Tag: Disebut

Disebut Jadi ‘Silent Pandemic’, Ini yang Dikhawatirkan WHO soal Dampak Superbug


Jakarta

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti penyebaran superbug atau bakteri yang kebal atau resistan terhadap obat atau antibiotik. Diketahui, resistensi antimikroba (AMR) kini marak disebut-sebut sebagai ‘silent pandemic’. Memangnya potensi dampak seperti apa yang kini dikhawatirkan WHO?

Mengacu pada WHO, AMR adalah krisis kesehatan world yang sering diabaikan dan terus berkembang. Sebelumnya, WHO juga telah menyatakan AMR sebagai satu dari 10 ancaman world terbesar terhadap kesehatan manusia. Diperkirakannya, setiap tahun ada 1,3 juta orang meninggal akibat patogen yang resisten tersebut.

WHO menegaskan, angka tersebut akan melonjak secara dramatis jika tidak ada tindak lanjut sesegera mungkin. Dampaknya, biaya kesehatan masyarakat melonjak. Terutama di negara berpenghasilan rendah, ekonomi dan sosial yang lebih tinggi mendorong lebih banyak orang jatuh ke dalam kemiskinan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Antimikroba, termasuk antibiotik dan antivirus, adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi pada manusia dan hewan. Namun, penyalahgunaan dan penggunaan antimikroba secara berlebihan diketahui sebagai penyebab utama fenomena AMR.

AMR terjadi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit mengalami peningkatan kemampuan untuk bertahan, bahkan bertumbuh meskipun sudah ada obat yang dirancang untuk membunuh mereka. Penelitian menunjukkan, krisis AMR ini juga dipengaruhi oleh perubahan iklim.

“Perubahan iklim pada dasarnya penting karena apa yang terjadi dengan planet kita dan masalahnya adalah semakin tinggi suhu kita, semakin banyak penyakit menular yang bisa menular, dan itu termasuk bakteri AMR,” ungkap profesor mikrobiologi molekuler College of Plymouth, Tina Joshi, dikutip dari CNBC, Kamis (23/11/2023).

“Bakteri AMR dikenal sebagai silent pandemi. Alasan mengapa ini disebut diam adalah karena tidak ada yang mengetahuinya, dan sangat menyedihkan karena tidak ada yang peduli,” pungkasnya.

Simak Video “Catatan dari WHO untuk Indonesia Terkait Transisi ke Endemi
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/suc)

Kemenkes Bicara Etik Viral Bayi 1,5 Kg Meninggal Disebut usai New child Pictures


Jakarta

Belakangan ramai bayi prematur 1,5 kg di Tasikmalaya meninggal dunia, disebut-sebut pasca dijadikan evaluation konten ‘new child pictures’ oleh klinik, tempat dirinya lahir, tanpa persetujuan orang tua. Kasus tersebut tengah ditangani Dinas Kesehatan setempat, yang juga membentuk Majelis Adhoc untuk penelusuran lebih lanjut dalam proses investigasi.

Direktur Jenderal Pelayanan Kementerian Kesehatan RI Azhar Jaya menyebut pihaknya sudah memberikan keleluasaan penuh kepada pemerintah daerah untuk mengusut kasus terkait. Laporan element meninggalnya bayi pasca melakukan sesi ‘new child pictures’ termasuk hasil pemeriksaan, diminta Kemenkes RI segera dilengkapi Dinkes, untuk kemudian diserahkan selambatnya pekan depan.

“Jadi saya sudah menugaskan Dinas Kesehatan Tasikmalaya untuk melakukan pemeriksaan, pendahuluan, dan melaporkan hasilnya ke Kemenkes RI, paling lambat minggu depan, Senin saya tunggu hasilnya,” tutur Azhar saat ditemui detikcom di RSAB Harapan Kita, Rabu (22/11/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Azhar mengaku belum melihat medical file bayi tersebut, sehingga enggan berkomentar banyak. Namun, satu hal yang disorot adalah kemungkinan pelanggaran secara etis.

Hal ini juga masih perlu dipastikan melalui sidang bersama organisasi profesi terkait.

