Tag: Hatihati

Pikir Ulang Deh, 3 Posisi Bercinta Ini Rawan Picu Mr P Patah Jika Tak Hati-hati


Jakarta

Sebelum berhubungan seksual, sebaiknya pelajari terlebih dulu hal-hal yang disarankan dan harus dihindari. Termasuk salah satunya posisi seksual yang bisa berbahaya bagi organ intim. Sejumlah variasi seks bahkan diyakini bisa memicu kondisi berbahaya seperti penis patah.

Dikutip dari laman Instances of India, ada beberapa posisi yang dianggap berbahaya meskipun terlihat sederhana. Berikut penjelasannya.

1. Posisi Cowgirl


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penelitian yang dipublikasikan US Nationwide Institute of Well being, posisi ini dapat membahayakan alat kelamin pria. Alasannya, pelumasan saja tidak cukup ketika wanita berada di posisi atas, sehingga penetrasi terasa nyeri. Hal ini dapat menyebabkan cedera terlebih saat beban tubuh yang lebih berat ditanggung oleh pria.

2. Doggy Fashion

Saat melakukan posisi ini, tidak sedikit laporan kasus vagina robek terutama jika penis ditembus dari sisi yang salah dan dipaksakan. Kadang-kadang pelumasan saja tidak cukup, bahkan posisinya bisa membahayakan. Jika penetrasi dilakukan saat bagian intim vagina belum siap, maka akan berisiko pula terjadi robekan.

3. Misionaris

Posisi seksual misionaris adalah posisi yang paling umum dilakukan. Tapi, peneliti di Brasil menemukan bahwa hampir 21 persen patah tulang penis atau penis patah terjadi ketika pria mencoba mencapai klimaks di posisi ini. Pria mungkin memegang kendali atas kekuatan dan kecepatan dorongannya, tetapi bisa saja bagian penis tidak sengaja mengenai tulang panggul yang berujung berbahaya.

Jadi, pastikan mempraktikkan kegiatan seksual yang aman. Cobalah pelumas yang berbeda dan yang tak kalah penting adalah memastikan ada persetujuan pasangan terkait apapun yang ingin dicoba. Berhubungan seksual harus menyenangkan bagi kedua pihak. Jangan lupa melakukan foreplay terlebih dahulu.

Pengaruh Posisi Seks yang Berbahaya

Saat telanjur melakukan kegiatan seksual yang berisiko membahayakan organ kelamin, bisa memicu hilangnya ereksi pagi hari, nyeri saat ejakulasi, nyeri saat ereksi, ereksi tidak berkelanjutan, lengkungan kasar, bahkan penyusutan penis.

Selain itu, posisi seks yang terlalu intens dan kuat dalam segala bentuk juga berbahaya bagi pria dan wanita. Penting untuk membiarkan tubuh mempersiapkan diri. Ketika terus-menerus mencapai orgasme tanpa membiarkan tubuh siap, hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang tidak diinginkan.

Simak Video “Kenali Manfaat Seks Rutin Bagi Kesehatan untuk Pasutri
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Sering Sakit Kepala Bagian Belakang, Hati-hati Tanda Hipertensi


Jakarta

Sakit kepala belakang, khususnya di bagian belakang sering dikaitkan dengan penyakit darah tinggi. Namun ternyata, tidak semua sakit kepala bagian belakang yang Anda rasakan adalah gejala hipertensi.

Biar tidak keliru, kenali lebih dalam mengenai perbedaan antara sakit kepala belakang (regular) dan yang diakibatkan darah tinggi. Simak ulasan lengkapnya berikut.

Sakit Kepala Belakang Dikarenakan Darah Tinggi


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sakit kepala belakang biasa dengan sakit kepala yang disebabkan oleh darah tinggi sebenarnya jauh berbeda, meski beberapa gejala sama. Untuk memastikan apakah benar sakit kepala bagian belakang yang dirasakan merujuk pada hipertensi, Anda perlu perlu pengecekan tekanan darah.

Stress Sort Headache

Dalam dunia medis, belum ada analysis pasti untuk mengetahui penyebab penyebab sakit kepala pada bagian belakang. Namun, pada kasus yang ditemui, sakit kepala belakang kebanyakan disebabkan oleh ketegangan pada bagian otot di space leher. Kondisi ini juga dikenal sebagai rigidity sort headache.

Sakit kepala jenis ini disebabkan kesalahan posisi leher sewaktu bekerja, duduk, atau menggunakan smartphone dan tidur (membaca sambil tidur). Alhasil beberapa titik tertentu pada otot leher mengalami tekanan secara tidak proporsional dan mengirimkan rasa nyeri pada syaraf-syaraf di sekitar leher dan kepala bagian belakang.

Selain itu, sakit kepala di bagian belakang juga dapat dipicu faktor psikologis lainnya seperti stres, cemas hingga depresi yang menyebabkan otot menegang. Sakit yang Anda rasakan tersebut bersifat regular.

