Tag: Merah

Nasi Merah Lebih Cocok buat Weight-reduction plan? Biar Nggak Salah Paham, Begini Kata Dokter


Jakarta

Beberapa orang yang ingin turun berat badan sengaja menghindari asupan nasi putih. Sebab kerap beredar narasi, nasi putih rentan bikin gendut. Sebagai alternatif, mereka memilih asupan nasi merah. Menurut dokter, betulkah makan nasi merah lebih nggak bikin gendut dibandingkan nasi putih?

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD menjelaskan, nasi merah memang memiliki kandungan serat lebih tinggi, sehingga dicerna dalam tubuh pun lebih lambat. Hal ini tidak berhubungan langsung dengan jumlah kalori yang masuk ke tubuh dalam besaran porsi nasi merah dan putih yang sama, melainkan berkaitan dengan cepat-lambatnya nasi dicerna dalam tubuh.

“Apakah dia lebih mudah dicerna atau lebih lambat karena banyak mengandung serat. Contoh sederhananya misalnya, nasi putih dengan beras merah,” ungkapnya dalam konferensi pers digital beberapa waktu lalu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi beras merah itu lebih banyak mengandung seat kemudian indeks glikemiknya lebih rendah. Artinya, kalau dikonsumsi dalam jumlah yang sama nasi putih lebih cepat meningkatkan gula dibandingkan nasi merah,” imbuh Prof Ketut.

Meluruskan banyaknya narasi yang menyebut bahwa nasi merah ‘lebih aman’ dibandingkan nasi putih, Prof Ketut meluruskan, nasi merah pun sebenarnya tak boleh dimakan dalam jumlah berlebih. Sebab sama seperti nasi putih, asupan nasi merah yang berlebihan pun akan menimbulkan enter kalori yang besar pada tubuh. Jika berlebih, risikonya tak lain kelebihan berat badan, yang juga bisa memicu risiko penyakit diabetes.

“Saya tekankan bahwa kita ini kalau mengkonsumsi karbohidrat terutama bukan masalah indeks glikemik saja, tetapi adalah complete jumlah kalori yang dimakan,” tutur Prof Ketut.

“Jadi jangan berasumsi beras merah bagus jadi boleh makan sebanyak-banyaknya. Itu yang nggak boleh. Semuanya ada takarannya. Takaran karbohidrat misalnya, 50 persen dari seluruh kalori yang dikonsumsi. Jadi 50 persen lainnya berasal dari lemak dan protein,” pungkasnya.

Simak Video “Ini 6 Menu Sarapan yang Bikin Kenyang, Cocok Buat Weight-reduction plan
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

17 Penyebab Mata Merah serta Gejalanya yang Perlu Diperhatikan

Jakarta

Mata merah bisa disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan. Beberapa kondisi mata merah tidak serius, namun ada juga yang membutuhkan perawatan medis.

Masalah mata merah yang serius terjadi jika diiringi dengan rasa sakit atau perubahan penglihatan. Yuk ketahui apa saja penyebab mata merah.

Penyebab Mata Merah

Penyebab mata yang merah bisa disebabkan karena alergi atau beberapa penyakit. Menurut Healthline, berikut penjelasannya:

1. Alergi

Alergi bisa membuat mata menjadi merah atau bengkak. Gejala lainnya meliputi gatal hingga sensasi terbakar.

Selain itu, gejala alergi mata juga bisa disertai dengan gejala alergi lainnya seperti bersin dan hidung yang gatal. Adapun pemicu alergi di antaranya, tungau debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, asap rokok atau asap kendaraan.

2. Mata Kering

Air mata bekerja untuk melindungi dan menjadi pelumas mata. Saat mata tak menghasilkan cukup air mata, maka akan kering.

Mata yang kering juga akan membuatnya tampak merah. Gejala lain yang menyertai termasuk sensasi menyengat gatal atau terbakar, merasa seperti ada sesuatu di mata, penglihatan kabur yang datang dan pergi (terutama saat membaca).

3. Konjungtivitis

Konjungtivitis terjadi saat selaput yang menutupi bagian dalam kelopak mata dan bagian putih mata (konjungtiva) meradang. Peradangan ini menyebabkan bagian putih mata tampak berwarna merah.

Beberapa gejala lainnya yang mungkin dialami adalah gatal. sensasi terbakar, seperti ada sesuatu di mata, hingga keluarnya lendir atau nanah yang bisa menyebabkan pengerasan kulit pada kelopak atau bulu mata.

4. Blefaritis

Blefaritis adalah kondisi saat kelopak mata meradang. Hal ini bisa menyebabkan kelopak mata tampak merah dan bengkak.

Faktor penyebabnya adalah jumlah bakteri yang tinggi di kelopak mata. Kondisi ini juga bisa berkembang jika kelenjar minyak di kelopak mata tersumbat.

Gejala blefaritis selain mata merah yaitu gatal, sensasi terbakar atau menyengat, seperti ada sesuatu di mata, kelopak mata berkerak, sensitif terhadap cahaya.

5. Uveitis

Uveitis merupakan peradangan yang terjadi di bagian tengah mata (uvea). Peradangan akibat uveitis ini bisa menyebabkan kemerahan pada mata.

Gejala lain yang harus diwaspadai yaitu penglihatan kabur, sakit mata hingga floater mata. Adapun penyebabnya adalah penyakit autoimun, beberapa jenis infeksi seperti sifilis dan herpes zoster, beberapa jenis kanker seperti limfoma serta virus herpes simpleks.

6. Skleritis

Skleritis adalah kondisi peradangan yang mempengaruhi bagian putih mata (sklera). Ketika ini terjadi, bagian putih mata bisa menjadi merah dan bengkak.

