Tag: Blora

Peresmian Loket Pelayanan Informasi dan Pojok Cell JKN – RSUD Dr. R. Soetijono Blora

Loading

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R Soetijono Blora Jawa Tengah melaunching Pojok Cell JKN, di ruang tunggu RSUD Blora Jum’at, 29 September 2023.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati Wahyu Gianto, SE., MM dalam sambutannya menyatakan apresiasi yang luar biasa atas dihadirkannya Pojok Cell JKN. Menurut Wahyu, dari knowledge yang ada saat ini Kabupaten Blora berada di nomor urut terakhir yaitu 35 kepesertaan dari 35 jumlah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah dengan prosentase 82 persen cakupan.

Menurutnya, bahwa perubahan baik di RS dr. R Soetijono Blora ini karena adanya kolaborasi yang baik antara semua stakeholder yang ada, dari mulai Bupati, Wabup, DPRD, OPD, Dirut, Nakes, Kepala Puskesmas, Kepala Farmasi, Kepala Ruangan, Satpam, Klinik, dan lain-lainnya yang telah mensupport program JKN ini.

“Sudah banyak perubahan. Dulu pertama kali saya ke sini terlihat antriannya cukup banyak, namun sekarang sudah tidak lagi. Bahkan saya pernah sampaikan ke Bupati Pati, kalau mau mencontoh perubahan ke arah yang lebih baik, belajarlah dari Rumah Sakit Blora,” ungkapnya .

Menurutnya, bahwa perubahan baik di RS dr. R Soetijono Blora ini karena adanya kolaborasi yang baik antara semua stakeholder yang ada, dari mulai Bupati, Wabup, DPRD, OPD, Dirut, Nakes, Kepala Puskesmas, Kepala Farmasi, Kepala Ruangan, Satpam, Klinik, dan lain-lainnya yang telah mensupport program JKN ini.

“Sudah banyak perubahan. Dulu pertama kali saya ke sini terlihat antriannya cukup banyak, namun sekarang sudah tidak lagi. Bahkan saya pernah sampaikan ke Bupati Pati, kalau mau mencontoh perubahan ke arah yang lebih baik, belajarlah dari Rumah Sakit Blora,” ungkapnya .

Bebas Katarak dengan Phacoemulsifikasi – RSUD Dr. R. Soetijono Blora

Loading

Katarak merupakan suatu kondisi dimana lensa mata berubah menjadi keruh atau berawan. Pada mata kita, lensa mata berfungsi sebagai alat untuk memfokuskan cahaya yang masuk dari pupil ke retina. Jika lensa mata sudah mengalami kekeruhan, maka tajam penglihatan akan terganggu sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah sudah perlu dilakukan operasi katarak. Salah satu kendala tingginya kasus kebutaan akibat katarak adalah kurangnya informasi tentang tatalaksana yang tepat. Banyak yang menganggap, operasi mengerikan, menyebabkan pendarahan dan membutuhan waktu lama untuk pulih.

Tahukah Sahabat Soetijono teknologi saat ini telah berkembang semakin canggih, termasuk di bidang kesehatan salah satunya teknik operasi katarak tanpa jahitan, atau yang dikenal dengan istilah phacoemulsification (phacoemulsifikasi).

Phacoemulsifikasi adalah teknik operasi katarak menggunakan mesin bergelombang ultrasonik. Phacoemulsifikasi ini bertujuan memperbaiki penglihatan pasien yang terganggu karena katarak. Pada phacoemulsifikasi, katarak akan dihancurkan menjadi fragmen kecil dan dihisap melalui sebuah probe sebesar pensil, kemudian dilakukan pemasangan lensa tanam sesuai dengan ukuran refraksi pasien. Setelah operasi, rawat inap lanjutan tidak diperlukan dan pasien bisa langsung pulang.

Beberapa kelebihan dari operasi katarak dengan menggunakan teknik Phaco Emulsifikasi antara lain:

  1. Sayatan sangat kecil (± 2,75 mm)
  2. Proses cepat (± 15 menit)
  3. Tanpa Jahitan
  4. Pasien dapat langsung pulang setelah operasi
  5. Perawatan dan pemulihan lebih cepat
  6. Dapat dilakukan pada semua tingkatan katarak
  7. Mengurangi rasa nyeri, ngeres dan ketidaknyamanan setelah operasi

RSUD dr. R. Soetijono Blora telah membuka layanan pengobatan katarak dengan teknik Phacoemulsifikasi. Dengan teknik operasi trendy, Sahabat Soetijono tidak perlu ragu karena dengan teknik ini penyembuhan lebih cepat dan tidak perlu menginap di rumah sakit sehingga dapat segera kembali beraktifitas.


Homecare & Pandawa, Alternatif Solusi Layanan Kesehatan di Rumah Serta Penjemputan Ambulance Untuk Pasien – RSUD Dr. R. Soetijono Blora

Loading

Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soetijono Blora menyediakan Layanan Homecare untuk perawatan luka dan layanan kesehatan kepada masyarakat dan dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk mendapatkan layanan kesehatan di rumah tanpa ada khawatir masuk dalam kerumunan orang banyak menunggu antrian.

