
Tekanan
Darah adalah tekanan yang terdapat dalam pembuluh darah yang mengalir sampai
diseluruh tubuh dalam jumlah yang cukup dan waktu yang tepat.
Tekanan darah seseorang
ditandai dengan dua ukuran, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik
Tekanan darah disebut
regular apabila tekanan darah tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmhg dan
tekanan darah diastolik kurang dari 80mmhg

Dikatakan mulai terkena
penyakit darah tinggi jika tekanan darah sistolik berada pada kisaran 120-139
mmHg atau tekanan darah sistolik pada kisaran 80-99 mmHg.
Faktor-faktor resiko penyakit jantung koroner sebagai akibat dari penyakit hipertensi yang tidak ditangani secara baik dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :
Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Diubah
- Umur
- Jenis Kelamin
- Keturan (Genetik)
Faktor Resiko Yang Dapat Diubah
- Kegemukan (Obesitas)
- Psikososial dan Stress
- Merokok
- Olalraga
- Konsumsi Alkohol
- Konsumsi Garam Berlebihan
Tanda dan Gejala Hipertensi
- Sakit kepala dan pusing
- Rasa berat ditengkuk
- Mudah marah dan wajah kemerahan
- Telinga berdenging
- Kelelahan
Makanan
Yang Diperbolehkan Untuk Hipertensi
- Sumber protein hewani, meliputi daging
ayam, kecuali jerohan, ikan laut tidak asin, putih telur - Sumber protien nabati, meliputi semua
kacang-kacangan yang diolah tanpa garam - Sayuran, meliputi semua sayuran yang
hijau dan segar tanpa diawetkan kecuali daun singkong, daun melinjo - Buah-buahan, meliputi semua buah segar
tanpa diawetkan kecuali buah durian - Minuman, meliputi air mineral, teh, susu
rendah lemak
Tatalaksana
Pengendalian Penyakit Hipertensi dilakukan dengan pendekatan :
- Promosi kesehatan diharapkan dapat
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri serta kondisi lingkungan
sosial, diintervensi dengan kebijakan publik, serta dengan meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarkat mengenai perilaku hidup sehat dalam
pengendalian hipertensi - Preventif dengan cara larangan merokok,
peningkatan gizi seimbang dan aktifitas fisik untuk mencegah timbulnya faktor
resiko menjadi lebih buruk dan menghindari terjadi rekurensi (kambuh) faktor
resiko - Kuratif dilakukan melalui pengobatan farmokologis
dan tindakan yang diperlukan. Kematian mendadak yang menjadi kasus utama
diharapkan berkurang dengan dilakukanya pengembangan manajemen kasus dan
penanganan kegawatdaruratan disemua tingkat pelayanan dengan melibatkan
organisasi profesi, pengelola program dan pelaksana pelayanan yang dibutuhkan
dalam pengendalian hipertensi. - Rehabilitatif dilakukan agar penderita tidak
jatuh pada keadaan yang lebih buruk dengan melakukan kontrol teratur dan
fisiotrafi komplikasi serangan hipertensi yang deadly dapat diturunkan dengan
mengembangkan manajemen rehabilitasi kasus dengan melibatkan unsur organisasi
profesi, pengelola program dan pelaksana pelayanan di berbagai tingkatan.
Tujuan
dari promosi adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pencegahan dan penanggulangan PTM agar tidak menderita penyakit hipertensi,
pencegahan dimaksud dengan menjalankan pola hidup sehat, berupa food plan seimbang
dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh, garam, dan memperbanyak makan sayur dan
buah-buahan, tidak merokok, perbanyak aktivitas.
Promosi
pencegahan dan penanggulangan hipertensi dilakukan dengan menjadi jejaring
kerja, sebagai visi untuk membentuk discussion board komunikasi prima, dalam melakukan
promosi dapat dibentuk kelompok-kelompok dalam pembelajaran, memotivasi dan
melakukan perubahan pola hidup.
Promosi
bagi pencegahan dan penanggulangan hipertensi yang efektif bila dilakukan dalam
intensitas yang memadai serta berkesinambungan dan dalam waktu yang cukup lama,
promosi dapat dilakukan dengan menggunakan media cetak dan elektronik.
Kesimpulan
:
- Penyakit Hipertensi masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan makin
meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia dan makin tingginya
pajanan faktor resiko, yaitu hal-hal yang mempengaruhi atau menyebabkan
terjadinya penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu. - Program pengendalian hipertensi di
Indonesia, meliputi : penyuluhan (KIE), Kemitraan, Penemuan dan Tatalaksana
Kasus, Survailans Epedemiologi (Kasus dan Faktor Resiko), Upaya Peningkatan
Peran Serta Masyarakat dalm Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular Melalui Kajian Aspek Sosial Budaya dan Perilaku Masyarakat, serta
Pemantauan dan Penilaian.
Cegah hipertensi dengan Gaya Hidup, CERDIK
C
= Cek kesehatan secara rutin
E
= enyahkan asap rokok
R
= rajin aktivitas fisik
D
= Food regimen seimbang
I
= Istirahat cukup
Okay
= Kelola stres
Kendalikan hipertensi dengan PATUH
P = periksa kesehatan secara rutin dan ikuti aturan dokter
A
= atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T
= tetap food plan dengan gizi seimbang
U
= upayakan aktivitas fisik dengan aman
H = hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya