Tag: Nuklir

Bicara di G20, PM Jepang Pastikan Limbah Nuklir yang Dibuang ke Laut Aman


Jakarta

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjelaskan soal pelepasan air olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut. Pihaknya menegaskan bahwa pelepasan air tersebut dipastikan aman.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga menyimpulkan bahwa tidak ada dampak yang berbahaya, baik untuk manusia maupun lingkungan. Hal ini diungkapkan oleh Kishida pada sesi G20 Sabtu (9/9/2023) di India.

“Perdana Menteri Kishida menjelaskan bahwa knowledge yang dipantau sejak pembuangan (air) bulan lalu telah dipublikasikan dengan cepat dan sangat transparan. Dan tidak ada masalah yang muncul dari sudut pandang ilmiah,” kata Hikariko Ono, sekretaris pers di kementerian luar negeri Jepang, dikutip dari Reuters.

“Sayangnya, beberapa negara telah mengambil tindakan yang tidak biasa seperti menangguhkan seluruh impor produk pangan laut Jepang, sebagai respons terhadap pembuangan (air) ke laut baru-baru ini,” lanjutnya tanpa menyebutkan nama negara mana pun.

Jepang mulai melepaskan air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik bulan lalu. Hal ini mendapat kritikan keras dari China hingga melarang semua impor makanan laut dari Jepang.

Menanggapi itu, Kishida telah membawa kritikan keras itu ke Organisasi Perdagangan Dunia dan menjelaskan sikap yang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ke depannya, Jepang akan terus bekerja sama dengan IAEA dan memberikan bukti ilmiah tentang kondisi air tersebut secara transparan kepada masyarakat.

“Jepang akan terus bekerja sama dengan IAEA dan memberikan penjelasan kepada masyarakat internasional berdasarkan bukti ilmiah dengan itikad baik dan cara yang sangat transparan,” beber Ono merujuk pada pernyataan Kishida di G20.

Simak Video “Jepang Buang Limbah Nuklir, Warga Fukushima: Pemerintah Ingkar Janji
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Viral Singapura Temukan Sayuran Tercemar Limbah Nuklir Jepang, Ini Faktanya


Jakarta

Viral Singapura disebut menemukan makanan dari Jepang mengandung kontaminasi limbah nuklir, dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Jepang. Badan Pengawas Pangan Singapura (SFA) buka suara, memberikan klarifikasinya pada Minggu (3/9/2023).

Dipastikan, negara tetangga RI tersebut belum menemukan sampel makanan yang terkontaminasi dari PLTN Fukushima Jepang.

Klarifikasi ini menyusul laporan Wall Avenue Journal (WSJ) dalam podcast bertajuk pelarangan makanan impor Jepang di banyak negara. Pasalnya, dalam pembahasan tersebut disebutkan Singapura menemukan kontaminasi radioaktif di sampel sayuran dari Jepang.

“Podcast WSJ merujuk pada rilis media yang dilakukan oleh mantan Otoritas Agri-Meals & Veterinary Singapura pada tahun 2011,” kata SFA, membantah informasi yang beredar.

Meskipun podcast tersebut diposting di situs WSJ pada 24 Agustus, pernyataan temuan kontaminasi di sayuran Jepang sebenarnya merupakan laporan kejadian 25 Maret 2011, dua minggu setelah bencana nuklir Fukushima di Jepang.

SFA menambahkan, pihaknya belum menemukan sampel sayuran yang terkontaminasi dari Jepang atau produk makanan terlarang dari prefektur Jepang manapun baru-baru ini.

Badan tersebut juga menegaskan kembali bahwa mereka mengadopsi pendekatan berbasis sains dalam menilai risiko keamanan pangan.

“Makanan yang diimpor ke Singapura tunduk pada sistem pengawasan dan pemantauan SFA, yang mencakup pengawasan radiasi dan tindakan penegakan hukum akan diambil jika ada makanan impor yang ditemukan tidak aman atau tidak layak untuk dikonsumsi.”

