Tag: Dievakuasi

31 Bayi Prematur Berhasil Dievakuasi dari RS Al Shifa ke Gaza Selatan


Jakarta

Sebuah tim kelompok bantuan medis dan kemanusiaan berhasil mengevakuasi 31 bayi prematur dari rumah sakit Al Shifa di Gaza utara pada Minggu (19/11/2023). Bayi-bayi tersebut diangkut ke rumah sakit Emirates di Rafah, Gaza Selatan, dengan ambulan Palestine Pink Crescent Society (PRCS).

Evakuasi dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB. Sehari sebelumnya, tim gabungan penilai kemanusiaan PBB, yang dipimpin oleh WHO, memasuki Al-Shifa untuk melihat secara langsung kondisi mengerikan di fasilitas tersebut.

“Mereka menemukan tumpukan limbah medis dan memenuhi koridor rumah sakit terbesar di Gaza,” menurut WHO dikutip dari NPR.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan tim tersebut juga melihat kuburan massal di dekat pintu masuk rumah sakit dan diberitahu bahwa setidaknya 80 mayat tergeletak di sana.

Perjalanan tim ini hanya berlangsung satu jam dan ‘dibebaskan’ dengan militer Israel untuk memastikan perjalanan yang aman.

Pada saat itu, mereka juga menemukan beberapa pasien telah meninggal dalam dua hingga tiga hari sebelumnya karena layanan medis ditutup di fasilitas tersebut. Dan kini tinggal 25 tenaga kesehatan untuk 291 pasien yang tersisa. Bayi-bayi prematur tersebut dianggap berada dalam ‘kondisi yang sangat kritis’.

Rumah sakit melaporkan pemadaman listrik setelah kehabisan bahan bakar untuk menjalankan generator seminggu terakhir, menyebabkan kematian beberapa pasien.

Perwakilan PBB menggambarkan rumah sakit rujukan yang dulunya paling canggih dan paling lengkap di Gaza kini menjadi ‘zona kematian’.

Simak Video “Bayi di RS Al Shifa Gaza Dikeluarkan dari Inkubator
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

Kondisi 4 Bocah yang Bertahan Hidup 40 Hari di Hutan Amazon saat Dievakuasi

Jakarta

Empat bocah anak Kolombia berhasil diselamatkan setelah bertahan 40 hari di hutan Amazon pasca insiden pesawat jatuh pada 1 Mei lalu. Keempat anak itu bernama Lesly Jacobombaire Mucutuy (13), Soleiny Jacobombaire Mucutuy (9), Tien Ranoque Mucutuy (4), dan bayi Cristin Ranoque Mucutuy (1).

Mereka diselamatkan pada Jumat (9/6/2023), setelah penyelamat menelusuri hutan selama berminggu-minggu, tempat yang penuh dengan hewan buas. Menurut keterangan keluarga, keempat ‘anak ajaib’ itu ditemukan di hutan terbuka tanpa sepatu, kurus karena kekurangan gizi, dan terlalu lelah untuk berjalan.

“Mereka ketakutan. Mereka bersembunyi di pepohonan,” kata Fidencio Valencia, paman dari empat anak tersebut, dikutip dari The Guardian.

Valencia mengungkap, selama lebih dari sebulan, empat anak itu bertahan hidup dengan cara memakan tepung singkong yang dikenal sebagai fariña yang tersedia di pesawat. Tepung tersebut merupakan sumber karbohidrat yang umum di wilayah Amazon.

baca juga

Keempat bocah itu juga memiliki keakraban dengan lingkungan yang tak bersahabat, bahkan memiliki pengetahuan buah-buahan di hutan yang membantu mereka untuk tetap hidup. Mereka juga memiliki botol yang digunakan untuk mengambil air di hutan.

“Setelah fariña habis, mereka mulai memakan bijinya,” imbuhnya lagi.

Organisasi Masyarakat Adat Amazon Kolombia menyebut kelangsungan hidup anak-anak tersebut merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam, yang diajarkan dan dipelajari dari ibu mereka. Cara hidup itu juga disebut telah dipraktikkan sejak usia sangat dini.

Di samping itu, Carlos Peres, seorang profesor ekologi hutan tropis di College of East Anglia di Inggris yang telah bekerja dengan delapan kelompok etnis di hutan Amazon, membeberkan dalam sebuah wawancara terkait cara anak-anak tersebut bertahan hidup.

“Empat anak Barat dengan usia yang sama akan mati di sana, katanya, tetapi banyak anak dari komunitas Pribumi di Amazon menjadi dewasa sangat dini dan pada usia dini mempelajari keterampilan dasar untuk bertahan hidup di hutan, termasuk cara mencari makanan dan cara menghindari predator. Di beberapa komunitas tempat dia bekerja, anak-anak mungkin mulai memanjat pohon sejak usia 1 tahun,” kata dia.

Meski begitu, pengalaman semacam itu akan meninggalkan traumatis bagi anak-anak. Pasalnya, hutan Amazon sendiri terkenal sebagai rumah bagi hewan-hewan buas, seperti jaguar, ocelot, ular, buaya, dan lainnya.

baca juga

Simak Video “Kondisi Kesehatan 4 Anak Kolombia yang Ditemukan Selamat di Hutan Amazon
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)