Tag: Baru

Berpotensi Jadi Pandemi Baru, Virus Nipah Bisa Picu Radang Otak Akut


Jakarta

India telah menutup sekolah, kantor, dan transportasi umum serta memeriksa ratusan orang dalam upaya untuk melacak dan mengatasi wabah virus Nipah yang telah menewaskan dua orang. Virus ini dapat membunuh tiga dari empat orang yang terinfeksi dan para ahli menganggap virus ini berpotensi menimbulkan pandemi baru.

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Virus Nipah dapat ditularkan ke manusia dari hewan, seperti kelelawar dan babi, atau melalui makanan yang terkontaminasi. Virus ini juga dapat ditularkan secara langsung dari manusia ke manusia.

Hingga kini, belum ada pengobatan atau vaksin yang tersedia untuk manusia atau pun hewan. Penanganan utama untuk manusia adalah perawatan pendukung saja. Kasus penularan Nipah dari manusia ke manusia banyak terjadi di antara keluarga dan perawat orang yang terinfeksi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Infeksi pada manusia dapat berkisar dari infeksi tanpa gejala, infeksi saluran pernapasan akut, hingga peradangan otak (ensefalitis) yang deadly.

Orang yang terinfeksi akan mengalami gejala awal, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan sakit tenggorokan. Gejala-gejala tersebut dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, perubahan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut.

Ensefalitis dapat terjadi pada kasus yang parah. Kondisi ini dapat berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam.

Kebanyakan orang yang selamat dari ensefalitis akut akan sembuh complete, tetapi sekitar 20% pasien yang selamat mengalami konsekuensi neurologis residual seperti gangguan kejang dan perubahan kepribadian.

Tingkat kematian kasus ini diperkirakan mencapai 40% hingga 75%. Angka ini dapat bervariasi dari satu wabah ke wabah lainnya, tergantung pada kemampuan daerah setempat untuk melakukan pengawasan epidemiologi dan manajemen klinis.

Simak Video “Langkah India Usai 2 Orang Dilaporkan Meninggal Akibat Virus Nipah
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Penelitian Baru Mati Suri Ungkap Kondisi Otak Pasien saat ‘Sekarat’


Jakarta

Penelitian dari NYU Grossman Faculty of Drugs mencoba mengungkap apa yang dialami oleh pasien yang nyaris meninggal dunia. Berbagai pengakuan diungkapkan oleh pasien serangan jantung yang menjalani resusitasi jantung paru (RJP) saat mereka berada di ambang kematian.

Ada pasien yang merasa melihat sanak keluarganya, hingga mereka yang sekilas melihat jalan kehidupan, tetapi hanya dalam sekejap.

“Saya ingat ada sesosok makhluk terang berdiri di dekat saya. Sosoknya menjulang tinggi seperti menara kekuatan yang besar, namun hanya memancarkan kehangatan dan cinta,” ujar salah satu pasien dikutip dari NY Publish, Senin (18/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter umumnya berasumsi bahwa hanya sedikit aktivitas otak yang terjadi 10 menit setelah serangan jantung. Ketika jantung berhenti berdetak, otak akan kekurangan oksigen. Namun, penelitian ini justru mengungkapkan hal yang berbeda dari kondisi tersebut.

“Ada tanda-tanda aktivitas otak regular dan mendekati regular yang ditemukan hingga satu jam setelah resusitasi,” ucap profesor kedokteran NYU Langone Well being Dr Sam Parnia yang juga penulis utama penelitian ini.

“Kami tidak hanya mampu menunjukkan kesadaran jernih. Kami juga mampu menunjukkan bahwa pengalaman ini begitu unik dan common. Kondisinya berbeda dari mimpi, ilusi, khayalan,” sambungnya.

Proses penelitian melibatkan 53 pasien yang selamat dari serangan jantung di 25 rumah sakit berbeda, Amerika Serikat dan Inggris. Peneliti mengatakan bahwa otak ternyata dapat bertahan lebih lama bila dibandingkan dengan keyakinan dokter sebelumnya.

“Otak kita sangat kuat dan lebih tahan terhadap kekurangan oksigen dari yang diperkirakan sebelumnya,” ujarnya.

Hampir 40 persen dari pasien yang terlibat melaporkan bahwa mereka memiliki ingatan atau pikiran yang sadar. Para pasien juga mengalami lonjakan gelombang otak gamma, delta, theta, alfa, dan beta yang terkait dengan fungsi psychological yang lebih tinggi.

“Terdapat potongan cerita naratif yang hidup pada orang-orang dengan pengalaman mendekati kematian. Kesadaran pasien menjadi lebih tinggi, lebih hidup, dan lebih tajam,” ujarnya.

Parnia mengatakan bahwa pasien mempunyai persepsi mereka terpisah dari tubuhnya dan kemudian bisa bergerak dalam ruangan rumah sakit. Mereka merasa sadar sepenuhnya.

Dalam keadaan tersebut, pasien bisa mengamati para dokter atau perawat yang sedang bekerja untuk menyelamatkan nyawa mereka. Namun, pengamatan mereka sepenuhnya tenang dan bebas dari rasa takut atau kesusahan.

Ilmu pengetahuan belum sepenuhnya memahami bagaimana atau mengapa pengalaman yang common ini dapat terjadi. Namun, Parnia yakin bahwa fokus kerja regular otak menjadi sangat rileks dan ‘tanpa hambatan’ ketika seseorang mengalami pengalaman nyaris mati.

“Biasanya ada sistem pengereman yang menghalangi kita mengakses seluruh aspek otak kita. Fungsi otak Anda yang lain berkurang,” ucap Parnia.

“Namun saat otak berhenti bekerja sebagai mekanisme pertahanan untuk mempertahankan dirinya saat serangan jantung, ‘remnya’ pun lepas. Pada momen tersebut orang mendapatkan aktivasi bagian otak lain yang tidak aktif,” sambungnya.

Menurut Parnia, kejadian tersebut membuat seseorang mendapatkan akses ke seluruh kesadaran dan hal-hal yang biasanya tidak dapat diakses seperti emosi, perasaan, pikiran, dan ingatan.

“Ini bukanlah halusinasi. Ini adalah pengalaman nyata yang terjadi dalam kematian,” pungkasnya.

Simak Video “Lebah Madu di AS Cetak Tingkat Kematian Tertinggi Kedua
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Terobosan Baru Ilmuwan China, Modifikasi Ginjal Manusia ‘Tumbuh’ di Tubuh Babi

Jakarta

Untuk pertama kalinya, para peneliti di China melakukan penelitian untuk menumbuhkan ginjal yang berisi sel manusia di dalam tubuh babi. Hal ini dimaknai sebagai langkah besar dalam transplantasi di kemudian hari.

Diberitakan The Guardian, penelitian ini melibatkan pembuatan embrio chimeric manusia-babi yang mengandung kombinasi sel manusia dan babi. Ketika dipindahkan ke induk babi pengganti, embrio yang sedang berkembang terbukti memiliki ginjal yang sebagian besar berisi sel manusia.

“Pendekatan kami meningkatkan integrasi sel manusia ke dalam jaringan penerima dan memungkinkan kami menumbuhkan organ manusia pada babi,” kata penulis senior Liangxue Lai, dari Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, dan Universitas Wuyi.

Peneliti memodifikasi babi secara genetis untuk menciptakan ruang bagi sel manusia untuk tumbuh dengan persaingan yang lebih sedikit dari sel babi. Mereka juga memodifikasi sel manusia agar mereka dapat bertahan hidup di lingkungan yang bukan lingkungan alaminya.

