Tag: Makan

Gibran Bicara soal Program Makan Siang Free of charge Jadi Investasi Generasi Emas

Jakarta

Perkara stunting dibahas dalam debat calon wakil presiden malam ini. Disinggung oleh calon wakil presiden nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, upaya penyelesaian stunting ini berkaitan dengan pencapaian Indonesia Emas. Di antaranya, dengan menyediakan program makan siang free of charge.

“Kita punya program makan siang free of charge. Banyak yang nyinyir, tapi sekali lagi, program makan siang free of charge ini investasi menuju Indonesia emas. Program makan siang ini 400 T, ini adalah stimulan untuk ibu-ibu, warteg-warteg, warung-warung, catering yang ada di daerah,” tuturnya dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) dalam bahasan seputar penyediaan sanitasi dan air bersih dalam infrastruktur.

“Bayangkan. 400 T ke daerah-daerah, semua ibu-ibu ikut memasak makan siang untuk anak-anak kita. Itu yang saya maksud dengan infrastruktur sosial. Program makan siang free of charge investasi ke depan untuk menuju Indonesia Emas,” sambung Gibran.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sefatal Apa Efek Stunting?

Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, SpOG sempat menjelaskan, stunting bukan hanya perihal badan pendek karena kurang gizi, melainkan juga berimbas pada keterbatasan intelektual dan kondisi fisik buruk saat dewasa.

“Anak yang pendek tapi cerdas, itu jelas tidak stunting. 3 dampak tidak menguntungkan pada anak stunting, pertama pendek. Kedua, kemampuan intelektualnya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan lebih rendah daripada orang rata-rata,” terangnya saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Simak Video “Berkat Aplikasi SIMPATI Angka Stunting Sumedang Turun Drastis
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)

Kata Dokter soal Efek Makan Cacing Pita, Viral Dilakukan Pria Ini demi Tenar


Jakarta

Gegara berniat ingin mencari perhatian netizen alias ingin viral, pria dari AS bernama Nicolas Kratka ini nekat memakan cacing pita. Berawal mendapat ikan bass dari hasil memancing dan kemudian memotongnya, Nicolas melihat ikan tersebut dipenuhi dengan cacing.

Namun bukannya membersihkan cacing tersebut atau membuangnya, Nicolas malah memakannya. Ia penasaran dengan apa yang terjadi di dalam tubuhnya dan membagikan pengalamannya kepada netizen. Tak lama setelahnya, Nicolas mengalami gejala yang parah sampai harus mendapat perawatan di dokter.

“Yang sebenarnya terjadi adalah perut saya mulai terasa sakit. Ketika saya pergi ke dokter, katanya kemungkinan besar cacing itu akan menyebar ke mata dan otak saya, yang akan membunuh saya jika saya tidak bertindak cepat,” kata pria berusia 23 tahun itu, dikutip The Solar.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

baca juga

“Saya fool, saya tidak akan berbohong,” sambungnya lagi.

Dokter spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH mewanti-wanti ‘aktivitas’ yang dilakukan seperti pria di AS itu bisa membahayakan tubuh. Sebab, apabila seseorang memakan makanan yang mengandung parasit, misalnya cacing pita, maka ada kemungkinan parasit itu akan pindah dan hidup di dalam tubuh.

“Bila cacing pita dia bisa hidup di dalam usus lalu menempel di usus lalu akan menghisap darah korbannya. Bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan gizi,” imbuhnya saat dihubungi detikcom, Jumat (6/10/2023).

Jika cacing pita sudah memenuhi usus, gejala yang dirasakan bisa berupa mual, muntah, hingga mengalami penyumbatan saluran cerna. dr Aru mengingatkan, jika menemukan makanan yang sudah dihinggapi parasit dan cacing, sebaiknya jangan dikonsumsi untuk menghindari risiko yang bisa terjadi.

“Tetapi yang lebih penting adalah sebaiknya masak makanan dengan matang sehingga bila ada parasit yang tidak tampak maka diharapkan akan mati,” katanya.

