Tag: Beri

Jepang Pusing Populasi Anjlok, Beri Janji Buat Keluarga yang Punya Anak Banyak


Jakarta

Jepang sedang dilanda kekhawatiran karena jumlah kelahiran menurun. Sederet upaya pun dilakukan demi meningkatkan jumlah kelahiran bayi di negara tersebut.

Terbaru, Pemerintah Jepang berencana untuk menggratiskan biaya kuliah universitas dan biaya pendidikan bagi rumah tangga yang memiliki tiga anak atau lebih mulai tahun fiskal 2025, yang berakhir pada Maret 2026.

Diberitakan The Japan Occasions, tidak akan ada batasan pendapatan untuk program yang direncanakan ini, yang akan menjadi salah satu langkah penting di antara langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dijanjikan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida untuk mengatasi penurunan angka kelahiran di negara tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah akan memasukkan program ini sebagai bagian dari strateginya untuk meningkatkan masa depan anak-anak yang akan diputuskan pada akhir tahun ini. Program biaya kuliah free of charge juga dirancang untuk mencakup siswa yang menghadiri perguruan tinggi junior, perguruan tinggi teknik, dan lembaga pendidikan lainnya.

Dengan adanya program biaya sekolah free of charge, pemerintah berharap dapat meningkatkan bantuan keuangannya kepada rumah tangga yang kesulitan dengan biaya pendidikan. Pemerintah juga akan menaikkan batas atas tunjangan penitipan anak yang diberikan kepada orang tua tunggal dan rumah tangga berpenghasilan rendah untuk anak ketiga dan seterusnya.

Angka kelahiran di Jepang terus menurun meskipun ada serangkaian inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk membalikkan tren tersebut. Jumlah bayi baru lahir turun menjadi 799.728 pada tahun 2022, turun 5,1 persen dari tahun 2021, Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan pada 28 Februari.

Angka tersebut merupakan angka terendah sejak pencatatan dimulai pada tahun 1899.

Simak Video “FDA Setujui 2 Terapi Gen Baru untuk Penyakit Sel Sabit
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Viral Netizen Masak Daging Pakai Paracetamol, Profesor Farmasi Beri Warning


Jakarta

Viral beberapa waktu lalu seorang netizen di TikTok membagikan sebuah video memasak daging menggunakan obat sakit kepala yang mengandung paracetamol. Pengunggah akun TikTok tersebut menuturkan bahwa hal tersebut dilakukan agar daging yang dimasak menjadi lebih empuk.

Video tersebut lantas mengundang professional dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak netizen lain menilai bahwa masih ada banyak metode alami yang bisa dilakukan untuk membuat daging menjadi empuk ketika dimasak.

Sebenarnya apakah hal ini aman dilakukan? Pakar farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati menuturkan bahwa hingga saat ini sebenarnya belum ada penjelasan secara pasti bahwa paracetamol dapat mengempukkan daging.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kebiasaan ini harus dihentikan karena paracetamol diperuntukkan sebagai obat, bukan untuk bahan makanan. Terlebih memasak menggunakan paracetamol juga bisa berbahaya untuk kesehatan.

“Memasak menggunakan obat paracetamol ini tentu saja bisa bahaya ya. Karena itu bahan obat-obatan, bukan makanan,” ujar Prof Zullies ketika dihubungi detikcom, Senin (20/11/2023).

“Penting untuk dicatat bahwa paracetamol jika dipanaskan ketika mengempukkan daging dapat terhidrolisis menjadi senyawa beracun yang dikenal sebagai 4-aminofenol,” sambungnya.

Prof Zullies menuturkan bahwa senyawa 4-aminofenol bersifat toksik bagi tubuh. Senyawa tersebut dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, dan mengakibatkan kegagalan organ.

Ia menuturkan bahwa kebiasaan ini juga sempat muncul dari Nigeria. Warga Nigeria kerap menggunakan paracetamol untuk mengempukkan daging. Namun, saat ini aksi tersebut sudah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Nigeria (NAFDAC).

“Secara mekanisme belum ada yang menjelaskan secara pasti apakah memang paracetamol bisa digunakan untuk mengempukkan daging,” pungkasnya.

Simak Video “Gerak Italia Larang Daging dan Makanan Sintetis
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Dokter Beri Warning Efek Serius Polusi Tingkatkan Risiko Stroke, Ini Kaitannya


Jakarta

Masyarakat yang kerap terpapar polusi udara dihantui sejumlah risiko penyakit. Beberapa yang sering disebut-sebut oleh praktisi kesehatan yakni batuk dan sesak, masalah pada paru, hingga risiko stroke. Memang sebenarnya, apa hubungannya paparan polusi dengan stroke?

Dokter spesialis saraf sekaligus anggota Dewan Pembina Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSh) Prof Dr dr Yuda Turana, SpS, menjelaskan, polusi memang terbukti memiliki kaitan dengan risiko penyakit pada otak. Dalam hal ini penyakit yang dimaksud bukan hanya stroke, melainkan juga risiko demensia.

“Polusi itu banyak hal. Karena di dalam polusi itu kita bicara zat yang berbeda-beda. Itu harus baca dulu. Tapi yang agak unik dalam konteks kesehatan otak, memang outcome-nya disebutnya fungsi kognitif itu polusi udara termasuk yang evidence-nya cukup kuat,” terangnya saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Artinya pada kondisi polusi yang tinggi, risiko demensia lebih besar. Kalau mungkin di Lancet, itu faktor risiko kesehatan otak kan ada pendidikan, bodily inactivity, depresi, obesitas, ada DM, kemudian dimasukkan selain merokok ada polusi udara,” imbuh dr Yuda.

Di samping itu dr Yuda juga menjelaskan, hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko utama penyakit stroke. Seringkali, hal ini dipicu oleh kebiasaan asupan garam yang tinggi, dibarengi kondisi obesitas, minim aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi minuman beralkohol.

“Bukan hanya garam banyak, tapi juga obesitas dan bodily inactivity. Bisa saja langsing, berat badannya sempurna tapi dia nggak aktif bergerak, itu juga faktor risiko. Merokok, alkohol,” tutur dr Yuda dalam kesempatan tersebut.

Simak Video “Ini 5 Aplikasi Cek Kualitas Udara di Android-IOS
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

China Putar Otak Dongkrak Jumlah Populasi, Beri Insentif hingga Atur Mahar Nikah


Jakarta

China saat ini tengah ‘susah payah’ membuat warganya untuk memiliki anak. Dorongan untuk segera menikah dan memiliki anak setelah China mencatat rekor pernikahan terendah pada tahun lalu dengan 6,83 juta pernikahan.

Tidak hanya angka pernikahan yang anjlok, jumlah warga China juga mengalami penyusutan. Jumlah populasi warga China menurun untuk pertama kalinya dalam enam dekade menjadi 1,425 miliar jiwa.

Untuk mengatasi hal tersebut, China mulai menghapuskan aturan satu anak yang sempat berlaku pada pada tahun 2021. Adapun selain penghapusan aturan satu anak, China juga melakukan langkah-langkah lainnya. Misalnya seperti memberikan insentif pada orang yang mau memiliki anak.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Hangzhou dan beberapa perusahaan teknologi di China pada Februari mulai memberikan 2.800 greenback AS (Rp 43,7 juta) sebagai subsidi bagi orang tua yang baru memiliki anak ketiga. Selain itu, pemerintah kota Wenzhou juga memberikan subsidi sebesar 3000 yuan (Rp 6,5 juta) per anak pada calon orang tua.

Dikutip dari Insider, China juga mendorong masyarakat, khususnya wanita untuk segera menikah dan memiliki bayi pada usia yang lebih muda. Sebuah daerah di China bahkan menawarkan 1.000 yuan (Rp 2,1 juta) jika menikah di usia 25 tahun atau lebih muda.

