Tag: Kulit

Solusi Peremajaan dan Permasalahan Kulit Tanpa Operasi

Solusi Peremajaan dan Permasalahan Kulit Tanpa Operasi



Microneedling

Terapi Microneedling adalah prosedur peremajaan kulit minimal invasif non bedah yang juga dikenal sebagai terapi induksi kolagen yang melibatkan penggunaan alat dengan jarum kecil untuk menciptakan luka-luka mikro terkontrol pada kulit. Luka-luka mikro ini memungkinkan produk topikal lebih mudah masuk ke dalam kulit dan akan membantu menstimulasi proses perbaikan kulit secara alami dengan cara meningkatkan pembentukan kolagen yang baru (kolagen adalah jaringan yang membuat kulit kencang, kenyal, dan tampak muda). Kandungan kolagen di kulit akan berkurang seiring pertambahan usia, namun tubuh masih dapat memproduksi kolagen baru saat kulit mengalami proses perbaikan, seperti saat luka atau bekas jerawat sembuh. Meningkatkan produksi kolagen dapat membantu memperbaiki kekencangan dan elastisitas kulit serta membantu memperbaiki penampilan kerutan dan garis halus. Terapi Microneedling adalah salah satu cara yang dapat merangsang produksi kolagen baru di kulit sehingga akan membantu meningkatkan kesehatan dan kualitas kulit secara keseluruhan.

Manfaat dari Microneedling

  • Menstimulasi produksi kolagen sehingga membuat kulit lebih kencang
  • Mengurangi kerut halus pada wajah
  • Meratakan tekstur dan warna kulit
  • Mengurangi permasalahan pigmentasi seperti melasma, bekas hitam pasca jerawat
  • Mengurangi pori-pori yang besar
  • Mengurangi skar atrofik bekas jerawat, skar luka bakar, skar hipertofik
  • Menyamarkan stretch marks
  • Meningkatkan penyerapan produk perawatan kulit topikal
  • Merangsang pertumbuhan rambut

Apakah Microneedling menimbulkan nyeri?

Sebelum melakukan terapi microneedling, biasanya akan dilakukan pengolesan krim anestesi pada space kulit yang akan diterapi untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama proses pengobatan. Pengolesan krim anestesi biasanya dilakukan sekitar 30-60 menit sebelum proses pengobatan dimulai dan dapat membantu meminimalkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat proses pengobatan berlangsung. Setelah proses pengobatan, beberapa pasien dapat mengalami sedikit kemerahan, bengkak, atau sensasi panas pada kulit. Namun, ini biasanya mereda dalam waktu 2-3 hari setelah perawatan dan sebagian besar pasien dapat kembali ke rutinitas biasa mereka dalam waktu singkat.

Efek samping Microneedling

Efek samping dari terapi Microneedling biasanya minimal dan bersifat sementara, seperti kemerahan, bengkak, atau sensasi terbakar pada kulit yang biasanya akan hilang dalam waktu 1-3 hari setelah perawatan. Selain itu, terapi Microneedling juga memiliki risiko yang lebih rendah untuk memicu hiperpigmentasi pasca-inflamasi, yang sering terjadi pada tindakan peremajaan kulit dengan energi panas seperti laser.

Terapi Microneedling juga aman digunakan untuk pasien dengan kulit gelap karena tidak menggunakan energi panas yang dapat memicu terjadinya perubahan pigmentasi pada kulit. Dalam hal downtime, sebagian besar pasien dapat kembali ke aktivitas mereka dalam waktu 2-3 hari setelah perawatan. Namun, kulit dapat lebih sensitif terhadap sinar matahari selama 1 minggu setelah terapi, sehingga dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dan menggunakan tabir surya secara teratur.

Selain itu, penggunaan sabun wajah yang ringan dan menghindari penggunaan sabun scrub selama 5 hari setelah terapi juga dianjurkan untuk membantu kulit pulih dan mencegah iritasi. Adapun dalam hal perawatan setelah terapi microneedling, disarankan untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh profesional kesehatan atau kecantikan untuk memastikan hasil terapi yang optimum dan mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan.

