Tag: Intim

Ternyata Ini Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Intim, Pasutri Perlu Tahu!

Jakarta

Hubungan intim atau bercinta merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan pasutri untuk menjaga keharmonisan hubungan. Biasanya, bercinta kerap dilakukan di malam hari, setelah selesai menunaikan segala rutinitas.

Tapi, malam hari tak melulu menjadi waktu terbaik untuk melakukan aktivitas seksual. Faktanya, ada waktu yang tepat untuk berhubungan intim sehingga memberikan kepuasan yang lebih maksimal.

Bahkan, waktu yang tepat untuk berhubungan intim tersebut sudah dibuktikan oleh sejumlah studi dan survei. Lantas, kapan sih waktu bercinta terbaik yang dapat memberikan kepuasan maksimal?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pagi Hari adalah Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Intim

Dikutip dari laman Day by day Mail UK, perusahaan suplemen asal Inggris, Forza Industries, melakukan studi untuk mengetahui waktu terbaik melakukan hubungan seksual. Hasil studi tersebut mendapati kalau pukul 07.30 pagi hari adalah waktu yang paling ultimate untuk berhubungan intim.

Hal ini dikarenakan tingkat energi tubuh berada di puncaknya pada pagi hari, yakni sekitar 45 menit setelah bangun tidur. Sehingga, pasutri memiliki stamina yang cukup untuk berhubungan seks hingga mencapai titik kepuasan maksimal.

“Tingkat energi berada di puncaknya setelah kita beristirahat, artinya baik pria maupun wanita memiliki lebih banyak stamina,” ungkap penulis studi tersebut, dikutip dari Day by day Mail UK, Selasa (21/11/2023).

Lebih lanjut, studi tersebut mengungkapkan tingkat stres mencapai puncaknya pada pukul 10.45. Sehingga jika menunggu hingga jam tersebut, pasutri akan kehilangan kesempatan terbaik untuk bercinta. Itulah alasan mengapa pagi hari setelah bangun tidur menjadi waktu yang tepat untuk berhubungan intim.

Hal senada disampaikan oleh pakar seksualitas manusia, Emily Morse, PhD. Dikutip dari situs Girls’s Well being, melakukan hubungan seks di pagi hari bisa membuat pasutri merasa lebih terkoneksi satu sama lain.

“Ketika Anda melakukan aktivitas seksual apapun, tubuh akan melepaskan oksitosin, hormon yang menumbuhkan rasa cinta dan keterikatan. Artinya ketika Anda berhubungan intim di pagi hari, Anda akan merasa lebih terikat dengan pasangan sepanjang hari,” ucapnya.

Seks di pagi hari juga membuat tubuh melepaskan hormon endorfin. Hormon ini dapat memicu perasaan bahagia, menurunkan tekanan darah, hingga mengurangi tingkat stres. Tak heran jika banyak yang menyebut seks sebagai cara terbaik untuk memulai hari.

Simak Video “Kenali Manfaat Seks Rutin Bagi Kesehatan untuk Pasutri
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Khusus Kaum Adam! Mr P Bisa Patah, Salah Satunya karena Berhubungan Intim


Jakarta

Mr P ‘patah’ atau fraktur penis sering kali terjadi dalam movie, tetapi bisakah berhubungan intim benar-benar mematahkan organ intim pria?

Mr P pria memang tidak memiliki tulang, tetapi hal tersebut tidak menghilangkan risiko terjadinya fraktur di bawah sana.

Meskipun bukan patah seperti yang terjadi pada tulang lainnya, fraktur penis merupakan kondisi di mana terdapat robekan pada jaringan Mr P.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Karena penis tidak memiliki tulang, penis pria yang sedang ereksi (dan hanya ereksi) dikatakan patah ketika ia mengalami robekan pada jaringan penis ketika mengalami kekuatan eksternal yang kuat yang tidak dapat ditahannya,” jelas urolog Dr Aditya Pradhan, dikutip dari Healthshots.