Adapun gejala lainnya yaitu nyeri pada mata, penglihatan kabur, rasa sakit di kepala, wajah atau rahang hingga penurunan penglihatan. Perkembangan skleritis seringkali dikaitkan dengan penyakit autoimun dan cedera atau infeksi pada mata.

7. Perdarahan Subkonjungtiva

Perdarahan Subkonjungtiva adalah kondisi dimana pembuluh darah pecah dan mengeluarkan darah di permukaan mata. Kondisi ini memang terlihat serius, namun terkadang hilang dengan sendirinya selama 1-2 minggu.

Beberapa penyebabnya yaitu mengucek mata terlalu keras, batuk atau bersin yang intens, muntah hingga cedera mata. Kondisi ini rentan menimpa orang yang mengonsumsi obat pengencer darah atau menderita diabetes atau hipertensi.

8. Bintitan

Bintitan merupakan penyumbatan kelenjar meibum di mata yang menyebabkan peradangan. Kondisi ini bisa memengaruhi bagian luar atau dalam kelopak mata.

Jika mengalami bintitan, space di tepi kelopak menjadi merah, bengkak dan nyeri. Space meibum yang terkena bintitan berpotensi tumbuh hingga seukuran kacang polong.

9. Glaukoma Sudut Tertutup

Glaukoma merupakan kondisi saat tekanan di mata meningkat karena mata memproduksi lebih banyak cairan daripada biasanya. Hal ini bisa merusak saraf optik dan berpotensi menyebabkan kehilangan penglihatan.

Salah satu jenis glaukoma yaitu glaukoma sudut tertutup, yaitu saat terjadi peningkatan tekanan mata yang cepat. Gejala yang terjadi yaitu kemerahan pada mata, rasa sakit yang hebat, melihat cincin atau lingkaran cahaya berwarna pelangi, penglihatan kabur hingga sakit kepala, mual dan muntah.

10. Ulkus Kornea

Ulkus kornea adalah bisul atau luka yang mempengaruhi bagian luar mata (kornea). Kondisi ini juga disebut keratitis.

Gejalanya meliputi mata kemerahan, sakit mata yang parah, keluar nanah, pembengkakan kelopak mata, merasa seperti ada sesuatu di mata, hingga penglihatan kabur. Beberapa penyebabnya yaitu bakteri, virus, jamur, cedera pada kornea, hingga bell’s palsy.

Jika mengalami kondisi ini, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Sebab, jika tak diobati bisa merusak penglihatan secara permanen.

11. Cedera

Cedera yang terjadi di mata bisa menyebabkannya menjadi merah. Adapun gejala lain yang mungkin terjadi yaitu sakit mata, pembengkakan mata atau daerah sekitarnya, kesulitan menggerakkan mata, penurunan penglihatan dan ukuran pupil yang berbeda.

Adapun penyebab cedera di antaranya adalah adanya benda asing yang masuk ke mata, trauma fisik hingga paparan bahan kimia.

12. Memakai Lensa Kontak

Saat memakai lensa kontak, orang akan lebih sering menyentuh mata dan space di sekitarnya. Sehingga ada risiko tinggi dalam mengalami mata merah.

Adapun faktor lainnya yang membuat mata merah akibat pemakaian lensa kontak adalah goresan pada kornea, infeksi, alergi, mata kering, neovaskularisasi hingga konjungtivitis papiler raksasa. Selain itu gejala yang mungkin terjadi selain mata merah adalah sakit mata hingga penglihatan kabur.

13. Fotokeratitis

Fotokeratitis merupakan peradangan pada kornea. Kondisi ini terjadi saat mata sangat terbakar sinar matahari yang disebabkan paparan sinar UV yang berlebihan. Gejala lainnya selain mata merah yaitu sakit mata, sakit kepala, pembengkakan hingga penglihatan kabur.

14. Selulitis Orbita

Penyebab mata merah selanjutnya adalah selulitis orbital. Selulitis orbita merupakan infeksi jaringan lemak karena bakteri yang menahan mata.

Gejalanya meliputi mata menonjol, rasa sakit di dalam atau sekitar mata, bengkak di space mata, kemerahan, penglihatan ganda, demam hingga sakit kepala. Gejala yang dirasakan anak-anak lebih parah dari orang dewasa.

15. Endophthalmitis

Endophthalmitis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan peradangan parah di dalam mata. Peradangan ini disebabkan oleh infeksi.

Adapun gejalanya yaitu mata merah, sakit mata yang lebih buruk setelah operasi atau cedera, keluar nanah dari mata, penurunan atau kehilangan penglihatan hingga kelopak mata yang bengkak. Segera temui dokter jika mengalami gejala ini.

16. Onchocerciasis

Onchocerciasis adalah penyakit yang menyerang kulit dan mata. Penyebabnya adalah Onchocerca volvulus, sejenis parasit.

Pada tahap awal, penderita mungkin tak mengalami gejala. Namun setelah satu tahun, gejala yang muncul adalah gatal pada mata, perubahan pigmentasi kulit, katarak, sensitivitas cahaya, benjolan di bawah kulit hingga kehilangan penglihatan.

17. Trichiasis

Trichiasis adalah kondisi dimana bulu mata tumbuh ke dalam, bukan ke luar. Saat tumbuh, bulu mata bisa masuk ke sudut mata, mengiritasi mata dan kelopak mata.

Selain mata merah, gejalanya meliputi mata yang berair atau penglihatan kabur karena iritasi. Biasanya kondisi ini disebabkan karena peradangan, trauma dan masalah dengan kelopak mata.

Itulah 17 penyebab mata merah beserta beberapa gejalanya. Semoga informasi ini membantumu.

Simak Video “Suggestions Menjaga Kesehatan Mata Agar Tak Cepat Lelah
[Gambas:Video 20detik]
(elk/row)