Tag: Berdarah

8 Penyebab Dahak Berdarah dan Cara Menghadapinya

Jakarta

Dahak merupakan cairan berupa lendir kental yang ada di saluran pernapasan. Dahak biasanya dikeluarkan saat sedang batuk. Dahak regular umumnya berwarna bening dan berlendir. Namun, jika mengalami dahak berdarah, maka kemungkinan terjadi gangguan pada saluran pernapasan.

Dahak berdarah terjadi ketika mengalami batuk yang parah. Penyebabnya pun beragam dan sifatnya tergolong serius. Darah dalam dahak biasanya berasal dari paru-paru, tetapi juga bisa berasal dari saluran pencernaan.

Jika darah dalam dahak berwarna merah terang dan bercampur dengan lendir, maka kemungkinan darah tersebut berasal dari paru-paru. Atau istilah medisnya disebut dengan hemoptisis. Kira-kira apa saja penyebab darah berdahak dan bagaimana cara menanganinya? Simak penjelasannya berikut ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Dahak Berdarah

Dahak berdarah disebabkan oleh beberapa faktor, seperti batuk yang berkepanjangan dan terlalu keras. Namun, dahak berdarah juga bisa disebabkan oleh penyakit yang cukup serius. Berikut ini penyebab dahak berdarah dikutip melalui laman Tua Saúde.

1. Batuk Berkepanjangan dan Terus-menerus

Mengalami alergi, flu, dan batuk terus-menerus bisa menjadi penyebab dahak berdarah. Hal ini bisa terjadi karena, ada iritasi pada saluran pernapasan. Iritasi ini menyebabkan darah bercampur dengan dahak.

Kondisi ini sifatnya sementara dan tidak serius. Dahak berdarah akan menghilang dalam beberapa hari ketika batuk sudah mereda dan membaik. Namun, jika batuk tidak kunjung mereda, ada baiknya melakukan pemeriksaan.

2. Saluran Udara Kering

Saluran udara yang kering bisa mempengaruhi hidung, faring, dan laring, sehingga menyebabkan dahak berdarah. Saluran udara kering biasanya disebabkan karena sedang pilek, flu, alergi, batuk, atau bersin terus-menerus. Hal ini menyebabkan terjadinya iritasi pada mukosa yang melapisi saluran pernapasan.

Selain itu, saluran udara yang kering juga bisa disebabkan oleh lingkungan atau suhu sekitar. Lingkungan yang kering akan menyebabkan pembuluh darah kecil pada hidung dan tenggorokan pecah, sehingga muncul dahak berdarah.

3. Mengonsumsi Obat Antikoagulan

Mengonsumsi obat antikoagulan seperti warfarin atau heparin, akan memberikan efek samping berupa pendarahan pada beberapa bagian tubuh. Obat ini akan membuat darah menjadi lebih encer, sehingga mudah mengalami pendarahan. Antikoagulan juga bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan.

4. Infeksi Pernapasan

Penyebab lainnya dari dahak berdarah adalah adanya infeksi pada paru-paru. Bisa infeksi ringan seperti flu dan pilek, hingga kondisi yang lebih serius, seperti TBC atau pneumonia.

Tidak hanya dahak berdarah, infeksi pernapasan juga ditandai gejala lainnya seperti sulit bernapas, pucat, bibir membiru, demam, nyeri dada, dan dahak berwarna kuning atau hijau.

5. Bronkiektasis

Bronkiektasis merupakan kondisi kronis yang berhubungan dengan pelebaran bronkus secara permanen. Hal ini bisa menyebabkan produksi dahak menjadi berlebihan, dan akan membuat sesak napas.

6. Bronkitis

Dahak berdarah juga bisa disebabkan oleh bronkitis. Bronkitis terjadi karena adanya peradangan pada bronkus, sehingga membuat saluran pernapasan iritasi dan terjadi pendarahan. Gejala dari bronkitis umumnya mengeluarkan dahak berwarna putih kekuningan, dengan beberapa tetes darah.

7. Edema Paru

Edema paru disebabkan oleh penumpukan cairan dalam paru-paru. Hal ini terjadi pada orang-orang yang mempunyai masalah jantung, seperti gagal jantung kongestif. Gagal jantung kongestif menyebabkan darah tidak bisa dikirimkan ke seluruh tubuh dan menumpuk dalam pembuluh darah kecil yang ada di paru-paru.

Inilah yang menyebabkan keluar dahak berwarna merah atau merah muda, dan terlihat sedikit berbusa. Gejala lainnya dari edema paru yakni sulit bernapas, bibir membiru, denyut jantung meningkat, dan nyeri dada.

8. Kanker Paru-paru

Penyebab terakhir dari dahak berdarah adalah kanker paru-paru. Kanker paru-paru umumnya terjadi pada orang berusia 40 tahun. Selain itu juga terjadi pada orang-orang yang merokok. Gejala lain dari kanker paru-paru yakni batuk terus-menerus, suara serak, berat badan turun, punggung nyeri, dan merasakan kelelahan ekstrim.

Cara Penanganan Dahak Berdarah

Apabila mengalami dahak berdarah, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, seperti tes darah, rontgen dada, CT scan, dan bronkoskopi.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari dahak berdarah, sehingga bisa dilakukan penanganan yang tepat. Berikut ini penangannya dikutip melalui laman Healthline

  • Pemberian antibiotik oral untuk infeksi seperti pneumonia
  • Pemberian obat antivirus
  • Pemberian obat batuk
  • Minum air putih secukupnya.

Untuk mencegah terjadinya dahak berdarah, diperlukannya menjaga kesehatan sistem pernapasan dengan baik. Caranya yakni dengan berhenti merokok dan menghindari asap serta debu. Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai dahak berdarah. Semoga bermanfaat!

Simak Video “KuTips: 2 Ramuan Natural Penyembuh Batuk Akibat Polusi Udara
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)

Viral Wanita Kena Fistula Ani gegara Doyan Jajan, BAB Berdarah sampai Harus Operasi


Jakarta

Melalui akun TikTok pribadinya @Endell19, seorang wanita di Sidoarjo yang bernama Dini (21) membagikan kisahnya mengidap fistula ani. Kisahnya viral lantaran, seperti anak muda pada umumnya, dirinya mengaku doyan mengonsumsi jajanan-jajanan kotor, seperti mie pedas dan minuman es.

Akibat pola makannya yang buruk tersebut, ia mengalami kesulitan buang air besar. Di tahun 2021, dirinya mengalami buang air besar yang sulit (BAB keras) hingga membuatnya ngeden dengan sangat kuat.

Setelah kejadian tersebut, Dini mendapati kemunculan benjolan bernanah pada duburnya. Benjolan tersebut sempat membesar dan kemudian mengecil dalam beberapa hari. Kemudian, benjolan tersebut pecah, yang disertai dengan rasa sakit hingga menyebabkan demam.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sama seperti anak muda jama sekarang, suka banget makan bakso yang tremendous pedas, mie, suka makan seblak, minum es, itu dari dulu. Terus awal mulanya itu di tahun 2021, tiba-tiba mengalami BAB keras, jadi habis BAB keras langsung muncul kayak benjolan gitu, tapi masih belum keluar cairan nanahnya,” terang Dini kepada detikcom, Sabtu (18/11/2023).

“Jadi benjolannya itu agak besar, terus sampai seminggu, kemudian benjolannya jadi mengecil, kemudian ‘jebrot’, pecah. Pas pecah itu kayak sampai sakit sampai-sampai demam,” sambungnya.

Awalnya, ia hanya beranggapan bahwa gejala tersebut adalah bisul biasa dan tidak menganggapnya serius. Sebagai gantinya, wanita berusia 21 tahun ini memilih berkonsultasi dengan saudaranya yang bekerja di rumah sakit dan diberi obat berupa salep.