Akan tetapi Anda perlu waspada jika terjadi gejala-gejala seperti mual dan muntah yang bisa disebabkan migrain atau penyebab lainnya. Apabila ini terjadi, maka segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui diagnosa lebih lanjut.

Terkait pengobatan, sebetulnya tidak ada penanganan khusus untuk sakit kepala belakang jenis rigidity sort headache ini. Anda hanya perlu memperhatikan posisi duduk dan tidur.

Di samping itu, pastikan Anda memiliki waktu istirahat yang cukup, serta mengonsumsi makanan bergizi agar tidak mudah stres atau lelah.

Bodrex ExtraBodrex Further Foto: dok. Bodrex

Jika sakit kepala bagian belakang ini terasa mengganggu, Anda bisa mengkonsumsi obat pereda sakit kepala yang tidak menyebabkan kantuk sehingga kegiatan tidak terganggu. Salah satu yang obat yang pereda sakit kepala yang bisa dijadikan pilihan adalah bodrex Further yang mengandung parasetamol, ibuprofen, dan kafein. Jika sakit kepala masih terus berlanjut, segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Simak Video “Geramnya WHO akan Serangan Israel ke RS Al-Ahli di Gaza
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)

Sengaja Nunggu Ketiduran Sambil Scroll Medsos? Hati-hati BB Naik

Jakarta

Banyak orang tidak bisa lepas dari handphone. Misalnya karena keperluan pekerjaan, atau karena sekadar ‘berselancar’ di linimasa media sosial. Bahkan menjelang tidur malam hari pun, mereka masih bermain handphone.

Tapi, ternyata cahaya yang terpancar dari ponsel bisa mengacaukan jam inner tubuh. Akibatnya bisa mempengaruhi suasana hati, waktu tidur, kewaspadaan, hingga nafsu makan.

Tak hanya mengacaukan jam inner tubuh, sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa cahaya dari ponsel itu bisa membuat berat badan bertambah. Memang seperti apa hubungannya?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Siklus tidur-bangun, kewaspadaan, suasana hati, tingkat aktivitas, suhu inti tubuh, dan nafsu makan kita berfluktuasi sepanjang hari, di bawah kendali apa yang disebut ‘jam utama’ di otak,” jelas Becky Conway-Campbell, seorang peneliti di Bristol Medical Faculty di Universitas Bristol di Inggris yang dikutip dari Newsweek.

“Jam lain di seluruh tubuh disebut osilator perifer, yang disinkronisasikan oleh sinyal saraf dan hormonal. Salah satu sinyal sinkronisasi hormonal yang lebih kuat adalah melalui lonjakan besar kortisol atau ‘hormon stres’ yang dilepaskan dari kelenjar adrenal pada pagi hari setiap hari,” lanjut dia.

Conway-Campbell mengatakan lonjakan kortisol harian itu bisa dimodifikasi oleh paparan cahaya buatan atau perubahan paparan cahaya harian, yang biasa terjadi saat bepergian ke zona waktu berbeda.

Kondisi itulah yang mengakibatkan apa yang disebut sebagai ketidakselarasan sirkadian.

“Ketidakselarasan sirkadian disebabkan oleh jam inner tubuh kita yang tidak sinkron dengan isyarat eksternal terang-gelap,” kata Conway-Campbell.

“Sebagai masyarakat, kita sekarang diganggu oleh gangguan sirkadian, polusi cahaya international yang dapat dideteksi oleh satelit, dan penggunaan perangkat pemancar cahaya biru pada larut malam,” sambungnya.

Ketidakselarasan sirkadian ini juga mengganggu siklus hormonal yang mengatur tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan berbagai efek samping yang merugikan.

Menurut Conway-Campbell, efek samping atau gejala yang muncul seperti:

  • Kabut otak
  • Lesu
  • Menggigil di siang hari
  • Kepanasan di tengah malam
  • Kurang nafsu makan di pagi hari
  • Konsumsi makanan berlebihan di kemudian hari

NEXT: Hasil Penelitian

Hati-hati! Sering Stres Bikin Rentan Sakit Jantung, Begini Penjelasan Dokter


Jakarta

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi. Berdasarkan knowledge yang dikeluarkan WHO pada 2021, angka kematian akibat penyakit jantung mencapai 17,8 juta. Bahkan, satu dari tiga kematian di dunia yang terjadi setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung.

Bahayanya lagi, penyakit jantung bisa dipicu hal sehari-hari yang kerap dianggap sepele, misalnya stres. Kok bisa? Memangnya, apa sih yang terjadi pada jantung saat seseorang mengalami stres?

Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Erta Priadi Wirawijaya, SpJP, FIHA mengungkapkan stres memang menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebab, stres bisa menyebabkan perubahan baik secara fisik maupun biologis pada tubuh.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Stres memang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, dan ini terkait dengan berbagai perubahan fisik dan biologis yang terjadi dalam tubuh saat mengalami stres,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/9//2023).

dr Erta menjelaskan ada beberapa hal yang bisa terjadi pada jantung jika seseorang sering mengalami stres. Pertama, yakni meningkatnya risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi.

“Stres dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti adrenalin, yang meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi adalah faktor risiko utama penyakit jantung,” ungkapnya.

Tak hanya itu, stres juga bisa meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat berdampak pada metabolisme tubuh.

“Kortisol dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan menyebabkan peningkatan kadar gula farah, yang dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah,” imbuhnya.

Selain memicu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin, dr Erta mengatakan stres juga dapat meningkatkan coronary heart price dan beban kerja jantung.

“Stres dapat memengaruhi detak jantung. Beberapa orang mengalami peningkatan denyut jantung (takikardia) saat stres, yang jika berlangsung dalam jangka panjang dapat meningkatkan beban kerja jantung,” jelasnya.

Di sisi lain, stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh yang merusak dinding arteri.

“Stres kronis dapat memicu peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis merupakan faktor risiko penyakit jantung karena dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko pembentukan plak aterosklerosis,” pungkasnya.

Simak Video “Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Bisa Diubah dan Tidak
[Gambas:Video 20detik]
(ath/vyp)

Hati-hati, Nyeri Seperti Ini Bisa Jadi Gejala Batu Ginjal

Jakarta

Heboh kabar seorang pria memiliki batu ginjal terbesar dan terberat di dunia. Panjang batu ginjalnya mencapai 13 cm dengan berat 801 gram.

Mantan sersan Canistus Coonge dari Militer Sri Lanka adalah pemilik batu ginjal terbesar itu. Sebelum menjalani operasi, Coonge sempat mengalami sakit perut sejak 2020 dan meminum obat. Namun, gejalanya tak kunjung mereda.

“Saya kemudian melakukan pemeriksaan dan dianjurkan untuk menjalani prosedur operasi,” ujar Coonge.

Spesialis urologi dr Dwi Waskito, SpU mengatakan batu ginjal terbentuk saat urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat. Tidak semua pasien batu ginjal merasakan gejala, namun yang paling umum adalah nyeri di space perut.

Gejala batu ginjal, terutama yang sangat kecil, umumnya sulit terdeteksi. Tanda-tanda keberadaan batu ginjal baru dapat dirasakan jika batu berukuran besar dan tertahan dalam ginjal, berpindah ke ureter, atau terjadi infeksi.

“Kalau nyerinya untuk ginjal dia khas, istilah kita sih costovertebral jadi pinggang bagian atas. Cirinya hilang timbul atau nyeri kolik. Kalau disertai keluhan lain seperti demam dan tanda-tanda infeksi, sebaiknya periksa ke RS,” katanya.

Selain itu ciri-ciri batu ginjal yakni:

  • Rasa sakit hebat di bagian samping pinggang atau perut bagian bawah
  • Rasa sakit yang menjalar ke perut bagian bawah sampai pangkal paha
  • Pada pria terasa nyeri di testis dan skrotum
  • Nyeri atau rasa terbakar ketika buang air kecil

Simak Video “Gelombang Salju hingga Panas Ekstrem Melanda Amerika Latin
[Gambas:Video 20detik]
(kna/vyp)

4 Posisi Seks Paling ‘Tidak Ramah Mr P’, Bisa Patah kalau Tak Hati-hati

Jakarta

Berbagai variasi posisi bercinta bisa membantu menghadirkan warna baru dalam kehidupan bercinta pasutri. Variasi posisi ini juga bisa membantu meningkatkan keintiman dan memberikan kepuasan yang optimum.

Namun sayangnya, di balik banyaknya variasi posisi seks, terdapat sejumlah posisi yang tergolong cukup berbahaya untuk dilakukan. Sebab, sejumlah posisi berpotensi besar menyebabkan cedera yang dapat membahayakan.

Berikut adalah 3 posisi seks yang tergolong paling berbahaya, dikutip dari Occasions of India.

1. Cowgirl

Menurut sebuah studi yang dirilis oleh US Nationwide Institute of Well being, posisi cowgirl, yang menempatkan wanita di posisi atas, bisa membahayakan organ intim pria. Berdasarkan studi tersebut, ketika wanita berada di posisi atas, besar potensi tidak ada cukup lubrikasi sehingga membuat penetrasi menjadi sulit.

Selain itu, posisi ini juga bisa memicu terjadinya cedera karena beban tubuh berada sepenuhnya pada laki-laki yang bisa menjadi berbahaya bila tidak dilakukan dengan hati-hati.

NEXT: Doggy type termasuk!

Simak Video “Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks
[Gambas:Video 20detik]