Efek samping yang mungkin terjadi:

  • Kemerahan
  • Bengkak
  • Memar
  • Kulit mengelupas/kering
  • Infeksi

Hal-hal yang harus dihindari 3 hari setelah terapi Microneedling:

  • Aktivitas out of doors terpapar sinar matahari secara langsung
  • Olahraga kardio/fitness center berlebih
  • Melakukan scorching bathe, spa atau sauna
  • Berenang di laut dan/atau di kolam berklorin
  • Spray/self tanning
  • Melakukan beauty tattoo
  • Menggunakan topical skincare yang mengandung retinoid, hidrokuinon, AHA, BHA, benzoil peroksida, kojic acid, alkohol dosis tinggi (risiko iritasi dan pengelupasan)
  • Mikrodermabrasi, chemical peeling, injeksi Botulinum toxin, filler, laser, IPL

Apa keunggulan melakukan Microneedling di Bethsaida Hospital?

Perawatan Microneedling kami menggunakan alat dengan teknologi terbaru dan memiliki beberapa keunggulan dari mannequin sebelumnya, seperti :

  • Memiliki pengaturan dan protokol terapi skar yang khusus, dapat menjangkau lapisan di bawah kulit sampai 3 mm, perawatan presisi untuk bekas luka atrofi dan hipertrofi pada wajah dan tubuh.
  • Desain Kartrid 16 Jarum yang Revolusioner, menawarkan waktu perawatan yang lebih cepat dan dapat meliputi space yang luas.
  • Teknologi anti kontaminasi mencegah aliran balik cairan pada jarum yang dipakai selama terapi sehingga tidak ada resiko untuk infeksi silang, keamanan pasien sangat terjaga.

Evaluate : dr. Inneke Halim, Sp.KK

Edukasi Awam tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam Rangka Fungal Illness Awarness Week 2023

Jumat, 22 September 2023 PKRS RSUD dr. Soewandhie bersama dr. Spesialis Kulit – Kelamin dan Kosmetik Medis yaitu dr. Desy Hinda Pramita, Sp.KK, dr. Ita Puspita Dewi Sp.KK dan dr. Maria Ulfa Sheilaadji, dan dr. Dhani sebagai dokter tamu mengadakan kegiatan edukasi awam serantak yang diprakarsai oleh KSDMI PERDOSKI tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam rangka Fungal Illness Awarness Week 2023 yang juga di assist oleh Dokter Muda (DM) dari Universitas Ciputra. kegiatan tersebut dilaksanakan di lantai 1 Gedung lama RSUD dr. M. Soewandhie space ruang tunggu laboratorium dan radiologi. acara dimulai dari jam 8.00 WIB sampai dengan 9.00 WIB.

materi yang disampaikan juga sangat tidak asing oleh masyarakat umum yaitu tentang infeksi jamur seperti (kadas/kurap, panu, dan kutu air) menjadikan antusiasme pengunjung sangat tinggi. hal ini tampak pada setiap materi yang disampaikan pengunjung baik materi pertama sampai ketiga banyak yang ingin bertanya bahkan tidak mau melewatkan kesempatan,pengunjung juga sekaligus konsultasi tentang penyakit yang dideritanya khususnya penyakit infeksi kulit.

Materi pertama tentang infeksi jamur yaitu Tinea Corporis & Cruris atau dalam keseharian kita bisa sebut Kadas/Kurap.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk/benda lain

Pakaian ketat, Kondisi hangat & lembab, Pemukiman padat, Kondisi tubuh lemah, Kontak dengan orang atau hewan sakit

Gatal, Bercak merah berbentuk bulat/ lonjong, disertai sisik, dan tepi lebih merah, Bercak merah dapat >1 buah, bila bergabung membentuk polisiklik (tepi bercak sambung menyambung seperti gambaran bunga).

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

Pengobatan antijamur oles : krim/salep, Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas), Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, Hindari menggunakan handuk/pakaian bersama dengan orang lain, Memutus rantai penularan, Menghindari faktor risiko

Materi kedua tentang infeksi jamur yaitu Pitiriasis Versikolor atau dalam keseharian kita bisa sebut Panu.

