Tag: Dialami

5 Jenis Orgasme yang Bisa Dialami Wanita, Nomor 1 Paling Bikin Ketagihan

Jakarta

Beberapa wanita mungkin mengalami orgasme berkali-kali dalam satu kali sesi bercinta. Seiring itu, sebenarnya ada banyak jenis ‘puncak kenikmatan’ yang bisa dirasakan wanita saat bercinta. Lokasi rangsangan dan sensasi yang dirasakan wanita pun bisa beragam.

Banyak orang mengira, sensasi ‘klimaks’ ini cuma bisa dirasakan dari aktivitas seks penetrasi. Nyatanya, orgasme bisa muncul dari rangsangan di beragam space tubuh, salah satunya payudara. Dengan rangsangan yang tepat, wanita bisa merasakan kenikmatan maksimal di titik-titik tubuh tertentu.

Lantas sebenarnya, ada apa saja sih jenis orgasme pada wanita? Dikutip dari Well being Photographs, begini penjelasannya:


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Orgasme Klitoris

Stimulasi di space klitoris menjadi cara lain bagi wanita untuk mencapai klimaks. Ribuan saraf yang ada di bagian ini bisa memunculkan sensasi nikmat maksimal pada wanita.

2. Orgasme Vagina

Bukan hanya klitoris, vagina juga menjadi zona sensitif yang membuat kebanyakan wanita mengalami ‘klimaks’. Bahkan, banyak wanita mengaku lebih sering mencapai orgasme dari stimulasi di space ini dibandingkan dari pentrasi.

3. ‘Blended Orgasm’

Orgasme blended melibatkan dua atau lebih jenis rangsangan. Sebagian wanita akan mencapai orgasme ketika merasakan rangsangan pada klitoris sekaligus ciuman bibir secara bersamaan.

4. Orgasme Puting

Puting menjadi salah satu titik sensitif pada tubuh wanita. Ketika puting mendapat sentuhan rangsangan, tubuh akan melepaskan oksitosin yang menyebabkan kontraksi rahim dan vagina, hingga akhirnya timbul orgasme.

5. Orgasme G-spot

Mungkin sebagian orang menganggap ‘G-spot’ hanyalah mitos belaka. Namun pada posisi seks tertentu, G-spot yang tersentuh bisa membuat wanita mencapai puncak kenikmatan.

Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Waspadai Ciri-ciri Asam Urat di Usia Muda, Tak Cuma Dialami Orang Tua


Jakarta

Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kristal yang dapat menumpuk di persendian. Kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan yang terjadi secara tiba-tiba, atau yang dikenal dengan gout.

Meskipun lebih sering terjadi pada usia paruh baya, asam urat dapat menyerang siapa saja, termasuk anak muda. Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di RMD Open, kasus gout meningkat secara international di kalangan individu muda dari tahun 1990 hingga 2019.

Jika tidak ditangani, gout dapat menyebabkan efek jangka panjang pada kesehatan sendi, seperti kerusakan sendi, peradangan kronis, dan gangguan emosional. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah ciri-ciri asam urat di usia muda.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gout biasanya menyerang jempol kaki, tetapi dapat terjadi pada sendi mana pun. Sendi lain yang umumnya terkena dampak adalah pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan jari. Rasa sakitnya mungkin paling parah dalam empat hingga 12 jam pertama setelah timbul.

  • Rasa tidak nyaman yang berkelanjutan

Setelah rasa sakit yang paling parah mereda, beberapa ketidaknyamanan sendi dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Serangan selanjutnya cenderung berlangsung lebih lama dan memengaruhi lebih banyak sendi.

  • Peradangan dan kemerahan
  • Sendi yang terserang menjadi bengkak, lunak, hangat, dan memerah.
  • Mobilitas gerak yang terbatas
  • Seiring dengan perkembangan gout, seseorang mungkin tidak dapat menggerakkan sendi secara regular.

Jika mengalami nyeri yang tiba-tiba dan menyakitkan pada sendi, segera periksakan ke dokter. Gout atau asam urat yang tidak diobati dapat menyebabkan rasa sakit dan kondisi yang lebih parah. Segera dapatkan perawatan medis jika mengalami infeksi yang ditandai dengan demam dan sendi terasa panas serta meradang.

Simak Video “Soal Fenomena Kesurupan Berulang Kali, Psikolog: Harus Ditangani!
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Menguak Kesurupan dari Sisi Medis, Disebut Dialami Pleased Asmara saat Manggung


Jakarta

Penyanyi Pleased Asmara mengaku mengalami kesurupan saat sedang manggung di Ngopibareng Pintulangit, Pasuruan. Sebelum tampil di sebuah acara, pelantun Rungkad itu bercerita sempat syuting di lokasi yang terkenal horor.

