Jakarta

Beberapa pria yang mengonsumsi pil seks seperti viagra mengalami efek samping yang memalukan, termasuk masalah pada organ intim, ereksi yang berlangsung hingga enam jam, atau bahkan serangan jantung.

Bahkan, 15 pria di Inggris tercatat meninggal akibat mengonsumsi obat-obatan tersebut, dan satu di antaranya harus menjalani amputasi Mr P.

Semua kejadian yang tercatat terjadi sejak tahun 2018 ketika viagra dan obat-obatan sejenisnya dijual bebas di apotek tanpa resep dokter.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada bukti konklusif bahwa pil tersebut menyebabkan efek samping. Namun, semua insiden dicatat oleh otoritas pengawas di Britania Raya, Medicines and Healthcare merchandise Regulatory Company, untuk mencari tren yang tidak diinginkan.

Adapun informasi ini dirilis setelah adanya permintaan kebebasan informasi dari The Solar.

Hingga saat ini, terdapat whole 678 dugaan efek samping yang dicatat. Berikut adalah beberapa kasus terkait kondisi ini.

Seorang pria mengatakan bahwa dirinya mengidap kondisi Peyronie’s illness.

14 orang lainnya memiliki dugaan efek samping berupa rasa sakit, pembengkokan, atau pembengkakan yang tidak diinginkan.

Tiga orang lainnya mengklaim bahwa obat tersebut membuat mereka mengalami priapisme, suatu kondisi yang membuat alat very important pria berdiri tegak selama berjam-jam.

Tidak terdapat rincian lebih lanjut mengapa seorang pria harus menjalani amputasi Mr P.

Dua pria lain mengalami ‘patah tulang’ pada alat kelaminnya.

Sebagai informasi, viagra diluncurkan pada tahun 1998 oleh perusahaan obat raksasa Pfizer dan kehilangan hal patennya di Inggris pada tahun 2013. Oleh sebab itu, produsen lain dapat memproduksi pil yang mengandung bahan aktif sildenafil seperti halnya viagra.

Hukum terkait resep obat ini kemudian dilonggarkan karena banyak pria yang membeli pil palsu yang ternyata berbahaya bagi kesehatan.

Simak Video “Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)