Faktanya, sebuah tinjauan yang dipublikasikan dalam European Medical Journal mendeskripsikan fraktur penis sebagai cedera pada lapisan fibrosa yang melindungi jaringan ereksi dan saluran tertutup untuk ereksi. Hal ini terjadi akibat trauma tumpul pada Mr P ketika ereksi berlangsung. Kondisi ini pun dapat melibatkan uretra dan jaringan yang mengelilinginya.

Lantas, bagaimana berhubungan intim dapat menyebabkan fraktur penis?

Mr P memiliki tiga saluran silinder yang dilindungi oleh lapisan fibrosa. Dari ketiga saluran ini, salah satunya adalah uretra, yang merupakan saluran untuk mengeluarkan air seni.

Dua saluran lainnya bertanggung jawab untuk ereksi yang akan membengkak seperti balon akibat peningkatan aliran darah yang disebabkan oleh gairah seksual. Dalam keadaan ini, saluran menjadi kaku dan tidak dapat menerima terlalu banyak kekuatan atau tekanan.

Jika Mr P tertekan terlalu keras selama hubungan seksual, jaringan dan saluran pada space tersebut akan pecah sehingga menyebabkan terjadinya fraktur pada Mr P.

Goyangan yang kuat pada bagian Mr P selama hubungan intim dan masturbasi juga dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini. Selain itu, mencoba melakukan penetrasi saat Mr P tidak sepenuhnya ereksi juga dapat menyebabkan cedera.

Posisi Seks yang Bisa Menyebabkan Mr P Patah

Posisi seks tertentu juga berisiko menyebabkan kondisi ini, lho. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Worldwide Journal of Impotence Analysis menemukan bahwa 41 persen partisipannya mengalami cedera Mr P saat mencoba melakukan hubungan intim dengan posisi rear-entry.

Dr Pradhan juga menyebut bahwa posisi lainnya yang membuat Mr P menekuk secara tidak wajar dan mendapat tekanan yang berlebihan juga dapat menyebabkan fraktur penis.

“Posisi apa pun yang membuat Mr P harus menekuk secara tidak wajar dapat mencederai dan dapat menyebabkan fraktur penis. Jika pasangan wanita berada di atas dan seluruh berat badannya berada di space Mr P maka itu juga bisa menjadi penyebabnya,” jelas Dr Pradhan.

Adapun tanda-tanda terjadinya fraktur penis, termasuk:

  • Terdengar suara retakan secara tiba-tiba saat berhubungan seks
  • Mr P menjadi lembek dan terasa sangat menyakitkan
  • Mr P mungkin terasa tegang dan bengkak
  • Terasa sakit saat buang air kecil dan mungkin terdapat darah pada air seninya

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mr P Patah

Segera kunjungi dokter jika kondisi tersebut terjadi. Pasalnya, satu-satunya cara untuk mengobati kondisi ini adalah melalui tindakan operasi.

Semakin cepat kondisi ini ditangani, semakin cepat pemulihan Mr P, serta semakin kecil pula kemungkinan terjadinya kerusakan permanen dan kemandulan.

Simak Video “Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

10 Penyebab Mr P Sakit Setelah Berhubungan Intim

Jakarta

Rasa sakit setelah berhubungan intim seringkali dikeluhkan oleh para wanita. Namun pada beberapa kasus, pria juga merasakan sakit setelah bercinta. Umumnya, apa penyebabnya?

Rasa sakit yang dialami pria pasca bercinta ini dapat mempengaruhi kenikmatan kala bercinta, performa, hingga penurunan libido. Walhasil, penting untuk memahami penyebab rasa sakit yang muncul, kemudian memberikan penanganan tepat.

Adapun penyebab rasa sakit ini bisa disebabkan oleh masalah saraf, kondisi kulit, hingga kecemasan. Dikutip dari Well being, berikut adalah sederet kemungkinan penyebab Mr P sakit setelah bercinta:

1. Mr P bengkok

Penyakit Peyronie, juga dikenal sebagai Mr P bengkok, adalah penyebab umum nyeri pada Mr P setelah bercinta. Penyebab pastinya belum diketahui dengan jelas, tetapi para peneliti menduga cedera penis akut atau kronis atau penyakit autoimun dapat menyebabkan kondisi ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Herpes genital

Luka yang menyakitkan atau ruam yang melepuh pada alat kelamin bisa dipicu oleh penyakit herpes, infeksi menular seksual (IMS) yang umum terjadi dan dapat menyerang semua jenis kelamin.

Herpes genital disebabkan oleh salah satu dari dua jenis virus herpes simpleks (HSV). HSV-2 adalah penyebab utama herpes genital, tetapi seseorang juga dapat tertular dari HSV-1, virus yang sama yang menimbulkan, chilly sore, yakni lesi atau lepuhan pada kulit seperti sariawan, di mulut.

3. Ujung Mr P yang membengkak

Pembengkakan pada kulup Mr P, yang disebut balanitis, sering kali disebabkan oleh infeksi, alergi, atau iritasi kulit lainnya. Salah satu gejala awalnya adalah Mr P terasa nyeri atau kulit kemerahan.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang tidak disunat atau memiliki diabetes yang tidak terkontrol. Meskipun balanitis dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, infeksi jamur adalah penyebab yang sering terjadi.

4. Masalah saraf

Seseorang yang rutin berolahraga yang melibatkan tekanan pada selangkangan atau duduk dalam waktu lama, seperti bersepeda, bisa jadi mengalami cedera pada saraf pudendal, yakni saraf pemberi sensasi pada space genital.

Hubungan seksual yang menyakitkan adalah salah satu dari banyak kemungkinan gejala neuralgia pudendal, rasa sakit di satu atau beberapa space yang dipersarafi oleh saraf pudendal.

5. Prostatitis

Rasa sakit saat ejakulasi sering kali merupakan tanda prostatitis, yaitu peradangan pada prostat. Prostatitis dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di dalam atau di sekitar anus, penis, testis, dan perut bagian bawah atau punggung.

Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk komplikasi saluran kemih dan infeksi menular seksual (IMS).

6. Frenulum Pendek atau Ketat

Frenulum adalah lapisan kulit di bagian bawah Mr P yang mengikat glans (kepala penis) ke kulup. Frenulum yang pendek atau ketat, yang dikenal sebagai frenulum breve, dapat mempersulit kulup untuk ditarik kembali.

Ketika seseorang mengalami ereksi, jaringan yang kencang itu dapat memiringkan kepala Mr P ke bawah, mengakibatkan ereksi yang menyakitkan dan rasa sakit saat berhubungan intim.

Jangan Skip! 5 Hal Ini Penting Dilakukan Pasutri usai Berhubungan Intim

Jakarta

Setelah momen intim yang melelahkan, sering kali pasutri lupa bahwa perawatan diri setelahnya merupakan hal yang penting. Padahal, berhubungan intim dapat menyebarkan banyak bakteri yang dapat mengganggu kesehatan, mulai dari gatal-gatal sederhana hingga infeksi saluran kemih.

Maka dari itu, kesehatan dan kebersihan tubuh, terutama alat kelamin, setelah berhubungan seks penting untuk diperhatikan. Dikutip dari WebMD, berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan setelah berhubungan intim.

1. Pipis

Ketika berhubungan seks, bakteri dapat masuk ke dalam uretra, yakni saluran yang membawa air seni keluar dari tubuh. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi. Bakteri-bakteri tersebut terbuang ketika seseorang membuang air kecil. Jadi, nikmati waktu berpelukan dengan pasangan, lalu pergilah ke kamar mandi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Basuh alat kelamin

Seseorang tidak perlu langsung beranjak dari tempat tidur dan mandi. Namun, basuhlah space di sekitar (bukan di dalam) alat kelamin dengan air hangat biasa. Hal ini dapat melindungi pria dan wanita dari infeksi, seperti infeksi saluran kemih. Untuk wanita, basuhlah alat kelamin dari arah depan ke belakang untuk meminimalkan penyebaran bakteri.