“Jadi kemarin seharian, aku emang berada di tempat creepy dan hororrrr banget. Dr sore sampe malem di daerah surabaya. Pd rabu tanggal 27 september. Emang di daerah rumah itu katanya udh 11 tahun tdk di tempati karena si pemilik rumah meninggal sekeluarga akibat kecelakaan,” ujar Pleased di Instagram Tales miliknya.

Fenomena kesurupan sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis dan berbau gaib. Tidak sedikit yang percaya kesurupan terjadi karena makhluk halus mencoba memasuki tubuh manusia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi medis, kesurupan ternyata sudah dipelajari sejak lama. Kesurupan masuk ke dalam kategori dissociative trance dysfunction.

Dikutip dari laman ICD-11 for Mortality and Morbidity Statistic oleh WHO, kesurupan atau dissociative trance dysfunction termasuk gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya perubahan nyata pada kondisi kesadaran individu dan rasa identitas pribadi yang biasa dimiliki individu digantikan oleh identitas ‘kepemilikan’ eksternal.

Kebanyakan keadaan kesurupan berlangsung singkat dan sementara serta terkait dengan pengalaman budaya dan agama. Pengalaman-pengalaman ini tidak dianggap patologis dan analysis tidak boleh ditegakkan berdasarkan kejadiannya.

“Keadaan kesurupan hanya boleh dianggap sebagai ciri-ciri gangguan psychological jika keadaan tersebut tidak disengaja dan tidak diinginkan, tidak diterima sebagai bagian dari praktik budaya atau keagamaan kolektif, dan mengakibatkan penderitaan yang signifikan atau gangguan yang signifikan dalam hal pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, atau bidang fungsi penting lainnya,” tulis laman tersebut.

Dalam sebuah jurnal di laman Frontier, sekelompok peneliti menemukan pasien skizofrenia juga kerap mengalami fenomena kesurupan yang mempengaruhi mereka dalam mencari bantuan medis.

Simak Video “KuTips: Kunci Menurunkan dan Menaikkan Berat Badan Ala Ade Rai, Simak Yuk!
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Dialami Pria 19 Tahun, Dokter Ungkap Alasan Ngevape Picu Paru-paru ‘Berlubang’

Jakarta

Kendati kerap dianggap alternatif yang lebih ‘sehat’ dibandingkan rokok, vape atau rokok elektrik nyatanya sama-sama berisiko pada kesehatan. Misalnya, seperti yang dialami pria asal Florida, Amerika Serikat, bernama Mason Middleton.

Pemuda yang baru berusia 19 tahun itu paru-parunya ‘bocor’ akibat kecanduan mengisap vape. Bahkan, dalam seminggu Middleton mengaku bisa menghabiskan hingga empat pod vape.

“Saya sangat sangat sangat kecanduan. Kalau sedang bekerja saya mungkin akan jarang menggunakan vape. Tetapi ketika sedang beristirahat atau sedang berbaring di tempat tidur, saya bisa menghisapnya tiap tiga sampai lima menit,” ujarnya dikutip dari Day by day Mail, Sabtu (23/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alhasil, kebiasaan itu membuatnya mengalami kondisi yang disebut pneumotoraks spontan yang menyebabkan lubang pada paru-parunya dan mengganggu sistem pernapasan.

Apa Itu Pneumotoraks Spontan?

Spesialis paru klinis dr Erlang Samoedro, SpP(Okay), menjelaskan pneumotoraks spontan adalah kondisi saat terjadi kebocoran pada paru-paru yang mengakibatkan udara masuk ke rongga pleura.

“Jadi ada kebocoran dari parunya yang kemudian udara dari yang seharusnya nggak keluar, dia masuk ke rongga pleura, rongga antara paru dan dinding dada,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/9/2023).

“Di situlah terkumpul udara tadi sehingga mendesak paru sehingga parunya kolaps,” sambungnya.

Ia pun membenarkan kalau kebiasaan vaping bisa memicu terjadinya pneumotoraks spontan.

“Vape kan zat yang ada di dalam vape itu nggak jelas, bisa diisi macam-macam sehingga bisa membuat iritasi dan peradangan di paru. Sehingga lama-lama bisa jadi bolong,” jelasnya.

Meski banyak klaim yang mengatakan vape lebih aman daripada rokok, dr Erlang tetap tidak menganjurkan untuk mengisap vape karena bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.

“Vape belum tentu aman. Zatnya macam-macam juga, efeknya kita juga nggak tahu. Salah satuny mungkin menyebabkan pneumotoraks ini,” tandasnya.

Simak Video “Aturan Vape di Indonesia Bakal Diperketat
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)

Dialami Vidi Aldiano, Ini Alasan Kanker Ginjal Bisa Kambuh Meski Sudah Operasi


Jakarta

Penyanyi Vidi Aldiano saat ini dikabarkan tengah menjalani perawatan untuk mengobati kanker ginjal yang diidapnya. Diketahui, selama satu tahun terakhir kanker ginjalnya sudah mengalami metastasis dan menyebar ke beberapa titik lain di tubuhnya.

“Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue akhirnya punya appointment spa day ini tiap 3 minggu,” tulis Vidi Aldiano di akun Instagram pribadinya dilihat Selasa (19/9/2023).

Padahal, pelantun Nuansa Bening itu sempat melakukan pengobatan kanker ginjal stadium 3 pada 2019 silam. Saat itu, ia menjalani operasi pengangkatan ginjal di Singapura. Namun kanker ginjal yang dialami Vidi tak hilang sepenuhnya. Selama tiga tahun terakhir, Vidi ternyata terus berjuang melawan kanker ginjal yang mulai menyebar ke sejumlah titik di tubuhnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia & Kepala Staf Medik Urologi RS Unair Surabaya, dr Lukman Hakim, SpU(Okay), MARS, PhD, menjelaskan pasien kanker ginjal memang memiliki risiko kekambuhan meski sudah menjalani operasi.

“Sebetulnya ada risiko 40 persen kekambuhan pasien kanker ginjal yang sudah dilakukan operasi. Kekambuhan ini lebih besar pada risiko tinggi,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (20/9/2023).

Misalnya, sambung dr Lukman, jika kanker ditemukan di awal stadium yang lebih tinggi. Selain itu, kekambuhan juga bisa terjadi apabila ukuran tumor pada ginjal melebihi 10 cm.

“Kalau ukuran tumornya lebih dari 10 cm, maka risiko kekambuhannya 3,8 kali lebih besar dibandingkan yang lebih kecil,” imbuhnya.

dr Lukman menambahkan kanker ginjal yang sudah menyebar ke kelenjar getah bening juga memiliki risiko kekambuhan yang lebih cepat.

“Secara sederhana, ada proporsi tertentu pada pasien yang penyebaran dan kekambuhannya lebih cepat,” pungkasnya.

Simak Video “Curhat Vidi Aldiano soal Kankernya yang Menyebar
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, Dokter Beberkan Gejala yang Kerap Dialami


Jakarta

Vidi Aldiano baru-baru ini membagikan kabar terbarunya yang saat ini tengah menjalani pengobatan kanker. Ia mengatakan, kanker ginjal yang diidapnya sudah menyebar organ lain di tubuhnya.

“Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue akhirnya punya appointment spa day ini tiap 3 minggu,” tulis Vidi Aldiano di akun Instagram pribadinya dilihat Selasa (19/9/2023)

Penyanyi Kondang ini sebelumnya sempat menjalani perawatan dan operasi pengangkatan ginjal di Singapura pada Desember 2019. Setelah operasi, ia juga masih rutin menjalani kemoterapi. Akan tetapi, kanker yang diidapnya itu justru bermetastasis atau menyebar ke beberapa titik di tubuhnya.

Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia & Kepala Staf Medik Urologi RS Unair Surabaya, dr Lukman Hakim, SpU(Okay), MARS, PhD, menjelaskan kanker ginjal adalah benjolan yang tidak regular dan ganas yang tumbuh di organ ginjal.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, kanker ginjal memiliki stadium 1, 2, 3, dan 4. Semakin tinggi stadiumnya, semakin cepat penyebaran sel kankernya. Biasanya pengobatannya pun juga lebih agresif.

“Kanker itu bisa terletak di ginjalnya sendiri, tetapi juga bisa di pembuluh darahnya. Ini adalah arteri dan vena, yang memberikan oksigen pada ginjal. Bisa jumlahnya 1, kecil atau besar, bisa terletak di atas, tengah, bawah,” ucapnya dalam konferensi pers, Rabu (20/9/2023).

Adapun gejalanya tergantung pada stadium kanker yang diidapnya. Menurut dr Lukman, hampir semua kanker stadium awal jarang memberikan keluhan dan baru kelihatan setelah sudah memasuki stadium 2,3 maupun 4.

“Kanker ginjal pada stadium 1, seringkali tidak memberikan keluhan apa-apa. baru pada stadium 3 atau 4, pasien baru datang dengan keluhan nyeri pada pinggang,” ucapnya.

Umumnya, pasien kanker ginjal akan mengeluhkan gejala nyeri pinggang dan kencing darah. Kondisi tersebut pun kerap terjadi ketika kanker ginjal yang dialami sudah memasuki stadium 3 atau 4.

Apabila kanker ginjal yang dialami sudah memasuki stadium 4 atau metastasis, sudah menyebar ke organ lain, biasanya ada gejala tambahan tergantung kanker tersebut menyebar ke bagian tubuh yang mana.

“Misal ke paru-paru, maka keluhan pasien adalah batuk-batuk darah. ketika dicek paru-paru ada benjolan dan ditemukan ada tumor ganas di ginjal namun sudah menyebar ke paru-paru,” imbuhnya lagi.

Simak Video “Curhat Vidi Aldiano soal Kankernya yang Menyebar
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

Mengenal Diastasis Recti yang Dialami Fairuz Arafiq Pasca Hamil 4 Kali


Jakarta

Belakangan ini aktris Fairuz A. Rafiq mengunggah foto kolase yang menunjukkan dirinya saat anak ketiganya berusia 6 bulan dan dirinya di bulan agustus ini. Dari foto tersebut dapat terlihat perbedaan yang cukup signifikan.

Dia mengaku mengalami kenaikan berat badan setelah melahirkan bahkan semakin membesar saat menyusui. Tak hanya itu, Fairuz juga memiliki masalah diastasis recti dan doming setelah 4 kali hamil dan 3 kali melahirkan secara caesar.

“Aku tipe setiap abis lahiran badannya langsung membesar makin besar lagi pas nyusuin, yang pernah nyusuin pasti tahu rasanya laperrrr bgt kalau abis nyusuin anak. Belum lagi masalah perutku diastasis recti dan doming biasa terjadi after lahiran,” curhat Fairuz dalam unggahan di Instagram @fairuzarafiq (25/8/2023).

Fairuz pun memberikan semangat kepada para ibu yang berjuang menghadapi diastasis recti dan doming. Menurutnya, masalah ini perlu perjuangan panjang yang harus dinikmati dan disyukuri saja. Lalu, bagi para ibu yang mengalaminya pasti bisa kembali seperti semula selama berusaha dan yakin pada diri sendiri.

Sebenarnya, apa itu diastasis recti?

Setelah melahirkan umumnya perut akan kembali mengecil dalam waktu 6-8 minggu. Namun, tak sedikit yang kondisi perutnya tak kunjung mengecil meski telah melahirkan beberapa minggu.

Inilah yang disebut dengan diastasis recti. Dikutip dari Mother and father, diastasis recti merupakan sebuah kondisi saat sisi kanan dan sisi kiri otot perut mengalami pemisahan. Akibatnya, kondisi perut akan terlihat membuncit.

Kondisi ini disebabkan karena otot di sekitar perut menjadi lebih tipis dan melebar karena pertumbuhan bayi saat di dalam kandungan. Umumnya otot yang terpisah akan kembali regular beberapa saat tetapi dalam beberapa kasus diperlukan penanganan yang lebih ekstra.

LANJUTKAN MEMBACA DI SINI

Simak Video “Kenapa Hidung Saya Membesar saat Hamil?
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Dialami Panji Petualang, Ahli Jiwa Beberkan Gejala Nervousness yang Perlu Diwaspadai


Jakarta

Panji Petualang belum lama ini buka-bukaan terkait masalah kesehatan psychological nervousness atau kecemasan berlebih yang dialaminya. Panji mengatakan bahwa kondisi tersebut ia dapatkan usai diagnosa diabetes yang diidapnya

Panji bahkan mengaku bahwa kecemasan berlebihan tersebut membuatnya takut mati. Untuk mengatasi masalah kesehatan psychological yang ia alami, Panji tengah menjalani pengobatan dengan psikiater.

“Misalkan kalau makan nasi diabet gue naik nih, wah mati gue cepat. Jadi mikirnya makan nasi mati, nggak makan nasi mati, sudah ah sama aja. Kayak ngerokok mati nggak ngerokok mati,” ucap Panji kepada wartawan.

Berkaitan dengan masalah yang dialami oleh Panji, psikiater dr Lahargo Kembaren SpKJ mengatakan bahwa nervousness atau ansietas merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan munculnya kegelisahan, kekhawatiran, dan ketidaktenangan.

Selain tanda-tanda perasaan, dr Lahargo menjelaskan nervousness juga dapat ditunjukkan dengan tanda kondisi fisik dan perilaku tertentu.

“Gejala fisik ansietas itu bisa berupa asam lambung naik sehingga mual, muntah, perutnya terasa kembung, diare, atau jantung berdebar lebih kencang, napas terasa pendek, kepala terasa tidak nyaman, kulit gatal kemerahan,” ucap dr Lahargo pada detikcom.

“Selain itu gejala perilaku bisa ditunjukkan dengan pola makan dan tidur yang terganggu, gelisah, tidak tenang, ada perilaku yang berulang-ulang,” sambungnya.

dr Lahargo mengatakan bahwa ada beberapa hal atau pertolongan pertama yang dapat dilakukan seseorang ketika memiliki gejala nervousness. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan ‘validasi’.

“Langkah pertama yang kita lakukan adalah melakukan self-care terlebih dahulu. Pertama, coba validasi perasaan kita, ‘Oke, saya lagi cemas, lagi khawatir, saya lagi merasa tidak nyaman saat ini’,” ucapnya.

Selanjutnya, coba lakukan ‘ventilasi’ dengan mencoba bercerita dengan orang terpercaya untuk bisa mengurangi beban. Bisa pada teman, sahabat, keluarga, atau pasangan.

“Atau kalau kita tipe orang yang introvert, nggak gampang untuk bercerita, kita bisa melakukan journaling dengan menulis di buku harian. Itu pun membantu mengekspresikan apa yang sedang kita rasakan,” jelasnya.

Cara ketiga yang dapat dilakukan apabila mengalami masalah nervousness adalah dengan ‘regulasi’. Langkah ini dilakukan dengan berbagai teknik manajemen stres.

“Diregulasi itu kita lakukan berbagai teknik manajemen stres, seperti teknik pernapasan dalam, teknik grounding, mindfulness, teknik relaksasi otot progresif, atau berbagai mekanisme coping lain yang bisa meringankan atau meregulasi masalah pikiran atau emosional yang kita rasakan,” ujarnya.

dr Lahargo mengatakan bahwa teknik regulasi ini juga dapat merubah sudut pandang atau mindset menjadi lebih positif dan rasional.

“Kalau kita sudah mencoba validasi, ventilasi, dan regulasi belum juga membaik, apalagi membuat menderita, dan menghambat aktivitas, itu waktunya untuk datang ke profesional kesehatan jiwa. Mereka punya kompetensi dan kapabilitas untuk memberikan pertolongan,” pungkasnya.

Simak Video “Teknik Baru Atasi Gangguan Kesehatan Psychological dengan VR
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Dialami Panji Petualang, Ahli Jiwa Ungkap Alasan Anxiousness Bisa Picu Badan Kurus

Jakarta

Baru-baru ini, Panji Petualang mengungkap kondisi kesehatannya. Selain mengidap diabetes, ia mengetahui bahwa dirinya mengalami nervousness atau kecemasan yang berlebihan.

Panji mengatakan kondisinya itu menjadi salah satu faktor yang membuatnya terlihat jauh lebih kurus. Anxiousness yang diidapnya itu muncul karena merasa takut menghadapi kematian.

“Itu yang buat aku ngedrop banget. Jadi, kemarin ke psikiater juga karena aku punya nervousness juga, kecemasan yang berlebihan,” kata Panji Petualang ditemui di Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.

“Kata dokter, faktor kurus bukan dari diabet, tapi pikiran,” sambungnya.

Namun, kini Panji tengah berusaha melawan rasa takutnya akan kematian. Ia mengatakan terus berpikir positif dan lebih santai untuk mencegah ‘kambuhnya’ gangguan kecemasan tersebut.

Apa Itu Anxiousness?

Psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ, menjelaskan bahwa nervousness atau ansietas adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan munculnya gejala pada perasaan, perilaku, hingga fisik.

Gejala pada perasaan meliputi beberapa kondisi, seperti kecemasan, kekhawatiran, kegelisahan, ketidaktenangan.

“Gejala pada perilaku meliputi sulit tidur, pola makan dan tidur yang terganggu, gelisah, tidak tenang, ada perilaku yang berulang-ulang,” kata dr Lahargo pada detikcom, Minggu (20/8/2023).

“Adapun gejala fisik yang muncul pada ansietas itu adalah misalnya asam lambung naik sehingga mual, muntah, perutnya terasa kembung, diare, atau jantung berdebar lebih kencang, napas terasa pendek, kepala terasa tidak nyaman, kulit gatal kemerahan,” jelasnya.

NEXT; Benarkah Anxiousness Bisa Bikin Badan Kurus?

Simak Video “Studi China: Banyak Makan Gorengan Bisa Terkait dengan Depresi
[Gambas:Video 20detik]