“Sebenarnya menurut saya ini agak sedikit tidak biasa dilakukan, dan apakah ini masuk ke ketegori etis? Melanggar etis atau tidak, nanti kita akan lihat komite etik daripada bidan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, orangtua bayi mengaku tidak terima saat anaknya dijadikan mannequin untuk sesi foto, terlebih dalam kondisi memerlukan perawatan intensif. Hal ini diutarakan saudara orangtua tersebut, dalam unggahan postingan media sosial Instagram.

“Bayi 1,5 kg kalian beginikan tanpa ada izin dari pihak keluarga, tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga. Yang harusnya ini bayi di inkubator dan diberikan perawatan yang intensif, malah kalian buat evaluation dan konten. Dimana hati nurani kalian? Ini manusia loh bukan binatang,” sebutnya seperti dilihat detikcom Rabu (23/11/2023).

Simak Video “Kemenkes Ungkap Satu Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)

Ngerinya Wabah Kutu Busuk di Paris, Disebut Sudah Kebal Insektisida dan Bermutasi


Jakarta

Membludaknya populasi kutu busuk di Paris, Prancis, menimbulkan kekhawatiran banyak negara lain, salah satunya Inggris. Sebelumnya, masyarakat Paris melaporkan banyaknya temuan kutu busuk di tempat umum seperti kereta, bioskop, hingga resort.

Para ahli mewanti-wanti hal ini juga bisa terjadi di negara lain, terlebih secara alami populasi kutu busuk memang telah meningkat. Selama bertahun-tahun kutu busuk mulai kebal terhadap bahan insektisida kimia.

Kutu busuk dapat bersembunyi di berbagai furnitur di rumah misalnya seperti kasur, couch, hingga karpet. Serangga tersebut bisa berada di celah-celah sempit dan umumnya mencari makan pada malam hari.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walaupun umumnya gigitan kutu busuk tidak menyebabkan masalah kesehatan serius, gigitan serangga tersebut dapat meninggalkan bekas merah yang gatal di space terbuka ketika sedang tidur.

Professor emeritus spesialis entomologi Universitas Huddersfield Rob Smith mengatakan masalah kutu busuk tidak hanya terjadi di Paris, melainkan juga bisa terjadi di Inggris dan banyak negara lain. Ia menambahkan bahwa meledaknya populasi kutu busuk dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh kebalnya mereka dengan insektisida atau bahan kimia pembunuh serangga.

“Laporan tentang kutu busuk telah meningkat selama bertahun-tahun, baik di Inggris dan banyak negara lain. Mungkin terutama karena meningkatnya resistensi pada insektisida,” ujar Smith dikutip dari Every day Mail, Kamis (5/10/2023).

Ada dua jenis insektisida yang umumnya digunakan untuk menghambat perkembangan kutu busuk. Keduanya adalah neonikotinoid dan piretroid. Namun, perusahaan pembasmi hama mengatakan bahwa kutu busuk sudah mulai meningkatkan toleransi terhadap dua jenis insektisida tersebut.

Kutu busuk yang sudah bermutasi secara genetik tersebut memungkinkan untuk lebih kuat dari paparan kimia, sehingga dapat terus hidup, bereproduksi, dan meneruskan mutasi pada keturunannya. Akibatnya, jumlah kutu busuk yang resisten terhadap insektisida semakin banyak.

Selain kebal terhadap insektisida, kutu busuk juga dapat dengan mudah berpindah-pindah. Hal ini disebabkan oleh pergerakan manusia yang menjadi tempatnya bersembunyi.

“Hal ini terutama disebabkan oleh pergerakan orang, populasi yang bepergian, kenyataan bahwa orang-orang tinggal di akomodasi jangka pendek dan membawa kutu busuk di koper atau bawaan mereka,” ujar ahli Badan Kesehatan dan Sanitasi Nasional Prancis Anses, Johanna Fite.

Simak Video “Kutu Busuk Serang Paris, Ini Bahayanya Jika Digigit
[Gambas:Video 20detik]
(avk/suc)

Menguak Kesurupan dari Sisi Medis, Disebut Dialami Pleased Asmara saat Manggung


Jakarta

Penyanyi Pleased Asmara mengaku mengalami kesurupan saat sedang manggung di Ngopibareng Pintulangit, Pasuruan. Sebelum tampil di sebuah acara, pelantun Rungkad itu bercerita sempat syuting di lokasi yang terkenal horor.