Tujuan dari penelitian eksperimental ini adalah menggunakan teknologi untuk membuat organ dari sel pasien, dan babi pada dasarnya berfungsi sebagai inkubator, sehingga mengurangi risiko penolakan ketika transplantasi. Tim ini juga berupaya menghasilkan organ manusia lainnya pada embrio babi, termasuk jantung dan pankreas.

Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan menciptakan chimera manusia-babi, sebuah organisme yang mengandung DNA dari dua spesies berbeda yang dinamai monster mitos Yunani. Sebuah tim ilmuwan termasuk Jun Wu, profesor di College of Texas Southwestern Medical Heart, melakukan hal ini pada tahun 2017.

Simak Video “Sejumlah Organ Babi yang Pernah Transplantasi ke Tubuh Manusia
[Gambas:Video 20detik]

Muncul Lagi! Malaysia Laporkan 2 Kasus Baru Mpox ‘Cacar Monyet’


Jakarta

Kementerian Kesehatan Malaysia mengkonfirmasi dua kasus positif infeksi cacar monyet atau mpox. Kasus tersebut terjadi pada akhir Juli 2023 lalu.

Dalam keterangan tertulis pada Jumat (25/8/2023), Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan mengungkapkan kasus pertama cacar monyet ini terkonfirmasi pada 26 Juli 2023. Itu terjadi pada pria warga negara asing (WNA) yang tinggal dan bekerja di Malaysia sejak April 2022.

Radzi mengatakan pria tersebut sempat melakukan perjalanan pada 6 Juli ke negara yang banyak melaporkan kasus cacar monyet. Dan dia kembali ke Malaysia pada 10 Juli.

“Dia mulai menunjukkan gejala pada 19 Juli, dan muncul lepuh pada 23 Juli,” terang Radzi dalam keterangannya yang dikutip dari The Star, Senin (28/8).

“Dia diisolasi dan dipulangkan pada 10 Agustus, setelah sembuh whole tanpa komplikasi,” sambung dia.

Kasus kedua terjadi pada seorang pria lokal. Ia mengalami gejala saat di karantina karena memiliki kontak dekat dengan kasus indeks.

Radzi mengungkapkan pria kasus kedua itu menjalani karantina pada 27 Juli, dan dipastikan positif terkena cacar monyet pada 29 Juli. Pasien kedua ini masih dalam keadaan sehat selama diisolasi.

“Semua kontak dekat pasien pertama telah diidentifikasi dan standing kesehatan mereka dipantau. Tidak ada yang menunjukkan gejala infeksi cacar monyet, kecuali pasien kedua,” jelasnya.

Simak Video “WHO Cabut Standing Kedaruratan World Cacar Monyet
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Fakta-fakta Varian COVID Baru ‘Eris’, Bikin Inggris Ketar-ketir Imbas Lonjakan Kasus

Jakarta

Belum kelar dengan subvarian COVID-19 XBB, kini Inggris tengah diterpa dengan varian baru bernama ‘Eris’ atau subvarian Omicron EG.5.1. Para ahli khawatir munculnya varian baru ini dapat memicu gelombang baru COVID-19 di negara tersebut.

Hal ini dikarenakan ‘cicit’ Omicron itu menyebabkan lonjakan kasus, termasuk rawat inap di rumah sakit.

“Tingkat kasus COVID-19 terus meningkat minggu ini dibandingkan dengan laporan kami sebelumnya. 5,4 persen dari 4.396 spesimen pernapasan yang dilaporkan melalui Sistem Information Mart Pernapasan diidentifikasi sebagai COVID-19. Ini dibandingkan dengan 3,7 persen dari 4.403 dari laporan sebelumnya,” kata Badan keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam sebuah laporan.

‘Varian’ yang Paling Dominan Nomor 2 di Inggris

Kepala UKHSA menyebut varian ini memiliki keunggulan pertumbuhan 20,5 persen dibandingkan jenis varian maupun subvarian lainnya. Artinya, ia memiliki sifat lebih menular dibandingkan varian maupun subvarian yang tengah beredar di negara tersebut.

