Tag: dan

Mengenal Apa Itu Mioma Uteri: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Jakarta

Mendengar kata tumor bisa membuat sebagian orang khawatir dan ketakutan. Apa sih sebenarnya tumor itu? Tumor adalah benjolan irregular yang tumbuh pada bagian tubuh manapun, termasuk rahim (uterus). Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan mioma uteri atau fibroid rahim.

Mioma uteri merupakan sebuah kondisi medis di mana, tumbuh tumor atau jaringan tidak regular pada bagian dalam maupun luar rahim. Apakah mioma uteri berbahaya? Mioma uteri termasuk dalam tumor yang bersifat jinak, tidak seperti kanker ganas.

Meskipun bersifat jinak, mioma uteri tetap perlu untuk diwaspadai, karena bisa menimbulkan komplikasi lainnya jika tidak segera ditangani. Nah, untuk tahu lebih lanjut mengenai mioma uteri, mulai dari penyebab, gejala, hingga pengobatannya, simak penjelasannya di bawah ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Mioma Uteri

Dikutip melalui buku berjudul Asuhan Keperawatan Gangguan Maternitas ditulis oleh Rina dan Arni (2018), mioma uteri adalah tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Mioma uteri tumbuh pada bagian dinding rahim dan memiliki bentuk menonjol ke permukaan rahim.

Jumlah dan ukuran dari mioma uteri bervariasi, terkadang bisa ditemukan lebih dari satu. Mioma uteri biasanya menyerang wanita yang memasuki usia produktif. Terutama pada wanita-wanita yang berusia sekitar 30-40 tahun.

Pada beberapa kasus, mioma uteri tidak menimbulkan gejala, khususnya bagi perempuan berusia 35 tahun. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, agar mioma uteri bisa terdeteksi lebih awal dan tidak menjadi semakin ganas.

Apabila mioma uteri berkembang menjadi ganas, maka bisa menyebabkan keguguran dan pengangkatan rahim. Mioma yang berubah menjadi ganas disebut sebagai leiomiosarkoma.

Jenis Mioma Uteri

Mioma uteri dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan letaknya. Berikut ini jenis mioma uteri dikutip melalui buku berjudul Organ Reproduksi Wanita ditulis oleh Ernawati, dkk (2023).

Mioma Uteri Subserosum

Mioma uteri subserosum adalah mioma yang lokasi tumornya terletak pada subserosa korpus uteri. Biasanya, mioma jenis ini dapat berbentuk tonjolan yang dihubungkan melalui tangkai dengan uterus. Mioma yang ukurannya cukup besar akan mengisi rongga peritoneum. Mioma jenis ini sering dikenal dengan mioma parasitik.

Mioma Uteri Intramural

Mioma uteri intramural disebut juga sebagai mioma intraepitelial. Apabila mioma ini masih berukuran kecil, maka tidak akan merubah bentuk dari uterus. Namun, apabila ukurannya sudah membesar, maka uterus menjadi menonjol dan bertambah besar bentuknya.

Mioma Uteri Submukosum

Mioma uteri submukosum adalah mioma yang berada pada bagian bawah lapisan mukosa uterus, dan tumbuh mengarah ke kavum uteri. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan bentuk dan besar pada kavum uteri.

Apabila tumor ini tumbuh bertangkai, maka tumor bisa keluar dan masuk ke dalam vagina, hal ini disebut mioma geburt. Mioma uteri submukosum meskipun ukurannya kecil, namun seringkali menimbulkan keluhan pendarahan di vagina.

Penyebab Mioma Uteri

Penyebab mioma belum diketahui secara pasti. Pasalnya, mioma jarang sekali ditemukan sebelum pubertas. Dikutip melalui laman Mayo Clinic, meskipun belum diketahui penyebab pastinya mioma uteri, tetapi ada beberapa kondisi yang menjadi faktor munculnya mioma uteri, yaitu:

  • Perubahan genetik
  • Keturunan
  • Gangguan hormon
  • Kehamilan
  • Kebiasaan merokok
  • Kekurangan vitamin D.

Gejala Mioma Uteri

Gejala mioma uteri tergantung pada ukuran, lokasi, dan jumlah tumor yang ada. Berikut ini gejala mioma uteri dikutip melalui laman Healthline:

  • Terjadi pendarahan berat selama menstruasi
  • Adanya gumpalan pada menstruasi
  • Menstruasi berlangsung lebih lama daripada biasanya
  • Mengalami nyeri dan kram pada perut saat menstruasi
  • Nyeri pada bagian panggul atau punggung bawah
  • Perut terasa tertekan atau penuh
  • Terjadi pembengkakan dan pembesaran perut
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Terasa sakit saat sedang berhubungan intim.

Pengobatan Mioma Uteri

Sebelum dokter menyarankan sebuah pengobatan, biasanya akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu meliputi tes laboratorium, tes kehamilan, ultrasonografi, dan pielogram intravena.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter akan melakukan beberapa pilihan pengobatan mioma uteri. Berikut ini pengobatannya dikutip melalui jurnal berjudul Asuhan Keperawatan pada Klien Submit Operasi Mioma Uteri dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut ditulis oleh Rahayu dan Dian (2020).

1. Pengobatan Konservatif

Dalam beberapa dekade terakhir, belum ada usaha untuk mengobati mioma uteri dengan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) agonis. Pengobatan ini dilakukan selama 16 minggu pada mioma uteri, sampai menghasilkan degenerasi hialin di miometrium sehingga uterus menjadi kecil.

2. Pengobatan Operatif

Pengobatan operatif dilakukan apabila mioma uteri menimbulkan gejala yang tidak bisa ditangani. Tindakan operatif yang dilakukan yakni:

a. Miomektomi

Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma tanpa perlu melakukan pengangkatan uterus. Miomektomi biasanya dilakukan pada wanita yang tetap ingin mempertahankan fungsi dari sistem reproduksinya. Tindakan ini bisa dilakukan pada mioma submukosum dengan menggunakan cara ekstirpasi lewat vagina.

b. Histerektomi

Histerektomi adalah pengobatan yang dilakukan dengan pengangkatan uterus. Histerektomi bisa dilaksanankan pada perabdomen atau pervaginum. Tindakan ini baik dilakukan bagi wanita berusia 40 tahun dan sudah tidak menghendaki adanya keturunan.

Demikian penjelasan mengenai mioma uteri. Semoga bermanfaat!

