Tag: Nekat

Nekat Makan Cacing Pita Demi Viral, Pria Ini Alami Muntah-Mual dan Masuk RS


Jakarta

Seorang pria bernama Nicolas Kratka baru-baru ini viral lantaran nekat memakan cacing pita demi menghasilkan video bagus untuk menarik perhatian netizen. Imbas hal tersebut, ia malah berakhir masuk RS.

Kejadian ini bermula saat pria di AS itu tengah memancing dan menangkap ikan bass. Ia kemudian memotongnya dan menyadari bahwa ikan tersebut penuh dengan cacing parasit.

Alih-alih membersihkan atau membuangnya, Nicolas malah memakan hasil tangkapannya. Tak lama setelah itu, Nicolas mulai mengalami efek samping yang parah dan harus segera ke dokter untuk mendapat perawatan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Yang sebenarnya terjadi adalah perut saya mulai terasa sakit. Ketika saya pergi ke dokter, katanya kemungkinan besar cacing itu akan menyebar ke mata dan otak saya, yang akan membunuh saya jika saya tidak bertindak cepat,” kata pria berusia 33 tahun itu, dikutip The Solar.

“Aku pergi ke kamar mandi tanpa henti, perutku terasa mual,” katanya.

Dokter pun memberikan beberapa antiparasit untuk mengobati kondisi Nicolas lantaran tak begitu yakin dengan jenis cacing yang ada di dalam ikan.

Meski mengalami kondisi tersebut, Nicolas mengaku pengalamannya memakan cacing tidak menghalanginya untuk mencoba makanan lain yang tidak biasa dan berpotensi berbahaya di masa mendatang.

“Saya tidak menyesal,” katanya.

“Saya akan terus makan ekstrem selama saya masih hidup,” sambungnya lagi.

Di sisi lain, dirinya memperingatkan orang lain untuk tak mengikuti hal yang dilakukannya lantaran membahayakan.

“Beberapa cacing menyebabkan kejang, kerusakan otot, dan Anda bisa kehilangan penglihatan karena cacing masuk ke sana,” Nicolas menambahkan.

Cacing pita adalah cacing parasit pipih yang hidup di usus hewan inang dan biasanya menginfeksi banyak hewan berbeda, termasuk manusia, kucing peliharaan, dan hewan peliharaan.

Seperti parasit lainnya, cacing pita hanya dapat bertahan hidup di dalam tubuh hewan inangnya dan memakan nutrisi yang dimiliki inangnya. Kepalanya menempel pada bagian dalam usus dan menyerap nutrisi dari makanan yang dicerna di sana.

Dikutip dari Healthline, cacing pita dapat menempel pada berbagai organ di saluran pencernaan dan menyebabkan kerusakan serius. Beberapa gejala yang bisa dialami, di antaranya:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Mual
  • Kelemahan
  • Demam

Anda mungkin juga menjadi korban infeksi bakteri, masalah neurologis, dan bahkan berisiko meninggal.

Simak Video “Sederet Efek Samping Berbahaya dari Penggunaan Obat Ivermectin
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Kontroversi Peneliti Rusia Nekat Operasi Otaknya Sendiri Demi Kendalikan Mimpi

Jakarta

Seorang peneliti Rusia Michael Raduga (40) yang memiliki ‘pengikut sekte’ dilaporkan kehabisan lebih dari satu liter darah karena melakukan operasi otaknya sendiri di rumahnya di Kazakhstan. Hal itu dilakukannya untuk menanamkan chip elektroda yang suatu hari nanti diklaim untuk mengendalikan lucid dream seperti di movie Inception.

Dalam sebuah rekaman prosedur, terlihat ia membuka bagian belakang tengkoraknya dengan bor sambil menahan kulitnya dengan klip kertas. Studi yang berbahaya tersebut belum muncul di jurnal manapun, namun Raduga mengklaim dirinya perlu melakukan itu sendiri.

“Saya senang saya selama tetapi saya siap untuk mati,” ucap Raduga dikutip dari Every day Mail, Selasa (18/7/2023).

“Bagi banyak orang, itu akan menjadi semacam hiburan. Sekarang, bayangkan orang lumpuh yang tidak dapat mengalami apa pun dalam hidup ini dan sekarang kami menemukan cara untuk membantunya masuk ke dalam lucid dream di mana segala sesuatu mungkin terjadi. Berhubungan seks, makan sesuatu, lakukan sesuatu yang menarik,” sambungnya.

Raduga merupakan pendiri Part Analysis Middle yang mengklaim dapat memberikan panduan pemula tentang bagaimana mengalami sleep paralyze, pengalaman ‘keluar dari tubuh’, dan proyeksi astral.

Dengan implan platinum dan silikon terbarunya, Raduga mengklaim telah meningkatkan kemampuan alatnya menggunakan listrik untuk memicu tindakan tertentu dalam mimpi. Ia berhasil memasukkan chip ke dalam otaknya usai menonton video Youtube bedah saraf selama berjam-jam dan berlatih menggunakan lima domba.