“Jadi kemarin seharian, aku emang berada di tempat creepy dan hororrrr banget. Dr sore sampe malem di daerah surabaya. Pd rabu tanggal 27 september. Emang di daerah rumah itu katanya udh 11 tahun tdk di tempati karena si pemilik rumah meninggal sekeluarga akibat kecelakaan,” ujar Pleased di Instagram Tales miliknya.

Fenomena kesurupan sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis dan berbau gaib. Tidak sedikit yang percaya kesurupan terjadi karena makhluk halus mencoba memasuki tubuh manusia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi medis, kesurupan ternyata sudah dipelajari sejak lama. Kesurupan masuk ke dalam kategori dissociative trance dysfunction.

Dikutip dari laman ICD-11 for Mortality and Morbidity Statistic oleh WHO, kesurupan atau dissociative trance dysfunction termasuk gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya perubahan nyata pada kondisi kesadaran individu dan rasa identitas pribadi yang biasa dimiliki individu digantikan oleh identitas ‘kepemilikan’ eksternal.

Kebanyakan keadaan kesurupan berlangsung singkat dan sementara serta terkait dengan pengalaman budaya dan agama. Pengalaman-pengalaman ini tidak dianggap patologis dan analysis tidak boleh ditegakkan berdasarkan kejadiannya.

“Keadaan kesurupan hanya boleh dianggap sebagai ciri-ciri gangguan psychological jika keadaan tersebut tidak disengaja dan tidak diinginkan, tidak diterima sebagai bagian dari praktik budaya atau keagamaan kolektif, dan mengakibatkan penderitaan yang signifikan atau gangguan yang signifikan dalam hal pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, atau bidang fungsi penting lainnya,” tulis laman tersebut.

Dalam sebuah jurnal di laman Frontier, sekelompok peneliti menemukan pasien skizofrenia juga kerap mengalami fenomena kesurupan yang mempengaruhi mereka dalam mencari bantuan medis.

Simak Video “KuTips: Kunci Menurunkan dan Menaikkan Berat Badan Ala Ade Rai, Simak Yuk!
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Pandemi Illness X Disebut Sudah ‘OTW’, Pakar Wanti-wanti Bisa Picu 50 Juta Kematian


Jakarta

Pakar vaksin di Inggris Dame Kate Bingham mewanti-wanti perihal risiko kedatangan pandemi baru ‘Illness X’. Disebut-sebut penyakit ini akan menimbulkan kasus kematian yang jauh lebih besar dibandingkan pandemi sebelumnya, seperti COVID. Bahkan disebut bisa mencapai 50 juta kematian orang di dunia.

Dame mengatakan, dunia selama ini sedikit ‘beruntung’ karena COVID-19 tak lebih mematikan dibanding Illness X. Penyakit ini diprediksi tujuh kali lebih mematikan dari COVID-19.

Adapun Illness X ini merupakan julukan pandemi yang diberi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sejumlah pakar berpendapat penyakit ini sedang ‘OTW’ atau dalam perjalanan. Juga, penyakit ini diprediksi akan berasal dari virus yang memang sudah ada sebelumnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pandemi flu pada tahun 1918-1919 menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia, dua kali lebih banyak dari jumlah korban tewas dalam Perang Dunia I,” ujar Dame Kate dikutip dari Each day Categorical, Sabtu (30/9/2023).

“Saat ini, kita memperkirakan jumlah kematian yang sama disebabkan oleh salah satu dari sekian banyak virus yang sudah ada. Saat ini, terdapat lebih banyak virus yang sibuk bereplikasi dan bermutasi dibandingkan gabungan semua bentuk kehidupan lain di planet kita,” imbuhnya.

Dame mengatakan, tak semua kemungkinan penyakit baru menimbulkan ancaman besar bagi manusia. Namun Dame menyerukan dunia tak boleh lengah. Sebab banyak juga penyakit yang menimbulkan ancaman bagi manusia.

Ia juga mengimbau agar para ilmuwan memantau 25 keluarga virus, yang masing-masing terdiri dari ribuan virus dan berpotensi berkembang menjadi pandemi yang membawa bencana besar. Jumlah keluarga virus ini belum termasuk virus yang dapat berpindah dari hewan lain ke manusia.