Infeksi jamur pada kulit luar oleh Malassezia yang merupakan organisme regular di kulit

      • Lingkungan panas dan lembab
      • Produksi kelenjar minyak yang meningkat saat pubertas
      • Keringat berlebih
      • Konsumsi kortikosteroid
      • Kelebihan/kekurangan gizi
      • Bercak putih/kecokelatan/merah, dengan sisik halus, dapat tersebar/menyatu, terutama di tubuh bagian atas dan lengan atas
      • Terkadang disertai gatal terutama saat berkeringat 

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

      • Pengobatan antijamur oles : krim, shampo.
      • Pengobatan antijamur minum (pada kasus yang sering kambuh)
      • Menghindari faktor risiko

Materi ketiga tentang infeksi jamur yaitu Tinea Pedis atau dalam keseharian kita bisa sebut Kutu air.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk, kaus kaki, dan sepatu

      • Higienitas yang kurang (tidak mengganti kaus kaki, tidak mencuci kaki)
      • Pemakaian sepatu tertutup
      • Aktivitas fisik yang tinggi
  • Gatal
  • Bercak merah disertai sisik pada sela jari, telapak kaki, dan punggung kaki
  • Lepuhan pada kulit kaki
  • Luka pada kulit kaki
  • Perubahan warna hingga kerusakan kuku

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

  • Pengobatan antijamur oles : krim/salep
  • Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas)
  • Menjaga kebersihan kaki dengan mencuci dan mengeringkan kaki setelah aktivitas
  • Mengganti kaus kaki minimal 1 kali 1 hari
  • Melepas sepatu bila sedang beristirahat

Cuaca RI Panas ‘Minta Ampun’, Risiko Kanker Kulit Meningkat? Ini Kata Dokter


Jakarta

Cuaca panas akhir-akhir ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Selain mengganggu aktivitas, panas terik yang terjadi juga dikhawatirkan dapat menyebabkan masalah kesehatan, khususnya pada kulit.

Seberapa besar sih efek paparan sinar matahari pada kesehatan kulit? Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Ruri Diah Pamela, SpKK menjelaskan cuaca panas ekstrem dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit.

Paparan sinar matahari yang terlalu lama dapat mengakibatkan dehidrasi, penuaan dini, dan menyebabkan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit dapat berupa kemerahan, kulit kering, hingga luka bakar matahari (sunburn).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Paparan sinar matahari yang berlebihan meningkatkan risiko berbagai penyakit kulit. Selain itu, paparan sinar matahari juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti rosacea, vitiligo, dan psoriasis. Suhu panas berisiko membuat kerusakan kulit semakin besar,” ujar dr Ruri pada detikcom, Senin (2/10/2023).

Luka bakar akibat sinar matahari dapat terjadi akibat radiasi ultraviolet (UV). Gejala yang dapat ditimbulkan dapat berupa kemerahan dan rasa nyeri ketika disentuh.

“Dalam kasus yang parah, melepuh dapat terjadi dan ini menandakan kerusakan yang lebih dalam pada sel-sel kulit,” ujarnya.

Selain itu, dalam kondisi yang parah, paparan sinar matahari juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Sinar radiasi UV menjadi penyebab utama kerusakan DNA pada sel-sel kulit yang bisa memicu mutasi dan pembentukan kanker.

“Ada tiga jenis utama kanker kulit yaitu karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma. Dari ketiganya, melanoma adalah yang paling mematikan,” ucapnya.

“Risiko seseorang mengalami kanker kulit dapat meningkat dengan seiring jumlah sunburn yang pernah dialami seseorang, terutama jika terjadi saat masa kanak-kanak atau remaja,” pungkasnya.

Oleh karena itu, dr Ruri juga menekankan pentingnya penggunaan sunscreen. Sunscreen dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV.

“Dokter spesialis kulit umumnya merekomendasikan sunscreen dengan SPF (Solar Safety Issue) tinggi, minimal SPF 30, dan yang melindungi dari sinar UVA dan UVB,” pungkasnya.

Simak Video “Efek Serius Panas-panasan Bila Tak Pakai Sunscreen
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Edukasi Awam tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam Rangka Fungal Illness Awarness Week 2023

Jumat, 22 September 2023 PKRS RSUD dr. Soewandhie bersama dr. Spesialis Kulit – Kelamin dan Kosmetik Medis yaitu dr. Desy Hinda Pramita, Sp.KK, dr. Ita Puspita Dewi Sp.KK dan dr. Maria Ulfa Sheilaadji, dan dr. Dhani sebagai dokter tamu mengadakan kegiatan edukasi awam serantak yang diprakarsai oleh KSDMI PERDOSKI tentang Infeksi Jamur pada Kulit dalam rangka Fungal Illness Awarness Week 2023 yang juga di help oleh Dokter Muda (DM) dari Universitas Ciputra. kegiatan tersebut dilaksanakan di lantai 1 Gedung lama RSUD dr. M. Soewandhie space ruang tunggu laboratorium dan radiologi. acara dimulai dari jam 8.00 WIB sampai dengan 9.00 WIB.

