Tag: Laporkan

Satu Lagi Negara yang Laporkan Serangan Wabah Kutu Busuk


Jakarta

Petugas sanitasi dan kesehatan di Kamerun tengah mendisinfeksi rumah warga demi memberantas kutu busuk yang mewabah khususnya di ibu kota negara bagian Afrika tengah, Yaounde, hingga sejumlah kota dan desa.

Para pejabat pemerintah setempat menyebut serangga penghisap darah ini diimpor oleh para pelancong Eropa, saat beberapa negara juga mengalami serangan wabah kutu busuk.

Penjual buah Kuffo Marilyne, yang tinggal di Madagaskar, sebuah lingkungan di Yaounde, mengatakan dia pertama kali menggunakan insektisida untuk membasmi serangga di rumahnya, karena mengira kutu busuk yang bermunculan adalah kecoak kecil. Ia mengaku terkejut ketika tiga anaknya mengalami insomnia dan iritasi setelah digigit serangga tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Gigitan kutu busuk meninggalkan lecet atau ruam besar pada kulit,” kata petugas kesehatan.

Kuffo mengatakan dia membawa anak-anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sebagian besar tetangganya juga melaporkan adanya kutu busuk di rumah mereka. Bahkan, banyak warga tidak mampu mendapatkan perawatan medis untuk anak-anak mereka karena keterbatasan ekonomi.

Pemerintah Kamerun melaporkan sejumlah besar kutu busuk telah memenuhi rumah-rumah di beberapa lingkungan miskin di Yaounde.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Cameron, serangga tersebut keluar pada malam hari untuk memakan darah manusia dan sering menyebabkan tekanan psikologis, masalah tidur, kecemasan, sampai depresi.

Dikutip dari VOA, Kamerun mengatakan telah mengirimkan beberapa ratus petugas sanitasi dan kesehatan untuk mendisinfeksi rumah dan membunuh serangga.

Mariline Longue, seorang staf medis di Rumah Sakit Distrik Cite Verte di Yaounde, mengatakan lebih dari 70 persen orang di beberapa lingkungan padat Yaounde melaporkan adanya kutu busuk di rumah dan toko mereka. Longue menyebut 24 dari 30 rumah yang mereka kunjungi di ibu kota Kamerun pada Rabu pagi memiliki banyak kutu busuk yang tersembunyi di kasur, retakan pada rangka tempat tidur, kursi, dan couch.

Pemerintah melihat ada kekhawatiran beberapa kota dan desa lain juga telah terkena serangan wabah kutu busuk ini.

Maritial Ayissi, petugas sanitasi di Dewan Kota Yaounde, menyebut serangga tersebut menjadi semakin kebal terhadap pengobatan kimia setelah mereka menghilang dari kehidupan sehari-hari lebih dari 20 tahun yang lalu.

Simak Video “Wabah Kutu Busuk Serang Singapura, Diprediksi Makin Ngegas
[Gambas:Video 20detik]
(naf/suc)

Susul China, Kini Inggris Ikut Laporkan Wabah Pneumonia


Jakarta

Menyusul merebaknya penyakit pernapasan pneumonia ‘misterius’ di China, kini Inggris melaporkan temuan kasus serupa. Public Well being Wales (PHW) melaporkan saat ini tercatat ada 12 kasus pneumonia teridentifikasi di Inggris.

Sama seperti wabah yang terjadi di China, kasus pneumonia tersebut juga disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Wabah pneumonia tersebut paling banyak menyerang kelompok anak-anak. PHW melaporkan sampai saat ini, tercatat sudah ada 49 orang anak di Wales yang jatuh sakit akibat infeksi paru-paru tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PHW menambahkan lonjakan kasus pneumonia juga terjadi di Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Eropa.

“Sama seperti negara lainnya, Wales menerima sejumlah laporan tentang infeksi mycoplasma pneumoniae di tahun ini dibandingkan periode 2020 hingga 2022,” ujar juru bicara PHW, dikutip dari The Solar UK, Sabtu (2/12/2023).

Di sisi lain, UK Well being Safety Company (UKHSA) menyampaikan pihaknya saat ini melakukan pengawasan ketat terhadap perkembangan wabah tersebut. Ketua Pelaksana UKHSA, Profesor Dame Jenny Harries, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan dunia internasional untuk mengumpulkan informasi mengenai wabah pneumonia yang melanda di berbagai negara.

“Kita harus terus berpikiran terbuka terkait penyebab meningkatnya kasus penyakit ini, termasuk wabah yang terjadi pada anak-anak di China,” ucapnya.

Sebagai informasi, lonjakan kasus pneumonia belakang marak terjadi di sejumlah negara. Selain China, lonjakan kasus juga terjadi di Denmark dan Belanda. Sementara di Amerika Serikat, peningkatan kasus pneumonia atau yang disebut juga dengan ‘white lung syndrome’ terjadi pertama kali di Ohio. Namun, pemerintah Ohio bersikeras bahw lonjakan kasus di wilayahnya tidak ada sangkut pautnya dengan wabah di China, melainkan disebabkan oleh patogen yang sudah ada.

Simak Video “Kemenkes Jawab Tingkat Fatalitas Pneumonia ‘Misterius’ yang Melanda China
[Gambas:Video 20detik]
(ath/vyp)

Inggris Laporkan Kasus Pertama Pressure Flu di Manusia yang Mirip Virus Babi


Jakarta

Inggris belakangan melaporkan kasus pertama manusia terinfeksi jenis flu mirip dengan virus yang saat ini beredar pada babi. Laporan di Senin (27/11/2023), menunjukkan yang bersangkutan terpapar flu jenis A(H1N2)v.