Simak Video “Kemenkes Minta Edukasi Kesehatan Reproduksi Dimulai Sejak SMP
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)

Aterosklerosis, Gejala dan Komplikasinya

Jakarta

Pengertian Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri menyempit atau mengeras yang disebabkan oleh penumpukan plak. Kondisi ini menyebabkan aliran darah dan oksigen dari jantung ke organ tubuh menjadi terhambat.

Akibatnya, kondisi ini dapat memicu beragam penyakit kardiovaskular, salah satunya penyakit jantung koroner.

Aterosklerosis dapat berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun. Itulah sebabnya aterosklerosis tidak menimbulkan gejala apapun di awal. Umumnya, gejala baru muncul ketika alirah darah ke organ atau jaringan tubuh terhambat.

Penyebab Aterosklerosis

Hingga saat ini, penyebab pasti aterosklerosis masih belum diketahui. Umumnya, penyakit ini muncul ketika terjadi kerusakan pada lapisan dalam arteri.

Adapun faktor yang dapat menyebabkan kerusakan tersebut antara lain:

  • Kolesterol tinggi
  • Hipertensi
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Kebiasaan merokok
  • Peradangan akibat penyakit tertentu

Selain faktor pemicu di atas, risiko aterosklerosis dapat meningkat jika:

  • Berusia di atas 40 tahun
  • Menjalani pola hidup yang tidak sehat, seperti sedentary life
  • Asupan makanan yang tidak seimbang
  • Sering mengalami stres
  • Memiliki riwayat aterosklerosis pada keluarga

Gejala Aterosklerosis

Gejala aterosklerosis berbeda-beda tergantung lokasi terjadinya penyempitan pembuluh darah. Adapun gejala-gejala yang bisa dialami pengidap aterosklerosis antara lain:

Aterosklerosis di jantung

  • Nyeri dada atau angina
  • Nyeri pada pundak, lengan, rahang, atau punggung
  • Aritmia
  • Sesak napas
  • Keringat berlebih
  • Gelisah

Aterosklerosis di tungkai

  • Nyeri
  • Kram
  • Tungkai terasa dingin
  • Luka di jari atau telapak kaki yang tak kunjung sembuh

Aterosklerosis di otak

  • Mati rasa
  • Lumpuh pada salah satu sisi tubuh
  • Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua mata
  • Kesulitan berbicara
  • Gangguan koordinasi dan keseimbangan
  • Sakit kepala hebat
  • Kesulitan bernapas
  • Kehilangan kesadaran

Aterosklerosis di ginjal

  • Jarang buang air kecil
  • Mual
  • Kelelahan
  • Gangguan konsentrasi
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Bengkak di tungkai

Analysis Aterosklerosis

Analysis aterosklerosis dapat dilakukan lewat pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan denyut nadi, detak jantung, dan tekanan darah. Selain itu, dokter juga bisa melakukan tes penunjang, seperti:

  • Tes darah
  • Ankle-brachial index (ABI), untuk mengecek perbandingan indeks tekanan darah di tangan dan kaki guna mengetahui ada atau tidaknya penyumbatan arteri pada tungkai
  • Elektrokardiogram (EKG)
  • USG Doppler, untuk mendeteksi penyumbatan arteri di tungkai
  • Tes treadmill, untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan tekanan darah
  • Angiografi, yakni pemeriksaan kondisi arteri dengan menyuntikkan zat pewarna pada arteri agar terlihat lewat foto rontgen
  • MRA dan CT scan

Pengobatan Aterosklerosis

Aterosklerosis dapat ditangani dengan obat-obatan dan prosedur medis. Jenis obat-obatan yang diresepkan untuk penyakit ini antara lain:

  • Obat untuk mencegah penggumpalan darah, seperti aspirin
  • Obat untuk menurunkan tekanan darah, seperti beta blockers dan antagonis kalsium
  • Obat penurun kolesterol, seperti statin
  • Obat untuk mencegah penyumbatan arteri, seperti ACE Inhibitor
  • Obat untuk mengendalikan penyakit yang memicu aterosklerosisi, misalnya obat penurun gula darah untuk diabetes dan lain sebagainya

Sementara, pada kasus aterosklerosis yang lebih parah dokter akan melakukan prosedur berupa:

Pemasangan Ring dan Angioplasty

Prosedur ini bertujuan untuk membuka penyumbatan arteri dan memasangkan tabung kecil untuk melancarkan aliran darah

Terapi Fibrinolitik

Terapi ini bertujuan untuk mengatasi penyumbatan dengan memberikan obat pemecah gumpalan darah

Operasi Bypass

Dilakukan dengan cara mengalihkan aliran darah dari pembuluh darah yang tersumbat ke pembuluh darah dari bagian tubuh lain atau dengan menggunakan selang sintetis

Endarterektomi

Prosedur ini bertujuan untuk membuang lemak yang menumpuk pada dinding arteri

Arterektomi

Prosedur ini bertujuan untuk membuang plak yang menumpuk di arteri

Aterosklerosis juga dapat ditangani secara alami dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menghentikan kebiasaan yang menyebabkan kondisi pemicu aterosklerosis.

Komplikasi Aterosklerosis

Aterosklerosis yang sudah menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, di antaranya:

  • Penyakit jantung koroner
  • Serangan jantung
  • Penyakit arteri perifer
  • Stroke
  • Gagal ginjal

Pencegahan Aterosklerosis

Aterosklerosis dapat dicegah dengan melakukan upaya-upaya berikut:

  • Mengadopsi pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
  • Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Berolahraga secara rutin dan teratur
  • Menjaga berat badan preferrred
  • Mengelola stres dengan baik
  • Istirahat dan tidur yang cukup

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ketika mengalami gejala-gejala di atas. Pengidap diabetes dan hipertensi juga perlu melakukan pemeriksaan secara rutin untuk memantau perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya aterosklerosis.

Orang yang mengalami serangan jantung dan stroke juga perlu mendapat penanganan dengan segera untuk mengetahui potensi adanya aterosklerosis dan mencegah kondisinya semakin parah.

Simak Video “Dokter Beberkan Faktor Pemicu Penyumbatan Pembuluh Darah hingga Risiko
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)

Penyebab Kehamilan Ektopik dan Gejala yang Dirasakan

Jakarta

Pada kehamilan yang sehat, biasanya sel telur yang dibuahi akan menempel pada lapisan rahim. Namun pada kehamilan ektopik, sel telur menempel di suatu tempat di luar rahim.

Pelajari penyebab kehamilan ektopik dan gejala yang muncul berikut ini.

Apa Itu Kehamilan Ektopik?

Dikutip dari laman Nationwide Well being Companies (NHS), kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi akibat sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seringnya di dalam sel telur justru menempel tuba falopi, saluran yang membawa sel telur dari ovarium ke rahim. Oleh sebab itu, jenis kehamilan ektopik disebut juga kehamilan tuba.

Namun, terkadang kehamilan ektopik juga terjadi di space tubuh lain seperti, bagian bawah rahim (leher rahim) yang terhubung ke vagina, ovarium, atau rongga perut.

Penyebab Kehamilan Ektopik

Adanya ketidakseimbangan hormon atau perkembangan irregular sel telur yang telah dibuahi juga mungkin berperan menjadi akar penyebab kehamilan ektopik.

Dilansir laman Mayo Clinic, lebih lanjut berikut merupakan faktor risiko yang menjadi akar penyebab kehamilan ektopik:

1. Pilihan Alat kontrasepsi

Kemungkinan hamil saat menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) itu jarang terjadi. Namun, jika seseorang hamil saat menggunakan alat IUD, biasanya kehamilan tersebut terjadi di luar kandungan.

Dalam hal ini, ligasi tuba yang merupakan metode kontrasepsi permanen yang dikenal sebagai “mengikat tuba”, juga akan meningkatkan risiko jika seseorang hamil setelah prosedur ini.

2. Merokok

Kebiasaan merokok sesaat sebelum hamil menjadi faktor penyebab risiko kehamilan ektopik. Jadi, semakin banyak merokok, maka semakin besar risikonya.

3. Riwayat Kehamilan Ektopik Sebelumnya

Jika seseorang pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya, maka kemungkinan besar dia juga bisa akan hamil lagi dengan kondisi ini.

Infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia juga bisa menyebabkan peradangan pada saluran tuba falopi, dan organ lain di sekitarnya.

Oleh sebab itu, infeksi tersebut akan berperan dalam meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

5. Perawatan Kesuburan

Dalam beberapa penelitian, disebutkan bahwa wanita yang menjalani program bayi tabung (IVF) atau perawatan serupa akan lebih mungkin mengalami kehamilan ektopik.

Infertilitas (gangguan kesuburan) itu sendiri turut meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

6. Operasi Tuba yang Rusak/Tertutup

Kehamilan ektopik terjadi akibat sel telur yang telah dibuahi tersangkut dalam perjalanannya ke rahim, yang biasanya karena tuba falopi rusak akibat peradangan atau cacat.

Pembedahan untuk memperbaiki saluran tuba yang rusak tertutup atau rusak juga bisa meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

Gejala Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik juga tidak selalu menimbulkan gejala. Biasanya tanda hanya bisa dideteksi saat pemeriksaan kehamilan rutin.

Apabila memang memiliki gejala, biasanya gejala kehamilan ektopik cenderung berkembang antara minggu ke-4 dan ke-12 kehamilan.

Beberapa tanda dan gejala yang dirasakan saat hamil ektopik, meliputi:

  • Sakit perut khususnya di bagian bawah (satu sisi)
  • Telat haid dan tanda-tanda kehamilan lainnya
  • Adanya pendarahan vagina atau muncul keputihan encer berwarna coklat
  • Nyeri di ujung bahu
  • Muncul rasa ketidaknyamanan saat buang air kecil atau besar

Namun, gejala-gejala di atas juga sejatinya belum tentu merupakan tanda adanya masalah serius. Bisa jadi hal itu disebabkan oleh masalah lain, contohnya sakit perut.

Apakah Kehamilan Ektopik Bisa Sembuh?

Dijelaskan dalam laman NHS, sayangnya kehamilan ektopik tidak bisa sembuh atau berjalan regular. Sehingga, kehamilan ektopik biasanya harus dihilangkan dan diobati dengan menggunakan obat atau operasi/pembedahan.

Karena sel telur tersangkut di dalamnya, tidak akan berkembang menjadi bayi.

Selain itu, jika kehamilan berlanjut maka jaringan yang tumbuh juga beresiko berbahaya karena bisa menyebabkan pendarahan yang bisa mengancam jiwa.

Kapan Harus ke Dokter?

segeralah untuk mendapatkan bantuan medis, apabila merasakan gejala kehamilan ektopik ekstrem dan parah, seperti:

  • Nyeri perut atau panggul yang parah dengan pendarahan di vagina
  • Sakit bahu atau sakit kepala ringan atau pusing yang ekstrem
  • Terlihat sangat pucat
  • Terlihat pucat dan terasa sangat pusing atau pingsan

Kehamilan ektopik bisa menyebabkan tuba falopi pecah. Jadi, tanpa pengobatan, pecahnya tuba yang tidak ditangani akan menyebabkan pendarahan yang mengancam jiwa.

Simak Video “Kenapa Obat Antibiotik Harus Dihabiskan?
[Gambas:Video 20detik]
(khq/inf)

Kim Jong Un dan Warga Korut Dilanda Masalah Kebotakan dan Rambut Rontok


Jakarta

Korea Utara sedang mengalami peningkatan yang aneh dalam jumlah orang yang mengalami penipisan rambut atau kebotakan, demikian yang dilaporkan oleh para ahli Korea Selatan.

Kepada Radio Free Asia (RFA), para ahli ini membahas bahwa fenomena ini tampaknya berasal dari beberapa sumber, termasuk infeksi yang menyebabkan kerontokan rambut sebagai efek lanjut dan penggunaan sabun dan deterjen yang mengandung bahan kimia keras, lapor New York Submit.

Choi Jeong Hoon, seorang dokter dari Korea Utara yang melarikan diri ke selatan dan sekarang bekerja sebagai peneliti senior di Institut Penelitian Kebijakan Publik di Universitas Korea di Seoul, menjelaskan bahwa tidak mudah bagi warga Korea Utara untuk menemukan produk kimia yang ringan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Warga biasa tidak mampu untuk khawatir tentang kerontokan rambut,” jelasnya kepada RFA, dan menambahkan bahwa biaya perawatan untuk warga biasa terlalu mahal dan sering kali tidak terbukti efektif.