materi yang disampaikan juga sangat tidak asing oleh masyarakat umum yaitu tentang infeksi jamur seperti (kadas/kurap, panu, dan kutu air) menjadikan antusiasme pengunjung sangat tinggi. hal ini tampak pada setiap materi yang disampaikan pengunjung baik materi pertama sampai ketiga banyak yang ingin bertanya bahkan tidak mau melewatkan kesempatan,pengunjung juga sekaligus konsultasi tentang penyakit yang dideritanya khususnya penyakit infeksi kulit.

 

Materi pertama tentang infeksi jamur yaitu Tinea Corporis & Cruris atau dalam keseharian kita bisa sebut Kadas/Kurap.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk/benda lain

Pakaian ketat, Kondisi hangat & lembab, Pemukiman padat, Kondisi tubuh lemah, Kontak dengan orang atau hewan sakit

Gatal, Bercak merah berbentuk bulat/ lonjong, disertai sisik, dan tepi lebih merah, Bercak merah dapat >1 buah, bila bergabung membentuk polisiklik (tepi bercak sambung menyambung seperti gambaran bunga).

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

Pengobatan antijamur oles : krim/salep, Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas), Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, Hindari menggunakan handuk/pakaian bersama dengan orang lain, Memutus rantai penularan, Menghindari faktor risiko

Materi kedua tentang infeksi jamur yaitu Pitiriasis Versikolor atau dalam keseharian kita bisa sebut Panu.

Infeksi jamur pada kulit luar oleh Malassezia yang merupakan organisme regular di kulit

      • Lingkungan panas dan lembab
      • Produksi kelenjar minyak yang meningkat saat pubertas
      • Keringat berlebih
      • Konsumsi kortikosteroid
      • Kelebihan/kekurangan gizi
      • Bercak putih/kecokelatan/merah, dengan sisik halus, dapat tersebar/menyatu, terutama di tubuh bagian atas dan lengan atas
      • Terkadang disertai gatal terutama saat berkeringat 

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

      • Pengobatan antijamur oles : krim, shampo.
      • Pengobatan antijamur minum (pada kasus yang sering kambuh)
      • Menghindari faktor risiko

Materi ketiga tentang infeksi jamur yaitu Tinea Pedis atau dalam keseharian kita bisa sebut Kutu air.

Kontak langsung dengan manusia, hewan yang  terinfeksi, tanah yang terkontaminasi jamur, atau dapat melalui serpihan jamur pada handuk, kaus kaki, dan sepatu

      • Higienitas yang kurang (tidak mengganti kaus kaki, tidak mencuci kaki)
      • Pemakaian sepatu tertutup
      • Aktivitas fisik yang tinggi
  • Gatal
  • Bercak merah disertai sisik pada sela jari, telapak kaki, dan punggung kaki
  • Lepuhan pada kulit kaki
  • Luka pada kulit kaki
  • Perubahan warna hingga kerusakan kuku

cara pencegahannya adalah menghindari dari segala bentul penularan yang telah disebutkan diatas dan faktor resikonya

  • Pengobatan antijamur oles : krim/salep
  • Pengobatan antijamur minum (bila bercak luas)
  • Menjaga kebersihan kaki dengan mencuci dan mengeringkan kaki setelah aktivitas
  • Mengganti kaus kaki minimal 1 kali 1 hari
  • Melepas sepatu bila sedang beristirahat

Tak Ada Langit Biru di Jakarta, Begini Efek Buruk Polusi dan Sinar UV ke Kulit


Jakarta

Tingkat polusi udara di Jakarta sudah di tahap mengkhawatirkan dan buruk bagi kesehatan. Bahkan hari ini, Rabu (16/8/2023) tampilan langit di Jakarta abu-abu, menandakan polusi udara masih tinggi-tingginya.

Ada banyak efek dari polusi yang harus diwaspadai, salah satunya dampaknya ke kulit. Terlebih paparan polusi dan sinar UV akan memperburuk kondisi kulit wajah.

