Tag: Kanker

3 Fakta Metastasis, Pemicu Kanker Ginjal Vidi Aldiano Menyebar ke Sekujur Tubuh

Jakarta

Kondisi kesehatan penyanyi Vidi Aldiano baru-baru ini menuai perhatian netizen. Lewat postingan di akun Instagram pribadinya, Vidi mengaku dirinya mengidap kanker ginjal yang sudah bermetastasis dan menyebar ke beberapa titik di tubuhnya.

“Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue akhirnya punya appointment spa day ini tiap 3 minggu,” tulis Vidi Aldiano di akun Instagram pribadinya dilihat Selasa (19/9/2023).

Apa sih yang dimaksud dengan metastasis tersebut? Seperti apa kaitannya terhadap kanker ginjal? Berikut fakta-faktanya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Metastasis?

Dikutip dari Healthline, metastasis adalah kondisi di mana kanker menyebar dari lokasi aslinya ke bagian tubuh yang lain. Metastasis terjadi ketika sel-sel kanker terlepas dari tumor aslinya, kemudian memasuki aliran darah atau sistem getah bening dan menyebar ke space lain di tubuh.

Bisa Membentuk Tumor Baru

Seperti yang dijelaskan, metastasis membuat sel-sel kanker terlepas dari tumor asli dan menyebar ke bagian tubuh melalui aliran darah atau sistem getah bening. Hal ini mengakibatkan sel-sel kanker tadi berpindah jauh dari tumor asli dan membentuk tumor baru ketika menetap di bagian tubuh yang lain.

Tak hanya itu, metastasis juga dapat berkembang ketika sel kanker dari tumor aslinya pecah dan tumbuh di space terdekat. Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia & Kepala Staf Medik Urologi RS Unair Surabaya, dr Lukman Hakim, SpU(Ok), MARS, PhD, mengungkapkan ketika kanker ginjal sudah memasuki stadium 4 atau metastasis dan menyebar ke organ lain, biasanya ada gejala tambahan tergantung kanker tersebut menyebar ke bagian tubuh yang mana.

“Misal ke paru-paru, maka keluhan pasien adalah batuk-batuk darah. ketika dicek paru-paru ada benjolan dan ditemukan ada tumor ganas di ginjal namun sudah menyebar ke paru-paru,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Rabu (20/9).

Subsequent: Pemicu metastasis

Dialami Vidi Aldiano, Ini Alasan Kanker Ginjal Bisa Kambuh Meski Sudah Operasi


Jakarta

Penyanyi Vidi Aldiano saat ini dikabarkan tengah menjalani perawatan untuk mengobati kanker ginjal yang diidapnya. Diketahui, selama satu tahun terakhir kanker ginjalnya sudah mengalami metastasis dan menyebar ke beberapa titik lain di tubuhnya.

“Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue akhirnya punya appointment spa day ini tiap 3 minggu,” tulis Vidi Aldiano di akun Instagram pribadinya dilihat Selasa (19/9/2023).

Padahal, pelantun Nuansa Bening itu sempat melakukan pengobatan kanker ginjal stadium 3 pada 2019 silam. Saat itu, ia menjalani operasi pengangkatan ginjal di Singapura. Namun kanker ginjal yang dialami Vidi tak hilang sepenuhnya. Selama tiga tahun terakhir, Vidi ternyata terus berjuang melawan kanker ginjal yang mulai menyebar ke sejumlah titik di tubuhnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia & Kepala Staf Medik Urologi RS Unair Surabaya, dr Lukman Hakim, SpU(Okay), MARS, PhD, menjelaskan pasien kanker ginjal memang memiliki risiko kekambuhan meski sudah menjalani operasi.

“Sebetulnya ada risiko 40 persen kekambuhan pasien kanker ginjal yang sudah dilakukan operasi. Kekambuhan ini lebih besar pada risiko tinggi,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (20/9/2023).

Misalnya, sambung dr Lukman, jika kanker ditemukan di awal stadium yang lebih tinggi. Selain itu, kekambuhan juga bisa terjadi apabila ukuran tumor pada ginjal melebihi 10 cm.

“Kalau ukuran tumornya lebih dari 10 cm, maka risiko kekambuhannya 3,8 kali lebih besar dibandingkan yang lebih kecil,” imbuhnya.

dr Lukman menambahkan kanker ginjal yang sudah menyebar ke kelenjar getah bening juga memiliki risiko kekambuhan yang lebih cepat.