Selain itu, sebuah kota bernama Daijiapu berencana memberlakukan aturan terkait tradisi mahar yang dinilai mahal dan memberatkan. Mirip dengan di Indonesia, ada tradisi di kota tersebut yang mengharuskan laki-laki untuk membayar calon mertuanya sebuah ‘hadiah pengantin’ untuk menunjukkan ketulusan dan kekayaan.

Pada bulan Maret, isu ini diangkat dalam Kongres Rakyat Nasional. Seorang delegasi dari Federasi Wanita Seluruh China mengusulkan agar pihak berwenang mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengatur hadiah pertunangan yang mahal dan memberatkan.

Simak Video “Populasi Negaranya Menyusut, Warga China Enggan Punya Banyak Anak
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

HUT Ke-5, AIDO Well being Beri Layanan SIMRS-RME Free of charge ke Rumah Sakit


Jakarta

Adanya perkembangan teknologi di zaman trendy menyebabkan transformasi digitalisasi, termasuk di bidang pelayanan kesehatan. Terlebih lagi, pandemi mengajarkan masyarakat akan pentingnya akses kesehatan yang terintegrasi dan mudah dijangkau.

Pertimbangan tersebut membuat pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis untuk memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis elektronik (RME).

Dalam perjalanan menuju penyediaan layanan kesehatan yang lebih baik dan efisien, penting bagi rumah sakit dan klinik untuk memiliki Rekam Medis Elektronik (RME). Selain banyak manfaatnya, RME juga menjadi fasilitas necessary yang wajib diterapkan di setiap fasilitas layanan kesehatan maksimal di akhir tahun 2023. Hal ini tertuang lewat Permenkes No.24/2023 tentang Rekam Medis Elektronik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyadari pentingnya hal tersebut, AIDO Well being, selaku penyedia layanan jasa RME terintegrasi di Indonesia, merayakan ulang tahun kelima dengan langkah besar yang menggembirakan. Dalam upaya memberikan kontribusi positif pada masyarakat dan dunia kesehatan, AIDO Well being meluncurkan program Company Social Accountability (CSR) yang bertujuan menyediakan SIRS secara free of charge kepada fasilitas layanan kesehatan yang membutuhkannya.

“Kami turut bersyukur atas pencapaian selama 5 tahun terakhir ini dan untuk mencapai keberhasilan lainnya di tahun yang akan datang, kami menggunakan momentum HUT ini dengan memberikan SIMRS dan RME dari AIDO Well being dalam bentuk program CSR berkolaborasi dengan Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy,” ungkap Chief Enterprise Operation AIDO Well being Safira Raedianty dalam keterangan tertulis, Senin (25/9/2023).

Safira berharap melalui program CSR ini pihaknya dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan dari RS At-Turots Al-Islamy.

Melalui perayaan ulang tahun kelima ini, AIDO Well being membuktikan komitmennya untuk berkontribusi pada kemajuan layanan kesehatan melalui program CSR SIRS dengan memberikan solusi SIRS secara free of charge. Melalui integrasi teknologi terbaru, pemenuhan regulasi, dan keamanan informasi yang dijamin ini, AIDO Well being membawa harapan akan masa depan yang lebih baik bagi dunia kesehatan.

AIDO Health Foto: AIDO Well being

Di period trendy ini, penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan Rekam Medis Elektronik (RME) berbasis cloud telah membawa berbagai manfaat signifikan bagi rumah sakit. Transformasi digital melalui SIMRS dan RME tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga investasi jangka panjang yang sangat baik. Hal ini didasarkan pada dua faktor utama, yakni menekan price operasional dan meningkatkan kualitas layanan rumah sakit.