Perawatan ini sejalan dengan perawatan farmasi dan kosmetik, yang keduanya dapat membantu mempercepat kerontokan rambut.

Bahan-bahan tersebut, yang sering dipercaya memiliki efek menguntungkan pada rambut atau kulit, pada kenyataannya tidak memiliki bukti kemanjuran karena kondisi regulasi yang tidak jelas di negara tersebut.

Ahn Kyung Soo, pimpinan sebuah weblog yang membahas masalah kesehatan di Kerajaan Pertapa DPRKHealth.org, menulis bahwa banyak perawatan yang lebih mirip dengan “obat-obatan oriental”, merupakan tonik topikal berdasarkan ramuan obat yang cenderung memiliki efek minimal.

Perawatan tersebut termasuk mencelupkan sikat rambut seperti jarum ke dalam botol kaca dan kemudian mengoleskannya ke kulit kepala untuk menstimulasinya.

Pakar lain berpendapat bahwa topi militer juga dapat merusak rambut karena kurangnya ventilasi yang baik, menyebabkan penumpukan bakteri dan pori-pori tersumbat sehingga rambut menipis. Sedangkan semua pria berbadan sehat biasanya diwajibkan untuk menjalani wajib militer selama 10 tahun.

Kerontokan rambut bukan hanya masalah yang terjadi di Korea Utara. Dalam beberapa waktu terakhir, Korea Selatan juga mengalami kasus kerontokan rambut secara tiba-tiba dan meluas.

Simak Video “Kim Jong Un Disebut Alami Krisis Paruh Baya: Nangis setelah Mabuk
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Sederet Penyebab Gula Darah Tinggi di Pagi Hari dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Lonjakan gula darah dapat terjadi di pagi hari. Hal ini disebut fenomena fajar atau efek fajar (daybreak phenomenon) yang biasa terjadi antara pukul 2 dan 8 pagi.

Bagaimana bisa?

Dikutip dari WebMD, umumnya, perubahan hormon regular yang terjadi pada tubuh di pagi hari akan meningkatkan gula darah seseorang, baik bagi pengidap diabetes atau tidak.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika seseorang tidak mengidap diabetes, tubuh hanya akan memproduksi lebih banyak insulin untuk menyeimbangkan semuanya. Hal ini biasa terjadi tanpa disadari oleh individu tersebut.

Namun pada pengidap diabetes, hal ini akan berbeda. Karena tubuh tidak merespons insulin seperti kebanyakan orang, hasil pemeriksaan gula darah puasa dapat meningkat, bahkan jika individu tersebut menjalani food plan ketat.

Peningkatan gula darah ini merupakan cara alami untuk memastikan tubuh memiliki energi yang cukup untuk bangun dan memulai hari. Jika seseorang mengidap diabetes, tubuhnya mungkin tidak memiliki cukup insulin untuk menangkal hormon-hormon tersebut. Alhasil, keseimbangan yang telah dijaga pengidap diabetes dapat terganggu dan gula darahnya dapat melonjak di pagi hari.

Efek dari fenomena fajar dapat bervariasi pada tiap individu, bahkan dari hari ke hari.

Beberapa peneliti meyakini bahwa saat tidur, pelepasan alami hormon yang disebut kontra-regulasi, seperti hormon pertumbuhan, kortisol, glukagon, dan epinefrin membuat resistensi insulin tubuh menjadi lebih kuat. Hal ini akan membuat kadar gula darah naik.

Gula darah tinggi di pagi hari juga dapat terjadi karena:

  • Tidak memiliki cukup insulin pada malam sebelumnya
  • Minum obat terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Makan camilan yang salah sebelum tidur

Cara Mengatasi Lonjakan Gula Darah di Pagi Hari

Jika mendapati ‘fenomena fajar’, cobalah untuk melakukan hal-hal berikut ini:

  • Makan malam lebih awal
  • Bergerak setelah makan malam, seperti berjalan kaki
  • Cek kepada ahli tentang obat yang dikonsumsi
  • Makan sarapan
  • Makan camilan dengan sedikit karbohidrat dan protein sebelum tidur

Selain cara-cara di atas, hindari pula semua minuman yang dimaniskan dengan gula, seperti soda, minuman buah, dan teh manis. Pasalnya, satu porsi minuman tersebut dapat meningkatkan gula darah dan memberikan kalori ekstra.

Bagi para pengidap diabetes, kemungkinan besar gula darah akan lebih tinggi di pagi hari dari waktu ke waktu. Hal tersebut mungkin tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Jika terjadi selama beberapa pagi berturut-turut, periksa kadar gula darah sekali pada malam hari, yakni sekitar jam 2 atau 3 pagi, selama beberapa malam. Kemudian, beritahu dokter untuk menentukan apakah hal itu disebabkan oleh fenomena fajar atau hal lain.

Simak Video “Waspada Diabetes pada Anak
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Mimpi Basah pada Remaja, Pria, dan Wanita: Ini 10 Faktanya

Jakarta

Mimpi basah biasa terjadi pada remaja dalam masa pubertas. Namun tak hanya remaja, ternyata mimpi basah juga bisa terjadi pada pria dewasa, bahkan wanita.

Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu mimpi basah, mulai dari pengertian, proses terjadi, penyebab, serta mitos dan faktanya.

Apa Itu Mimpi Basah?

Dilansir dari buku Kesehatan Reproduksi Remaja: Implementasi PKPR dalam Teman Sebaya (2019) oleh Nessi Meilan, dkk, mimpi basah adalah pengeluaran cairan mani saat tidur.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mimpi basah sering dialami oleh remaja laki-laki. Ini menjadi tanda bahwa remaja tersebut sudah memasuki masa pubertas dan terjadi pematangan sperma di dalam testisnya. Artinya, remaja tersebut sudah memiliki kemampuan bereproduksi.

Proses Terjadinya Mimpi Basah

Dalam buku Pendidikan Kesehatan Reproduksi Siswa SD (2021) oleh Yuly Sulistyorini, dkk, dijelaskan bahwa mimpi basah terjadi sebagai tanda bahwa tubuh remaja laki-laki sudah mulai memproduksi sperma.

Setiap hari, testis laki-laki memproduksi sperma atau air mani. Namun tempat penyimpanan sperma ini terbatas. Mimpi basah merupakan cara alami tubuh mengeluarkan timbunan sperma yang terus diproduksi. Prinsip dari mimpi basah ini sama seperti mengosongkan tempat sampah.