“Secara sederhana, ada proporsi tertentu pada pasien yang penyebaran dan kekambuhannya lebih cepat,” pungkasnya.

Simak Video “Curhat Vidi Aldiano soal Kankernya yang Menyebar
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, Dokter Beberkan Gejala yang Kerap Dialami


Jakarta

Vidi Aldiano baru-baru ini membagikan kabar terbarunya yang saat ini tengah menjalani pengobatan kanker. Ia mengatakan, kanker ginjal yang diidapnya sudah menyebar organ lain di tubuhnya.

“Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue akhirnya punya appointment spa day ini tiap 3 minggu,” tulis Vidi Aldiano di akun Instagram pribadinya dilihat Selasa (19/9/2023)

Penyanyi Kondang ini sebelumnya sempat menjalani perawatan dan operasi pengangkatan ginjal di Singapura pada Desember 2019. Setelah operasi, ia juga masih rutin menjalani kemoterapi. Akan tetapi, kanker yang diidapnya itu justru bermetastasis atau menyebar ke beberapa titik di tubuhnya.

Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia & Kepala Staf Medik Urologi RS Unair Surabaya, dr Lukman Hakim, SpU(Okay), MARS, PhD, menjelaskan kanker ginjal adalah benjolan yang tidak regular dan ganas yang tumbuh di organ ginjal.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, kanker ginjal memiliki stadium 1, 2, 3, dan 4. Semakin tinggi stadiumnya, semakin cepat penyebaran sel kankernya. Biasanya pengobatannya pun juga lebih agresif.

“Kanker itu bisa terletak di ginjalnya sendiri, tetapi juga bisa di pembuluh darahnya. Ini adalah arteri dan vena, yang memberikan oksigen pada ginjal. Bisa jumlahnya 1, kecil atau besar, bisa terletak di atas, tengah, bawah,” ucapnya dalam konferensi pers, Rabu (20/9/2023).

Adapun gejalanya tergantung pada stadium kanker yang diidapnya. Menurut dr Lukman, hampir semua kanker stadium awal jarang memberikan keluhan dan baru kelihatan setelah sudah memasuki stadium 2,3 maupun 4.

“Kanker ginjal pada stadium 1, seringkali tidak memberikan keluhan apa-apa. baru pada stadium 3 atau 4, pasien baru datang dengan keluhan nyeri pada pinggang,” ucapnya.

Umumnya, pasien kanker ginjal akan mengeluhkan gejala nyeri pinggang dan kencing darah. Kondisi tersebut pun kerap terjadi ketika kanker ginjal yang dialami sudah memasuki stadium 3 atau 4.

Apabila kanker ginjal yang dialami sudah memasuki stadium 4 atau metastasis, sudah menyebar ke organ lain, biasanya ada gejala tambahan tergantung kanker tersebut menyebar ke bagian tubuh yang mana.

“Misal ke paru-paru, maka keluhan pasien adalah batuk-batuk darah. ketika dicek paru-paru ada benjolan dan ditemukan ada tumor ganas di ginjal namun sudah menyebar ke paru-paru,” imbuhnya lagi.

Simak Video “Curhat Vidi Aldiano soal Kankernya yang Menyebar
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

Jangan Diurut! Dokter Ungkap Nyeri Seperti Ini Bisa Jadi Gejala Kanker Tulang


Jakarta

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang lebih memilih ke tukang urut untuk mengatasi nyeri atau pegal di tulang dan sendi. Padahal nyeri pada tulang tak bisa sembarangan diurut karena bisa jadi merupakan gejala awal kanker tulang.

Spesialis ortopedi dan traumatologi serta konsultan onkologi ortopedi dr Yogi Prabowo, SpOT(Ok) Onk dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyebut tidak sedikit pasien osteosarkoma yang datang dengan keluhan benjolan dan patah kemudian gejalanya memburuk karena diurut.

“Budaya kita itu apa apa diurut, itu nggak bener,” ujar dr Yogi saat ditemui detikcom di RSCM, Senin (18/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Urut itu kan tindakan traumatik, kalau pada kasus ada tumor, dikasi traumatik, menimbulkan radang semakin berat. Kalau patah, ditambah urut, bisa cedera di pembuluh darah, saraf,” sambungnya.