“Jangan lupa juga bahwa penularannya bisa juga dari telur cacing yang bisa berada di tanah atau tanaman yang tercemar. Oleh karena itu wajib cuci tangan yang bersih dan bersihkan sayuran dengan bersih sebelum di makan terutama bila dimakan sebagai lalapan,” sambungnya lagi.

Di sisi lain, meski Nicolas mengalami kondisi tersebut, ia mengaku pengalamannya memakan cacing tidak menghalanginya untuk mencoba makanan lain yang tidak biasa dan berpotensi berbahaya di masa mendatang.

baca juga

Simak Video “Suggestions Optimalkan Tinggi Badan Menurut Dokter Spesialis Orthopedi
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

Nekat Makan Cacing Pita Demi Viral, Pria Ini Alami Muntah-Mual dan Masuk RS


Jakarta

Seorang pria bernama Nicolas Kratka baru-baru ini viral lantaran nekat memakan cacing pita demi menghasilkan video bagus untuk menarik perhatian netizen. Imbas hal tersebut, ia malah berakhir masuk RS.

Kejadian ini bermula saat pria di AS itu tengah memancing dan menangkap ikan bass. Ia kemudian memotongnya dan menyadari bahwa ikan tersebut penuh dengan cacing parasit.

Alih-alih membersihkan atau membuangnya, Nicolas malah memakan hasil tangkapannya. Tak lama setelah itu, Nicolas mulai mengalami efek samping yang parah dan harus segera ke dokter untuk mendapat perawatan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Yang sebenarnya terjadi adalah perut saya mulai terasa sakit. Ketika saya pergi ke dokter, katanya kemungkinan besar cacing itu akan menyebar ke mata dan otak saya, yang akan membunuh saya jika saya tidak bertindak cepat,” kata pria berusia 33 tahun itu, dikutip The Solar.

“Aku pergi ke kamar mandi tanpa henti, perutku terasa mual,” katanya.

Dokter pun memberikan beberapa antiparasit untuk mengobati kondisi Nicolas lantaran tak begitu yakin dengan jenis cacing yang ada di dalam ikan.

Meski mengalami kondisi tersebut, Nicolas mengaku pengalamannya memakan cacing tidak menghalanginya untuk mencoba makanan lain yang tidak biasa dan berpotensi berbahaya di masa mendatang.

“Saya tidak menyesal,” katanya.

“Saya akan terus makan ekstrem selama saya masih hidup,” sambungnya lagi.

Di sisi lain, dirinya memperingatkan orang lain untuk tak mengikuti hal yang dilakukannya lantaran membahayakan.

“Beberapa cacing menyebabkan kejang, kerusakan otot, dan Anda bisa kehilangan penglihatan karena cacing masuk ke sana,” Nicolas menambahkan.

Cacing pita adalah cacing parasit pipih yang hidup di usus hewan inang dan biasanya menginfeksi banyak hewan berbeda, termasuk manusia, kucing peliharaan, dan hewan peliharaan.

Seperti parasit lainnya, cacing pita hanya dapat bertahan hidup di dalam tubuh hewan inangnya dan memakan nutrisi yang dimiliki inangnya. Kepalanya menempel pada bagian dalam usus dan menyerap nutrisi dari makanan yang dicerna di sana.

Dikutip dari Healthline, cacing pita dapat menempel pada berbagai organ di saluran pencernaan dan menyebabkan kerusakan serius. Beberapa gejala yang bisa dialami, di antaranya:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Mual
  • Kelemahan
  • Demam

Anda mungkin juga menjadi korban infeksi bakteri, masalah neurologis, dan bahkan berisiko meninggal.

Simak Video “Sederet Efek Samping Berbahaya dari Penggunaan Obat Ivermectin
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Heboh Pria DKI Kena Kanker Nasofaring Stadium 4, Sekarang Pantang Makan Ini


Jakarta

Dikira cuma pilek dan mampet biasa, ternyata pria asal DKI ini mengidap kanker nasofaring stadium 4. Pria bernama Yoseppy itu pun membagikan kisahnya yang berjuang melawan penyakit ganas tersebut.