Kabar baiknya, pasien dinyatakan hanya mengalami gejala ringan dan kini sudah pulih sepenuhnya.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan kasus tersebut terdeteksi sebagai bagian dari pengawasan rutin flu nasional dan sumber penularannya sejauh ini tidak diketahui.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini pertama kalinya kami mendeteksi virus ini pada manusia di Inggris, meskipun sangat mirip dengan virus yang terdeteksi pada babi,” kata direktur insiden UKHSA Meera Chand, dikutip dari Channel Information Asia, Selasa (28/11/2023).

“Kontak dekat dari kasus ini sedang ditindaklanjuti oleh otoritas kesehatan,” demikian pernyataan otoritas kesehatan setempat.

Situasinya dipantau dengan peningkatan pengawasan di ruang operasi dan rumah sakit di North Yorkshire, sebuah wilayah di Inggris utara.

Pada 2009, pandemi flu babi pada manusia menginfeksi jutaan orang. Penyebabnya adalah virus yang mengandung materi genetik dari virus yang beredar pada babi, burung, dan manusia.

UKHSA mengatakan berdasarkan informasi awal, infeksi yang terdeteksi baru-baru ini di Inggris berbeda dari 50 atau lebih kasus pressure virus Corona pada manusia yang ditemukan di tempat lain secara international sejak 2005.

Simak Video “Wanti-Wanti Peneliti Soal Flu Babi Afrika yang Masuk ke Indonesia
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Muncul Lagi! Malaysia Laporkan 2 Kasus Baru Mpox ‘Cacar Monyet’


Jakarta

Kementerian Kesehatan Malaysia mengkonfirmasi dua kasus positif infeksi cacar monyet atau mpox. Kasus tersebut terjadi pada akhir Juli 2023 lalu.

Dalam keterangan tertulis pada Jumat (25/8/2023), Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan mengungkapkan kasus pertama cacar monyet ini terkonfirmasi pada 26 Juli 2023. Itu terjadi pada pria warga negara asing (WNA) yang tinggal dan bekerja di Malaysia sejak April 2022.

Radzi mengatakan pria tersebut sempat melakukan perjalanan pada 6 Juli ke negara yang banyak melaporkan kasus cacar monyet. Dan dia kembali ke Malaysia pada 10 Juli.

“Dia mulai menunjukkan gejala pada 19 Juli, dan muncul lepuh pada 23 Juli,” terang Radzi dalam keterangannya yang dikutip dari The Star, Senin (28/8).

“Dia diisolasi dan dipulangkan pada 10 Agustus, setelah sembuh whole tanpa komplikasi,” sambung dia.

Kasus kedua terjadi pada seorang pria lokal. Ia mengalami gejala saat di karantina karena memiliki kontak dekat dengan kasus indeks.

Radzi mengungkapkan pria kasus kedua itu menjalani karantina pada 27 Juli, dan dipastikan positif terkena cacar monyet pada 29 Juli. Pasien kedua ini masih dalam keadaan sehat selama diisolasi.

“Semua kontak dekat pasien pertama telah diidentifikasi dan standing kesehatan mereka dipantau. Tidak ada yang menunjukkan gejala infeksi cacar monyet, kecuali pasien kedua,” jelasnya.

Simak Video “WHO Cabut Standing Kedaruratan World Cacar Monyet
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Pertama di Dunia, Jepang Laporkan Kasus Kematian Pertama Akibat Virus Oz

Jakarta

Seorang wanita asal Jepang berusia 70-an meninggal akibat infeksi virus Oz. Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan wanita tersebut menjadi orang pertama di dunia akibat virus tersebut.

Dikutip dari Kyodo Information, perempuan itu pertama kali dirawat pada musim panas 2022. Saat itu, ia mengalami gejala berupa demam dan kelelahan.

Awalnya, dokter mendiagnosis wanita tersebut mengidap pneumonia. Namun selama pengobatan, ditemukan seekor kutu yang ukurannya semakin membesar pada paha atas bagian kanan wanita tersebut.

Akhirnya setelah 26 hari menjalani pengobatan, wanita itu meninggal dunia karena peradangan otot jantung miokarditis.

“Saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk virus Ouncesyang tidak ditemukan selain di Jepang,” ujar Institut Nasional Penyakit Menular di Tokyo, dikutip dari Kyodo Information, Minggu (25/6/2023).

Karena itu, masyarakat Jepang diminta untuk benar-benar memahami gejala dan kemungkinan risiko yang berkaitan dengan infeksi tersebut.

Pertama Kali Ditemukan pada Spesies Kutu

Virus Ouncesditemukan pertama kali pada spesies kutu testudinarium Amblyomma di Provinsi Ehime, Jepang barat pada 2018. Virus Ouncesdiyakini menular melalui gigitan kutu tersebut.

Institut Nasional Penyakit Menular di Tokyo menuturkan antibodi terhadap virus ini ditemukan pada monyet liar, babi hutan dan rusa yang berhabitat di prefektur Chiba, Tokyo, Gifu, Mie, Wakayama, Yamaguchi, dan Oita.

Simak Video “Hii.. Begini Bentuk Kutu Bulu Mata
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)