Kanker tulang osteosarkoma sendiri merupakan jenis tumor tulang yang sifatnya ganas dan pertumbuhannya cepat. Karena pertumbuhan tumor osteosarkoma termasuk ganas, pembentukannya bisa cepat.

Penyakit ini umumnya banyak dialami oleh anak dan remaja. Osteosarkoma paling sering ditemukan di sekitar lutut, bahu, dan daerah sendi.

“Gejala awal itu nyeri. Segera periksakan ke dokter jangan sampai ketahuannya sudah gede,” ujar dr Yogi.

Bengkak dan nyeri adalah gejala awal osteosarkoma yang harus diwaspadai. Ciri-cirinya adalah nyeri yang bersifat progresif, artinya rasa sakit tak kunjung hilang bahkan setelah minum obat pereda nyeri.

“Setelah nyeri, dia akan timbul benjolan. Lalu bisa jadi patah karena (tulangnya) lemah,” bebernya.

Oleh karena itu, sangat penting melakukan pemeriksaan ke dokter sebelum pergi ke tukang urut. Apalagi jika gejala yang dirasakan tidak kunjung sembuh meski sudah meminum obat.

Simak Video “Kemenkes Bantah soal Polusi Sengaja Dibuat untuk Munculkan Pandemi 2.0
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Vidi Aldiano Curhat Jadi ‘Most cancers-Warrior’, 3 Tahun Jalani Pengobatan Kanker


Jakarta

Penyanyi Vidi Aldiano membagikan perjalanannya menjadi ‘cancer-warrior’. Baru-baru ini dia mengunggah fotonya menjalani terapi ditemani sang bunda untuk memulihkan kondisinya.

“Sudah memasuki tahun ketiga dimana gue menjadi ‘Most cancers-warrior’. Jarang sebenernya mau replace hal-hal seperti ini, tapi hari ini I simply really feel like sharing. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik,” tulis Vidi di akun Instagram pribadinya dilihat detikcom, Senin (18/9/2023).

Penyanyi berusia 33 tahun itu masih menjalani serangkaian perawatan usai mengetahui kanker yang sempat diidapnya telah menyebar ke beberapa titik. Meski demikian, dia tak gentar dan tetap menjalani hidupnya dengan ikhlas.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Selama gue masih diberikan kekuatan melawan penyakit ini, gue ga boleh cupu. Gue harus bisa residing my life,” tambah Vidi.

Sebagai informasi, suami Sheila Dara ini telah menjalani operasi pengangkatan satu ginjalnya usai terkena kanker pada Desember 2019 lalu. Dia menjalani operasi kanker ginjal di Singapura.

Pelantun Standing Palsu itu juga masih menjalani perawatan rutin setiap bulannya karena masih suka merasakan sakit. Ada kalanya sakit pada ginjalnya kambuh.

Simak Video “Inggris Luncurkan Obat Suntik untuk Kanker Pertama di Dunia
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Tangan Wanita Ini Terpaksa ‘Ditambal’ Pakai Semen, Patah Imbas Kanker Tulang


Jakarta

Hani Hanafiah, seorang wanita di Bandung menceritakan perjuangannya melawan kanker tulang osteosarkoma. Awalnya, ia hanya mengeluh pegal di tangan kanannya dan kondisinya semakin parah.

Sampai di Juli 2022, Wanita 26 tahun itu pertama kali didiagnosis kanker tulang. Hani mulai dirujuk untuk rontgen dan biopsi.

“Saya mulai dirujuk untuk ronsen, setelah ronsen fotonya tuh nggak kelihatan dan harus di MRI. Nah, dari sana ada kemungkinan tumor tulang dan harus dibiopsi. Setelah biopsi ternyata kanker tulang,” ungkap Hani pada detikcom, Minggu (17/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menjalani operasi awal untuk rekonstruksi tulang, ternyata ada infeksi tulang kronis hingga harus operasi lagi. Meski tangan Hani tidak menunjukkan adanya perubahan, sel tumor ganas di bagian itu tidak ditemukan lagi.

Sampai akhirnya, Hani kembali menjalani operasi besar kedua. Di saat inilah, tulang di tangannya diganti dengan semen tulang.

“Sekarang kondisi (tulang) saya sudah semen,” katanya.

Apa Itu Semen Tulang?

