Jakarta –
Seks merupakan kebutuhan penting bagi kaum adam. Pasalnya, aktivitas ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan emosional dan fisik seseorang. Sebagai contoh, seks dapat meningkatkan temper, meredakan gejala kecemasan, hingga meningkatkan kesehatan jantung.
Namun, jika berhubungan seks memiliki berbagai manfaat, apakah tidak melakukannya dapat berdampak buruk bagi pria? Lalu, apa sih yang akan terjadi pada tubuh jika tidak berhubungan seks dalam waktu yang lama?
Dikutip dari Males’s Well being dan WebMD, berikut adalah 9 efek samping dari lama tidak berhubungan intim bagi pria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Rentan terhadap stres
Bercinta dapat membuat segala sesuatu di dunia terasa lebih baik. Ternyata, ada alasan ilmiah untuk itu.
Ternyata, terdapat alasan ilmiah untuk itu. Ahli saraf Dr Debra W Soh dalam suatu interview dengan Males’s Well being menjelaskan bahwa throughout orgasme, tubuh melepaskan hormon endorfin yang dapat membantu meningkatkan temper.
“Jadi, jika Anda cenderung menggunakan seks sebagai cara untuk mengatasi stres, masa-masa kering (tidak berhubungan seks) dapat membuat Anda frustasi,” jelasnya.
2. Kualitas tidur memburuk
Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa tidur berhubungan langsung dengan stres. Ketika stres, seseorang cenderung tidak mendapatkan tidur yang berkualitas. Hal ini menciptakan siklus buruk di mana ketika seseorang tidak tidur, sirinya akan semakin stres.
Seks membantu dalam menghilangkan stres dengan melepaskan banyak hormon dan neurotransmiter. Oleh sebab itu, jika tidak berhubungan seks, seseorang rentan akan stres, dan cenderung tidur dengan tidak nyenyak.
3. Tekanan darah dapat meningkat
Tanpa seks, seseorang mungkin mengalami peningkatan tekanan darah. Faktanya, sebuah studi tahun 2006 dalam jurnal medis Organic Psychology menemukan bahwa orang yang melakukan hubungan seks secara teratur memiliki tingkat tekanan darah yang lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Hal ini juga terkait dengan hubungan antara seks dan stres. Para peneliti mengontrol berbagai variabel dalam penelitian ini dan menyimpulkan bahwa berhubungan seks lebih sering sebenarnya meningkatkan respons fisiologis tubuh terhadap stres. Hal ini, pada gilirannya, menjaga tekanan darah seseorang pada tingkat dasar yang lebih rendah.
4. Risiko mengalami penyakit jantung meningkat
Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan bahwa pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu hampir mengurangi separuh risiko penyakit jantung.
Namun, para peneliti mencatat bahwa temuan mereka mungkin hanya bersifat korelasional, bukan kausal.
“Pria yang sering berhubungan seks mungkin lebih mungkin berada dalam hubungan intim yang saling mendukung,” kata mereka. “Hal ini dapat meningkatkan kesehatan melalui pengurangan stres dan dukungan sosial.”
5. Sistem kekebalan tubuh melemah
Orgasme sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh, seperti yang ditemukan oleh psikolog Carl Charnetski dan Francis Brennan Jr. Mereka melakukan sebuah penelitian di mana mereka meminta pasien yang berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu untuk memberikan sampel air liur.
Sampel-sampel tersebut ditemukan mengandung konsentrasi antibodi imunoglobulin A yang sangat tinggi. Adapun antibodi ini baik dalam hal mencegah penyakit.
6. Kesehatan prostat menurun
Prostat seseorang mungkin akan menjadi kurang sehat. Alasan untuk hal ini belum terlalu jelas. Namun, setidaknya dalam satu penelitian, pria yang ejakulasi kurang dari tujuh kali sebulan lebih mungkin terkena kanker prostat dibandingkan mereka yang melakukannya setidaknya 21 kali sebulan.
NEXT: Disfungsi ereksi hingga penurunan fungsi kognitif