Yoseppy mengatakan, gejala berupa mampet dan pilek sudah dialami sekitar tiga bulan sebelum divonis kanker oleh dokter. Saking tak bisa bernapas, ia menggunakan mulut sebagai alternatifnya.

“Waktu itu aku ngerasa pernapasan aku tuh terhambat, bahkan sampai di daerah ini, di daerah hidung sebelah kiri itu bener-bener nggak bisa napas sama sekali,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (5/10/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, pria yang kini berusia 30 tahun itu juga mengalami gejala sering mimisan dan sakit kepala sebelah. Dokter awalnya mengira, ia hanya mengalami kondisi sinusitis atau peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan. Bahkan Yoseppy diberikan pengobatan untuk sinusitis.

Meski sudah diberi obat, gejala yang dialami Yoseppy tidak kunjung membaik. Walhasil dia memutuskan untuk pergi lagi ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

“Dokter ini ngecek dan ternyata ada polip hidung di dalam. Setelah ada polip hidung dia ngecek lagi dengan endoskopi, dia ngecek kebawah lagi, kok ada benjolan yang berdarah-darah, dia mencurigai itu kan. Sebelumnya dokter bilang, pak saya curiga ini takutnya tumor, tapi semoga bukan,” imbuhnya.

“Akhirnya saya putuskan untuk operasi pengangkatan polip, dokter melakukan biopsi kan akhirnya kepada saya. Nah pas itu dokter biopsi mengambil sampelnya dan setelah dicek, hasil lab menunjukkan bahwa itu adalah tumor ganas,” katanya lagi.

Dugaan Penyebab

Dokter menduga kanker yang dialami Yoseppy itu dipicu oleh faktor pola hidup yang tak baik, misalnya makan yang tak sehat. Pria asal DKI ini mengaku sering mengonsumsi makanan all you possibly can eat dan quick meals atau makanan cepat saji.

“Terus aku menghindari makanan quick meals kecuali ayam goreng, terus aku nggak boleh lagi daging yang dipanggang terutama dengan arang. Jadi kayak sate, ikan bakar itu udah nggak boleh lagi,” ucapnya.

“Karena kalau dokter bilang, bagian hitam-hitam nya itu adalah karsinogen, karsinogen yang bisa menyebabkan kanker. Dan memang pola makan saya dulu juga agak jeleknya gitu, saya suka makan makanan bakar,” sambungnya lagi.

Simak Video “Kemenkes Bantah soal Polusi Sengaja Dibuat untuk Munculkan Pandemi 2.0
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)

Makan Sehat Malah Diceng-cengin? Ini Resep ‘Bodo Amat’ ala Mikha Tambayong


Jakarta

Mengonsumsi makanan sehat adalah bagian dari gaya hidup untuk merawat jantung. Tapi pernah nggak sih, sekalinya makan sehat malah diceng-cengin orang sekitar?

Diceng-cengin alias dibercandain saat sedang ikhtiar untuk mengonsumsi makanan sehat kerap kali bikin motivasi drop. Akhirnya karena malu, lantas balik lagi ke pola makan asal-asalan seperti orang lain pada umumnya.

Duta Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Mikha Tambayong punya pesan penting untuk menghadapi kondisi semacam itu. Menurutnya, sikap paling bijak dalam situasi tersebut adalah ‘bodo amat’ alias cuek.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Buat aku, yang tahu tubuh kita diri kita sendiri. Kalau menurut kita it is time to make a greater weight loss program, untuk eat more healthy meals, bodo amat orang mau ngomong apa,” kata Mikha.

“Kalu dibecandain, kadang becandain balik saja,” kata Mikha yang hadir mengikuti Indonesia Coronary heart Stroll 2023 di Plaza Tenggara GBK, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023).

Menurut Mikha, seseorang bertanggung jawab atas kesehatan dirinya sendiri. Oleh karenanya, ia menyarankan untuk tidak ambil pusing dengan komentar negatif dari orang lain di sekitar.