Dikutip dari Science Direct, semen tulang adalah sekelompok bahan yang terdiri dari komponen bubur dan cair yang akan membentuk pasta plastik. Itu akan mengisi ruang dan mengeras sendiri setelah ditanamkan ke dalam tubuh.

Teknik yang digunakan untuk memasukkan semen tulang ke dalam tulang bergantung pada lokasi atau komponen yang akan diperbaiki, serta pilihan dan pengalaman ahli bedah.

Dikutip dari laman Research, meski disebut ‘semen’, semen tulang tidak memiliki sifat perekat. Tetapi, itu tergantung pada mekanisme yang saling terkait antara permukaan tulang yang tidak beraturan dan prostesis.

Ini juga digunakan untuk mengisi lubang kecil dan retakan pada kulit.

Simak Video “Kemenkes Bantah soal Polusi Sengaja Dibuat untuk Munculkan Pandemi 2.0
[Gambas:Video 20detik]
(sao/suc)

Kondisi Terkini Wanita Penyintas Kanker Tulang yang Alami Pegal-pegal Setahun


Jakarta

Viral seorang wanita asal Bandung didiagnosis kanker tulang osteosarkoma. Ibu satu anak bernama Hani Hanifah itu menceritakan gejala awal yang sering dialaminya sejak tahun 2021.

Awalnya, Hani merasakan pegal-pegal di tangan kanannya. Dia mengira itu hanya rasa pegal biasa, mengingat saat itu dirinya sedang rutin menyusui anaknya yang berusia satu tahun.

“Awalnya saya pikir ya pegal-pegal biasa gitu karena nahan beban dari anak saya, cuman lama-lama pegalnya itu sampai nggak regular,” jelas Hani saat dihubungi detikcom, Minggu (17/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sampai tangan saya kayak lumpuh gitu nggak bisa gerak satu tangan, sampai sakitnya parah,” lanjutnya.

Merasa sakit pada tangannya semakin parah, Hani memutuskan pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Ia bahkan sempat berobat ke dokter spesialis penyakit dalam, namun tidak ada perubahan.

Hani juga sempat berkonsultasi ke spesialis tulang dan dokter umum, tetapi saat itu tidak ada penjelasan untuk kondisinya yang mengacu pada kanker tulang. Itu yang membuatnya berpikir kalau sakit yang dialaminya hanya karena pegal biasa.

Selama setahun, Hani terus berjuang melawan rasa pegal-pegal itu. Bahkan, ia sampai memakai koyo hampir setiap hari dan urut karena sakit.

“Kirain dengan diurut akan sembuh, tapi ternyata setelah diurut malah jadi muncul bengkak. Tahun 2022 yang muncul pembengkakan itu nggak lama dari diurut,” beber Hani.

Bagaimana Kondisinya Saat Ini?

Hani mengatakan sampai saat ini masih menjalani perawatan intensif dan sudah dinyatakan bebas dari sel kanker. Untuk lukanya sendiri, sampai saat ini masih terasa.

“Kalau misalnya ditargetkan berapa minggu kedepan hasil darahnya kurang baik, dan masih terinfeksi, harus dilakukan operasi kecil untuk mengatasi infeksinya,” kata Hani.

“Setelah operasi kedua, sekarang kondisi (tulang) saya sudah semen,” tuturnya.

Simak Video “Kemenkes Bantah soal Polusi Sengaja Dibuat untuk Munculkan Pandemi 2.0
[Gambas:Video 20detik]
(sao/suc)

Sendawa 10 Kali Sehari, Ternyata Perawat Ini Kena Kanker Usus Stadium 3


Jakarta

Seorang perawat muda di Sarasota, Florida, Amerika Serikat (AS) tidak pernah membayangkan dirinya didiagnosis mengidap kanker. Hal ini berawal saat wanita bernama Bailey Mcbreen mengalami gejala yang tak biasa.

Saat itu Bailey masih berusia 24 tahun dan tengah liburan bersama tunangannya pada tahun 2021. Namun, selama di perjalanan Bailey terus menerus sendawa hingga 5 sampai 10 kali sehari.

Padahal, Bailey yakin sebelumnya ia tidak pernah mengalami kondisi seperti itu. Bailey maupun tunangannya merasa itu adalah hal yang sangat wajar.

“Kami tidak berpikir itu sesuatu yang mengkhawatirkan karena bersendawa sangat regular untuk orang lain. Saya dengan santainya berkonsultasi pada dokter. Tetapi, dokter mulai cemas dengan kondisi saya,” ungkap Bailey yang dikutip dari Day by day Mail, Rabu (23/8/2023).

“Saya tidak memiliki gejala lain, hingga pada Januari 2023 semua kembali regular,” lanjut dia.

Namun, apa yang dulunya dianggap regular berubah menjadi menyeramkan. Seiring berjalannya waktu, Bailey sendawa disertai dengan berbagai gejala lain, seperti muntah dan mual.

Bailey mulai mual dan muntah saat menyiapkan pesta pernikahannya. Setelah seminggu, gejala yang dialami Bailey semakin meningkat.

“Saya mengalami sakit perut yang luar biasa, kram, dan mual, dan tidak bisa menahan makanan saya. Sebagai seorang perawat, saya tahu itu adalah gejala obstruksi usus kecil, jadi saya mencoba mengatasinya sendiri,” jelas dia.

“Namun, saat akhir pekan tiba, saya sangat kesakitan sehingga ibu saya mendesak harus pergi ke rumah sakit,” sambungnya.

Setelah menjalani CT scan, hasil diagnosisnya keluar. Bailey memiliki massa di usus besarnya yang dipercaya sebagai kanker usus besar.

“Saya langsung dibawa ke rumah sakit. Ketika hasil biopsi saya keluar, dipastikan saya menderita kanker usus besar stadium tiga,” tutur Bailey.

“Saya merasakan darah mengalir keluar dari kepala saya ketika saya mendengar kata-kata itu, dan seluruh tubuh saya membeku. Saya tidak percaya apa yang saya dengar. Saya beralih ke mode perawat dan mulai mengajukan banyak pertanyaan. Saya berpikir tentang IVF, rambut rontok, dan kemoterapi,” katanya.

Bailey menjalani operasi lebih lanjut untuk mengangkat sebagian usus besarnya dan beberapa kelenjar getah bening. Ia juga menyelesaikan kemoterapi selama 12 minggu dan sedang menunggu hasil untuk menentukan langkah selanjutnya.

Misalnya seperti membutuhkan operasi lagi atau perlu menjalani perawatan lain seperti radioterapi.

Seorang ahli onkologi mengatakan kepada Bailey, bahwa sendawa seperti yang dialaminya itu adalah salah satu gejala terbesar pada penderita kanker usus besar. Bailey fokus sepenuh hati untuk mengubah hidupnya secara ‘holistik’ sehingga dia dapat mempertahankan energi yang dibutuhkan untuk berjuang demi hidupnya.

Simak Video “Risiko Kanker Hati pada Pemanis Aspartam
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Pria Kehilangan Lidah gegara Kanker, Gejala Awalnya Dikira Cuma Efek Makan Pedas

Jakarta

Seorang pria di Inggris, Peter Beckett-Clee, harus kehilangan lidahnya gegara kanker lidah. Tak diduga, gejala yang awalnya kira adalah efek kebanyakan minum soda dan makan pedas rupanya adalah gejala kanker lidah. Bagaimana kejadiannya?

Semua bermula pada Maret 2020. Saat itu, Peter merasakan sensasi aneh di lidahnya. Saat itu, ia mengira lidahnya hanya iritasi ringan gegara kebanyakan mengkonsumsi makanan pedas dan minuman bersoda. Namun gegara rasa tidak nyamannya semakin parah, Peter memeriksakan diri ke dokter gigi.

Peter Beckett-Clee dari Barry kini telah membagikan tanda-tanda peringatan yang membuatnya mengunjungi dokter gigi dan kemudian dokter.

Namun saat itu, dokter gigi salah memberikan diagnosa. Dokter tersebut mengira, masalah pada lidah Peter disebabkan stres atau kemungkinan tergigit saat tidur. Mengikuti saran dokter, Peter pun hanya mencoba mengatasi masalahnya dengan obat kumur. Namun, rasa aneh pada lidahnya tak kunjung hilang.

Lama-kelamaan, Peter frustasi lantaran kondisi lidahnya tak kunjung membaik. Peter pun kemudian memeriksakan diri ke dokter umum. Saat itu dokter yang memeriksakan Peter langsung curiga ada yang salah dengan lidah Peter, hingga kemudian merujuk agar Peter menjalani perawatan di rumah sakit.

