Tag: Bariatrik

Bak Bariatrik Tanpa Operasi, Metode Pangkas BB Ini Bikin Ruang Lambung ‘Menciut’

Jakarta

Pemasangan balon lambung menjadi salah satu alternatif untuk mereka yang ingin memangkas berat badan. Sama-sama mengecilkan lambung seperti bariatrik, bedanya metode ini tidak membutuhkan tindakan operasi.

Kriteria pasien yang bisa menerima pemasangan balon lambung dibatasi minimal dengan indeks massa tubuh 27. Proses pemasangannya relatif cepat dalam kurun waktu 15 hingga 30 menit.

Pertama-tama, pasien akan diarahkan untuk melakukan skrining. Skrining meliputi pengecekan riwayat penyakit, juga kadar massa otot, hingga lemak. Lambung juga perlu dipastikan dalam kondisi sehat, tidak sedang mengalami GERD.

Sebelum pemasangan, dokter juga memberikan obat sesuai dengan kriteria medis selama 10-14 hari untuk memastikan prosedur balon lambung berjalan aman dan efektif.

Perlu dicatat, ibu hamil tidak disarankan mengikuti pemasangan balon lambung lantaran khawatir berpengaruh pada nutrisi si bayi. Mereka yang sebelumnya sudah menjalani operasi bariatrik juga dilarang untuk mengikuti remedy satu ini.

Telan Kapsul

Pasien kemudian akan diminta menelan kapsul yang kemudian akan mengembang di dalam lambung seperti balon.

“Ini bukan operasi dan ini tidak bersifat permanen, setelah 3 sampai 6 bulan volumenya tidak akan mengecil. Beda dengan bariatrik, dia kan permanen,” jelas spesialis gizi klinik, sekaligus Medical Supervisor Jakarta Slimming Heart, dr Nathania S Sutisna, SpGK.

“Secara prinsip, balon lambung ini dilepaskan supaya mereka nggak gampang lapar saat weight loss program rendah kalori. Nah semasa perawatan, harus dibiasakan pola makan dan pola hidup sehat. Dengan cara itu, menjadi suatu kebiasaan ketika balon sudah tidak ada di dalam lambung.”

Menurut dr Nathania, hal itu bak mereset mindset seseorang saat sebelumnya terbiasa ‘craving’ minuman manis atau makanan tinggi lemak. Setelah bobot tubuh berhasil turun berkait pemasangan balon lambung, pasien sebetulnya bisa kembali menjalani remedy yang sama, dengan batas waktu satu hingga dua bulan.

Simak Video “Studi Sebut Weight loss program Rendah Lemak Lebih Efektif Dibandingkan Keto
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Jennifer Dunn Jajal Operasi Bariatrik, Seminggu Pangkas 4 Kg

Jakarta

Baru-baru ini, aktris Jennifer Dunn menjalani operasi bariatrik di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Hal ini ia ungkapkan dalam unggahan Instagram-nya pada Jumat (9/6).

“Bismillah for at present ‘Endoscopic Sleeve Gastroplasty’ or ESG for brief (Bismillah untuk operasi Endoscopic Sleeve Gastroplasty, atau ESG untuk kependekannya, hari ini),” tulis Jennifer Dunn, dikutip Selasa (20/6/2023).

[Gambas:Instagram]

Dalam unggahan lainnya, Jennifer Dunn membalas komentar netizen yang menanyakan kondisinya pasca operasi. Ia mengungkap dirinya berhasil menurunkan 4 kilogram dalam waktu seminggu.

“Kaaa abis op, udh turun berat badan blm ? Trs efeknya apa,” tanya netizen tersebut.

“Ak udh turun 4kilo 1 minggu setelah Op (operasi),” jawab Jennifer Dunn.

Selain Jennifer Dunn, pertengahan tahun lalu aktris Melly Goeslaw juga pernah menjalani operasi bariatrik. Berkat operasi tersebut, Melly berhasil memangkas berat badannya secara drastis.

“Akhirnya berat sudah turun dari 87 ke 64, berarti 23 kilogram dalam waktu 3 bulan lebih. Puas banget,” ucap Melly, ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Selain berat badan yang turun, operasi bariatrik yang dilakukannya ini mampu membuat kadar gula darah Melly menjadi lebih terkontrol.

“Waktu sebelum operasi ada pemeriksaan, di situ aku ketahuan ternyata aku diabet, setelah bariatrik diabetnya bagus. Waktu itu gulanya 250 sekarang 99,” jelas pelantun ‘Tak Tahan Lagi’ itu.

Apa Itu Operasi Bariatrik?

Dikutip dari MayoClinic, operasi bariatrik atau bariatric surgical procedure merupakan pembedahan sebagian lambung atau bypass usus yang dilakukan untuk menurunkan berat badan. Biasanya, metode ini dilakukan untuk pasien yang memiliki berat badan berlebih, serta mengurangi risiko masalah kesehatan yang berpotensi mengancam jiwa, seperti:

  • Penyakit jantung dan stroke
  • Tekanan darah tinggi
  • Nonalcoholic fatty liver illness (NAFLD) atau penyakit hati berlemak non alkohol
  • Nonalcoholic steatohepatitis (NASH) atau steatohepatitis non alkohol
  • Sleep apnea
  • Diabetes tipe 2

Adapun operasi ini dilakukan setelah pasien telah mencoba menurunkan berat badan dengan memperbaiki pola makan dan kebiasaan olahraga.

Perbedaan Sedot Lemak dan Operasi Bariatrik

Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif yang sempat menangani Melly dan Jennifer Dunn, Dr dr Peter Ian Limas, SpBSubBDig menyebut operasi bariatrik berbeda dengan tindakan sedot lemak. dr Peter menuturkan, operasi bariatrik tidak menjurus ke tujuan kosmetik.

Menurutnya, operasi bariatrik adalah modifikasi saluran cerna sehingga berat badan bisa menurun dan komorbiditas bisa teratasi.

Caranya pun tak instan layaknya sedot lemak. Hal ini dikarenakan metode ini berfokus pada pembentukan cara hidup yang baru, bukan kecepatan penurunan berat badan. Pasca operasi, dokter akan melakukan pendampingan pada pasien hingga setahun.

“Ini adalah ‘completely completely different animal’, hewan yang berbeda sekali tidak bisa dibandingkan sebenarnya. Sedot lemak benar-benar tidak mengejar value-value yang ada di bedah bariatrik. Turun berat badan saja bukan itu yang dikejar, apalagi komorbid, menghindari kanker, sleep apnea. Itu sama sekali tidak ada,” terang dr Peter dalam diskusi digital beberapa waktu lalu.

“Sedot lemak adalah physique shaping, membentuk tubuh. Setelah bedah bariatrik, kurus, dia baru perlu tindakan-tindakan bedah plastik. Bukan sedot lemak sih ya, mungkin kulitnya berlebih di-trimming. Tapi benar-benar sedot lemak dengan bedah bariatrik itu berbeda banget. Sedot lemak itu value-nya membentuk tubuh, kalau bariatrik kebiasaan hidup yang baru, membentuk kesehatan yang bagus, membentuk segala macam mengenai sehat,” pungkasnya.

Simak Video “Mengenal Operasi Bariatrik yang Dilakukan Melly Goeslaw
[Gambas:Video 20detik]
(hnu/kna)