Jakarta –
Meletakkan si kecil saat tidur tidak boleh sembarangan. Selain tempat tidurnya, posisi bayi juga menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh orang tua.
Simak penjelasan mengenai posisi tidur bayi yang benar dan paling aman, serta hal yang perlu diperhatikan saat menidurkan si kecil.
Posisi Tidur Bayi yang Aman
Dilansir dari laman Nationwide Childbirth Belief, di tahun pertama kehidupannya atau new born, posisi tidur bayi yang benar adalah terlentang.
Membaringkan bayi dalam posisi terlentang menjadi salah satu cara terbaik untuk memastikan bayi tertidur seaman mungkin.
The American Academy of Pediatrics (AAP) dan United States Division of Well being and Human Providers (HHS), panduan tidur terlentang juga berlaku untuk bayi yang lahir prematur.
Alasan pentingnya menidurkan bayi secara terlentang dalam beberapa bukti, menunjukkan bahwa hal itu bisa secara signifikan mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden toddler dying syndrome(SIDS).
Pasalnya, bayi yang kadang-kadang diposisikan tidur miring atau menghadap ke depan kemungkinan berisiko tinggi SIDS.
Risiko SIDS tampaknya lebih tinggi dalam 6 bulan pertama bayi. Sebagian kasus besar terjadi pada usia bayi antara 6 bulan, 1 bulan, dan 4 bulan.
Cara untuk memastikan bayi tidur telentang yaitu dengan melakukan hal tersebut sejak hari pertama, dan terus dilakukan setiap kali tidur siang dan malam hari.
Apakah Posisi Bayi Tidur Tengkurap Aman?
Beberapa bayi dengan penyakit pernapasan terutama bayi prematur, mungkin perlu tidur tengkurap. Namun, tindakan tersebut hanya boleh dilakukan di rumah sakit atau lingkungan yang diawasi secara medis.
Pasalnya, beberapa orang khawatir jika tidur telentang akan membuat kepala bayi menjadi rata.Jika hal itu terjadi, namun biasanya hanya bersifat sementara.
Mendorong bayi agar berbaring dan bermain tengkurap saat bangun tidur juga bisa membantu mencegah hal tersebut.
Kekhawatiran lainnya juga ada yang menyebutkan, bahwa bayi yang tidur terlentang mungkin akan tersedak muntahan atau air liur. Namun, mengenai hal itu Nationwide Institutes of Well being (NIH) melaporkan bahwa tidak ada bukti atas hal itu.
Faktanya, NIH mengatakan bahwa bayi yang tidur telentang bisa mengeluarkan cairan dengan lebih efektif.
Cara Melakukan Posisi Tidur Bayi yang Benar
Dikutip laman Medical Information At present, berikut merupakan tindakan untuk memastikan bayi tidur dengan benar dan aman:
- Pastikan untuk meletakkan bayi telentang untuk tidur.
- Permukaan tempat tidur harus rata dan kokoh.
- Gunakan tempat tidur bayi, keranjang bayi, atau tempat tidur bayi yang portabel.
- Dorong waktu untuk bayi tengkurap dengan pengawasan saat bayi terjaga.
- Tawarkan bayi dot yang bersih, namun jangan paksa jika si kecil tidak menginginkannya.
- Pastikan tidak ada kabel ataupun benda menggantung lainnya di dekatnya.
- Tutupi kasur dengan sprei.
- Pakaikan bayi pakaian tidur, seperti karung tidur atau pakaian one-piece lainnya.
- Pastikan tempat tidur bayi punya standar keselamatan.
- Pertahankan suhu ruangan yang nyaman, dan hindari angin kencang atau panas yang berlebih.
- Tetapkan rutinitas waktu tidur saat bayi berusia 4-6 bulan.
- Berbagi kamar dengan bayi jika dirasa penting.
Jika orang tua melihat bayi yang baru lahir berguling tengkurap, sebaiknya membalikkan si kecil perlahan. Tak lama kemudian, bayi akan berguling dari belakang ke depan dan ke belakang lagi dengan sendirinya.
Umumnya, posisi bayi tengkurap merupakan pencapaian bayi capai sejak usia sekitar 5 bulan. Jika hal itu terjadi, orang tua bisa membiarkan mereka mencari posisinya sendiri.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Menidurkan Bayi
Berikut ini hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan bila menidurkan bayi:
- Memberi bantalan bemper, alas tidur longgar, bantal, boneka binatang, selimut, wedges, bean bag ataupun positioner di tempat tidur.
- Membiarkan bayi tidur di kasur empuk, couch, atau kasur air.
- Menutupi kepala bayi.
- Membiarkan bayi terkena asap rokok.
- Berbagi tempat tidur dengan bayi karena berisiko tertindih oleh orang dewasa yang menyebabkan mati lemas.
- Menggunakan selimut atau penutup badan yang longgar.
- Menempatkan bayi terlalu dekat dengan AC atau pemanas ruangan.
- Memakaikan terlalu banyak pakaian.
Penting untuk dicatat, pastikan juga bayi memiliki banyak waktu tengkurap di siang hari ketika orang dewasa bisa mengawasinya.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko sindrom kepala datar (seperti plagiocephaly atau brachycephaly).
Itu tadi informasi mengenai posisi tidur bayi yang benar yakni dengan telentang saat tidur, bukan di depan atau samping.
Orang tua bisa selalu meletakkan bayi dalam posisi telentang saat tidur, kecuali apabila dokter menyarankan untuk tidak melakukannya karena alasan medis tertentu.
Simak Video “Kasus Nyeri Punggung Bawah Diprediksi Meningkat Ratusan Juta Tahun 2050 “
[Gambas:Video 20detik]
(khq/inf)