Jakarta –
Kesehatan psychological merupakan hal penting untuk mengatasi emosi yang tercermin dalam pandangan hidup kita. Dengan memiliki kesejahteraan psychological yang baik, seseorang dapat bertahan menghadapi berbagai tantangan.
Stres dalam kadar tertentu menjadi bagian alami dalam kehidupan. Stres bisa meningkatkan produktivitas, tetapi juga bisa menyebabkan kelelahan yang berdampak serius seperti burnout.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai burnout. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, penyebab, hingga cara mengatasi burnout. Simak hingga akhir, ya!
Pengertian Burnout
Dilansir dari laman Queensland Well being, burnout adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelelahan psychological, fisik, dan emosional secara menyeluruh. Hal ini disebabkan oleh stres berlebihan dan berkepanjangan.
Ketika seseorang mengalami burnout, mereka akan merasa sulit untuk melakukan aktivitas yang biasanya mereka nikmati. Mereka juga mungkin kehilangan minat pada hal yang dulu penting atau merasa semakin putus asa.
Burnout terjadi ketika tugas yang biasanya dikerjakan malah terasa terlalu membebani, menghabiskan energi emosional, dan membuat seseorang merasa tidak mampu memenuhi tuntutan secara terus-menerus.
Penyebab Burnout
Dikutip dari MedPark Hospital, penyebab utama terjadinya burnout adalah tekanan kerja yang berlebihan dan interaksi negatif dengan orang lain secara berkepanjangan sehingga menyebabkan seseorang kesulitan melakukan tugasnya dan menghasilkan stres emosional yang kronis.
Hal ini bisa disebabkan oleh situasi kerja yang penuh stres, beban tanggung jawab yang berat, atau jam kerja yang sangat panjang yang akhirnya mengakibatkan burnout.
Selain itu, menurut Psychology As we speak, burnout dapat terjadi ketika seseorang tidak memiliki kontrol atas bagaimana pekerjaan dilakukan, baik di tempat kerja maupun di rumah, atau diminta untuk menyelesaikan tugas yang bertentangan dengan pandangan mereka dan kurangnya dukungan psychological.
Ciri-ciri Burnout
Dikutip dari Very Properly Thoughts dan Mayo Clinic, burnout dapat memiliki gejala yang berefek pada psychological sekaligus fisik.
Gejala Fisik Burnout
Karena burnout disebabkan oleh stres yang berkelanjutan, ketika seseorang mengalami burnout, biasanya terdapat tanda-tanda fisik tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa gejala fisik burnout yang umum termasuk:
- Gangguan pencernaan
- Stres berlebihan
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah (sering sakit)
- Sakit kepala berulang
- Masalah tidur
- Perubahan pola makan
- Kurang berenergi
- Tekanan darah tinggi
Gejala Psychological Burnout
Burnout juga memiliki dampak pada kesejahteraan psychological dan emosi Anda. Berikut adalah beberapa tanda umum gejala psychological burnout:
- Kesulitan dalam fokus atau konsentrasi
- Perasaan sedih atau depresi
- Rasa kurang berharga
- Kehilangan minat atau kegembiraan
- Sensitif
Cara Mengatasi Burnout
Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut ini adalah tindakan dan cara untuk mengatasi burnout.
1. Evaluasi Pilihan Anda
Anda perlu meninjau pilihan atau opsi yang Anda miliki kepada atasan atau rekan kerja Anda. Anda perlu berdiskusi mengenai perasaan Anda terkait pekerjaan dan mencari solusi bersama.
Dengan berbicara terbuka dan jujur dengan atasan, Anda dapat mencari jalan keluar yang dapat mengurangi beban pekerjaan dan membantu Anda mengatasi burnout.
Selain itu, menetapkan prioritas dan tujuan yang jelas dapat membantu Anda fokus pada tugas yang paling penting dan menghindari pekerjaan yang berlebihan.
2. Cari Dukungan
Kekurangan dukungan dari lingkungan bisa menjadi penyebab burnout. Dalam mengatasi burnout, penting untuk tidak merasa sendirian dan mencari bantuan dari orang-orang di sekitar Anda.
Ini bisa berarti berbicara dengan teman-teman, keluarga, atau rekan kerja yang bisa mendengarkan dan memberikan dukungan ethical. Anda juga bisa mencari dukungan dari bantuan profesional konseling dalam mengatasi burnout.
3. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup adalah aspek penting dalam menjaga kesejahteraan fisik dan psychological Anda. Saat Anda tidur, tubuh Anda memiliki kesempatan untuk mengembalikan energi yang diperlukan untuk menghadapi stres sehari-hari.
Tidur yang cukup juga memiliki dampak positif pada konsentrasi, temper, dan produktivitas Anda saat bekerja. Oleh karena itu, penting untuk memberikan waktu yang cukup bagi untuk tidur agar dapat mengurangi risiko burnout.
4. Lakukan Aktivitas Santai
Salah satu cara efektif untuk mengatasi stres dan mencegah burnout adalah dengan melakukan kegiatan yang memiliki unsur relaksasi.
Kegiatan santai dapat membantu Anda merilekskan pikiran dan tubuh dan meningkatkan kesejahteraan psychological.
Anda dapat mengambil bagian dalam kegiatan relaksasi seperti yoga, meditasi, atau tai chi dapat membantu Anda mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan psychological dan fisik Anda.
5. Olahraga
Berolahraga secara teratur memiliki banyak manfaat, termasuk dalam menghadapi stres dan mencegah burnout. Aktivitas fisik dapat merangsang pelepasan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaan stres.
Selain itu, berolahraga juga membantu menjaga kesehatan fisik Anda, yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan psychological Anda.
Aktivitas fisik juga dapat menjadi cara untuk melepaskan diri sejenak dari beban pekerjaan sehingga membantu mengurangi risiko burnout.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai burnout. Burnout adalah kondisi kelelahan bekerja baik psychological, fisik, maupun emosional secara menyeluruh karena stres berkepanjangan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk detikers.
Simak Video “Teknik Baru Atasi Gangguan Kesehatan Psychological dengan VR“
[Gambas:Video 20detik]
(khq/inf)