Berdasarkan information, subvarian Omicron itu telah menyumbang 14,6 persen kasus, menjadikannya yang paling umum kedua di Inggris setelah subvarian Omicron XBB1.16. Tingkat pertumbuhan didasarkan pada sampel pengujian positif yang dilakukan di rumah sakit.

“Arcturus Subvarian Omicron atau disebut XBB.1.16, itu adalah varian yang paling dominan, menyebabkan 39,4 persen dari semua kasus,” menurut information UKHSA.

Tengah Dipantau Ketat WHO

Varian ‘Eris’ ini telah diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai variant beneath monitoring (VUM) atau varian yang diawasi pada Juli. Hal ini menyusul prevalensinya yang tercatat di Inggris dan meningkatnya kasus secara internasional, khususnya di Asia.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan meski orang sudah terlindungi dengan vaksin dan infeksi yang terjadi sebelumnya, negara tetap tak boleh lengah.

WHO juga mewanti-wanti bagi orang yang berisiko tinggi, seperti lanjut usia dan komorbid, untuk memakai masker di tempat ramai, mendapat booster jika direkomendasikan, dan memastikan ventilasi udara yang memadai di dalam ruangan.

“Dan kami mendesak pemerintah untuk mempertahankan dan tidak membongkar sistem yang mereka bangun untuk COVID-19,” lanjutnya lagi.

NEXT: Gejala hingga Perlukah Khawatir?

Simak Video “Muncul Varian Baru Virus Covid-19 Bernama Eris
[Gambas:Video 20detik]

Kasusnya Meledak di Inggris, Varian COVID Baru ‘Eris’ Tengah Dipantau WHO


Jakarta

Inggris ketar-ketir lantaran tengah dihantam varian COVID-19 baru bernama ‘Eris’ atau subvarian Omicron EG.5.1. Varian tersebut memicu lonjakan kasus harian yang signifikan di Inggris, termasuk rawat inap rumah sakit. Para ahli khawatir negara tersebut mungkin akan dilanda gelombang COVID-19 baru.

“Tingkat kasus COVID-19 terus meningkat minggu ini dibandingkan dengan laporan kami sebelumnya. 5,4 persen dari 4.396 spesimen pernapasan yang dilaporkan melalui Sistem Information Mart Pernapasan diidentifikasi sebagai COVID-19. Ini dibandingkan dengan 3,7 persen dari 4.403 dari laporan sebelumnya,” kata Badan keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam sebuah laporan.

Varian ‘Eris’ ini telah diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai variant beneath monitoring (VUM) atau varian yang diawasi pada Juli, setelah prevalensinya tercatat di Inggris dan meningkatnya kasus secara internasional, khususnya di Asia.

Para ahli menduga bahwa varian tersebut muncul imbas fenomena ‘Barbenheimer’, movie Barbie dan Oppenheimer yang berhasil menarik banyak perhatian masyarakat dan telah berkontribusi pada peningkatan infeksi. Selain itu, efek cuaca yang buruk belakangan juga memicu daya tahan tubuh menurun.

“COVID akan terus berubah dan beradaptasi,” ucap Dr Simon Clarke, ahli mikrobiologi di Studying College kepada MailOnline.

Kepala UKHSA mengklaim varian tersebut sudah memiliki keunggulan pertumbuhan 20,5 persen dibandingkan jenis varian maupun subvarian lainnya.

Information menunjukkan bahwa subvarian Omicron itu telah menyumbang 14,6 persen kasus, menjadikannya yang paling umum kedua di Inggris. Tingkat pertumbuhan didasarkan pada sampel pengujian positif yang dilakukan di rumah sakit.

“Arcturus Subvarian Omicron atau disebut XBB.1.16, itu adalah varian yang paling dominan, menyebabkan 39,4 persen dari semua kasus,” menurut knowledge UKHSA.