“Otomatis kulit akan cepat rusak. Ketika banyak radikal bebas di kulit, pigmentasinya akan lebih mudah tergerus, lebih mudah keriput,” kata dr Siti Aisyah Devitri dari Floor Pores and skin Behavior kepada detikcom.

Paparan polusi dan sinar UV juga akan meningkatkan risiko masalah kulit seperti jerawat dan eksim karena pori-pori tersumbat. Belum lagi wajah bisa jadi lebih mudah gosong karena paparan sinar UV.

Partikel polutan dalam polusi udara dapat menyebabkan peradangan, iritasi sampai munculnya bercak-bercak hitam pada wajah. Efek polusi udara dan sinar UV juga bisa memicu penuaan dini.

Untuk itu dr Devi menyarankan agar warga yang tinggal di wilayah yang berpolutan tinggi untuk tak lupa membersihkan kulit wajah secara menyeluruh.

“Fundamental skincare itu harus, apalagi sunscreen. Jangan lupa moisturizer untuk memperbaiki barier kulit,” ujarnya.

Selain itu perawatan seperti facial juga bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kulit akibat efek polusi udara. Jenis facial yang mengkombinasikan perawatan seperti peeling dan penggunaan serum antioxidant bisa menjadi pilihan meremajakan kulit dari paparan polusi dan sinar UV.

“Facial itu juga nggak sekadar dicuci mukanya aja tapi ada tambahan seperti mushy peeling untuk mengangkat sel kulit mati dan meregenerasi sel kulit di wajah,” pungkasnya.

Simak Video “Pilot Garuda Tunjukkan Langit Jakarta yang Penuh Polusi
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)

Dokter Ungkap Penjelasan Medis di Balik Viral Kulit ‘Gosong’ gegara Krim Merkuri

Jakarta

Seorang wanita asal Kalimantan Timur, Tya, viral setelah mengisahkan kulit wajahnya tampak ‘gosong’ setahun setelah berhenti menggunakan krim wajah mengandung merkuri. Bercak hitam yang awalnya hanya muncul di sebagian wajah lama-lama melebar ke seluruh wajah.

“Jadi sebenarnya, pada saat aku berhenti, yang sebenarnya nggak langsung berhenti sepenuhnya, masih beberapa kali pakai, tapi di akhir tahun mulai kaya muncul flek-flek hitam,” terang dia.

“Aku pikir tu akibat kaya kena sinar matahari saja, karena kan aku memang kerjanya di lapangan ya, tapi kok lama-lama nggak mau hilang,” sambungnya.

Tya sempat mencoba beragam skincare dan perawatan di klinik, namun kondisinya tak kunjung membaik. Ia akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk memperbaiki kondisi kulitnya. Dokter pun menyayangkan penggunaan krim merkuri lantaran efeknya sulit diatasi.

Sorotan Dokter Kulit

Dokter spesialis kulit dari DNI Pores and skin Centre, dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV menjelaskan, ada sejumlah kemungkinan penyebab warna kulit menggelap setelah penggunaan krim wajah bermerkuri.

“Bahkan dia cenderung kebiruan kemungkinan pertama okronosis. Kemudian yang kedua itu juga bisa istilahnya pos inflamasi,” terang dr Darma saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/7/2023).

“Submit inflammatory hyperpigmentation artinya kehitaman setelah peradangan itu sering terjadi kalau orang yang terjadi iritasi karena penggunaan krim-krim yang digunakan menimbulkan iritasi kena matahari pas penyembuhannya bisa gelap gosong seperti itu,” sambungnya. Sembari ia menambahkan, kemungkinan ketiga yakni melasma atau flek hitam di wajah.

Lebih lanjut dr Darma menjelaskan, selain pengobatan seperti apa yang diberikan terhadap flek hitam, bagaimana kulit merespons penggunaan obat terakhir dan ketika obat tersebut dihentikan juga perlu diperhatikan.

Simak Video “Apa Bahayanya Terpapar Sinar UV Berlebih?
[Gambas:Video 20detik]

Awas Kanker Kulit! Dokter Kulit Ungkap Ciri-ciri Skincare Mengandung Merkuri


Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) telah menemukan 1.541 produk kosmetik ilegal di seluruh Indonesia. Penelusuran yang dilakukan sepanjang 2022 menghasilkan menemukan beragam produk ilegal seperti Pure 99, krim temulawak, hingga krim HN.

Kebanyakan produk kosmetik yang ditemukan mengandung merkuri. Merkuri merupakan jenis logam berat yang berbahaya, tergolong toksik, tahan urai, dan dapat terakumulasi di dalam tubuh.

Untuk terhindar kosmetik mengandung merkuri, dokter spesialis dermatologi venereologi dr Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV membagikan beberapa ciri-ciri produk kosmetik yang mengandung merkuri.

dr Amelia menjelaskan bahwa ada ciri-ciri tertentu yang dapat dilihat dari produk kosmetik mengandung merkuri. Salah satunya adalah penampakan warnanya yang mencolok.

“Produk kosmetik yang mengandung merkuri biasanya warnanya putih keabuan agak mengkilat. Atau bisa juga punya warna yang mencolok,” ucap dr Amelia ketika dihubungi detikcom, Senin (3/7/2023).

Selain itu, produk kosmetik yang mengandung merkuri juga dapat diidentifikasi melalui baunya.

“Selain itu, produk kosmetik yang mengandung merkuri juga punya bau kimia yang agak menyengat,” lanjutnya.

“Sama perhatikan juga kosmetik menggunakan merkuri juga tidak memiliki izin edar dari Badan POM,” tambahnya.

Kandungan merkuri pada produk kosmetik dapat berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Terlebih bila digunakan dalam waktu jangka panjang.

“Ciri wajah rusak akibat merkuri biasanya kulit menjadi kemerahan, menjadi lebih tipis, mudah iritasi, dan panas seperti terbakar,” kata dr Amelia.

“Selain itu juga bisa menyebabkan jerawat kembali muncul dan bisa muncul juga belang-belang pada wajah,” pungkasnya.

Adapun berikut ini adalah sederet produk kosmetik ilegal rilisan BPOM RI:

1. Temulawak New and Day Night time

2. CAC Glow

3. Pure 99

4. HN Siang dan Malam

5. SP Particular UV Whitening

6. Dr Unique Pemutih

7. Tremendous Dr High quality Gold SPF 30

8. Diamond Cream

9. Natural Plus New Day & Night time

10. Ling Zhi Day & Night time

11. Sj Sin Jung

12. Tabita

13. Krim Labella

Simak Video “BPOM Temukan 1500 Produk Berbahan Merkuri, Bisa Memicu Kanker Kulit
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Buka-bukaan Khloe Kardashian Idap Kanker Kulit, Sempat Dikira Jerawat Biasa

Jakarta

Khloe Kardashian buka-bukaan tentang perjuangannya melawan melanoma atau kanker kulit. Melalui cuplikan terbaru di serial TV “The Kardashians”, Khloe mengaku merasa bersyukur betapa beruntungnya ia masih hidup setelah didiagnosis melanoma pada Oktober 2022.

Awalnya, ia mengira benjolan kecil yang muncul di space wajahnya sebagai jerawat biasa. Namun setelah tujuh bulan berlalu, benjolan kecil tersebut masih tetap ada di pipinya. Hal ini mendorong Khloe untuk menemui dokter dan menjalani biopsi sebanyak dua kali.

Dua dokter yang memeriksanya, mengungkapkan bahwa benjolan tersebut muncul bukan karena jerawat, melainkan melanoma. Keduanya menganjurkan Khloe untuk segera melakukan operasi pengangkatan benjolan melanoma di wajahnya tersebut.

“Ternyata itu bukan jerawat. Itu melanoma. Untuk usiaku, ini sangat jarang. Sangat jarang mereka harus masuk lebih banyak untuk melihat apakah itu menyebar. Pada titik ini, memang terasa sedikit menakutkan,” katanya, dikutip dari Right this moment.

Tanpa membuang banyak waktu, Khloe melakukan saran dokter untuk mengangkat benjolan di wajahnya. Dalam cuplikan yang sama juga, ia memperlihatkan bekas jahitan panjang pada pipi setelah menjalankan operasi. Selama beberapa minggu, Khloe juga harus menggunakan perban sebagai proses penyembuhan dan untuk melindungi wajahnya.

“[Dokter saya] mengatakan itu bisa menyebar kapan saja. Itu sebabnya mereka mendesak saya untuk melakukannya,” katanya.