Simak Video “Kemeriahan Hari Jantung Sedunia 2023 di GBK
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Kebanyakan Makan Micin Bisa Picu Miom? Begini Faktanya Menurut Dokter

Jakarta

Mioma, miom, atau fibroid rahim adalah salah satu kekhawatiran yang dialami oleh wanita yang memasuki usia 40 tahun ke atas. Miom merupakan penyakit berupa tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di dinding rahim.

Penyakit ini bisa dipicu berbagai faktor, seperti genetik, pengaruh hormon, ras, dan sebagainya. Namun, beberapa menyebut mioma juga bisa disebabkan gaya hidup tak sehat seperti mengonsumsi makanan bermicin secara berlebihan. Apakah benar demikian?

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Relly Y Primariawan, SpOG(Okay), menegaskan hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menemukan kaitan antara makanan dengan penyebab munculnya miom.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sampai sekarang belum ada bukti ilmiah yang menyatakan hubungan yang kuat antara makanan dengan penyebab munculnya miom atau kista. Jadi belum ada bukti ilmiahnya yang secara nyata signifikan,” ujarnya saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (19/9/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan wanita yang makan secara sembarangan belum tentu terkena mioma. Sebaliknya, wanita yang berhati-hati menjaga pola makannya bisa saja timbul gejala mioma.

“Jadi tidak ada perbedaan yang bermakna antara orang yang makan sembarangan sama yang makan hati-hati,” imbuhnya.

Apakah Miom Harus Dioperasi?

Dihubungi secara terpisah, dokter obstetri dan ginekologi dr Sigit Pradono Diptoadi, SpOG, menuturkan tidak semua pasien mioma perlu menjalani prosedur operasi. Prosedur tersebut biasanya dilakukan pada pasien mioma yang mengalami gejala.

“Kalau mioma tersebut sudah menimbulkan gejala seperti pendarahan atau nyeri, maka operasi bisa dipertimbangkan,” ucapnya.

“Bisa tidak ada keluhan, boleh dilakukan pengamatan berkala saja. Opsi lain bisa saja dengan obat-obatan,” sambungnya.

Simak Video “Viral Kena Vitiligo Korban MLM, Bisakah Disembuhkan?
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)

Pria Tewas Terinfeksi Bakteri usai Makan Oyster Mentah, Sempat Dirawat di RS


Jakarta

Seorang pria di Texas meninggal dunia setelah mengkonsumsi tiram mentah di sebuah restoran. Berdasarkan keterangan resmi, penyebab meninggalnya pria tersebut adalah bakteri Vibrio Vulnificus.

Vibrio Vulnificus adalah bakteri yang ditularkan melalui laut yang dapat menginfeksi manusia, yang mengkonsumsi kerang mentah atau setengah matang.

Diketahui, pria 30 tahun itu makan di restoran yang sudah dipastikan kebersihannya oleh pejabat kesehatan setempat pada Selasa pekan lalu. Tetapi, dua hari kemudian ia harus dirawat di rumah sakit dan dilaporkan meninggal dunia karena penyakitnya beberapa hari setelahnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan, pria yang tidak disebutkan identitasnya itu menderita masalah kesehatan yang mendasar pada livernya.

“Dia mengkonsumsi beberapa obat yang membuatnya mengalami imunosupresi. Dia juga memiliki masalah dengan hatinya,” kata Dr Philip Keizer dari Distrik Kesehatan Galveston County, dikutip dari New York Put up.

Dalam upaya penyelidikan kasus itu, Keizer dan departemennya mengambil langkah-langkah untuk menemukan sumber kontaminasi.

“Kami sebenarnya pergi ke restoran tempat dia makan, dan kami mengeluarkan tiram dari rak. Ada labelnya, sehingga kami dapat mengidentifikasi kelompok tiram tersebut, dan negara bagian sebenarnya menganalisisnya untuk melihat apakah kami dapat menemukan bakteri tersebut pada kelompok tiram tertentu,” tambahnya.

Menurut Cleveland Clinic, bakteri Vibrio dengan cepat dapat menyebabkan sepsis, syok, dan lepuh besar yang merusak jaringan tubuh. Gejala yang sering timbul dalam waktu 24 jam antara lain:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Pusing
  • Kebingungan
  • Demam
  • Menggigil
  • Kulit kemerahan atau ruam
  • Lepuh berisi cairan
  • Detak jantung cepat

Simak Video “Prosesi Pemakaman Fajri Pria Obesitas Dibantu Basarnas dan Damkar
[Gambas:Video 20detik]
(sao/vyp)

Doyan Makan Jengkol? Ini Saran Dokter Biar Nggak Kejengkolan dan Ginjal Rusak


Jakarta

Jengkol menjadi salah satu santapan favorit masyarakat Indonesia karena rasanya yang khas. Namun hati-hati, terlalu banyak makan jengkol bisa bikin kejengkolan.

Jengkolic acid atau asam jengkolat memang terbukti bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan ada risiko gagal ginjal kronis jika mengonsumsi jengkol terus menerus. Kondisi tersebut terjadi ketika tubuh tidak mampu memetabolisme zat-zat yang ada di dalam jengkol yang memicu munculnya kristal di ginjal.

“Kristal itu melukai ginjalnya, saluran kencingnya. Bentuknya seperti serpihan batu,” ungkap spesialis penyakit dalam dr Andi Khomeini, SpPD(Ok) kepada detikcom.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asam jengkolat merupakan sejenis asam amino yang terkandung dalam biji jengkol. Endapan asam jengkolat membentuk kristal berujung runcing yang bisa melukai pembuluh darah di ginjal dan saluran kencing.

Ketika dikonsumsi berlebihan atau pada orang dengan riwayat penyakit tertentu, kristal-kristal tersebut mudah menyatu yang mengakibatkan susah kencing atau sakit saat kencing.

Agar tidak memicu kerusakan ginjal, penting untuk selalu menjaga hidrasi dan cukupi kebutuhan air putih saat mengonsumsi jengkol. Bagi pasien diabetes atau hipertensi, monitor kondisi kesehatan sangat penting sebab kondisi tersebut juga bisa mempercepat kerusakan ginjal.

“Ketika ingin konsumsi jengkol agar aman bisa diamati dari keluarga, bagaimana sistem metabolismenya, biasanya mirip. Selebihnya bisa konsultasikan ke dokter karena ada orang yang tahan dengan makanan tertentu tapi yang lain tidak,” pungkas dr Koko.

Simak Video “Ini 5 Kebiasaan yang Bikin Jantung Sehat
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Viral Makan Jengkol Bisa Bikin Ginjal Rusak, Benarkah? Ini Kata Dokter


Jakarta

Viral di media sosial unggahan video yang menyebut makan jengkol bisa memicu kerusakan ginjal. Bagaimana faktanya?

Jengkol memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti kandungan antioksidan dan vitamin C yang bisa menjaga daya tahan tubuh. Jengkol menimbulkan aroma yang khas dan menyengat karena adanya zat jengkolic acid atau asam jengkolat. Konon, zat ini yang memicu terjadinya kerusakan ginjal.

Terkait hal tersebut, spesialis penyakit dalam dan Chairman Junior Docs Community Indonesia (JDN), dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(Okay) mengatakan jengkol memang memiliki kandungan jengkolic acid yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Memang betul juga jengkolic acid itu bisa menyebabkan kerusakan pada unit ginjal (unit nefron). Saya juga setuju ada risiko gagal ginjal yang kronis bila dikonsumsi terus menerus. Ada orang yang begitu makan jengkol tidak bisa memetabolisme zat-zat dalam jengkol, akibatnya bisa terbentuk kristal jengkolic acid dalam tubuh. Nah, kristal-kristal itu melukai ginjalnya, saluran kencingnya,” jelas dr Koko saat dihubungi detikcom Selasa (12/09/2023).

dr Koko menjelaskan bahwa jengkol memang bisa berisiko saat dikonsumsi berlebihan. Tapi, tidak berlaku untuk semua orang, tergantung kondisi genetik. Pada sebagian orang jengkolic acid bisa mengiritasi kulit dan begitu masuk ke ginjal buat sebagian orang bisa menyebabkan nefropati atau kerusakan pada ginjal.