Namun, seiring berjalannya waktu, rasa sakit semakin intens dan gejala yang Dini alami semakin parah. Dirinya merasakan nyeri hebat yang membuatnya merasa sakit untuk duduk. Tak usai di situ, nanah dari benjolan di duburnya semakin banyak dan menyengat.

“Pas rasa sakit banget itu di 2022, akhir-akhir mau 2023 itu sakit, buat duduk itu sakit banget, terus malah makin keluar banyak cairan nanahnya. Terus sampai baunya itu udah nyengat nggak enak,” imbuhnya.

“Nyeri jujur, nyeri banget. Kalau udah duduk lama itu rasanya kayak pantat kayak nyeri banget. Pas duduk sama pas kecapekan kerja itu sakit banget, sampai jalannya sampai pantatnya nyeri sebelah,” sambungnya.

Karena mengalami penderitaan yang tak kunjung reda, Dini mulai mencari tahu kondisi yang dialaminya di web. Ia membaca tentang fistula ani dan mendapati gejala-gejalanya mirip dengan yang ia rasakan selama hampir dua tahun.

Akhirnya, pada bulan April 2023, Dini memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter. Ia didiagnosis mengidap fistula ani yang harus dioperasi.

“Periksa ke rumah sakit biar bisa ditangani karena udah lama banget. Bulan April 2023. Langsung dibilang itu penyakit fistula ani dan nggak ada obatnya, obatnya cuma dioperasi,” terangnya.

Dini menjalankan dua kali operasi, yakni di bulan Juni dan Agustus.

“Operasi bulan Juni karena nunggu buat BPJS itu selama satu bulan, itu untuk operasi pertama. Dua kali operasi, di bulan Juni dan Agustus. Perlu karena pas operasi pertama itu masih keluar cairannya, keluar banyak,” ceritanya.

Saat ini, kondisi Dini telah membaik. Namun, dirinya masih sering mendapati benjolan bernanah seperti bisul di bekas operasinya. Selain itu, rasa nyerinya juga masih sering kambuh meskipun tidak seintens dulu.

“Alhamdulillah udah baik, tapi tetap aja keluar cairan nanahnya (di bekas operasinya). Kalau cairan nanahnya udah nutup, terus (mucul) kayak gelembung lagi. Udah ke dokter lagi, tapi katanya memang suka kambuh. Kalau kecapekan dan duduk lama agak nyeri dikir, tapi nggak senyeri yang waktu sebelum operasi,” sebutnya.

Melalui kisahnya, Dini mengimbau obang-orang agar tidak mengabaikan kesehatannya dan segera periksa ke dokter apabila menemukan hal yang janggal pada tubuh. Pasalnya, akibat tidak menghiraukan gejala yang ia rasakan selama dua tahun, fistula ani yang diidapnya sudah semakin parah.

“Jangan takut untuk periksa ke dokter, karena kalo nggak periksa nanti penyakitnya tambah bisa parah kalau dibiarin. Aku udah lumayan parah karena dua tahun dibiarin. Fistula ani aku udah sampai ke dalam anusnya. Makanya pas operasi itu bolongnya sampai ke anus kemudian dijahitnya antara anus dengan lubang fistulanya,” tandasnya.

Dikutip dari Mayo Clinic, fistula ani adalah saluran yang muncul di antara bagian dalam anus dan kulit luar di sekitar anus. Sebagian besar fistula ani adalah hasil dari infeksi yang dimulai pada kelenjar anus.

Infeksi ini menyebabkan abses yang dapat mengering dengan sendirinya atau dikeringkan melalui pembedahan melalui kulit di sebelah anus. Saluran drainase ini tetap terbuka dan menghubungkan kelenjar anus yang terinfeksi atau saluran anus ke lubang di kulit luar di sekitar anus.

Simak Video “Ini Isi Kandungan Narkoba Keripik Pisang dan Comfortable Water
[Gambas:Video 20detik]
(Syifaa F. Izzati/kna)