“Tapi ya, lega mengetahui bahwa semuanya hilang, itu di luar sistem saya, itu bagus. [Saya] tidak pernah berpikir sedetik pun itu adalah tumor di wajah saya, seperti tidak pernah tidak pernah,” ungkapnya lagi.

Khloe juga bercerita setelah dioperasi, ternyata dokter menemukan lebih banyak dari apa yang mereka pikir harus dihilangkan.

“Aku baru tahu aku bangun dan aku memiliki perban besar di wajahku dan aku tidak bisa benar-benar menggerakkan mulutku karena ada jahitan di bagian dalam mulutku juga,” ungkapnya.

“Ini jauh lebih serius daripada yang saya pahami atau yang saya perkirakan,” imbuhnya lagi.

Simak Video “Bahaya Sinar UV Ekstrem: Sunburn hingga Kanker Kulit
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

Kata Dokter Kulit soal Polusi Udara DKI dan Sekitarnya: Aduh, Jelek Banget!

Jakarta

Kualitas udara di DKI Jakarta beberapa hari terakhir terpantau tidak sehat. Polutan yang berasal dari polusi udara tak cuma berdampak ke pernapasan, tapi juga kondisi kulit.

Spesialis kulit dan kelamin dr Grace Nami Sianturi Wardhana, SpKK, FINSDV, FAADV mengatakan polutan yang disebabkan oleh polusi ditambah dengan cuaca panas bisa menimbulkan keringat berlebih. Kondisi ini bisa memicu kekambuhan eksim pada mereka yang memiliki kulit sensitif.

“Betul, memang kan polutan di Jakarta itu jelek banget ya, aduh nggak bagus banget. Belakangan juga bukan cuma masalah polutan itu, tapi panasnya,” kata dr Grace saat ditemui di Lodge Century, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).

“Polutan ditambah dengan keringat karena panas bisa masuk ke kulit. jika pores and skin barrier tidak bagus, eksimnya bisa kambuh,” sambungnya.

Saat tingkat polusi sedang tinggi, frekuensi munculnya eksim atau dermatitis atopik biasanya akan meningkat dan menjadi lebih berat. Kualitas udara yang buruk menyebabkan pores and skin barrier melemah sehingga berbagai alergen dan polutan bisa dengan mudah menyerang kulit, membuat eksim meradang.

dr Grace mengatakan untuk melindungi kulit agar tidak eksim saat polusi, disarankan untuk mandi dua kali sehari. Pilih sabun dengan kandungan bebas alkohol dan hindari bahan iritatif yang bisa merusak kulit.

“Selesai mandi juga apply moisturizer sesering mungkin untuk memperbaiki pores and skin barrier. Lalu lebih banyak berada di ruangan yang sejuk daripada di luar ruangan,” pungkasnya.

Simak Video “KuTips: ‘Starter Package’ Pelindung Kulit dari Panas Ekstrem
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)

Solusi Peremajaan dan Permasalahan Kulit Tanpa Operasi – Bethsaida Hospital

Solusi Peremajaan dan Permasalahan Kulit Tanpa Operasi



Microneedling

Terapi Microneedling adalah prosedur peremajaan kulit minimal invasif non bedah yang juga dikenal sebagai terapi induksi kolagen yang melibatkan penggunaan alat dengan jarum kecil untuk menciptakan luka-luka mikro terkontrol pada kulit. Luka-luka mikro ini memungkinkan produk topikal lebih mudah masuk ke dalam kulit dan akan membantu menstimulasi proses perbaikan kulit secara alami dengan cara meningkatkan pembentukan kolagen yang baru (kolagen adalah jaringan yang membuat kulit kencang, kenyal, dan tampak muda). Kandungan kolagen di kulit akan berkurang seiring pertambahan usia, namun tubuh masih dapat memproduksi kolagen baru saat kulit mengalami proses perbaikan, seperti saat luka atau bekas jerawat sembuh. Meningkatkan produksi kolagen dapat membantu memperbaiki kekencangan dan elastisitas kulit serta membantu memperbaiki penampilan kerutan dan garis halus. Terapi Microneedling adalah salah satu cara yang dapat merangsang produksi kolagen baru di kulit sehingga akan membantu meningkatkan kesehatan dan kualitas kulit secara keseluruhan.