Penyebab Mimpi Basah

Berikut ini beberapa penyebab mimpi basah secara medis yang dikutip dari situs Verywell Well being:

1. Mimpi Erotis

Salah satu kemungkinan penyebab mimpi basah adalah mimpi erotis atau yang berkaitan dengan seks pada fase tidur Fast Eye Motion (REM). Ini dapat menyebabkan orgasme sehingga terjadi ejakulasi.

2. Kadar Hormon Testosteron yang Tinggi

Kemungkinan lainnya adalah karena hormon testosteron yang tinggi. Hormon ini mengalami lonjakan ketika masa remaja, sehingga menyebabkan mimpi basah saat tidur.

3. Penumpukan Sperma

Seperti yang dijelaskan di atas, mimpi basah bisa terjadi karena adanya penumpukan sperma yang terus menerus diproduksi, sementara sperma lama tidak dikeluarkan melalui hubungan seksual.

Mimpi basah merupakan cara tubuh membersihkan diri dari sel sperma lama yang menumpuk.

10 Fakta Mimpi Basah

Ada banyak mitos yang tersebar mengenai mimpi basah. Agar tidak salah, cek 10 fakta terkait mimpi basah yang dikutip dari Medical Information Right now berikut ini:

1. Mimpi Basah Juga Terjadi pada Pria Dewasa

Mimpi basah memang lebih sering terjadi pada masa pubertas karena lonjakan hormon. Namun mimpi basah juga bisa terjadi saat dewasa, meskipun lebih jarang.

2. Wanita Juga Bisa Mengalami Mimpi Basah

Mimpi basah memang selalu diasosiasikan dengan pria, terutama pada masa remaja. Padahal wanita juga dapat mengalami mimpi basah. Mimpi basah pada wanita bisa mengakibatkan orgasme yang disertai keluarnya cairan vagina.

3. Mimpi Basah Tidak Mengurangi Jumlah Sperma

Mitos mengatakan bahwa mimpi basah dapat mengurangi jumlah sperma. Padahal mimpi basah adalah cara tubuh mengeluarkan sperma yang menumpuk, sementara testis tetap memproduksi sperma secara terus menerus.

4. Mimpi Basah Tidak Mengurangi Imunitas

Sebagian orang percaya bahwa mimpi basah mengurangi imunitas tubuh hingga mudah mengalami flu atau infeksi. Ini hanyalah mitos yang tidak berdasar.

5. Mimpi Basah Bukan Tanda Penyakit

Mitos lainnya, mimpi basah dianggap sebagai tanda penyakit atau suatu gejala kondisi medis. Faktanya, mimpi basah adalah kondisi yang regular dan bisa jadi merupakan tanda fungsi seksual yang masih sehat.

6. Masturbasi Mungkin Tidak Mencegah Mimpi Basah

Masturbasi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya mimpi basah, karena kantung sperma tidak penuh. Namun ternyata ini tidak menjamin seseorang tidak akan mengalami mimpi basah.

7. Mimpi Basah Tidak Mengecilkan Penis

Mitos menyebutkan mimpi basah akan mengecilkan penis. Pada faktanya, hal tersebut tidak terbukti ilmiah.

8. Ada Orang yang Tidak Pernah Mimpi Basah

Meski mimpi basah menjadi tanda bahwa pria sudah mengalami pubertas. Ternyata ada orang-orang yang selama hidupnya tidak pernah mengalami mimpi basah. Sebagian orang juga hanya pernah mengalaminya pada awal masa remaja.

9. Mimpi Basah Tidak Selalu Mimpi Erotis

Mimpi basah belum tentu terjadi karena mimpi erotis atau melakukan seks. Ini bisa terjadi karena terangsang akibat gesekan alat kelamin dengan celana, tempat tidur, atau faktor lain.

10. Tidur Tengkurap Berpotensi Menyebabkan Mimpi Basah

Tidur tengkurap membuat seseorang lebih berpotensi mimpi basah. Posisi ini memungkinkan penis mengalami gesekan dengan tempat tidur sehingga menjadi terangsang.

Demikian tadi telah kita ketahui apa itu mimpi basah, mulai dari pengertian, proses terjadi, penyebab, serta 10 mitos dan faktanya.

Simak Video “Geger Wabah Pneumonia di China
[Gambas:Video 20detik]
(bai/inf)

Telinga Berdenging Sebelah Kiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Pernah merasa telinga berdenging sebelah kiri atau kanan terus menerus? Suara bising yang berdengung yang kita dengar biasanya tidak didengar orang lain, dan itu bukan disebabkan oleh suara eksternal.

Namun, hal tersebut termasuk masalah umum dan sering terjadi. Secara medis, telinga berdenging disebut tinnitus.

Seringkali telinga berdenging sebelah kiri terjadi saat malam hari, atau ketika kita hendak pergi tidur di malam hari karena lingkungan sekitar.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Telinga Berdenging Sebelah Kiri

Sejatinya, tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seseorang “mendengar” suara tanpa sumber kebisingan dari luar. Kondisi ini bisa menjadi gejala dari hampir semua masalah telinga.

Dilansir laman Penn Drugs, berikut merupakan penyebab telinga berdenging sebelah kiri terus menerus:

  • Adanya masalah atau infeksi telinga
  • Terdapat benda asing atau kotoran di telinga
  • Gangguan pendengaran
  • Penyakit Meniere (kelainan telinga bagian dalam yang melibatkan gangguan pendengaran dan pusing)
  • Masalah pada saluran eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dan tenggorokan).

Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang menyebabkan tinitus:

  • Antibiotik, aspirin, atau obat lain juga bisa menjadi faktor penyebab suara bising di telinga. Dalam hal ini, penggunaan alkohol, kafein, atau merokok bisa memperburuk tinitus bagi orang tersebut sudah mengidapnya.
  • Di sisi lain, tinnitus menjadi tanda tekanan darah tinggi, alergi, atau anemia.
  • Tinnitus juga dilibatkan dalam tanda masalah serius seperti tumor atau aneurisma. Namun, itu adalah kasus yang jarang terjadi.
  • Kelainan sendi temporomandibular (TMJ), diabetes, masalah tiroid, obesitas, dan cedera kepala, dianggap sebagai faktor risiko lain tinitus juga.

Umumnya, tinnitus bisa terjadi pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas hingga anak-anak (terutama mereka yang mengalami gangguan pendengaran parah).