Simak Video “Serba-serbi Illness X, Penyakit yang Diwanti-wanti WHO
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Waduh! Sering Nge-vape Disebut Bikin Testis Mengecil, Begini Temuan Riset Terbaru


Jakarta

Banyak orang beranggapan, vape dan rokok elektrik bisa digunakan sebagai alternatif agar berhenti merokok konvensional. Namun sebenarnya, pengguna vape dan rokok elektrik pun tak luput dari risiko gangguan pernapasan. Bahkan rupanya, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa penggunaan vape dapat mengecilkan ukuran testis, menghambat gairah seks, dan menurunkan jumlah sperma.

Hal itu mengacu pada hasil riset oleh ilmuwan di Turki, yang kemudian dipublikasikan di Spanish-jurnal bahasa Revista Internacional de Andrologia. Mereka melakukan pengukuran ukuran testis tikus sebelum dan sesudah hewan tersebut terpapar asap rokok dan uap rokok elektrik. Sekaligus, ia mengidentifikasi biomarker stres dalam darah dan alat kelamin.

Ditemukannya, jumlah sperma tikus yang terpapar uap rokok elektrik adalah 95,1 juta sperma per mililiter. Sedangkan tikus yang tidak terpapar zat nikotin apa pun memiliki sperma dengan 98,5 juta per mililiter.

Kemudian, kelompok tikus yang terpapar asap rokok memiliki jumlah sperma terendah dari ketiganya, yaitu 89 juta sperma per mililiter. Testis mereka juga berukuran paling kecil dan beratnya lebih ringan dibandingkan tikus yang terpapar uap rokok elektrik.

“Harus dipertimbangkan bahwa meskipun cairan (rokok elektrik) dianggap tidak berbahaya dalam studi berhenti merokok, cairan itu dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan perubahan morfologi pada testis,” tulis para peneliti dalam laporan mereka dikutip dari New York Submit, Minggu (10/9/2023).

Pada 2020, peneliti Denmark juga menemukan bahwa pria yang menggunakan rokok elektrik setiap hari memiliki jumlah complete sperma yang jauh lebih rendah dibandingkan pria yang tidak menggunakan vape.

Namun penulis penelitian ini mengatakan bahwa masih diperlukan lebih banyak information manusia untuk mendukung temuannya. Hal ini berkaitan dengan banyaknya masyarakat yang percaya, vape dan rokok elektrik bisa digunakan sebagai pengganti rokok konvensional.

“Untuk menjadi pilihan yang aman dalam studi berhenti merokok, dampaknya terhadap masyarakat perlu diberikan pencerahan,” ujarnya.

Simak Video “Aturan Vape di Indonesia Bakal Diperketat
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Kim Hieora ‘The Glory’ Terseret Isu Perundungan, Disebut Masuk Geng Bully saat SMP

Jakarta

Kim Hieora, salah satu pemain drama The Glory tersandung isu perundungan atau bullying. Kabar ini sebelumnya mencuat dalam rilis laporan Dispatch soal dirinya tergabung dalam anggota kelompok Iljin atau penindas di sekolah, bernama Huge Sangji di sekolah menengah putri Sangji.

Menurut laporan, Huge Sangji adalah kelompok yang terkenal melakukan pemerasan, penyerangan, pelecehan verbal, dan lainnya. Kim Hieora disebut ikut dalam aktivitas tersebut.

Para korban yang melaporkan soal Huge Sangji mengaku uang mereka sempat diperas untuk diberikan kepada siswa yang lebih tua di kelompok tersebut. Korban mengklaim jika mereka tidak memiliki uang, para anggota akan memaki dan memukul.

Korban juga menuduh Kim Hieora adalah anggota, yang terlibat perundungan, seperti pemaksaan untuk membeli rokok dan memeras uang.

Dalam wawancara dengan Dispatch, Kim Hieora menyatakan Huge Sangji adalah nama komunitas on-line tempat dia menjadi anggotanya, tetapi bukan grup iljin.

“Meskipun saya telah dipukul oleh siswa yang lebih tua tanpa alasan, saya tidak pernah memukul teman atau siswa yang lebih muda,” jelas Kim Hieora.

Dalam wawancara tersebut, Kim Hieora meminta maaf dan mengakui memang menjadi penonton dalam aktivitas perundungan tersebut.

Lebih lanjut, laporan Dispatch merinci sebuah insiden saat Kim Hieora dihukum sebagai kaki tangan siswa yang lebih muda, tidak disebutkan namanya, digambarkan X. Dirinya disebut mencuri uang dari ruang kelas, tetapi belakangan Kim Hieora maupun X menyatakan Kim Hieora tidak terlibat dalam hal tersebut.

X mencuri uang atas kemauannya sendiri dengan tujuan membantu Kim Hieora yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Menanggapi laporan ini, agensi Kim Hieora, Gram Leisure merilis pernyataan resminya.

“Ini adalah agensi aktris Kim Hieora, Gram Leisure. Kami meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran banyak orang melalui berita yang tiba-tiba,” jelas dia, dikutip dari media lokal Korsel, Soompi.

“Kami sedang mempersiapkan pernyataan resmi, jadi kami mohon mohon menunggu. Kami sekali lagi meminta maaf dengan berat hati,” lanjutnya.

Kim Hieora baru-baru ini dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam syuting SNL Korea Season 4 pada 7 September sebagai pembawa acara. Sebuah sumber dari SNL Korea Season 4 juga menyatakan, rekaman untuk ‘SNL Korea Season 4’ telah dibatalkan. Tayangan episode 9 pada 9 September akan dibatalkan.

Kim Hieora baru-baru ini menyelesaikan drama terbarunya The Uncanny Counter 2, dan menurut Dispatch, aktris tersebut meminta agar artikel ditahan hingga drama berakhir agar tidak menimbulkan kerugian bagi para pemain.

NEXT: Efek Bullying

Pegulat Bray Wyatt Meninggal, Disebut Kena COVID-19 hingga Alami Serangan Jantung


Jakarta

Pegulat profesional Bray Wyatt meninggal dunia di usia 36 tahun pada Kamis (24/8/2023). Bos WWE Triple H mengumumkan kematian mantan juara dunia gulat itu secara tidak terduga.

“Baru saja menerima telepon dari Corridor of Famer WWE Mike Rotunda yang memberi tahu kami tentang berita tragis bahwa anggota keluarga WWE kami seumur hidup Windham Rotunda, juga dikenal sebagai Bray Wyatt, meninggal secara tak terduga hari ini,” demikian pengumuman yang diunggah dalam media sosial X, yang dulunya dikenal Twitter.

“Pikiran kami tertuju pada keluarganya dan kami meminta semua orang menghormati privasi mereka saat ini.”

Wyatt sudah lama tidak terlihat sejak Februari 2023 dengan laporan dirinya sedang berjuang melawan penyakit yang tidak dijelaskan. Meski penyebab kematian secara resmi tidak diumumkan, reporter WWE Sean Ross Sapp merinci lebih lanjut soal penyakit yang diidap Bray Wyatt.

“Saya diberi izin untuk mengungkapkan bahwa awal tahun ini Windham Rotunda (Bray Wyatt) terkena COVID yang memperburuk masalah jantungnya,” ungkapnya.

Bray Wyatt sempat disebut memiliki harapan untuk sembuh di awal pengobatannya.

“Ada banyak kemajuan positif menuju kepulangan dan pemulihannya. Sayangnya hari ini dia mengalami serangan jantung dan meninggal dunia,” pungkasnya.

Simak Video “Lebah Madu di AS Cetak Tingkat Kematian Tertinggi Kedua
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Disebut ‘Biang Kerok’ COVID-19 Naik Lagi di AS, Ini Daftar Gejala Varian EG.5

Jakarta

Dunia kembali dihebohkan kemunculan varian baru COVID-19, yakni EG.5. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan varian tersebut kini mendominasi seperlima kasus di Amerika Serikat.

Tak hanya di Amerika Serikat, varian EG.5 telah menyebar ke banyak negara seperti China, Korea Selatan, Inggris, Kanada, dan Jepang.

