Tag: Kondisi

Penelitian Baru Mati Suri Ungkap Kondisi Otak Pasien saat ‘Sekarat’


Jakarta

Penelitian dari NYU Grossman Faculty of Drugs mencoba mengungkap apa yang dialami oleh pasien yang nyaris meninggal dunia. Berbagai pengakuan diungkapkan oleh pasien serangan jantung yang menjalani resusitasi jantung paru (RJP) saat mereka berada di ambang kematian.

Ada pasien yang merasa melihat sanak keluarganya, hingga mereka yang sekilas melihat jalan kehidupan, tetapi hanya dalam sekejap.

“Saya ingat ada sesosok makhluk terang berdiri di dekat saya. Sosoknya menjulang tinggi seperti menara kekuatan yang besar, namun hanya memancarkan kehangatan dan cinta,” ujar salah satu pasien dikutip dari NY Publish, Senin (18/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter umumnya berasumsi bahwa hanya sedikit aktivitas otak yang terjadi 10 menit setelah serangan jantung. Ketika jantung berhenti berdetak, otak akan kekurangan oksigen. Namun, penelitian ini justru mengungkapkan hal yang berbeda dari kondisi tersebut.

“Ada tanda-tanda aktivitas otak regular dan mendekati regular yang ditemukan hingga satu jam setelah resusitasi,” ucap profesor kedokteran NYU Langone Well being Dr Sam Parnia yang juga penulis utama penelitian ini.

“Kami tidak hanya mampu menunjukkan kesadaran jernih. Kami juga mampu menunjukkan bahwa pengalaman ini begitu unik dan common. Kondisinya berbeda dari mimpi, ilusi, khayalan,” sambungnya.

Proses penelitian melibatkan 53 pasien yang selamat dari serangan jantung di 25 rumah sakit berbeda, Amerika Serikat dan Inggris. Peneliti mengatakan bahwa otak ternyata dapat bertahan lebih lama bila dibandingkan dengan keyakinan dokter sebelumnya.

“Otak kita sangat kuat dan lebih tahan terhadap kekurangan oksigen dari yang diperkirakan sebelumnya,” ujarnya.

Hampir 40 persen dari pasien yang terlibat melaporkan bahwa mereka memiliki ingatan atau pikiran yang sadar. Para pasien juga mengalami lonjakan gelombang otak gamma, delta, theta, alfa, dan beta yang terkait dengan fungsi psychological yang lebih tinggi.

“Terdapat potongan cerita naratif yang hidup pada orang-orang dengan pengalaman mendekati kematian. Kesadaran pasien menjadi lebih tinggi, lebih hidup, dan lebih tajam,” ujarnya.

Parnia mengatakan bahwa pasien mempunyai persepsi mereka terpisah dari tubuhnya dan kemudian bisa bergerak dalam ruangan rumah sakit. Mereka merasa sadar sepenuhnya.

Dalam keadaan tersebut, pasien bisa mengamati para dokter atau perawat yang sedang bekerja untuk menyelamatkan nyawa mereka. Namun, pengamatan mereka sepenuhnya tenang dan bebas dari rasa takut atau kesusahan.

Ilmu pengetahuan belum sepenuhnya memahami bagaimana atau mengapa pengalaman yang common ini dapat terjadi. Namun, Parnia yakin bahwa fokus kerja regular otak menjadi sangat rileks dan ‘tanpa hambatan’ ketika seseorang mengalami pengalaman nyaris mati.

“Biasanya ada sistem pengereman yang menghalangi kita mengakses seluruh aspek otak kita. Fungsi otak Anda yang lain berkurang,” ucap Parnia.

“Namun saat otak berhenti bekerja sebagai mekanisme pertahanan untuk mempertahankan dirinya saat serangan jantung, ‘remnya’ pun lepas. Pada momen tersebut orang mendapatkan aktivasi bagian otak lain yang tidak aktif,” sambungnya.

Menurut Parnia, kejadian tersebut membuat seseorang mendapatkan akses ke seluruh kesadaran dan hal-hal yang biasanya tidak dapat diakses seperti emosi, perasaan, pikiran, dan ingatan.

“Ini bukanlah halusinasi. Ini adalah pengalaman nyata yang terjadi dalam kematian,” pungkasnya.

Simak Video “Lebah Madu di AS Cetak Tingkat Kematian Tertinggi Kedua
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Kondisi Terkini Wanita Penyintas Kanker Tulang yang Alami Pegal-pegal Setahun


Jakarta

Viral seorang wanita asal Bandung didiagnosis kanker tulang osteosarkoma. Ibu satu anak bernama Hani Hanifah itu menceritakan gejala awal yang sering dialaminya sejak tahun 2021.

Awalnya, Hani merasakan pegal-pegal di tangan kanannya. Dia mengira itu hanya rasa pegal biasa, mengingat saat itu dirinya sedang rutin menyusui anaknya yang berusia satu tahun.

“Awalnya saya pikir ya pegal-pegal biasa gitu karena nahan beban dari anak saya, cuman lama-lama pegalnya itu sampai nggak regular,” jelas Hani saat dihubungi detikcom, Minggu (17/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sampai tangan saya kayak lumpuh gitu nggak bisa gerak satu tangan, sampai sakitnya parah,” lanjutnya.

Merasa sakit pada tangannya semakin parah, Hani memutuskan pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Ia bahkan sempat berobat ke dokter spesialis penyakit dalam, namun tidak ada perubahan.

Hani juga sempat berkonsultasi ke spesialis tulang dan dokter umum, tetapi saat itu tidak ada penjelasan untuk kondisinya yang mengacu pada kanker tulang. Itu yang membuatnya berpikir kalau sakit yang dialaminya hanya karena pegal biasa.

Selama setahun, Hani terus berjuang melawan rasa pegal-pegal itu. Bahkan, ia sampai memakai koyo hampir setiap hari dan urut karena sakit.

“Kirain dengan diurut akan sembuh, tapi ternyata setelah diurut malah jadi muncul bengkak. Tahun 2022 yang muncul pembengkakan itu nggak lama dari diurut,” beber Hani.

Bagaimana Kondisinya Saat Ini?

Hani mengatakan sampai saat ini masih menjalani perawatan intensif dan sudah dinyatakan bebas dari sel kanker. Untuk lukanya sendiri, sampai saat ini masih terasa.

“Kalau misalnya ditargetkan berapa minggu kedepan hasil darahnya kurang baik, dan masih terinfeksi, harus dilakukan operasi kecil untuk mengatasi infeksinya,” kata Hani.

“Setelah operasi kedua, sekarang kondisi (tulang) saya sudah semen,” tuturnya.

Simak Video “Kemenkes Bantah soal Polusi Sengaja Dibuat untuk Munculkan Pandemi 2.0
[Gambas:Video 20detik]
(sao/suc)

Kondisi Celine Dion yang Hidup dengan Penyakit Langka Stiff Particular person Syndrome


Jakarta

Kondisi kesehatan Celine Dion masih menjadi perbincangan hangat setelah penyanyi tersebut mengungkap memiliki penyakit serius sehingga harus membatalkan konser. Celine Dion sampai saat ini masih berjuang melawan penyakit langka stiff particular person syndrome yang diidapnya.

Kabar terbaru penyanyi berusia 55 itu belakangan diungkap oleh saudara perempuannya. Pihak keluarga mengatakan Celine Dion kerap mengalami kejang yang sulit untuk dikendalikan.

“Kejangnya sulit dikendalikan. Tahukah seperti (bagaimana) orang yang sering terbangun di malam hari karena kram pada kaki atau betis? Agak seperti itu, tapi ini di semua otot,” Claudette Dion dalam wawancara dengan Good day! Canada dikutip Sabtu (9/9/2023).

Celine Dion pertama kali mengungkap mengidap stiff particular person syndrome pada Desember 2022. Dia mengatakan telah didiagnosis menderita kelainan neurologis langka yang disebut sindrom orang kaku, yang dapat menyebabkan kekakuan pada tubuh, serta kejang.

Menurut Nationwide Institute of Neurological Issues and Stroke sindrom orang kaku atau stiff particular person syndrome adalah kelainan neurologis yang langka. Gejala dari kondisi progresif ini mungkin termasuk otot kaku di batang tubuh, lengan dan kaki, serta kejang otot yang mungkin dipicu oleh suara, sentuhan, atau tekanan emosional.

Kondisi ini dapat berdampak buruk pada kualitas hidup pengidapnya. Orang dengan stiff particular person syndrome mungkin mengalami postur membungkuk dan kesulitan berjalan atau bergerak. Mereka juga mungkin lebih sering terjatuh karena kurangnya refleks otot untuk menahan diri, sehingga dapat menyebabkan cedera.

“Kejang ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan saya sehari-hari, terkadang menyebabkan kesulitan ketika saya berjalan dan tidak memungkinkan saya menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasanya,” tutur Celine Dion saat itu.

Simak Video “Mengenal Stiff Particular person Syndrom yang Dialami Celine Dion
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Atlet Kolaps gegara Vape, Begini Horornya Kondisi Paru-paru yang Harus Dipotong

Jakarta

Seorang atlet MMA sekaligus pegiat kebugaran harus merelakan sebagian paru-parunya diangkat karena kebiasaan ngevape. Pria bernama Sean Tobin itu mengaku takut dan menyesal telah membiarkan paru-parunya rusak.

“Itu benar-benar menakutkan karena saya merasa telah melakukannya sendiri.Sudah bertahun-tahun saya tidak merawat paru-paru saya sebagaimana seharusnya dirawat,” kata Tobin dikutip dari NYPost.

“Kardio saya sangat bagus. Saya sangat sehat dan seharusnya saya tidak mulai vaping,” lanjutnya.

Kebiasaan buruk itu dimulai sejak tahun 2018. Karena merasa kecanduan, ia bahkan menggunakan satu pena sekali pakai 5.000 kepulan per minggu.

Meski rajin berolahraga, itu tidak menyelamatkan paru-parunya dari efek buruk vape. Sampai akhirnya, Tobin mengetahui adanya kerusakan yang parah pada paru-parunya.

Ia sampai harus dipindahkan ke Rumah Sakit Harmony New Hampshire, di mana mereka memastikan bahwa kerusakan itu disebabkan oleh vaping.

“Ahli radiologi membaca laporan saya, dan mereka memberitahu saya bahwa paru-paru saya kolaps,” tutur Tobin.

Kondisi Paru-parunya yang ‘Hancur’

Untuk memeriksanya, dokter membuat sayatan di antara tulang rusuknya dan memasukkan selang. Prosedur itu dilakukan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap yang menghancurkan paru-paru dan dadanya.

Namun, setelah dua hari lubang itu tidak menutup dan harus dilakukan prosedur operasi. Sebelum prosedur, ahli bedah memeriksa rongga dada Tobin dengan kamera.

Terlihat bahwa paru-parunya dipenuhi bintik-bintik hitam. Dokter memastikan bahwa itu adalah endapan karbon di bagian paru-parunya.

“Itu adalah hal yang menakutkan untuk dilihat. Saat saya melihatnya, saya menjadi sangat kesal pada diri saya sendiri. Saya sangat sedih dan berpikir, ‘Sial, saya melakukan ini pada paru-paru saya sendiri.’,” ungkapnya.

NEXT: Paru-parunya Dipotong

Kondisi Terkini Bella Hadid Pasca Berjuang Lawan Sakit Lyme


Jakarta

Mannequin Bella Hadid memberikan kabar terbarunya setelah cuti untuk menjalani pengobatan. Diketahui, ia mengidap penyakit Lyme yang sudah diidap sejak 2012 lalu.

Sambil mengunggah kondisi terkininya, Bella merasa bangga pada dirinya yang tidak menyerah dengan keadaan. Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih pada ibunya yang terus berada di sisinya.

“Saya kecil yang menderita akan sangat bangga dengan saya yang sudah dewasa karena tidak menyerah pada diri saya sendiri,” sambil mengunggah foto di Instagramnya yang dikutip dari Information.co.au, Senin (7/8/2023).

“Terima kasih (pada ibunya) karena menyimpan semua catatan medis saya, tetap bersama saya, tidak pernah meninggalkan sisi saya, melindungi, mendukung, tetapi yang terpenting, mempercayai saya melalui semua ini,” sambungnya.

Bella mengungkapkan sejak tertular Lyme, kondisinya semakin memburuk meski gejalanya sudah berkurang. Meski tidak terlihat, penderitaannya yang mengidap Lyme hampir 15 tahun itu sangat berharga untuknya.

Mannequin ternama itu mencoba untuk mengambil gambaran positif dari kondisi yang diidapnya itu. Hasilnya, itu adalah pengalaman paling mencerahkan dalam hidupnya yang dipenuhi dengan teman baru, visi baru, dan otak baru.

“Aku akan kembali ketika aku siap, aku sangat merindukan kalian semua, aku sangat mencintai kalian semua,” tutupnya.

Dalam postingan itu, Bella membagikan banyak foto saat dirinya tersenyum lelah ke arah kamera saat infus mencuat dari lengan dan kaki. Dia bahkan membagikan dokumen yang membuktikan adanya penyakit dalam darahnya.

Dalam foto terakhirnya, sang mannequin tersenyum dengan bibir tertutup sambil duduk di kursi transfusi dengan celana olahraga abu-abu dan atasan putih sederhana. Terlihat, di sebagian besar jepretannya, dia memiliki perban yang menutupi tempat suntikan.

Simak Video “Putus dengan Pacar, Bella Hadid Fokus Pengobatan Lyme
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

RSUD Wangaya Ungkap Kondisi Justyn Vicky Pasca Tertimpa Barbel 210 Kg


Jakarta

Binaragawan sekaligus influencer kebugaran asal Bali, Justyn Vicky, meninggal dunia pasca mengalami kecelakaan di tempat fitness center. Ia meninggal saat gagal mencoba squat-press dengan barbel seberat 210 kg di pundaknya.

Justyn sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siloam dan dirujuk ke RSUD Wangaya. Saat dirujuk, Vicky menggunakan penyangga di lehernya dan masih dalam kondisi sadar.

Pihak RSUD Wangaya pun mengungkap kondisi tulang leher Vicky yang memiliki nama asli Herman Fauzi itu.

“Pasien berinisial HF (Herma Fauzi) tiba di RSUD Wangaya pada pukul 17.46 (WITA),” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Wangaya I Wayan Edi Irawan, dikutip dari detikBali, Kamis (27/7/2023).

“Tekanan darah saat diperiksa di IGD 110/52, nadi 74/menit, dan suhunya 36 derajat celcius,” jelasnya.

Namun, saat itu Vicky tidak dapat menggerakkan kedua kakinya. Edi menjelaskan saat tiba di RSUD, Vicky sudah membawa hasil magnetic resonance imaging (MRI) dan rumah sakit sebelumnya.

Hasilnya, di bagian tulang belakang leher bagian C6 dan C7 terdapat patah dan dislokasi. Selain itu, terjadi pembengkakan di tulang leher bagian C4 dan C5.

“Terjadi penyempitan rongga tulang belakang, kerusakan sistem saraf, kerusakan sendi penghubung antartulang belakang, dan terjadi pembengkakan jaringan,” jelas Edi.

LANJUTKAN MEMBACA DI SINI

Simak Video “Kronologi Tewasnya Binaragawan Justyn Vicky Usai Tertimpa Barbel 210 Kg
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Kondisi Misterius Pria yang Tiap Hari Dejavu, Sering Dianggap Halu


Jakarta

Seorang pria berusia 80 tahun di New South Wales, Australia mengalami kondisi langka yang disebut dengan deja vecu. Kondisi ini menyebabkan pria tersebut menganggap peristiwa hidupnya berulang.

Deja vecu juga pernah diangkat dalam sebuah movie Hollywood yang berjudul Groundhog Day.

Deja vecu sendiri merupakan komplikasi dari penyakit Alzheimer. Kondisi ini merupakan kesan persisten bahwa setiap pertemuan baru hanya pengulangan dari pengalaman sebelumnya.

Fenomena ini dicatat dalam jurnal BMJ Case Studies pada Mei lalu. Dalam jurnal tersebut, pria yang tidak disebutkan identitasnya ini meyakini bahwa ia sedang mengulangi hari yang sama berulang kali. Sementara, keluarganya telah meyakini bahwa hal yang dialami merupakan imajinasinya saja.

Kepada tim peneliti, pria pengidap deja vecu ini mengatakan bahwa setiap hari adalah pengulangan dari hari sebelumnya. Di mana pun ia pergi, orang-orang yang sama berada di sisi jalannya dan orang yang sama turun dari mobil dengan pakaian yang sama, membawa barang yang sama, mengatakan hal yang sama, tidak ada sesuatu yang baru.

Jurnal tersebut mengatakan, lansia ini menghubungi seorang teknisi TV lantaran ia mengira televisinya selalu menayangkan berita yang sama secara berulang. Pada saat membaca juga ia merasa bahwa e-readernya (alat membaca buku elektronik) rusak dan selalu menampilkan halaman buku yang sama.

Para ilmuwan tidak tahu persis hal apa yang memicu terjadinya deja vecu. Akan tetapi beberapa orang dari tim peneliti berpikir bahwa kejadian ini berhubungan dengan disfungsi hipokampus atau bagian otak yang membantu mengubah ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang.

Pria tersebut sering tidak mengerti apa yang terjadi padanya dan mungkin ia mengembangkan keyakinan palsu delusi untuk membenarkan persepsinya. Pada saat pemeriksaan cairan serebrospinal pada pria tersebut, dokter menemukan kadar protein amiloid beta-42 yang rendah tetapi kadar protein tau yang tinggi. Hal ini menunjukkan adanya penyakit Alzheimer.

Pihak keluarga sudah bersikap biasa saja dalam menanggapi hal yang dialami pria tersebut. Tetapi, mereka sudah tidak bisa meyakinkan terkait hal yang dialami pria ini hanyalah imajinasi.

Dua tahun setelah timbulnya deja vecu, gejala recollective confabulation (RC) pada memori otaknya masih sering mengganggu. Tim medis memperingatkan agar pria tersebut harus tetap tinggal dalam rumah dan dilakukan perawatan mandiri, serta selalu berada dalam pengawasan keluarganya.

Simak Video “7 Kombinasi Vaksin Covid-19 untuk Booster Kedua Lansia
[Gambas:Video 20detik]
(hnu/kna)

Kondisi 4 Bocah yang Bertahan Hidup 40 Hari di Hutan Amazon saat Dievakuasi

Jakarta

Empat bocah anak Kolombia berhasil diselamatkan setelah bertahan 40 hari di hutan Amazon pasca insiden pesawat jatuh pada 1 Mei lalu. Keempat anak itu bernama Lesly Jacobombaire Mucutuy (13), Soleiny Jacobombaire Mucutuy (9), Tien Ranoque Mucutuy (4), dan bayi Cristin Ranoque Mucutuy (1).

Mereka diselamatkan pada Jumat (9/6/2023), setelah penyelamat menelusuri hutan selama berminggu-minggu, tempat yang penuh dengan hewan buas. Menurut keterangan keluarga, keempat ‘anak ajaib’ itu ditemukan di hutan terbuka tanpa sepatu, kurus karena kekurangan gizi, dan terlalu lelah untuk berjalan.

“Mereka ketakutan. Mereka bersembunyi di pepohonan,” kata Fidencio Valencia, paman dari empat anak tersebut, dikutip dari The Guardian.

Valencia mengungkap, selama lebih dari sebulan, empat anak itu bertahan hidup dengan cara memakan tepung singkong yang dikenal sebagai fariña yang tersedia di pesawat. Tepung tersebut merupakan sumber karbohidrat yang umum di wilayah Amazon.

baca juga

Keempat bocah itu juga memiliki keakraban dengan lingkungan yang tak bersahabat, bahkan memiliki pengetahuan buah-buahan di hutan yang membantu mereka untuk tetap hidup. Mereka juga memiliki botol yang digunakan untuk mengambil air di hutan.

“Setelah fariña habis, mereka mulai memakan bijinya,” imbuhnya lagi.

Organisasi Masyarakat Adat Amazon Kolombia menyebut kelangsungan hidup anak-anak tersebut merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam, yang diajarkan dan dipelajari dari ibu mereka. Cara hidup itu juga disebut telah dipraktikkan sejak usia sangat dini.

Di samping itu, Carlos Peres, seorang profesor ekologi hutan tropis di College of East Anglia di Inggris yang telah bekerja dengan delapan kelompok etnis di hutan Amazon, membeberkan dalam sebuah wawancara terkait cara anak-anak tersebut bertahan hidup.

“Empat anak Barat dengan usia yang sama akan mati di sana, katanya, tetapi banyak anak dari komunitas Pribumi di Amazon menjadi dewasa sangat dini dan pada usia dini mempelajari keterampilan dasar untuk bertahan hidup di hutan, termasuk cara mencari makanan dan cara menghindari predator. Di beberapa komunitas tempat dia bekerja, anak-anak mungkin mulai memanjat pohon sejak usia 1 tahun,” kata dia.

Meski begitu, pengalaman semacam itu akan meninggalkan traumatis bagi anak-anak. Pasalnya, hutan Amazon sendiri terkenal sebagai rumah bagi hewan-hewan buas, seperti jaguar, ocelot, ular, buaya, dan lainnya.

baca juga

Simak Video “Kondisi Kesehatan 4 Anak Kolombia yang Ditemukan Selamat di Hutan Amazon
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

Viral Pasangan Terpaksa Batalkan Nikah Pasca Tahu Idap Thalassemia, Kondisi Apa Itu?

Jakarta

Pasangan di Malaysia menjadi viral di media sosial setelah membatalkan rencana pernikahannya. Hal ini dilakukan karena keduanya mengidap penyakit yang sama, yaitu thalassemia.

Sebelum memutuskan untuk menikah, sang wanita bernama Farra Diana dan pasangannya melakukan tes thalassemia untuk mengecek kondisi keduanya. Namun, hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa kedua pasangan mengidap penyakit kelainan thalasemia.

Setelah mengetahui kondisinya tersebut, keduanya memilih untuk mengakhiri hubungannya. Hal ini dilakukan karena Farra mengetahui jika calon bayi dari orang tua yang mengidap thalasemia nantinya harus bergantung pada transfusi darah agar tetap sehat.

“Seperti yang saya setujui dengan apa yang dia katakan, ‘kita tidak boleh egois. Kami jatuh cinta dan bertemu satu sama lain pun, adalah berkah. Tapi kesian (kasihan) calon bayi kami,” tulis Farra di akun Twitter miliknya @FarraDiana, yang dilihat detikcom Rabu (31/5/2023).

Apa Itu Thalassemia?

Dikutip dari Mayo Clinic, thalassemia merupakan kelainan darah bawaan yang menyebabkan tubuh mempunyai hemoglobin lebih sedikit dari biasanya. Hemoglobin memungkinkan sel darah merah yang membawa oksigen. Penyakit ini dapat menyebabkan anemia sehingga pengidapnya sering merasa lelah.

Jika dua orang pembawa tersebut menikah, terdapat kemungkinan 25 persen anak dari hasil pernikahan tersebut mengidap thalassemia mayor. Kondisi ini merupakan kelainan genetik yang berkembang melalui pernikahan pasangan pembawa atau service thalassemia.

Thalassemia mayor dapat terjadi ketika orang tua dari anak tersebut adalah pembawa thalassemia beta. Ini merupakan kondisi yang paling umum terjadi.

Terdapat beberapa kemungkinan yang bisa terjadi ketika memiliki pasangan pembawa thalassemia yakni:

1. Thalassemia minor dengan thalassemia minor

Jika kedua pasangan thalassemia minor menikah maka setiap kehamilan akan ada 25 persen kemungkinan anak tersebut regular tetapi terdapat 50 persen kemungkinan anak tersebut juga thalassemia minor dan 25 persen anak tersebut mengalami thalassemia mayor.

2. Thalassemia mayor dengan thalassemia mayor

Jika kedua pasangan mengidap thalassemia mayor maka anak tersebut memiliki risiko mengidap thalassemia mayor juga. Maka dari itu, kehamilan dalam kasus seperti itu sama sekali tidak dianjurkan.

3. Thalassemia mayor dengan thalassemia minor

Jika seseorang thalassemia mayor menikah dengan thalassemia minor maka kehamilannya ada kemungkinan 50 persen anak tersebut mengidap thalassemia mayor dan 50 persen menjadi thalassemia minor.

Simak Video “Cara Memastikan Perasaan saat Jatuh Hati dengan Sepupu di Momen Lebaran
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)