Jakarta –
Baru-baru ini, tepatnya pada September hingga saat ini, warga Paris diserang wabah kutu busuk. Serangan hama ini menyebar ke berbagai tempat di Paris, mulai dari transportasi umum, bioskop, hingga rumah sakit.
Gelombang kepanikan dan rasa jijik menyebar ke seluruh negeri gegara para pelancong mengunggah foto dan video yang menunjukkan serbuan serangga tersebut di sistem transportasi lokal Paris, kereta, dan di bandara Charles de Gaulle.
Dikutip dari France24, kutu busuk yang telah menghilang pada 1950-an lalu, telah kembali dalam beberapa dekade terakhir. Kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh adanya kepadatan penduduk yang tinggi serta keberadaan angkutan massal yang lebih banyak.
Tiga tahun yang lalu, pemerintah Prancis meluncurkan kampanye anti-kutu busuk, yang mencakup situs net khusus dan hotline informasi, ketika jumlah serangga tersebut melonjak. Namun, Wakil Wali Kota Paris, Emmanuel Grégoire mengatakan meskipun ada rencana tersebut, ada 3,6 juta orang yang datang ke Paris setiap hari, dan kutu busuk tidak berhenti di pinggiran kota.
Adapun kutu busuk adalah serangga kecil berwarna coklat seukuran biji apel yang mengigit manusia dan menghisap darah. Hama ini dapat bersembunyi di berbagai furnitur di rumah misalnya seperti kasur, couch, hingga karpet. Serangga tersebut bisa berada di celah-celah sempit dan umumnya mencari makan pada malam hari.
Upaya Pemerintah Paris dalam Menanggulangi Wabah Kutu Busuk
Gigitan kutu busuk bisa meninggalkan space merah, lecet, atau ruam besar pada kulit. Selain itu serangga penghisap darah ini juga bisa menyebabkan reaksi alergi atau rasa gatal yang hebat. Kutu busuk juga sering menyebabkan tekanan psikologis, gangguan tidur, kecemasan, dan depresi.
Masalah kutu busuk ini juga telah dinilai sebagai krisis kesehatan masyarakat. Pemerintah membuat rencana sanksi international yang diperpanjang hingga 2024 untuk melawan penyebaran besar kutu busuk di perumahan-perumahan Prancis.
Prancis juga terpaksa menutup tujuh sekolah di tengah meningkatnya populasi kutu busuk di sejumlah wilayah termasuk Paris. Pada awal Oktober ini, Kementerian Pendidikan mengatakan lima sekolah dengan whole 1.500 siswa ditutup sementara.
Melihat serangan kutu busuk yang sangat berbahaya, Grégoire meminta agar pengobatan kutu busuk harus dimasukkan dalam asuransi. Ini dilakukan sebagai tanda betapa buruknya penyakit ini.
Dikutip dari France, Badan kesehatan nasional Paris merekomendasikan orang-orang untuk memeriksa tempat tidur lodge saat bepergian dan berhati-hati ketika membawa furnishings bekas ataupun kasur bekas ke dalam rumah. Ketika seseorang terkena dampak dari kutu busuk perawatan terhadapnya harus segera dilakukan.
Grégoire berkata bahwa rencana penanggulangan harus segera dilakukan oleh pihak yang berkepentingan meskipun seluruh Prancis tengah mempersiapkan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2024.
“Negara harus segera mengumpulkan semua pihak yang berkepentingan untuk membuat rencana tindakan yang sesuai dengan momok ini, ketika seluruh Prancis bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade,” beber Grégoire.
NEXT: Seberbahaya apa sebenarnya kutu busuk?