Kemunculan varian EG.5 ini terjadi saat Amerika Serikat melihat peningkatan rawat inap karena virus corona, kenaikan yang signifikan pertama sejak Desember 2022. CDC mencatat adanya kenaikan sebesar 12,5 persen hingga 29 Juli.

Saat itu, sebanyak 9.056 orang sakit karena penyakit pernapasan. Hal itu kemungkinan besar akibat dari peningkatan sosialisasi musim panas, kekebalan yang berkurang, dan tindakan pencegahan yang sudah dihilangkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengklasifikasikan EG.5 sebagai ‘Variant of Curiosity’. Namun, EG.5 tidak dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan masyarakat dan dianggap masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Pimpinan teknis WHO untuk COVID-19 Maria Van Kerkhove mengatakan varian EG.5 memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Tetapi, itu tidak lebih parah daripada varian Omicron lainnya.

“Kami tidak mendeteksi perubahan keparahan EG.5 dibandingkan dengan sublineage Omicron lainnya yang telah beredar sejak akhir 2021,” katanya yang dikutip dari Reuters, Kamis (10/8/2023).

Gejala Varian COVID-19 EG.5

Para ahli mengungkapkan adanya sedikit perbedaan gejala dan tingkat keparahan dari semua pressure COVID-19 yang telah menyebar di dunia. Namun, hal itu sulit untuk diungkap secara jelas karena kurangnya pengawasan terhadap virus Corona dibandingkan saat puncak pandemi sebelumnya.

Terkait gejalanya, varian EG.5 tidak jauh berbeda dengan varian sebelumnya. Gejalanya cenderung mirip dengan varian Omicron, seperti:

  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Perubahan indera penciuman pasien

Simak Video “Soal Covid-19 Paling Bermutasi Ada di RI, Epidemiolog: Belum Berpotensi Serius
[Gambas:Video 20detik]
(sao/vyp)

Fakta Varian Eris, Sudah Masuk ke RI dan Disebut Picu COVID di Inggris Naik Lagi

Jakarta

Kasus COVID-19 dengan infeksi varian baru bernama EG.5.1. atau varian Eris semakin menggila di Inggris. Menurut Zoe Well being Examine, kasus varian COVID-19 Eris diestimasi sudah melebihi 700 ribu kasus.

Ini membuat Eris menjadi varian paling umum kedua yang ditemui di Inggris, setelah Arcturus yang mendominasi kasus infeksi sebanyak 39,4 persen dari jumlah yang ditemukan.

Berikut fakta-fakta terbaru varian COVID-19 Eris.

1. Kasusnya Melonjak Drastis

Varian Eris pertama kali teridentifikasi pada 31 Julu 2023. Para peneliti mencatat bahwa pada 4 Juli 2023, setidaknya sudah ada 606.656 kasus varian Eris.

Namun, para ahli memperkirakan kalau lonjakan kasus varian Eris selama bulan Juli sudah hampir melampaui 200 ribu. Terbaru, jumlah kasus varian Eris di Inggris per 27 Juli 2023 diprediksikan sudah menyentuh 785.980.

2. Dipicu Fenomena ‘Barbenheimer’?

Para ahli menduga lonjakan kasus varian Eris yang sangat tajam dipicu oleh fenomena ‘Barbenheimer’. Fenomena Barbenheimer adalah ketika orang-orang menonton movie Barbie dan Oppenheimer secara berturut-turut di bioskop.

Ahli virologi dari Warwick College, Profesor Lawrence Younger, menjelaskan lonjakan kasus varian Eris bisa jadi dipicu oleh masyarakat yang berkerumun di ruang tertutup dan tidak terventilasi, seperti di ruang bioskop.

Lebih lanjut, ia mengatakan lonjakan kasus juga bisa dipicu oleh berkurangnya kekebalan pelindung vaksin booster.

“Peningkatan kasus di Inggris mungkin karena berkurangnya kekebalan pelindung, karena sudah cukup lama sejak mereka terakhir kali mendapat suntikan booster, serta meningkatnya frekuensi berkumpul di ruangan tertutup dan tidak terventilasi dengan baik,” ujarnya dikutip dari Unbiased, Senin (7/8/2023).

NEXT: Varian Eris pertama kali terdeteksi di Jakarta