“Itu bukan kelegaan karena saya tidak ingin (dugaan dokter) benar dan saya tidak ingin jawabannya adalah kanker,” ungkap Peter dikutip dari New York Publish, Sabtu (5/8/2023).

Peter pun kemudian menjalani tes biopsi di Rumah Sakit Universitas Wales. Dari sanalah, ketakutan Peter terbukti menjadi kenyataan. Ia didiagnosis mengidap kanker lidah dan memerlukan operasi sesegera mungkin.

“Semuanya sangat cepat. Saya tidak benar-benar punya waktu untuk memprosesnya,” beber Peter.

Prosedur pembedahan yang dijalani Peter dikenal sebagai glosektomi parsial, yakni pengangkatan separuh bagian lidah. Operasi berlangsung selama sekitar 10 jam, termasuk prosedur penggantian bagian yang dipotong dengan jaringan dari lengan bawah Peter.

Awal Mula Pria Ngeluh Flu Tak Kunjung Sembuh, Ternyata Idap Kanker Stadium 4

Jakarta

Heboh pria di Inggris mengira terserang flu yang tak kunjung sembuh, ternyata dokter mendiagnosis dirinya mengidap kanker tenggorokan stadium empat. Pemicunya adalah infeksi menular seksual.

Steve Bergman (63) itu mulai mengalami gejala flu disertai rasa nyeri bagian samping leher pada 2015. Awalnya, dokter menemukan tumor di amandel kanannya, setelah diperiksa lebih lanjut rupanya kanker sudah ‘menjalar’ di tenggorokan pada fase stadium lanjut.

Steve akhirnya menjalani operasi dan kemoterapi hingga dinyatakan bebas kanker. Sebelum itu, hasil tes Steve menunjukkan kanker tenggorokan yang diidap disebabkan human papillomavirus (HPV), infeksi menular seksual umum yang menyebabkan 70 persen dari 25 ribu kasus kanker tenggorokan di Amerika ditemukan tiap tahun.

Tidak jelas bagaimana Bergman, yang saat ini tinggal di AS, tertular virus tersebut, tetapi dia mengatakan bahwa selama masa mudanya dia suka ‘menjelajah’ termasuk mencoba beberapa seks berisiko.

“Sebagai pria yang jauh lebih muda, saya menjelajahi dunia, bagian dari dunia itu adalah menemukan pasangan.’ Itu terjadi setelah seorang ahli memperingatkan bahwa Inggris dan AS dapat menghadapi ‘epidemi’ kanker tenggorokan yang disebabkan oleh HPV,” katanya, dikutip dari Every day Mail, Senin (31/7/2023).

HPV dapat menginfeksi tenggorokan seseorang melalui kontak seksual oral. Virus ini biasanya tidak berbahaya, tetapi terkadang dapat bertahan dan menyebabkan mutasi yang merusak sel, hingga menyebabkan kanker.

Pejabat kesehatan mengatakan virus ini juga berada di lebih dari sembilan kasus antara 10 kanker anus dan leher rahim, 70 persen di vagina, dan 60 persen di penis.

Setiap orang di Amerika yang berusia 11 dan 12 tahun ditawarkan vaksin HPV untuk mencegah infeksi dan meminimalkan risiko kanker. Khususnya kepada anak perempuan untuk pertama kalinya pada tahun 2006 dan anak laki-laki pada tahun 2009.

Tetapi karena berusia 50-an, Bergman melewatkan batas waktu untuk mendapatkan vaksinasi. Bergman mengatakan dia adalah pelari dan pengendara sepeda yang ‘sangat bugar’, mengikuti eating regimen sehat dan bukan pemabuk berat.

Namun pada tahun 2016 tepat sebelum ulang tahunnya yang ke-56, dia jatuh sakit.

“Saya mengidap gejala pilek yang sepertinya terus menerus dan saya akan sakit tenggorokan dan kelelahan,” ceritanya.

Dia menemui seorang spesialis dalam waktu seminggu yang meletakkan kamera di hidungnya dan menemukan kanker di amandel kanan. Bergman mengatakan analysis semacam itu membuatnya merasa ‘benar-benar mati rasa’ dan tubuh seketika seperti membeku.

Seminggu berikutnya, dia melakukan operasi kecil, dikeluarkan dari tumor untuk memastikan analysis kanker.

Simak Video “Risiko Kanker Hati pada Pemanis Aspartam
[Gambas:Video 20detik]