. Menginginkan makanan atau minuman yang manis

Beberapa orang mengira jika seorang wanita ingin (ngidam) gula, maka mungkin ia mengandung bayi perempuan. Sedangkan makanan asin mengindikasikan bayi laki-laki. Sama seperti bawaan lainnya, tidak ada bukti ilmiah yang mendasari hal tersebut.

6. Tingkat stress

Tingkat stress seorang wanita selama hamil dikatakan berdampak pada jenis kelamin bayi. Dalam suatu penelitian dijelaskan, wanita dengan kortisol yang tinggi secara statistik lebih mungkin memiliki anak perempuan. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut tentang riset ini.

7. Kulit berminyak dan rambut kusam

Beberapa orang percaya bahwa memiliki kulit yang berminyak dan rambut kusam dapat berarti seorang wanita mengandung anak perempuan. Hal ini tidak memiliki dasar ilmiah. Produksi minyak berlebih ataupun penampilan rambut saat hamil mungkin berhubungan dengan perubahan hormon atau perubahan pola makan.

8. Detak jantung bayi yang cepat

Beberapa orang percaya apabila jantung bayi berdetak dengan cepat, maka mereka mungkin berjenis kelamin perempuan. Namun, para peneliti menyanggah mitos ini beberapa dekade yang lalu. Dalam sebuah penelitian dijelaskan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara detak jantung janin laki-laki dan perempuan.

Banyak dari bawaan tersebut tidak memiliki bukti secara ilmiah. Oleh karena itu, jika kamu ingin mengetahui jenis kelamin janin kamu dapat melakukan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan bisa mulai dilakukan sejak usia kehamilan 7-8 minggu. Demikian penjelasan tentang ciri bawaan hamil bayi perempuan, semoga bermanfaat ya detikers.

Simak Video “Ideas untuk Kurangi Konsumsi Gula Tambahan Pada Makanan
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)

Penyakit Raja Singa atau Sifilis: Penyebab, Obat, Hingga Pencegahannya

Jakarta

Penyakit raja singa atau sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit menular, dan utamanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Menurut information Kementerian Kesehatan RI, kasus raja singa dilaporkan meningkat dalam kurun 2016-2022. Dari 12 ribu menjadi hampir 21 ribu kasus dengan rata-rata penambahan tiap tahunnya sebesar 17.000-20.000 kasus.

Persentase pengobatan terhadap pasien masih rendah di Indonesia. Pada pasien ibu hamil contohnya. Hanya sekitar 40 persen dari complete pasien wanita hamil dengan sifilis saja yang baru diobati. Sisanya, belum mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan kepada anak yang dikandungnya.

Dilansir medicalnewstoday.com, sifilis tidak akan sembuh tanpa pengobatan. Pada tahap awal, penyakit ini dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Jika tidak diobati dalam jangka waktu lama, raja singa mampu mengakibatkan kerusakan pada organ penting seperti jantung dan otak bahkan bisa meregang nyawa.

Untuk tahu informasi lebih jelasnya mengenai penyakit raja singa, simak uraian berikut ini.

Penyebab Penyakit Raja Singa

Pada tahun 1905, ilmuwan Jerman menemukan penyebab dari sifilis, yakni infeksi yang berkembang karena bakteri. Treponema pallidum adalah jenis bakteri yang bertanggung jawab atas infeksi tersebut.

Cara Penularan Penyakit Raja Singa

Bakteri T. pallidum dapat menyebar antarmanusia melalui kontak langsung dengan luka sifilis. Luka ini cenderung berkembang dan muncul pada kulit atau selaput lendir di vagina, penis, anus, rektum, bibir, atau mulut.

Raja singa terutama dapat ditularkan secara seksual seperti melalui hubungan seks oral, anal, vagina, atau kontak langsung antara alat kelamin.

Seorang anak juga bisa tertular sifilis apabila ibunya mengidap penyakit ini dan tidak diobati. Selain itu, raja singa dapat pula menular lewat transfusi darah meski kasus ini sangat jarang terjadi.

Sifilis tidak dapat ditularkan melalui; bathroom bersama, memakai pakaian maupun menggunakan peralatan makan orang lain. Meski begitu, siapa saja bisa tertular penyakit ini

Adapun orang yang paling berisiko terkena raja singa, yakni:

  • Orang yang berhubungan intim dengan banyak pasangan tanpa penghalang, seperti kondom
  • Pengidap HIV
  • Orang yang punya pasangan terkena sifilis.

Gejala Penyakit Raja Singa

Sifilis memiliki sejumlah gejala tergantung dari tahapan infeksinya. Berikut ciri-ciri sifilis berdasarkan tahapannya:

1. Sifilis Primer

Tahap ini terjadi sekitar 3-4 minggu setelah seseorang tertular bakteri T. pallidum. Mulanya, penyakit raja singa ini menimbulkan gejala seperti munculnya satu atau lebih luka atau chancre sifilis berbentuk bulat kecil keras yang tidak sakit tetapi sangat menular.

Luka ini kemudian bisa hilang dalam 2-6 minggu. Tanpa pengobatan, bakteri tersebut kemungkinan masih berada dalam tubuh dan dapat tetap aktif untuk waktu yang lama.

2. Sifilis Sekunder

Jika tidak diobati, penyakit raja singa bisa berkembang ke stadium keduanya. Ini ditandai dengan sakit tenggorokan dan ruam kulit tak gatal yang biasa ditemukan di telapak tangan dan kaki, tapi dapat pula muncul di mana saja.

Gejala lainnya, meliputi; nyeri otot, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, rambut rontok tidak merata, sakit kepala, penurunan berat badan, kelelahan, dan sakit persendian.

Terkadang, sifilis sekunder juga kerap disalahartikan sebagai kondisi penyakit lain, seperti pitiriasis rosea, lichen planus, dan psoriasis. Tanpa pengobatan, raja singa tahap ini mampu berkembang ke fase laten dan tersier.

3. Sifilis Laten

Pada tahap laten ini, sifilis tidak memunculkan gejala. Namun, bakteri T. pallidum tetap aktif di dalam tubuh dan bisa kambuh kembali di kemudian hari. Fase ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi raja singa stadium tersier.

4. Sifilis Tersier

Fase sifilis tersier dapat terjadi 10-30 tahun setelah infeksi bakteri awal. Penyakit raja singa yang yang sudah pada tahap ini bisa merusak organ dan sistem pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi, bahkan dapat sampai mengancam nyawa.

Dampak potensial lain yang memungkinkan timbul pada sifilis stadium ini, meliputi; kebutaan, kehilangan pendengaran, kondisi kesehatan psychological, hilang ingatan, kerusakan jaringan lunak dan tulang, kelainan neurologis (seperti stroke atau meningitis), penyakit jantung, dan neurosifilis (infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang).

Pengobatan Penyakit Raja Singa

Dokter akan memberikan pengobatan sifilis tergantung pada gejala dan seberapa lama bakteri ada dalam tubuh pengidapnya. Adapun perawatan dan pengobatan yang diterima pasien raja singa, yakni suntik penisilin G benzatin intramuskular.

Penisilin adalah salah satu antibiotik yang paling banyak digunakan dan biasanya efektif untuk mengobati sifilis. Suntikan ini diberikan kepada orang dengan tahap primer dan sekunder. Pada orang dengan fase laten dan tersier memerlukan suntikan mingguan selama 3 pekan.

Adapun pasien neurosifilis diobati dengan penisilin intravena (IV) selama 2 minggu untuk menghilangkan bakteri dari sistem saraf pusat.

Penderita penyakit raja singa yang alergi terhadap obat penisilin kemungkinan akan diobati dengan antibiotik lain, seperti doksisiklin dan seftriakson.

Pencegahan Penyakit Raja Singa

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan supaya tidak tertular sifilis. Berikut langkah-langkah mengurangi risiko terkena raja singa:

  • Tidak melakukan hubungan seks bebas
  • Monogami
  • Gunakan kondom saat berhubungan intim
  • Gunakan dental dam selama seks oral
  • Hindari saling meminjam mainan seks dengan orang lain
  • Hindari pemakaian jarum suntik bersama
  • Lakukan pemeriksaan infeksi menular seks.

Itulah penjelasan mengenai penyakit raja singa, mulai dari penyebab hingga cara pencegahannya.

Simak Video “Mengenal Tahapan Perkembangan Penyakit Sifilis: Primer-Tersier
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)

Miss V Jadi Kendur gegara Keseringan Bercinta, Mitos atau Fakta Sih?


Jakarta

Banyak wanita, bahkan pria, percaya bahwa semakin sering seorang wanita melakukan hubungan seksual, vagina wanita tersebut akan menjadi kendur dan melebar. Padahal sebenarnya, anggapan ini tidak didukung oleh bukti medis yang kuat.

“Vagina bersifat elastis dan memiliki kemampuan untuk meregang selama berhubungan seks. Namun, ukurannya kembali regular setelah berhubungan. Berhubungan seks secara teratur, tidak peduli seberapa sering Anda melakukannya, tidak akan membuat vagina menjadi kendur,” jelas salah satu dokter kandungan terkemuka di Mumbai.

Ketika wanita merasa bergairah, tubuh biasanya secara alami menghasilkan pelumas untuk memudahkan penetrasi dan menjaga kenyamanan selama berhubungan seksual. Selesai aktivitas penetrasi, vagina secara alami akan kembali ke kondisi aslinya. Ini berarti, meskipun berhubungan seksual secara rutin, baik dengan frekuensi tinggi maupun rendah, vagina tidak akan mengalami kendur.

Perubahan pada space vagina mungkin terjadi ketika seorang wanita baru melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. Selaput dara, yakni lapisan tipis yang menutupi pembukaan vagina, bisa robek pada saat itu. Namun, beberapa wanita mungkin telah mengalami robekan pada selaput dara sebelum berhubungan seksual, karena aktivitas fisik atau olahraga.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi vagina adalah proses persalinan atau melahirkan. Pada saat persalinan, kondisi vagina akan meregang untuk mempermudah kelahiran bayi. Beberapa wanita merasa bahwa setelah melahirkan, vaginanya tidak serapat sebelumnya. Akan tetapi, hal ini merupakan suatu proses alami yang terjadi sebagai bagian dari perubahan tubuh yang terjadi selama masa kehamilan dan persalinan.

Dengan demikian, frekuensi berhubungan seksual yang sering tidak menyebabkan vagina kendur. Tidak perlu khawatir tentang mitos yang berkaitan dengan vagina yang kendur. Umumnya, setiap wanita memiliki ukuran dan bentuk vagina yang berbeda, yang merupakan bagian dari keunikan setiap orang.

Simak Video “Kembali Bak Perawan dalam 30 Menit!
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Lebam ‘Misterius’ Usai Olahraga, Cedera atau Asam Urat?


Jakarta

Pertanyaan:

Saya memiliki keluhan di tulang bagian paha dan lutut yang terasa ngilu setiap selesai olahraga, disertai dengan munculnya biru keunguan seperti luka lebam terkena pukulan. Padahal, tidak ada benturan apa pun sebelumnya.

Kira-kira kenapa ya Dok?

Saya juga memiliki asam urat yang tinggi, apakah berkaitan?

Nafilah (27 Tahun)

Jawaban:

Ketika melakukan olahraga, terutama yang vigorous (intensitas tinggi), terjadi semacam tarikan dan regangan. Pada beberapa orang yang memiliki kekuatan pembuluh darahnya rendah, itu bisa pecah. Makanya terus timbul biru, biru ini kan tandanya ada pendarahan.

Harus dievaluasi, apakah kebiruan itu primer karena olahraga, atau memang ada kelainan yang lain? Memang ada beberapa kelainan pembuluh darah yang bisa cirinya seperti itu.

Kemudian apa berhubungan dengan asam urat?

Harusnya dicari tahu dulu ya, bisa disebut asam urat tinggi itu memangnya tingginya seberapa? Diperiksa dulu secara objektif. Siapa tau cuma rasa-rasa doang kan, setelah dicek ternyata masih regular. Jadi harus dicek dulu.

Tetapi balik lagi, asam urat bukan itu gejalanya. Tapi lebih ke sakit sendi kecil di jari-jari kaki kemudian di tangan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar Skoliosis dan gangguan tulang belakang, segera buat temu janji dengan KLIK DI SINI.

dr Heka Priyamurti, SpOT (Ok) Backbone

Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi – Konsultan Backbone (Subspesialis Tulang Belakang) di Royal Backbone & Ache Intervention Centre, RS Royal Progress, Jakarta Utara.

Simak Video “Pentingnya Konsultasi Pra Pernikahan untuk Cegah Risiko KDRT
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)