Meskipun begitu, Spesialis penyakit menular, Professor Paul Hunter, mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana Eris, yang secara ilmiah dikenal sebagai EG.5.1, akan mempengaruhi Inggris.

Namun, ia menyebut bahwa subvarian tersebut kemungkinan menjadi dominan di beberapa titik dan mendorong infeksi whole, dan mungkin tidak secara dramatis.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan meskipun orang sudah terlindungi dengan vaksin dan infeksi sebelumnya, negara tidak boleh lengah.

“WHO terus mengimbau orang yang berisiko tinggi untuk memakai masker di tempat ramai, mendapatkan booster jika direkomendasikan, dan memastikan ventilasi yang memadai di dalam ruangan,” katanya, dikutip dari skynews.

“Dan kami mendesak pemerintah untuk mempertahankan dan tidak membongkar sistem yang mereka bangun untuk COVID-19,” lanjutnya lagi.

Simak Video “Gejala Omicron BN.1 yang Sudah Masuk Indonesia
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Wow, Bayi Baru Lahir di Singapura Bakal Dapat Tunjangan Rp 124 Juta


Jakarta

Pemerintah Singapura mulai 1 Agustus, akan memberikan anggaran pada bayi yang baru lahir. Syaratnya, tanggal kelahiran dilaporkan setelah 14 Februari 2023.

Kebijakan ini adalah bagian dari hadiah tunai untuk bayi, demi perkembangan kualitas hidup dan tumbuh kembang mereka.

“Lembaga telah berhasil mempercepat pembaruan undang-undang dan sistem yang diperlukan untuk memajukan jadwal pelaksanaan hingga 1 Agustus 2023,” kata Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga (MSF) dan Divisi Kependudukan dan Bakat Nasional (NPTD) dalam rilis media di Jumat (28 Juli).

Dalam pidato 14 Februari lalu, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Lawrence Wong mengumumkan bahwa dana bantuan akan diberikan sebesar S$3.000 atau sekitar Rp 124 juta untuk anak-anak Singapura yang memenuhi syarat lahir dari tanggal tersebut.

“Jadwal pembayaran juga akan disesuaikan untuk memberikan dukungan keuangan secara teratur setiap enam bulan sampai anak berusia enam setengah tahun,” katanya.

Whole dana yang diterima anak pertama dan kedua sebanyak Rp 124 juta, sementara bagi anak ketiga atau keempat Rp 137 juta.

Mereka juga difasilitasi biaya kesehatan dan tabungan sekolah anak. Setiap anak-anak balita akan menerima 400 dolar singapura setiap enam bulan hingga berusia 6,5 tahun.

Selain insentif untuk bayi, pemerintah Singapura bakal menambah cuti bagi bapak baru yang punya anak dan bayi dua minggu, sehingga totalnya menjadi satu bulan sejak Januari 2024.

Simak Video “Fakta Ginjal Kronis di Singapura, Estimasi Kasus Tembus 300 Ribu Pasien
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Baru 4 Bulan Ngevape, Pria Ini Harus Naik Meja Operasi gegara Paru-parunya Kolaps


Jakarta

Pria asal Inggris bernama Alex Gittins (31) melaporkan sebuah toko vape di Bishop Auckland dan menuntut toko tersebut ditutup secara permanen. Gittins mengklaim bahwa vape yang ia beli dari toko tersebut membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani beberapa operasi.

Ia mengatakan bahwa vape yang ia gunakan membuatnya mengalami paru-paru kolaps. Lebih lanjut, ia mengkhawatirkan dampak vape pada anak.

“Kekhawatiran utama saya adalah bahwa ini bisa terjadi pada anak-anak. Begitu banyak dari mereka yang berlarian sambil merokok vape, namun pemerintah tidak melakukan apa pun untuk membuat mereka dilarang,” ucap Gittins dikutip dari Every day Mail, Rabu (12/7/2023).