Cara Mengatasi Telinga Berdengung Sebelah Kiri

Berikut merupakan perawatan yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah telinga berdengung:

1. Bersihkan Kotoran Telinga

Dengan cara ini, kita akan menghilangkan penyumbatan kotoran telinga yang bisa mengurangi gejala tinnitus.

2. Mengobati Kondisi Pembuluh Darah

Mengatasi telinga berdengung perlu untuk mengetahui kondisi yang mendasari pembuluh darah (salah satu penyebab). Hal ini mungkin memerlukan pengobatan, pembedahan, hingga perawatan lain untuk mengatasi masalah ini.

3. Menggunakan Alat Bantu Dengar

Apabila keadaan telinga tinnitus disebabkan oleh gangguan pendengaran akibat kebisingan atau berkaitan dengan usia, penggunaan alat bantu dengar akan membantu meringankan gejalanya,

4. Mengganti Obat yang Dikonsumsi

Jika obat yang diminum tampaknya menjadi penyebab tinnitus, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan atau mengurangi obat tersebut. Artinya, kamu bisa beralih ke obat lain yang lebih aman.

Kapan Harus ke Dokter?

Bagi beberapa orang, kondisi ini mungkin tidak terlalu terganggu. Karena seringnya suara berdenging di telinga itu bisa sembuh dengan sendirinya.

Namun, ada juga yang mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Jika kamu tengah menderita tinnitus yang mengganggu, segeralah temui dokter.

Dilansir laman Mayo Clinic, segara temui dokter jika penderita tinnitus mengalami:

  • Setelah infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek, dan telinga berdenging sebelah kiri tidak kunjung membaik dalam waktu seminggu.
  • Mengalami gangguan pendengaran atau pusing.
  • Mengalami kecemasan atau hingga depresi akibat tinnitus.

Itu tadi penjelasan seputar kondisi saat telinga berdenging sebelah kiri yang disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, seperti gangguan pendengaran yang berkaitan dengan cedera telinga, masalah pada peredaran darah, hingga faktor usia.

Simak Video “Geger Wabah Pneumonia di China
[Gambas:Video 20detik]
(khq/inf)

Khasiat, Efek Samping, Dosis, dan Komposisinya

Jakarta

Alpara adalah jenis obat yang masuk dalam golongan bebas terbatas. Sesuai Pedoman Penggunaan Obat Keras dan Keras Terbatas dari Kemenkes, obat keras terbatas artinya masih bisa diperjualbelikan bebas di apotik.

Namun kemasan obat wajib dan apoteker menyertakan peringatan pada konsumen. Obat bebas terbatas ditandai lingkaran warna biru dengan tepi berwarna hitam. Terkait obat alpara, berikut khasiat dan penjelasan lengkapnya.

Komposisi Obat Alpara

Alpara bukan obat tunggal layaknya obat generik dan beberapa obat komersil. Komposisi alpara terdiri dari:


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Paracetamol

Dikutip dari jurnal berjudul Paracetamol, Migraine, and Medicine Overuse Headache (MOH) dalam Journal of Ache, paracetamol merupakan obat yang sering digunakan pada migrain. Parasetamol adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan serta demam. Parasetamol juga dapat meredakan sakit kepala.

2. Phenylpropanolamine HCL

Dikutip dari Repository Universitas Sanata Dharma, phenylpropanolamine HCL merupakan obat flu. Phenylpropanolamine HCL dapat meredakan hidung tersumbat, pilek, batuk akibat flu.

3. Chlorpheniramine maleate

Chlorpheniramine maleate merupakan senyawa obat yang sering digunakan sebagai antihistamin atau antialergi. Obat ini dapat meredakan gejala alergi. Mulai dari batuk, pilek, mata berair, dan sebagainya.

4. Dextromethorphan HBr

Dikutip dari Repository Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dextromethorphan HBr merupakan zat aktif dalam bentuk serbuk warna putih, yang berkhasiat sebagai antitusif atau penekan batuk. Zat ini banyak digunakan pada obat batuk tunggal juga digunakan pada obat flu kombinasi dengan zat aktif lain.

Alpara Obat untuk Apa?

Dikutip dari E-prints Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), alpara dapat meringankan sejumlah gejala flu. Gejala tersebut adalah sakit kepala, demam, hidung tersumbat, dan bersin disertai batuk.

Peringatan dan Efek Samping Obat Alpara

Sesuai sifatnya, alpara memiliki efek samping yang wajib diketahui masyarakat sebelum menggunakannya. Beberapa efek samping alpara adalah:

  • Mengantuk
  • Gangguan GI
  • Gangguan psikomotorik
  • Takikardia
  • Aritmia, gangguan pada irama jantung
  • Mulut kering
  • Palpitasi
  • Retensi urin
  • Kerusakan hati, jika dikonsumsi dalam dosis besar dan pemakaian dalam jangka waktu lama.

Alpara jangan digunakan pada pasien hipertensi, potensi stroke, disfungsi hati dan ginjal, serta glaukoma. Peringatan lainnya adalah pada pasien dengan hipertrofi prostat, hipertiroid, retensi urin. Alpara jangan diberikan pada anak dengan umur kurang dari 6 tahun, wanita hamil dan menyusui, pasien debilitas, hipoksia, asma serta emfisema.

Dosis dan Aturan Pemakaian Obat Alpara

Berikut ini dosis alpara yang digunakan untuk meredakan gejala flu berdasarkan bentuk obatnya:

Alpara kaplet:

  • Dewasa: 3 x sehari, 1 kaplet
  • Anak dengan usia 6-12 tahun: 3 x sehari, ½ kaplet.

Alpara sirup:

  • Anak dengan usia 6-12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 x sehari

Konsumsi alpara kaplet setelah makan. Untuk obat alpara sirup, dapat diberikan tanpa makanan ataupun bersama makanan.

Untuk penyimpanannya, obat harus berada di tempat yang sejuk, kering, dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Seperti obat lainnya, alpara wajib dikonsumsi sesuai resep dokter. Pastikan minum obat secara teratur untuk memperoleh manfaat maksimal.

Simak Video “Pakai Obat Kuat Sembarangan Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan!
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)

8 Cara Alami Menghilangkan Bekas Luka di Kaki yang Lama dan Menghitam

Jakarta

Bekas luka di kaki, seperti yang lain, akan menghilang sendiri sehingga kulit kembali seperti semula. Namun dalam beberapa kasus, bekas luka tidak mau hilang hingga menjadi hitam dan mengganggu penampilan.

Jika sudah menghitam, bekas luka biasanya sulit hilang sehingga harus dibantu remedy lain misalnya laser. Sambil menunggu jadwal konsultasi perawatan luka dan remedy, beberapa cara alami ini bisa dicoba.

Cara Menghilangkan Bekas Luka yang Sudah Lama dan Menghitam secara Alami

Sebagai catatan, umumnya cara alami tidak menghilangkan bekas luka seratus persen. Namun cara ini dapat menyamarkan bekas luka sehingga tidak terlihat terlalu hitam.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa metode alami yang bisa dicoba adalah:

1. Oleskan dengan Lidah Buaya

Mengutip Healthline, berdasarkan penelitian tahun 2019, lidah buaya bisa meningkatkan penyembuhan luka dan membantu menghilangkan bekas luka jika digunakan dengan metode lain. Begini caranya:

1. Buang kulit lidah buaya
2. Ambil gel berwarna hijau muda yang agak bening
3. Oleskan gel ke bekas luka dengan gerakan memutar
4. Tunggu setengah jam
5. Bilas gel dengan air dingin segar
6. Ulangi dua kali sehari

2. Pijat dengan Minyak Kelapa

Studi pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa minyak kelapa efektif dalam mempercepat penyembuhan luka. Minyak ini dapat mendorong sintesis kolagen, mengurangi peradangan, memperbaiki penghalang kulit dan memberi efek antibakteri dan antioksidan. Begini caranya:

1. Panaskan beberapa sendok makan minyak kelapa untuk mencairkannya
2. Pijatkan minyak ke bekas luka sekitar 10 menit
3. Biarkan minyak menyerap ke kulit, biarkan minimal satu jam
4. Ulangi dua sampai empat kali setiap hari.

3. Cuka Sari Apel

Cuka sari apel terbukti dapat membantu mencegah bekas jerawat. Penelitian tahun 2014 menghubungkan khasiat dari cuka sari apel ini dengan asam suksinat yang ada di dalamnya. Asam suksinat bisa mengendalikan peradangan akibat jerawat yang pada akhirnya bisa mencegah terbentuknya bekas luka. Cara menggunakan cuka sari apel yaitu:

1. Campur 4 sendok makan air dengan 2 sendok makan cuka sari apel
2. Celupkan bola kapas. ke campuran tersebut, lalu tempelkan pada bekas luka
3. Biarkan mengering
4. Lakukan ini sebelum tidur dan cuci space tersebut pada pagi hari.

4. Ekstrak Bawang Merah

Ekstrak bawang merah dapat digunakan untuk mengobati bekas luka. Menurut studi pada tahun 2020, 120 orang yang menjalani sesar kedua mengoleskan gel yang mengandung ekstrak bawang merah ke space bekas luka selama 6 bulan. Hasilnya, mereka memiliki lebih sedikit bekas luka, lebih sedikit perubahan warna dan suplai darah yang lebih baik ke space luka.

5. Gosokkan dengan Kentang

Meski hanya ada sedikit bukti medis yang menyatakan bahwa kentang bisa membantu menghilangkan bekas luka, menurut studi tahun 2017, kulit kentang bisa menyembuhkan luka ringan. Begini caranya:

1. Iris kentang dengan ketebalan sedang
2. Dengan gerakan memutar, gosok irisan kentang pada bekas luka
3. Setelah irisan kentang mulai mengering, buang, kemudian lanjutkan menggosok dengan irisan yang lain
4. Gosokkan lagi, lalu ganti
5. Biarkan bekas luka mengering selama sekitar 10 menit
6. Bilas space tersebut dengan air dingin
7. Lakukan setidaknya satu kali setiap hari.

6. Pijat dengan Minyak Rosehip dan Kemenyan

Menurut penelitian di tahun 2019, minyak rosehip secara signifikan bisa meningkatkan penyembuhan luka. Minyak ini juga secara efektif dapat memperbaiki bekas luka. Caranya yaitu:

1. Campurkan minyak esensial rosehip dan minyak esensial kemenyan dengan perbandingan yang sama
2. Pijatkan ke bekas luka
3. Tunggu selama 45 menit
4. Bilas dengan air hangat
5. Lakukan ini tiga kali sehari

7. Oleskan dengan Pasta Soda Kue

Studi pada tahun 1995 mengamati secara khusus penyembuhan luka pasca operasi dan mencatat peningkatan yang signifikan ketika menggunakan baking soda. Hal ini dialami di hari ke 7 dan ke 14.

1. Campur air sedikit demi sedikit dengan dua sendok makan baking soda sampai membentuk pasta
2. Basahi bekas luka dengan air suling, lalu oleskan pasta ke bekas luka yang basah
3. Tahan pasta di tempatnya, lalu kompres dengan air hangat selama 15 menit
4. Bilas, ulangi setiap hari.

8. Sabun atau Scrub Kopi

Sabun atau scrub yang berbahan dasar kopi dapat membantu menghilangkan bekas luka yang membandel. Kafein bermanfaat dalam mengangkat sel kulit mati yang ada di bekas luka.

Jika kamu menggunakan cara ini, jangan lupa konsultasikan dengan dokter selama perawatan luka ya. Tentunya supaya memperoleh hasil maksimal.

Jenis-jenis Bekas Luka

Selama proses perawatannya, ada beberapa bekas luka yang bisa terjadi. Berikut penjelasannya

1. Bekas Luka Keloid

Keloid biasanya tumbuh lebih besar dibandingkan luka itu sendiri. Teksturnya menonjol dengan warna yang gelap.

Keloid bisa terus tumbuh meski luka telah sembuh. Penyakit ini berkembang saat terlalu banyak kolagen yang bekembang di bekas luka.

2. Bekas Luka Hipertrofik

Hipertrofi terjadi saat terlalu banyak kolagen yang terbentuk setelah luka. Biasanya, teksturnya menonjol dan tampak berbeda dari warna kulit, namun hanya ada di space luka.

3. Bekas Luka Atrofi

Bekas luka atrofi muncul seperti lubang atau cekungan pada kulit. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan kolagen kulit. Biasanya atrofi terjadi karena kondisi seperti cacar air dan jerawat.

4. Bekas Luka Kontraktur

Bekas luka kontraktur menyebabkan kulit menjadi kencang. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh luka bakar dan bisa menimbulkan rasa sakit.

5. Bekas Luka Garis Halus

Bekas luka berupa garis timbul ini tersisa setelah sayatan kecil atau luka atau setelah operasi. Garis tersebut biasanya akan atau dan memudar seiring berjalannya waktu, meski masih menyisakan sedikit bekas.

6. Bekas Luka Tersebar Luas

Bekas yang meluas ini sering terjadi setelah operasi. Kondisi ini terjadi saat luka sayatan bedah meregang dan menjadi lebih lebar.

Perawatan bekas luka sebetulnya sama penting dengan proses penyembuhan. Sebelum meninggalkan bekas dan hitam, pastikan kamu telah merawatnya dengan baik. Jika akhirnya meninggalkan bekas dan menghitam, jangan menyerah untuk menghilangkan atau menyamarkan dengan cara alami dan remedy yang lain.

Simak Video “Pakai Obat Kuat Sembarangan Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan!
[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)

Apa Itu Hamil Anggur? Ketahui Ciri-ciri, Penyebab dan Pengobatannya

Jakarta

Hamil anggur merupakan pertumbuhan jaringan irregular dari pembuahan yang tak sempurna di dalam rahim. Pada kondisi ini, wanita yang mengalami hamil anggur tetap merasakan kehamilan regular.

Namun, saat dilakukan pemeriksaan USG, bidan atau dokter tidak melihat adanya janin. Yang terlihat adalah bulatan-bulatan kecil seperti anggur di dalam rahim.

Apa Itu Hamil Anggur?

Hamil anggur dalam istilah medis disebut dengan Mola Hidatidosa. Mengutip repository poltekkes-tjk, penyakit ini berasal dari kelainan pertumbuhan Trofoblas plasenta atau calon plasenta dan disertai dengan degenerasi kristik villi dan perubahan hidropik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini terjadi ketika adanya tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal janin. Jadi, terbentuk jaringan permukaan membran yang mirip gerombolan buah anggur.

Ciri-Ciri Hamil Anggur

Hamil anggur dapat ditandai oleh beberapa ciri-ciri. Berikut di antaranya menurut buku Tanya Lengkap Kehamilan Bermasalah oleh Irmawati, S.Si.,Apt:

1. Pendarahan di Awal Kehamilan

Pada kondisi hamil anggur, wanita bisa mengalami pendarahan di awal kehamilan. Hal ini dikarenakan, tubuh secara otomatis akan mengeluarkan benda asing. Dalam hal ini, pembuahan yang gagal dianggap sebagai benda asing oleh tubuh.

2. Pendarahan Disertai Gelembung-Gelembung Kecil

Ciri-ciri selanjutnya yaitu pendarahan yang disertai dengan gelembung-gelembung kecil. Hal ini merupakan pembuahan tak sempurna yang dikeluarkan oleh tubuh.

3. Mual dan Muntah yang Berlebihan

Mual dan muntah berlebihan dapat dirasakan wanita yang mengalami hamil anggur. Kondisi tersebut terjadi karena rahim berusaha keras mengeluarkan benda asing, yang berupa gelembung-gelembung seperti anggur tersebut.

4. Kadar HCG Lebih Tinggi dari pada Kehamilan Regular

Ciri-ciri ini bisa diketahui melalui pemeriksaan HCG. Apabila kadar HCG seseorang diketahui lebih tinggi dari kehamilan regular, maka kemungkinan besar mengalami hamil anggur. Kadar HCG yang tinggi ini disebabkan oleh hormon yang seharusnya disalurkan ke bakal janin, namun terakumulasi dalam tubuh.

Penyebab dan Faktor Risiko Hamil Anggur

Hamil anggur bisa terjadi karena pembuahan yang tak sempurna, namun berada di dalam rahim dan menempel di dinding rahim disertai dengan pembentukan plasenta. Penyebab lainnya yang bisa menyebabkan hamil anggur yaitu satu sel telur yang dibuahi oleh 2 sel sperma, kemudian mati karena tertekan pertumbuhan sel trofoblas.

Menurut buku 275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan dan Melahirkan oleh Bidan Ewa Molika dan Mayo Clinic, berikut beberapa faktor risiko dari hamil anggur:

1. Riwayat hamil anggur, seseorang yang pernah mengalami hamil anggur kemungkinan akan mengalami hamil anggur lagi. Rata-rata, kehamilan anggur berulang terjadi pada 1 dari setiap 100 orang.
2. Usia, kehamilan anggur lebih mungkin terjadi pada orang dengan usia lebih tua dari 40 tahun atau lebih muda dari 20 tahun.
3. Gizi yang buruk, pola makan yang sehat dan seimbang harus dilakukan kepada wanita yang merencanakan kehamilan
4. Hipertensi, kondisi ini memperbesar risiko seorang wanita mengalami hamil anggur dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat darah tinggi.

Pengobatan Hamil Anggur

Hamil anggur memang merupakan tumor jinak, tapi bisa berkembang menjadi ganas. Penyebaran yang tak terkendali dari sel-sel trofoblas bisa merusak fungsi sel-sel sekitarnya. Sel-sel trofoblas bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti paru-paru, vagina, sumsum tulang belakang dan hati.

Mengutip Buku Pintar Keluarga Sehat Panduan Praktis Hidup Sehat bagi Seluruh Anggota Keluarga oleh Erryga Yogasmara dan Puji Lestari, berikut pengobatan yang dilakukan:

1. Pengobatan tipe mola ganas dilakukan dengan pemberian obat sitostatik, yaitu obat henti pertumbuhan sel. Adapun efek samping yang dirasakan adalah rambut rontok, mual dan muntah-muntah.
2. Metode kuretase, yaitu sebuah alat yang dimasukkan ke vagina untuk menyedot gelembung-gelembung hingga bersih.
3. Pemeriksaan laboratorium dan radiologis. Pemeriksaan kadar HCG dilakukan terus sampai hasilnya sesuai harapan.

Itulah penjelasan mengenai hamil anggur,, ciri-ciri, penyebab dan faktor risiko hingga pengobatannya. Jika kamu mengalami gejala dari hamil anggur, segera konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan dini.

Simak Video “Viral Bayi 5 Bulan Disebut ‘Hamil’, Ini Hasil Diagnosisnya
[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)