Namun sampai saat ini masih tidak diketahui secara pasti jumlah konsumsi jengkol yang bisa memicu kerusakan ginjal. Selain itu penyakit ginjal juga bisa muncul karena metabolisme pada tubuh yang buruk, bukan hanya karena makan jengkol.

“Kristal jengkolic acid dalam tubuh bentuknya seperti serpihan batu. Ketika zat tersebut dibuang melalui urin itu agak mirip susu. Kemudian melukai saluran kencing hingga terjadi Hematuria, kencing berdarah. Serta timbul rasa nyeri di pinggang seperti diiris. Inilah fase akut dari kerusakan ginjal. Sebaiknya langsung periksa ke dokter agar segera ditangani,” pungkas dr Koko.

Simak Video “Bukan Mitos! Sering Menahan Kencing Bisa Sebabkan Batu Ginjal
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Bisa Cegah Kadar Gula Melonjak, Nih Waktu Terbaik Jalan Kaki Setelah Makan


Jakarta

Peneliti dari Universitas Limerick Irlandia menemukan fakta baru manfaat dari berjalan kaki selama minimal 2 menit setelah makan. Hal ini diyakini bisa membantu pencernaan, juga menurunkan kadar gula darah.

Otomatis, mencegah risiko terkena diabetes khususnya tipe dua. Meta analisis baru dari tujuh studi yang dilakukan pada ilmuwan Irlandia juga menunjukkan hasil overview waktu terbaik berjalan kaki setelah makan.

Waktu Terbaik Jalan Kaki

Mereka menyarankan setidaknya menunggu 60 sampai 90 menit sesudah makan. Hal ini dikarenakan kadar gula darah biasanya mencapai puncaknya di waktu-waktu tersebut.

Para peneliti mengatakan berjalan lambat dengan intensitas ringan hanya beberapa menit saja sudah cukup untuk menurunkan kadar gula darah signifikan peserta penelitian.

Dalam lima dari tujuh penelitian, peserta penelitian tidak memiliki riwayat pradiabetes atau diabetes tipe 2 sebelumnya. Dua penelitian lainnya meneliti orang dengan dan tanpa diabetes.

Orang dengan obesitas dalam penelitian ini mengalami hasil yang signifikan dalam penurunan gula darah saat berdiri setelah makan dibandingkan dengan duduk. Namun, tidak ada efek penting pada insulin atau tingkat tekanan darah.

Para peneliti juga menyarankan berjalan kaki dalam jangka waktu yang lebih lama setelah makan dapat memberikan manfaat tambahan.

Bye-bye Darah Tinggi

Bukan hanya bermanfaat untuk pengidap diabetes, jalan kaki singkat juga mencegah risiko tekanan darah tinggi.

Haley Perlus, PhD, seorang atlet, pelatih, profesional kebugaran, dan pakar psikologi olahraga menyebut alasan di balik berjalan kaki memiliki segudang manfaat.

“Dengan aktifnya otot saat berjalan, otot Anda akan menyerap kelebihan glukosa yang terdapat dalam aliran darah,” jelasnya. “Aliran darah yang lebih baik sangat penting untuk otot, anggota tubuh, dan organ Anda, sehingga menghasilkan sistem pembuluh darah yang lebih sehat,” lanjut dr Harley.

“Jalan-jalan setelah makan malam juga melepaskan serotonin, yang membantu tidur lebih nyenyak, nafsu makan lebih teratur, meningkatkan pola pikir positif, dan meningkatkan daya ingat,” kata sambungnya.

Simak Video “Jalan Kaki dan Efek Baiknya untuk Kesehatan
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)