Menanggapi pertanyaan tentang keamanan pangan menyusul keputusan Jepang untuk membuang air limbah Fukushima ke Samudera Pasifik, Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Singapura Grace Fu juga turut memberikan pernyataan.

Pihaknya dengan yakin telah memantau cermat impor pangan, termasuk yang berasal dari Jepang.

“Badan Lingkungan Nasional (NEA) menilai bahwa rencana pembuangan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut oleh Jepang kemungkinan besar tidak akan berdampak pada air laut di atau sekitar perairan Singapura,” tambahnya.

“Radioaktivitas yang diukur tetap berada dalam tingkat alamiah kita.”

Pada tanggal 24 Agustus, pihak berwenang Jepang mulai membuang air olahan ke laut yang digunakan untuk mendinginkan reaktor yang rusak.

Badan Perikanan Jepang menemukan bahwa ikan yang diuji di perairan sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima tidak mengandung tingkat radiasi yang terdeteksi, dua hari setelah limbah tersebut dilepaskan.

Namun, China telah melarang semua impor makanan laut Jepang setelah pelepasan tersebut, sementara Hong Kong telah membatasi produk makanan laut dari 10 prefektur di Jepang.

Korea Selatan juga menyaksikan protes dengan sekitar 50.000 orang menggelar aksi demo menuntut pemerintah negara tersebut mengambil tindakan.

Simak Video “Jepang Buang Limbah Nuklir, Warga Fukushima: Pemerintah Ingkar Janji
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

China Larang Impor Makanan gegara Jepang Buang Air Terkontaminasi Nuklir ke Laut

Jakarta

China bakal mempertahankan larangan impor makanan dari sekitar seperlima prefektur Jepang untuk alasan keamanan. Pihak bea cukai China pada Jumat (7/7/2023) melaporkan, pelarangan tersebut disebabkan oleh langkah Jepang untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut.

Mengacu pada penyataan dari pihak bea cukai, sebagai pembeli terbesar ekspor makanan laut Jepang, China akan meninjau secara ketat dokumen makanan. Terutama, berkenaan dengan produk akuatik dari Jepang.

Bea Cukai China mengatakan akan terus memperkuat deteksi dan pemantauan zat radioaktif untuk memastikan keamanan makanan yang diimpor dari Jepang, sembari melarang impor makanan dari 10 prefektur.

Langkah tersebut bertujuan mencegah ekspor makanan Jepang yang terkontaminasi radioaktif ke China dan melindungi keamanan pangan impor konsumen China.

Selama berminggu-minggu, China secara terbuka menyuarakan penentangan yang kuat terhadap langkah Jepang untuk membuang air radioaktif yang diolah dari pembangkit nuklir Fukushima yang lumpuh ke laut.

Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional pada pekan ini memberikan Jepang lampu hijau untuk mengeluarkan lebih dari satu juta metrik ton air, yang digunakan untuk mendinginkan batang bahan bakar pabrik setelah rusak akibat tsunami pada 2011.

Bea Cukai China mengatakan laporan itu tidak sepenuhnya mencerminkan pandangan semua ahli yang terlibat dalam proses penilaian. Simpulannya pun tidak didukung dengan suara bulat oleh para ahli.

Sempat Bikin Warga Korsel Panic Shopping for Garam

Sebelumnya, muncul laporan warga Korea Selatan ‘panic shopping for’ memborong stok garam di toko-toko karena Jepang bersiap membuang air olahan radioaktif dari pembangkit listrik Fukushima ke laut.

Namun pihak Tokyo berulang kali menegaskan, air limbah yang dibuang aman dan telah disaring untuk menghilangkan sebagian besar isotop meskipun masih mengandung jejak tritium. Tritium adalah isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.

Simak Video “Suhu di Beijing Capai 41 Derajat Celsius, Rekor Baru Sejak 1961
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)