Jakarta –
Pernah mengalami kesemutan hingga sensasi mati rasa di penis? Tenang dulu. Ada sejumlah kemungkinan penyebab kondisi tersebut. Di antaranya, yakni kebiasaan menggunakan celana terlalu ketat. Apa hubungannya?
Penis kesemutan biasanya terjadi saat pria duduk dengan posisi tertentu dalam waktu yang lama. Bisa juga karena kadar testosteron yang rendah, cedera, atau masalah kesehatan lainnya.
Tentu, penting untuk pria memeriksakan kondisi ini ke dokter. Namun sebelum itu, ada sejumlah kemungkinan penyebab kesemutan di space penis yang bisa dikenali. Apa saja?
Penyebab Penis Kesemutan
Kesemutan hingga mati rasa pada penis yang dimaksud adalah pria tidak dapat merasakan sensasi termasuk perasaan sentuhan atau stimulasi rangsangan seksual. Gejalanya dapat bervariasi, mulai dari hilangnya sensasi di testis, perineum, atau kulit di sekitar penis, rasa terbakar atau kesemutan, seperti ditusuk jarum, rasa dingin di penis atau testis dan kulit membiru atau keunguan.
Beberapa aktivitas dan faktor gaya hidup dapat meningkatkan risiko penis kesemutan hingga mati rasa. Dikutip dari Medical Information Right now, berikut penjelasannya:
1. Bersepeda
Gundukan dan gesekan jalan dapat melukai perineum, testis, dan penis. Bersepeda juga dapat memberikan tekanan pada selangkangan yang kemudian menyebabkan mati rasa pada penis.
2. Duduk terlalu lama
Duduk di kursi yang tidak nyaman atau tidak empuk untuk waktu yang lama dapat memberikan tekanan pada penis atau perineum sehingga mengakibatkan cedera. Perineum seharusnya tidak menopang berat badan.
3. Iritasi Sabun
Khususnya pada kulit sensitif, sabun dan produk kebersihan lainnya dapat memicu iritasi di space sekitar penis. Mengatasi kondisi ini, coba gunakan hypoallergenic yang lembut.
4. Suka Pakai yang Ketat
Pakaian dalam yang ketat atau kasar dapat mengiritasi penis dan menyebabkan sensasi gatal atau kesemutan. Pakaian semacam ini juga dapat menyebabkan kemerahan, terutama di sekitar ujung penis.
Selain itu, kesemutan hingga mati rasa bisa disebabkan oleh cedera saat berhubungan seksual atau masturbasi, kadar testosteron yang rendah, penyakit peyronie, atau gejala kanker prostat.
Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral“
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)