Tag: Johnson

Dakota Johnson Bisa Tidur 14 Jam Sehari demi ‘Waras’, Apa Nggak Kebanyakan?


Jakarta

Selebriti Dakota Johnson belum lama ini blak-blakan mengenai rutinitas hariannya. Dia mengaku, tidur adalah prioritas nomor satu dalam hidupnya.

Bintang “Fifty Shades of Gray” tersebut dalam wawancara dengan The Wall Avenue Journal mengatakan bahwa dia tidak bisa berfungsi dengan baik jika tidur kurang dari 10 jam. Wanita berusia 34 tahun itu juga mengatakan dia bisa tidur 14 jam sehari.

“Tergantung apa yang terjadi dalam hidup saya. Jika saya tidak bekerja, jika saya libur di hari Senin, maka saya akan tidur selama yang saya bisa. Tidur adalah prioritas nomor satu dalam hidup saya,” kata Johnson.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu tidur yang disarankan pada orang dewasa yakni 8 jam sehari. Tapi gimana kalau tidur sampai 14 jam?

Para ahli mengatakan jumlah tidur preferrred bervariasi tergantung individu, tapi tidur 14 jam bisa dibilang berlebihan.

“Ada kisarannya,” kata Shelby Harris, psikolog klinis berlisensi dan penulis “The Girls’s Information to Overcoming Insomnia: Get a Good Night time’s Sleep With out Counting on Remedy kepada USA Right now.

“Mayoritas orang tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap malam, tetapi ada beberapa orang yang berbeda, ada yang hanya membutuhkan enam jam dan ada yang mendekati 10 jam.”

Apakah ada yang namanya terlalu banyak tidur?

Meskipun banyak orang kesulitan untuk mendapatkan tidur yang cukup, ada kemungkinan juga mereka terlalu banyak tidur. Harris mengatakan waktu tidur berbeda-beda untuk setiap individu, tetapi lebih dari 10 jam kemungkinan besar berlebihan.

Hal ini dapat mengakibatkan perasaan “mabuk saat tidur”, atau terutama pusing di pagi hari.

“Beberapa orang mungkin merasa baik-baik saja jika mereka tidur lebih lama secara alami, namun seringkali orang yang tidur terlalu lama biasanya tidak merasa tidurnya menyegarkan,” ujarnya.

Simak Video “Perhatikan Durasi Tidur untuk Hindari Risiko Serangan Jantung
[Gambas:Video 20detik]
(kna/vyp)

Kandungan Bedak Tabur Johnson & Johnson yang Disebut Picu Kanker


Jakarta

Perusahaan Johnson and Johnson (J&J) menghadapi ribuan tuntutan hukum yang menyatakan bedaknya menyebabkan kanker. Kesaksian seorang pasien yang mengaku mengidap kanker setelah memakai bedak bayi J&J belakangan ikut menjadi perhatian.

“Saya baru saja berubah menjadi anak kecil yang ketakutan,” kata Emory Hernandez, sambil menahan air mata, menceritakan soal analysis mesothelioma di 2022 saat bersaksi di Pengadilan Tinggi Alameda County, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, investigasi tahun 2018 oleh kantor berita Reuters mengklaim bahwa J&J tahu selama beberapa dekade, asbes ada dalam produk bedaknya. Reuters mengatakan catatan inner perusahaan, kesaksian persidangan, dan bukti lain menunjukkan l setidaknya dari tahun 1971 hingga awal 2000-an, bedak mentah dan bubuk jadi J&J terkadang terbukti positif mengandung asbes dalam jumlah kecil.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) otoritas lainnya tidak mejelaskan tingkat paparan asbes yang aman. Sementara kebanyakan orang yang terpapar tidak pernah terkena kanker, bagi sebagian orang, bahkan sejumlah kecil asbes sudah cukup untuk memicu penyakit bertahun-tahun kemudian.

Dikutip dari laman Asbestos, dalam beberapa tahun terakhir, bedak tabur telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, seperti kanker ovarium, kanker paru-paru, dan mesothelioma.

Mesothelioma adalah kanker langka dan agresif yang berkembang di lapisan tipis jaringan yang membungkus organ dada atau perut.

Satu-satunya penyebab mesothelioma adalah paparan asbes. Sementara sebagian besar kasus mesothelioma didiagnosis pada orang yang pernah bekerja dengan asbes, atau menjadi korban paparan asbes di tempat kerja, ada juga sejumlah kecil kasus yang terjadi pada orang yang mungkin tanpa sadar terpapar asbes di rumah mereka sendiri.

Asbes menyebabkan kanker melalui peradangan dan kerusakan sel selama bertahun-tahun. Mineral ini mengandung serat fleksibel yang dapat dipisahkan.

Serat tersangkut di dalam jaringan sensitif di sekitar paru-paru atau perut jika terhirup atau tertelan. Karena serat merusak DNA dari waktu ke waktu, perubahan genetik menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak regular dan kanker.

Asbes juga dapat mencemari produk yang mengandung mineral lain, seperti bedak.

Simak Video “Waspada Kanker Mata
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)