Selama menjalani operasi Raduga mengaku khawatir akan kehabisan darahnya. Hal itu berpotensi untuk membuatnya tidak sadarkan diri. Proses operasi akhirnya selesai dalam 10 jam.

“Cepat atau lambat secara umum kita akan mengerti bahwa kita memiliki dunia di mana segala sesuatu mungkin terjadi,” katanya.

Menstrual Disc Bukan Buat Seks saat Haid! Risiko Mengintai Jika Tetap Nekat Pakai

Jakarta

Flex menstrual disc baru-baru ini menjadi buah bibir netizen di Twitter. Berawal dari salah satu pengguna yang membagikan pengalamannya menggunakan alat ini untuk berhubungan seksual saat menstruasi. Kolom komentar pun dibanjiri beragam tanggapan, tak sedikit yang mempertanyakan risiko penggunaan alat ini.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis kandungan dan ginekologi, dr Julita Nainggolan SpoG, buka suara.

“Alat ini menyerupai kondom wanita dan vaginal cup untuk menstruasi. Hanya saja, vaginal cup itu cukup tebal sehingga memang tidak bisa digunakan, jika tujuannya memang untuk hubungan seksual saat menstruasi,” ungkapnya ketika dihubungi detikcom, Sabtu (3/6/2023).

Alat ini bekerja sebagai penghalang dengan menutup sementara space vagina atas sehingga darah tertampung sementara. Ketika digunakan saat berhubungan badan, alat ini dapat menghalangi sperma agar tidak masuk ke space tersebut.

Meski begitu, terdapat plus minus menggunakan alat ini. Memang, menggunakan flex menstrual disc membuat penggunanya tetap bisa berhubungan seksual saat menstruasi, tetapi ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.

“Hubungan seksual saat sedang haid memang tidak disarankan, selain karena kotor sehingga dapat memicu infeksi juga dapat menyebabkan regurgitasi atau aliran balik darah ke rongga panggul, hal ini merupakan salah satu teori yang cukup kuat pada terjadinya kista endometriosis atau kista coklat yang saat ini kasusnya cukup banyak. Retrograde mens salah satu yang bisa memicu pertumbuhan endometriosis bukan pasti,” jelasnya.

Selain itu, penggunaan alat ini masih memiliki risiko tumpah atau keluarnya darah dari vagina sehingga bisa menimbulkan infeksi. Pasalnya, alat ini datang dengan berbagai ukuran sehingga harus disesuaikan dengan vagina masing-masing. Jika tidak sesuai, alat ini tidak akan efektif untuk menampung darah.

“Kalaupun memang mau pakai sebaiknya tunda sampai mensnya memang tinggal sedikit, ini jauh lebih aman,” pungkas dr Julita.

Simak Video “11 dari 31 Ribu Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Meninggal
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Tega, Perawat Ini Nekat Habisi Nyawa 2 Pasien gegara Ingin Hidup Tenang

Jakarta

Seorang perawat di Jerman dijatuhi hukuman seumur hidup setelah nekat membunuh dua pasiennya. Diketahui, perawat itu memberikan obat yang tak diresepkan kepada pasien dengan sengaja.

Perawat bernama Mario G itu juga dinyatakan bersalah atas enam dakwaan percobaan pembunuhan. Selama persidangannya, Mario G mengaku menyuntik pasien dengan obat penenang dan koktail obat lain saat bekerja di ruang pemulihan di rumah sakit Munich.

“Saya ingin dibiarkan dalam damai,” katanya di pengadilan, dikutip dari Guardian.

Menurut jaksa, alasan Mario memberikan obat-obatan tersebut karena dia ingin ditinggal sendiri selama shiftnya, termasuk saat mabuk.

Sebanyak tiga upaya pembunuhan menargetkan intelektual dan penulis Jerman, Hans Magnus Enzensberger, pada November 2020, namun dia selamat.

Enzensberger meninggal dua tahun kemudian karena sebab alami atau pure useless trigger pada 93 tahun. Kemudian, dua pasien yang meninggal akibat perbuatan Mario masing-masing berusia 80 tahun dan 89 tahun.

Kasus serupa juga pernah dilakukan oleh seorang perawat Jerman Niels Högel, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2019 karena membunuh 85 pasien dalam perawatannya. Hoegel, yang diyakini sebagai pembunuh berantai paling produktif di Jerman, membunuh pasien dengan suntikan mematikan antara tahun 2000 dan 2005 sebelum dia tertangkap basah.

Pada tahun 2020, seorang petugas kesehatan Polandia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Munich karena membunuh setidaknya tiga orang dengan insulin.

Simak Video “Perawat di Belanda Akui Bunuh 20 Pasien Covid-19, Ini Alasannya
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)