Pertama-tama, penggunaan SIMRS dan RME berbasis cloud secara efektif mengurangi price operasional rumah sakit. Dengan mengelola information pasien, jadwal dokter, inventaris obat, dan proses administrasi lainnya secara digital, rumah sakit dapat menghindari biaya cetak, penyimpanan fisik, dan tenaga kerja tambahan yang diperlukan dalam sistem tradisional. Ini juga mengurangi risiko kesalahan manusia yang dapat terjadi dalam pengelolaan information guide.

Selain itu, SIMRS dan RME berbasis cloud memungkinkan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas layanan mereka. Knowledge pasien dapat diakses dengan cepat dan akurat oleh tim medis yang berwenang, sehingga memungkinkan prognosis dan perawatan yang lebih efektif.

Selain itu, manajemen jadwal dokter dan pemantauan pasien pun menjadi lebih efisien. Dengan demikian, sistem ini mampu mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan pengalaman mereka.

Dalam konteks ini, pemilihan AIDO Well being sebagai mitra yang tepat adalah langkah yang bijaksana. AIDO Well being menawarkan fitur-fitur terdepan di dunia digital kesehatan, sehingga memungkinkan rumah sakit untuk tetap up-to-date dan dapat bersaing dalam pasar yang ramah pada penggunaan platform digital.

Dengan platform yang canggih, rumah sakit dapat memenuhi tuntutan pasien yang semakin digital savvy. Fitur-fitur unggulan dari AIDO Well being akan membantu rumah sakit dalam meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan pengalaman pasien, dan meningkatkan kualitas layanan medis.

Dengan demikian, penggunaan SIMRS dan RME berbasis cloud serta kemitraan dengan AIDO Well being adalah langkah strategis yang akan membantu rumah sakit menghadapi tantangan dan peluang di period digital. Ini bukan hanya investasi untuk masa kini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik yang akan menguntungkan pasien, staf medis, dan organisasi rumah sakit secara keseluruhan.

AIDO Well being merupakan perusahaan yang telah membuktikan dirinya sebagai pemain utama dalam bidang layanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dan Klinik. Dua layanan utama AIDO yaitu HOSPITA (sistem informasi manajemen rumah sakit) dan KLINIKA (sistem informasi manajemen klinik).

AIDO Well being telah mengembangkan solusi sistem informasi rumah sakit dan klinik yang inovatif dan efektif, serta membantu fasilitas layanan kesehatan dalam mengelola berbagai aspek operasional mereka. Keahlian AIDO Well being tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi pada pemahaman mendalam tentang kebutuhan sektor kesehatan.

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dan Klinik ini membawa perubahan revolusioner dalam dunia pelayanan kesehatan. Ini adalah langkah penting menuju pengelolaan yang lebih efisien, pengambilan keputusan yang lebih akurat, dan pelayanan yang lebih baik kepada pasien.

Dengan SIRS, berbagai proses administratif seperti pencatatan information pasien, jadwal dokter, pengelolaan inventaris, dan manajemen keuangan dapat diotomatisasi. Ini memungkinkan tenaga medis dan administratif untuk fokus pada aspek-aspek yang lebih penting dalam memberikan perawatan berkualitas tinggi kepada pasien.

Faktor lain yang harus dipertimbangkan sebelum memilih vendor penyedia sistem informasi rumah sakit dan klinik adalah keamanan informasi. Keamanan informasi sangat penting dalam pengelolaan information kesehatan.

AIDO Well being telah berhasil meraih sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 yang menegaskan AIDO telah mematuhi standar internasional dalam mengelola keamanan informasi. Dengan sertifikasi ini, rumah sakit dan klinik yang bekerja sama dengan AIDO Well being dapat memiliki keyakinan tambahan bahwa information pasien dikelola dengan standar tertinggi dalam hal keamanan.

“Dengan adanya penerapan ilmu teknologi melalui SIMRS tersebut dapat mewujudkan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat, tepat, dan aman baik bagi pengunjung maupun pengguna di rumah sakit,” ujar Humas RS At Turots Al Islamy Isti.

“Terus harapannya dapat Bridging BPJS kesehatan dan aplikasi lain yang dari Kemenkes tersebut. Harapannya yang selanjutnya alur pelayanan tersistem dengan baik dari awal yang datang sampai pulang kemudian meningkatkan loyalitas dan kebangaan karyawan terhadap rumah sakit. Mengurangi permasalahan ketidakkonsistenan information,” imbuhnya.

Jika Anda merupakan bagian dari fasilitas layanan kesehatan, baik rumah sakit maupun klinik, jangan ragu untuk menghubungi AIDO Well being jika ingin mengambil langkah maju menuju pengelolaan yang lebih baik dan efisien. Dengan pengalaman yang luas dalam bidang SIRS dan komitmen untuk memberikan solusi yang sesuai dengan standar terbaik, AIDO Well being adalah mitra yang dapat diandalkan dalam mendukung transformasi layanan kesehatan.

(Content material Promotion/AIDO Well being)

Wanita Ini Menyusui Suaminya 4 Kali Sehari, Ngaku Banyak Beri Nutrisi Sehat

Jakarta

Seorang wanita bernama Rachel Bailey (30) mengaku rutin menyusui suaminya, Alexander (30), sebanyak tiga hingga empat kali sehari. Kebiasaan aneh itu telah dilakukan mereka sejak 2016.

Ketika Rachel hamil untuk kedua dan ketiga kalinya, ibu tiga anak ini mulai kelebihan air susu ibu (ASI). Sang suami awalnya berniat membantu Rachel saat mengalami pembengkakan payudara karena memproduksi ASI secara berlebih. Akan tetapi, ‘aktivitas’ itu lama kelamaan menjadi kebiasaan. Bahkan menurutnya, kebiasaan itu membuat pernikahan mereka lebih kuat dari sebelumnya lantaran ikatan emosional semakin terbangun.

“Ini bukan masalah bagi kami. Ini dimulai ketika Alexander hanya membantu saya ketika saya kesakitan, tetapi itu berubah menjadi lebih merupakan ikatan emosional,” ujarnya, dikutip dari New York Submit, Jumat (15/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya suka menyusuinya karena memungkinkan kami menghabiskan waktu berkualitas bersama. Ini jelas membuat kami lebih dekat sebagai pasangan,” paparnya.

Meski rasanya berbeda dari susu yang biasa dijual, Rachel tahu dia memberi suaminya banyak nutrisi sehat. Dirinya juga menegaskan tak ada yang aneh dengan apa yang dilakukannya dengan sang suami.

“Kami gugup dengan gagasan dia menyusui dari saya karena kami pikir itu tampak aneh, tetapi segera setelah kami melakukannya, kami menyadari bahwa itu baik-baik saja,” beber Rachel.

“Alexander mengatakan bahwa susu tersebut benar-benar berbeda dengan apa yang dia harapkan, dibandingkan dengan susu biasa yang biasa dia minum,” imbuhnya lagi.

Wanita asal Florida, AS, ini biasa menyusui suaminya saat sarapan, makan siang, dan makan malam. Namun karena produksi ASI-nya lebih sedikit, dia belakangan hanya menyusui suaminya di malam hari.

“Yang pasti bayi-bayi itu selalu disusui dulu sebelum gilirannya tiba. Dia akan menghabiskan sekitar lima hingga sepuluh menit untuk setiap payudara. Agak tabu, tapi kami ingin membagikannya karena menurut kami ini tidak buruk dan kami tidak malu. Saya langsung merasa lega ketika Alexander ‘mengunci’-nya, dan saya tidak lagi merasa kesakitan,” paparnya.

NEXT: Benarkah ASI bermanfaat untuk Orang Dewasa?

Simak Video “Ibu Menyusui Disarankan Hindari Konsumsi Obat Sirup
[Gambas:Video 20detik]