Gittins mengatakan bahwa ia telah membeli vape sekali pakai dari toko tersebut selama empat bulan. Vape tersebut didapatkan dengan harga 20 pound (Rp 392 ribu) untuk enam buah.

Setelah merokok beberapa bulan tanpa masalah, pada 25 Mei 2023 ia mengaku merasakan ada yang tidak beres pada tubuhnya saat menggunakan vape tersebut.

“Saya mulai merokok terus tiba-tiba saya tidak bisa membuat asap dengan benar. Ada rasa yang mengerikan di tenggorokanku,” kata Gittins.

“Lima atau sepuluh menit kemudian saya berdiri dan mencoba bernapas, tapi rasanya seperti ada tusukan besar. Kondisinya makin memburuk satu jam berikutnya,” sambungnya.

Dengan kondisi dada yang sakit, ia langsung pergi ke sebuah klinik kecil di Hartlepool dan staf yang bertugas memerintahkannya untuk segera ke rumah sakit. Setelah diperiksa tim dokter rumah sakit, terungkap bahwa paru-paru kanannya mengalami kolaps.

Gittins akhirnya dioperasi karena cairan yang ada di paru-parunya terus keluar tanpa henti. Setelah operasi, ia sempat dirawat selama empat hari sampai akhirnya dipulangkan.

Gittins terus melakukan pemeriksaan mingguan ke rumah sakit namun ia masih belum benar-benar bisa mengatur napasnya dengan baik.

Terkait dengan laporan yang dilakukan Gittins, pihak toko vape Easi-Vape mengatakan bahwa produk yang dijual adalah authorized dan sudah disetujui oleh Badan Regulasi Obat dan Produk Kesehatan Inggris.

Simak Video “Aturan Vape di Indonesia Bakal Diperketat
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Kemenkes Rilis 10 Poin Penting Perubahan di UU Kesehatan Baru

Jakarta

DPR RI resmi mengesahkan Omnibus Regulation RUU Kesehatan menjadi UU Kesehatan di sidang paripurna DPR RI pada masa persidangan V Tahun 2022-2023, Selasa (11/7/2023). Kementerian Kesehatan RI merilis sejumlah poin penting yang berubah pasca UU Kesehatan baru disahkan.

Permudah Akses Layanan Kesehatan

Pemerintah menyebut akan ada penguatan pelayanan kesehatan dengan disahkannya UU baru, dengan memenuhi infrastruktur SDM, sarana prasarana, telemedisin, pengembangan jejaring layanan prioritas, serta layanan nasional berstandar internasional.

Kurangi Impor Alkes-Obat

RUU Kesehatan yang baru juga akan mengupayakan kemandirian alat kesehatan mandiri, termasuk penggunaan bahan baku dan produk dalam negeri. Pemerintah akan membuka jalur lebih luas pada penelitian, pengembangan, dan produksi obat dalam negeri.

Bersiap Subsequent Pandemi

‘Kolapsnya’ sejumlah fasilitas kesehatan di RI saat digempur pandemi COVID-19 menjadi gambaran ketahanan sistem kesehatan di Tanah Air masih lemah. Karenanya, melalui UU Kesehatan baru, diatur penguatan kesiapsiagaan pra bencana dan penanggulangan jika terjadi bencana, termasuk pandemi baru. Tenaga kesehatan yang sewaktu-waktu diperlukan dapat dimobilisasi.

Biaya Lebih Transparan

“Pemerintah sepakat dengan DPR RI untuk menerapkan penganggaran berbasis kinerja. Ini mengacu pada program kesehatan nasional yang dituangkan dalam rencana induk bidang kesehatan yang menjadi pedoman yang jelas bagi pemerintah dan pemerintah daerah,” jelas Kemenkes RI.