Manfaat dari Microneedling

  • Menstimulasi produksi kolagen sehingga membuat kulit lebih kencang
  • Mengurangi kerut halus pada wajah
  • Meratakan tekstur dan warna kulit
  • Mengurangi permasalahan pigmentasi seperti melasma, bekas hitam pasca jerawat
  • Mengurangi pori-pori yang besar
  • Mengurangi skar atrofik bekas jerawat, skar luka bakar, skar hipertofik
  • Menyamarkan stretch marks
  • Meningkatkan penyerapan produk perawatan kulit topikal
  • Merangsang pertumbuhan rambut

Apakah Microneedling menimbulkan nyeri?

Sebelum melakukan terapi microneedling, biasanya akan dilakukan pengolesan krim anestesi pada space kulit yang akan diterapi untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama proses pengobatan. Pengolesan krim anestesi biasanya dilakukan sekitar 30-60 menit sebelum proses pengobatan dimulai dan dapat membantu meminimalkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat proses pengobatan berlangsung. Setelah proses pengobatan, beberapa pasien dapat mengalami sedikit kemerahan, bengkak, atau sensasi panas pada kulit. Namun, ini biasanya mereda dalam waktu 2-3 hari setelah perawatan dan sebagian besar pasien dapat kembali ke rutinitas biasa mereka dalam waktu singkat.

Efek samping Microneedling

Efek samping dari terapi Microneedling biasanya minimal dan bersifat sementara, seperti kemerahan, bengkak, atau sensasi terbakar pada kulit yang biasanya akan hilang dalam waktu 1-3 hari setelah perawatan. Selain itu, terapi Microneedling juga memiliki risiko yang lebih rendah untuk memicu hiperpigmentasi pasca-inflamasi, yang sering terjadi pada tindakan peremajaan kulit dengan energi panas seperti laser.

Terapi Microneedling juga aman digunakan untuk pasien dengan kulit gelap karena tidak menggunakan energi panas yang dapat memicu terjadinya perubahan pigmentasi pada kulit. Dalam hal downtime, sebagian besar pasien dapat kembali ke aktivitas mereka dalam waktu 2-3 hari setelah perawatan. Namun, kulit dapat lebih sensitif terhadap sinar matahari selama 1 minggu setelah terapi, sehingga dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dan menggunakan tabir surya secara teratur.

Selain itu, penggunaan sabun wajah yang ringan dan menghindari penggunaan sabun scrub selama 5 hari setelah terapi juga dianjurkan untuk membantu kulit pulih dan mencegah iritasi. Adapun dalam hal perawatan setelah terapi microneedling, disarankan untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh profesional kesehatan atau kecantikan untuk memastikan hasil terapi yang optimum dan mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan.

Efek samping yang mungkin terjadi:

  • Kemerahan
  • Bengkak
  • Memar
  • Kulit mengelupas/kering
  • Infeksi

Hal-hal yang harus dihindari 3 hari setelah terapi Microneedling:

  • Aktivitas outside terpapar sinar matahari secara langsung
  • Olahraga kardio/fitness center berlebih
  • Melakukan sizzling bathe, spa atau sauna
  • Berenang di laut dan/atau di kolam berklorin
  • Spray/self tanning
  • Melakukan beauty tattoo
  • Menggunakan topical skincare yang mengandung retinoid, hidrokuinon, AHA, BHA, benzoil peroksida, kojic acid, alkohol dosis tinggi (risiko iritasi dan pengelupasan)
  • Mikrodermabrasi, chemical peeling, injeksi Botulinum toxin, filler, laser, IPL

Apa keunggulan melakukan Microneedling di Bethsaida Hospital?

Perawatan Microneedling kami menggunakan alat dengan teknologi terbaru dan memiliki beberapa keunggulan dari mannequin sebelumnya, seperti :

  • Memiliki pengaturan dan protokol terapi skar yang khusus, dapat menjangkau lapisan di bawah kulit sampai 3 mm, perawatan presisi untuk bekas luka atrofi dan hipertrofi pada wajah dan tubuh.
  • Desain Kartrid 16 Jarum yang Revolusioner, menawarkan waktu perawatan yang lebih cepat dan dapat meliputi space yang luas.
  • Teknologi anti kontaminasi mencegah aliran balik cairan pada jarum yang dipakai selama terapi sehingga tidak ada resiko untuk infeksi silang, keamanan pasien sangat terjaga.

Assessment : dr. Inneke Halim, Sp.KK