3. Minum segelas air putih

Aktivitas seks bisa sangat melelahkan. Agar tubuh tetap terhidrasi, penting untuk meminum air putih setelahnya. Hal ini juga akan membuat tubuh lebih banyak membuang air kencing. Alhasil, lebih banyak bakteri yang akan terbuang dari tubuh sebelum infeksi muncul.

4. Kenakan pakaian yang longgar

Tempat yang panas dan berkeringat adalah tempat yang sempurna bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Jadi, pakailah pakaian dalam dan pakaian yang memungkinkan udara untuk masuk.

Wanita harus menghindari stoking, korset, dan celana dalam yang terlalu ketat. Celana dalam yang memiliki sirkulasi udara dan menyerap kelembapan sangat baik untuk digunakan pada momen ini. Gunakan bahan katun atau hindari pakaian dalam sama sekali saat tidur.

5. Cuci tangan

Cuci tangan adalah cara terbaik untuk menghilangkan bakteri yang mungkin didapatkan dari menyentuh alat kelamin. Hal ini adalah kunci untuk menghentikan penyebaran infeksi. Cucilah tangan dengan sabun dan air. Jadikan cuci tangan bagian dari rutinitas pembersihan setelah berhubungan seks.

Simak Video “Kenali Manfaat Seks Rutin Bagi Kesehatan untuk Pasutri
[Gambas:Video 20detik]
(Syifaa F. Izzati/kna)

Berhubungan Intim Saat Haid, Apakah Bisa Hamil?

Jakarta

Bagi detikers yang sudah punya suami/istri mungkin bertanya-tanya, apakah boleh berhubungan intim saat haid? Meski merasa tak enak hati, suami istri wajib mencari information yang jelas.

Berhubungan intim saat haid mungkin tidak masalah. Namun patut juga dipertimbangan risikonya, sehingga pasangan bisa tetap sehat. Hubungan intim yang baik tak hanya mempertimbangkan kepuasan, tapi juga kesehatan.

Apakah Berhubungan Intim Saat Haid Dapat Menyebabkan Kehamilan?

Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah bisa saja, tetapi kemungkinannya memang kecil. Wanita berpeluang tinggi untuk hamil ketika berada dalam masa ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya ovulasi terjadi pada pertengahan siklus, yaitu sekitar dua minggu sebelum haid dimulai. Ketika sudah haid, artinya masa ovulasi telah selesai.

Meskipun demikian, panjang siklus haid tiap wanita bisa berbeda dan berubah tiap bulannya. Maka dari itu, kemungkinan untuk hamil tidak dapat diprediksi sepenuhnya.

Risiko Berhubungan Intim Saat Haid

Berikut ini risiko berhubungan intim saat haid yang perlu diketahui suami istri

Berhubungan saat haid dapat menyebabkan terjadinya infeksi menular seksual. Hal ini lantaran penis akan bersentuhan langsung dengan darah haid, yang berisiko membawa penyakit.

Mengutip dari tulisan yang dimuat di Jurnal Ilmiah Kebidanan IMELDA, infeksi penyakit menular seksual, seperti gonorhea, HIV, dan berbagai penyakit lainnya akan meningkat pada wanita yang melakukan hubungan seksual saat sedang haid.

Karena itulah, dalam tulisan berjudul Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang Bahaya Berhubungan Seks Saat Menstruasi di Dusun Mandiri Kabupaten Langkat karya Saragih dan Lestari ini, pasangan sebaiknya memikirkan masak-masak untuk berhubungan intim saat datang bulan.

2. Infeksi Jamur dan Bakteri

Risiko lain berhubungan saat haid, yaitu infeksi jamur dan bakteri. Infeksi ini disebabkan oleh rendahnya pH pada vagina saat menstruasi yang dapat memudahkan jamur berkembang biak dengan cepat.

Bagi wanita, beberapa gejala infeksi jamur dan bakteri yang dapat Anda perhatikan adalah sebagai berikut:

  • Ruam dan gatal di sekitar vagina dan vulva
  • Munculnya keputihan yang bau dan encer
  • Pembengkakan pada vulva
  • Munculnya iritasi dan rasa terbakar pada vagina, terutama saat buang air kecil.

Adapun bagi pria, infeksi jamur dapat menyebabkan kepala penis meradang atau bisa disebut dengan balanitis.

3. Meningkatkan Peluang Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih dapat menjadi risiko yang ditimbulkan lantaran letak vagina dan lubang kencing yang berdekatan. Berhubungan intim saat haid dapat memperbesar rsiko penyebaran bakteri dalam darah haid menuju lubang kencing, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi saat ada jaringan mirio endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Endometrium adalah lapisan terdalam rahim tempat melekatnya sel telur setelah dibuahi.

Dikutip dari situs Pubchem, yaitu situs Nationwide Library of Drugs di Amerika Serikat, aktivitas seksual yang menyebabkan orgasme selama menstruasi dapat meningkatkan kemunduran menstruasi. Akibatnya ada jaringan mirip endometrium yang tumbuh di luar rahim.

Manfaat Berhubungan Intim Saat Haid

Dalam beberapa catatan, berhubungan intim saat datang bulan dikatakan memberi manfaat. Namun hal ini jangan jadi pertimbangan utama, mengingat beberapa risiko yang bisa terjadi suami istri.

1. Menjadi Pelumas Alami

Darah atau cairan menstruasi dapat menjadi pelumas alami yang memudahkan pergerakan penis di dalam vagina ketika berhubungan intim.

2. Meredakan Kram atau Nyeri Saat Haid

Wanita biasanya mengalami kram atau nyeri perut saat haid atau menstruasi. Namun ketika berhubungan intim, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang dapat membantu anda menjadi lebih rileks. Selain itu, otot rahim yang berkontraksi ketika orgasme mampu meredakan nyeri atau kram pada perut.

3. Periode Haid Menjadi Lebih Pendek

Berhubungan saat sedang haid menyebabkan otot rahim akan lebih sering berkontraksi. Kondisi ini khususnya terjadi saat orgasme. Dengan begitu, periode haid akan menjadi lebih pendek karena jaringan lapisan rahim bisa lebih cepat meluruh.

4. Meredakan Sakit Kepala

Wanita seringkali mengalami sakit kepala selama masa haid. Dalam sebuah riset yang dimuat di The Journal of Headache and Ache, wanita haid yang mengalami migrain merasakan sakit kepalanya terasa lebih ringan setelah berhubungan intim. Ini disebabkan oleh hormon endorphin yang berperan mengurangi rasa nyeri pada kepala.

Semoga tulisan risiko dan manfaat berhubungan intim saat haid serta kemungkinannya hamil ini, bisa memperluas wawasa detikers ya.

Simak Video “Waspada! Kista Pada Kaum Hawa
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)

Geger Inses Ibu-Anak di Bukittinggi, Ini Bahaya Hubungan Intim Sedarah


Jakarta

Geger kasus inses antara ibu dan anak di Bukittinggi, Sumatera Barat. Hubungan intim sedarah itu dilaporkan sudah berlangsung lama.

Kabar itu diungkap oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dalam pertemuan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak yang berlangsung di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Rabu (22/6/2023).

“Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya,” kata Erman Safar dikutip dari detikSumut.

Terlepas dari kasus hukumnya, inses atau hubungan intim sedarah dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan terutama pada keturunannya.

Menurut penjelasan dari Rape, Abuse & Incest Nationwide Community, incest adalah aktivitas seksual yang melibatkan anggota keluarga atau kerabat dekat. Biasanya melibatkan hubungan yang memiliki ikatan darah dan terkait dengan afinitas, misalnya pernikahan, adopsi, atau garis keturunan.

Inses sampai saat ini dianggap sebagai perilaku yang tabu, bahkan banyak negara memiliki undang-undang yang mengatur pembatasan terkait pernikahan dengan kerabat dekat.

Terlepas dari norma, ada adalasan lain hubungan inses berisiko tinggi. Penelitian menunjukkan berhubungan dengan kerabat dekat meningkatkan risiko keturunan lahir cacat.