Dokter Spesialis Diperbanyak

Indonesia masih kekurangan sekitar 25 ribu lebih dokter spesialis, jika mengacu pada standar Organisasi WHO satu per seribu penduduk. Karenanya, pemerintah sepakat untuk memperbanyak nakes termasuk pendistribusian yang selama ini belum merata hingga wilayah Timur, Indonesia.

STR Seumur Hidup

Pemerintah menyebut izin STR saat ini berlaku seumur hidup, tidak perlu lagi diperbarui selama lima tahun sekali. Rekomendasi organisasi profesi juga tidak lagi dibutuhkan pada proses pengurusan surat izin praktik (SIP).

NEXT: Jaminan Perlindungan Hukum Nakes

Simak Video “Menkes Ungkap Poin-poin Perubahan pada UU Kesehatan Baru
[Gambas:Video 20detik]

Badan Intelijen AS Ungkap Fakta Baru soal Biang Kerok COVID-19


Jakarta

Badan Intelijen Amerika Serikat mengumumkan fakta baru terkait asal-usul pandemi COVID-19. Berdasarkan laporan pada Jumat (23/6/2023), pihaknya tidak menemukan bukti langsung yang menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 berasal dari insiden di Institut Virologi Wuhan, China.

Laporan sebanyak empat halaman yang dipublikasikan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) mengatakan komunitas intelijen AS masih tidak dapat mengesampingkan kemungkinan, bahwa virus itu berasal dari laboratorium, dan belum dapat menemukan asal-usul virus tersebut.

“CIA dan badan lain tetap tidak dapat menentukan asal muasal pandemi COVID-19 secara tepat, karena hipotesis (alami dan laboratorium) bergantung pada asumsi yang signifikan atau menghadapi tantangan dengan pelaporan yang bertentangan,” catat laporan ODNI yang dikutip dari The Straits Instances, Sabtu (24/6/2023).

Sementara, ‘pekerjaan ekstensif’ telah dilakukan pada virus Corona di Institut Wuhan (WIV), lembaga tersebut belum menemukan bukti insiden spesifik yang dapat menyebabkan wabah tersebut.

“Kami terus tidak memiliki indikasi bahwa kepemilikan penelitian pra-pandemi WIV termasuk SARS-CoV-2 atau nenek moyang dekat, atau bukti langsung bahwa insiden terkait penelitian tertentu terjadi yang melibatkan personel WIV sebelum pandemi yang dapat menyebabkan pandemi COVID-19,” kata laporan itu.

Asal-usul pandemi telah menjadi bahan perdebatan sengit di Amerika Serikat hampir sejak kasus manusia pertama dilaporkan di Wuhan pada akhir 2019. Presiden Joe Biden pada bulan Maret lalu menandatangani RUU yang mendeklasifikasi informasi terkait asal-usul pandemi.

Dia kemudian mengatakan bahwa akan berbagi tujuan Kongres, untuk merilis informasi sebanyak mungkin tentang asal mula COVID-19.

Perdebatan dimulai yang dipicu oleh laporan Wall Avenue Journal pada bulan Februari, bahwa Departemen Energi AS telah menilai dengan ‘kepercayaan rendah’ dalam laporan intelijen rahasia bahwa pandemi kemungkinan besar muncul dari kebocoran laboratorium China. Namun, penilaian itu dibantah oleh Beijing.

Direktur FBI Christopher Wray mengatakan pada 28 Februari, agensinya telah menilai selama beberapa waktu bahwa asal mula pandemi.

“Kemungkinan besar, potensi insiden laboratorium di Wuhan. Namun, China mengatakan ini (klaim) tidak memiliki kredibilitas apapun,” sambungnya.

Hingga 20 Maret, empat lembaga AS lainnya masih menilai bahwa COVID-19 kemungkinan besar merupakan hasil dari penularan alami, sementara dua lainnya belum diputuskan.

Simak Video “Jepang Turunkan Klasifikasi Covid-19 Jadi Setara Flu Biasa
[Gambas:Video 20detik]
(sao/vyp)