Hadirnya layanan house care saat ini memberikan kemudahan dalam perawatan dan pengasuhan secara intensif yang dilakukan di rumah sendiri. Lantas, apa saja kelebihan house care RSUD dr. R. Soetijono Blora? Kini layanan house care tidak kalah baik dengan perawatan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien. Tindakan dari pemasangan alat medis atau pemberian obat bisa dilakukan oleh perawat house care. House care merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang di mana orang tersebut membutuhkan tindakan medis dalam rangka pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien.

Jenis Layanan Homecare

Pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah :

– Pelayanan Setelah Operasi
– Pelayanan Perawatan Luka
– Perawatan Paliatif
– Perawatan Pasca Stroke (Pasang Chateter, NGT, Penkes)
– Penjemputan Pasien di Lokasi

Untuk Informasi & Pendaftaran

081229355700 / 088980130611


Layanan Dioptimalkan – RSUD Dr. R. Soetijono Blora

Loading

Kabid Pelayanan RSUD Blora dr Nur Betsia Bertawati (kiri) didampingi Kasi Pelayanan Keperawatan RSUD Blora Nanang Anacardya Subagyo (kanan)

 

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Blora, Jawa Tengah, prihatin dengan jumlah pasien di Poli Jantung yang terus meningkat. Masyarakat diminta untuk tetap menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya menghindari penyakit kategori katastropik (jantung, kanker, ginjal, stroke dll).

Information di Bidang Pelayanan RSUD Blora menyebutkan, jumlah pasien di Poli Jantung berada di kisaran 30 hingga 40 orang perhari pada tahun 2023. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding dua tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah pasien di Poli Jantung bisa jadi karena fasilitas layanan di rumah sakit pelat merah ini mulai tertata.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan RSUD Blora, dr Nur Betsia Bertawati, jumlah pasien di Poli Jantung diakuinya terus meningkat dalam kurun waktu satu-dua tahun terakhir ini. Bisa jadi karena, ruang pelayanan di Poli Jantung juga ditambah jam praktik berikut fasilitasnya.

”Betul, pasien di Poli Jantung terus meningkat, dan salah satu poli dengan pasien tinggi dibanding poli lainnya,” ujarnya

Dikatakan dr Nur Betsia, Poli jantung RSUD Blora mulai dibuka mulai tahun 2020, dengan jam praktik pelayanan hanya pada hari Sabtu. Kemudian pada tahun 2022, pihak RSUD Blora mengontrak satu dokter spesialis jantung dan jumlah layanan ditambah hari Senin hingga Sabtu.

Selanjutnya tahun 2023, jumlah layanan hari diubah menjadi tiap dari Senin sampai Jumat.

”Dengan tambahan layanan, jumlah pasien Poli Jantung yang cenderung naik. Tentu ini kita terus antisipasi perkembangan poli ini,” paparnya didampingi Kasi Pelayanan Keperawatan RSUD Blora, Nanang Anacardya Subagyo.

Menurut dr Nur Betsia, peningkatan pasien karena ada beberapa sebab. Dahulu dokter Spesialis Jantung itu, kontrak dan bergantian dari Purwodadi untuk diperbantukan di RSUD Blora.

Namun, lanjutnya, kerjasamanya masih terbatas sehingga jumlah layanan praktik di RSUD Blora juga terbatas. Sedangkan sekarang ini layanan praktik yang tadinya hari Sabtu saja kini menjadi hari Senin hingga Jumat.

“Dampaknya jumlah pasien ke Poli Jantung bertambah dan kepercayaan masyarakat ke rumah sakit juga meningkat,” imbuhnya.

Seiring peningkatan itu, RSUD Blora melakukan berbagai peningkatan layanan. Misalnya ruang rapat inap jantung ditambah. Dari sebelumnya hanya 16 ditambah 5, menjadi whole 21 kamar yang ada di ruang Nusa Indah. Selain itu, di ruang Teratai juga terdapat 39 ruang untuk pasien jantung.

Pihak RSUD Blora juga meminta keluarga yang berkunjung ke rawat inap jantung untuk menerapkan tata tertib. Misalnya, saat masuk pengunjung tidak boleh bergerombol dan disiplin antre. Tenang dan tidak berisik, karena berkaitan dengan pasien jantung yang kurang nyaman jika ada suara berisik.

“Pengunjung tak bergerombol dan disiplin. Ingat pasien jantung itu, mesti istirahat cukup dengan terapi sesuai sakitnya,” tandas dr Nur Betsia.

Sedangkan jam berkunjung, tetap menerapkan protokol kesehatan. Yaitu dibuka pukul 10.00 hingga pukul 12.00 WIB. Kemudian untuk malam hari mulai pukul 17.00 hingga pukul 19.00 WIB.

”Kita dari rumah sakit harus menerapkan azas ketertiban,” imbuhnya.

Layanan Pemeriksaan Jantung

Melihat perkembangan jumlah pasien di Poli Jantung yang meningkat, pihak RSUD Blora juga berupaya menambah fasilitas. Misalnya, penambahan fasilitas untuk pemeriksaan jantung bagi pasien.

Seperti ekokardiografi atau pemeriksaan jantung dengan menggunakan gelombang suara. Pemeriksan ini berguna untuk memantau kondisi jantung, termasuk kondisi katup dan kemampuan jantung dalam memompa darah.

Kemudian pemeriksaan treadmill atau dikenal dengan sebutan stress check. Yaitu pemeriksaan yang dilakukan guna melihat kinerja jantung selama seseorang melakukan aktivitas fisik. Karena aktivitas fisik dapat membuat jantung memompa lebih keras dan cepat.

Sementara untuk layanan seperti operasi bypass jantung, jantung coroner dan lainnya, masih belum ada. Hal itu karena terkendala keterbatasan sumber daya manusia (SDM), tepatnya dokter spesialis jantung. Selama ini, jumlah dokter spesialis jantung di RSUD Blora baru memiliki satu orang.

Sedangkan untuk fasilitas operasi bypass jantung, minimal harus ada dua dokter spesialis jantung.

“Sementara kita baru memiliki satu dokter spesialis jantung,” tegas dr Nur Betsia.

Namun, lanjutnya, pihak RSUD Blora akan terus meningkatkan layanan di Poli Jantung sesuai kebutuhan dunia kesehatan.

“Jadi kita juga berharap, jika ada satu lagi dokter spesialis jantung yang ingin bergabung dengan RSUD Blora, tentu kita bisa menyediakan fasilitas operasi jantung, juga pasang ring, dan sebagainya,” paparnya.

 

Publikasi untuk Membangun Citra Rumah Sakit – RSUD Dr. R. Soetijono Blora

Loading

Kasubbag Humas RSUD dr R Soetijono Blora, Lahari Tri Widiyanto

 

Membangun citra rumah sakit itu penting. Juga meningkatkan jalinan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan publikasi kegiatan rumah sakit.

“Sebagai upaya membangun citra rumah sakit,” ujar Kasubbag Humas RSUD dr R Soetijono Blora, Lahari Tri Widiyanto, menanggapi pentingnya peran Humas di sebuah organisasi.

Lahari, panggilannya, kemudian memberikan contoh beberapa media yang digunakan untuk sosialisasi RSUD Blora. Seperti dengan menggunakan media sosial. Ada web site, instagram, youtube, juga ada penyuluhan kepada pasien.

“Kita pakai media sosial dalam mendukung program-program rumah sakit,” tandasnya.

Menurut Lahari, sejumlah program-program yang dimiliki RSUD Blora telah disosialisasikan ke masyarakat. Di antaranya Pandawa, yaitu jasa ambulans untuk pasien atau warga yang membutuhkan di Blora. Mereka ini adalah petugas medis yang profesional dan bersertifikat.

Seperti ada tenaga sopir, perawat, juga kadang bersama dokter yang bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Di dalam ambulans juga terdapat peralatan yang bisa membantu untuk pasien kategori gawat.

Kemudian program antar obat dan antar pasien. Kalau ada pasien sudah dirawat perlu obat dan sebagainya bisa diantar. Tujuannya, agar pengunjung keluarga pasien lebih nyaman.

Dikatakan oleh Lahari, selain web site yang dikelola RSUD Blora, juga ditunjang oleh media sosial lainnya. Tujuannya, tentu bisa mengoptimalkan kegiatan, kemajuan dan prestasi yang telah dikerjakan pengelola rumah sakit. Seperti menggunakan Instagram, Youtube, fb dan twiter.

“Medsos sangat penting guna menunjang program rumah sakit,” paparnya.

Yang dilakukan divisi Humas misalnya, di RSUD Blora itu, ada beberapa jenis layanan. Seperti Poli Anak, Poli Jantung, Poli Obgin, ada juga Pavilion. Menurut Lahari, berbagai jenis layanan itu tentu saja sudah otomatis dipromosikan di kalangan masyarakat.

“Tentu sudah kita promosikan itu ke masyarakat,” paparnya.

Dengan Divisi Humas yang ada sekarang ini, memungkinkan kerjanya lebih cell. Karena di dalamnya terdapat tiga divisi. Pertama divisi Humas, Divisi Hukum dan Divisi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

“Khusus untuk divisi Humas menangani web site, membuat stiker dan lainnya,” imbuh Lahari.

Yang juga penting, peran Humas dalam menjaga komunikasi antara pimpinan RSUD Blora dengan pihak luar. Misalnya bagaimana menjaga hubungan dengan media di Blora dan juga stakeholder lainnya.

“Selama ini kita sudah menjalin hubungan baik dan menjadi mitra dengan wartawan di Blora,” tutur Lahari.

Dengan menjalin hubungan dari dalam ke luar, maka yang terpenting Humas RSUD Blora bisa menjadi penghubung dari dalam dan keluar. Juga menjaga dan meningkatkan promosi publikasi pelayanan yang ada di RSUD agar masyarakat lebih mengerti.

“Penting bagi Humas program RSUD Blora dimengerti masyarakat,” pungkasnya.