Laman Advanced Submit-Traumatic Stress Dysfunction Basis (CPTSD Basis) menyebut penelitian menunjukkan bahwa 10-20 persen anak yang hidup melalui inses menjadi korban perkosaan oleh salah satu anggota keluarganya.

Hubungan seksual antara dua anggota keluarga dekat yang mengakibatkan kehamilan, konsekuensinya terhadap bayi sangat besar. Inses berbahaya dalam banyak hal, termasuk secara genetik. Ketika dua orang yang berkerabat dekat berhubungan seks kemudian hamil, ada peningkatan risiko kelainan gen resesif.

Orang dewasa yang lahir dari hubungan dengan kerabat dekat atau inses seringkali mengidap kondisi psikologis seperti kesulitan dalam menjalin relasi sosial, rendah diri, gangguan psychological, depresi, gangguan stres pasca-trauma dan kepribadian ambang.

Simak Video “Seputar Proses Pemakaman Fajri yang Gunakan Forklift dan Katrol
[Gambas:Video 20detik]
(kna/vyp)

Kenapa saat Berhubungan Intim Keluar Darah? Ini Kemungkinan Pemicunya

Jakarta

Kala bercinta, pendarahan bisa dialami oleh sejumlah wanita. Hal ini seringkali membuat banyak wanita khawatir, terutama bila sumber darah tersebut bukan dari menstruasi. Banyak yang kerap mempertanyakan kenapa saat berhubungan intim keluar darah dan apakah hal ini ada kaitannya dengan penyaki tertentu? Berikut penjelasannya.

Dikutip dari Healthline, pada dasarnya pendarahan pada vagina saat atau setelah berhubungan seks merupakan hal yang banyak terjadi. Pendarahan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi vagina yang kering, sobekan pada vagina, infeksi, atau pertumbuhan pada uterus, termasuk pertumbuhan sel kanker atau polip.

Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicu saat berhubungan intim keluar darah.

1. Vagina kering

Berbagai faktor bisa membuat vagina menjadi kering, salah satunya akibat dari perubahan hormon yang dialami oleh wanita setelah melahirkan, menyusui, atau wanita yang memasuki fase menopause. Selain itu, gesekan dari penetrasi yang dilakukan sebelum ereksi juga bisa menyebabkan luka pada vagina.

Di luar itu, kemoterapi juga bisa merusak ovarium sehingga tidak lagi memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang juga bisa menyebabkan vagina menjadi kering.

Berhubungan seks saat vagina dalam kondisi kering bisa menimbulkan robekan pada jaringan vagina yang tergolong sensitif. Hal ini bisa membuat terjadinya pendarahan dan menimbulkan rasa sakit saat bercinta.

2. Kontrasepsi

Kontrasepsi hormonal juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pendarahan saat berhubungan seks. Hal ini tergolong regular, terutama saat baru mulai menggunakan atau menggunakan kontrasepsi dalam bentuk alat yang ditanamkan dalam rahim, seperti intrauterine hormonal gadget (IUD) atau implan. Seiring dengan tubuh yang mulai menyesuaikan, umumnya pendarahan akan berhenti dengan sendirinya.

Selain itu, beberapa jenis kontrasepsi juga bisa memicu kondisi vagina yang kering. Hal ini juga bisa menyebabkan gesekan yang membuat luka pada vagina sehingga terjadi pendarahan.

3. Infeksi menular seksual (IMS)

Beberapa jenis infeksi menular seksual bisa menimbulkan pendarahan, terutama setelah seks. Terlebih jika infeksi ini menyebabkan peradangan atau pembengkakan pada space serviks atau leher rahim yang disebut sebagai servisitis.

Infeksi menular seksual lainnya, seperti klamidia, gonore, herpes, dan trikomoniasis juga bisa menyebabkan iritasi pada serviks yang juga bisa memicu kondisi servisitis.

Gonore dan klamidia bisa memicu terjadinya radang panggul yang juga bisa menimbulkan pendarahan di antara masa menstruasi, pendarahan saat seks, rasa sakit pada pinggul, dan keputihan atau bau yang tidak biasa. Bahkan, bila tidak diobati, kondisi ini juga bisa menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan.