Tag: Operasi

Ibu-ibu Dicatat! 5 Cara Mudah ‘Rapatkan’ Miss V Tanpa Perlu Operasi

Jakarta

Vagina yang kendur sering kali menjadi kekhawatiran para wanita setelah melahirkan. Hal ini menjadi lebih mengerikan akibat banyaknya mitos dan miskonsepsi seputar kesehatan vagina.

Sebagai contoh, beberapa orang percaya bahwa vagina dapat kehilangan elastisitasnya selama-lamanya. Namun, hal ini tidak benar sama sekali.

“Vagina elastis dan dapat meregang atau menyusut untuk menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Beberapa peristiwa dalam hidup seperti kehamilan mempengaruhi kelenturan vagina, tetapi seperti otot lainnya, vagina juga dapat mengembang dan menyusut. Tidak ada yang dapat menyebabkan vagina menjadi ‘longgar’ secara permanen,” terang Dr Swetha, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dikutip dari Healthshots.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika seorang wanita sedang hamil, tubuhnya akan menyesuaikan untuk mengakomodasi janin yang sedang tumbuh. Saat melahirkan, otot-otot di vagina juga akan melebar untuk memberi ruang keluarnya bayi.

Walhasil, dinding vagina melemah dan mengendur. Seperti yang telah dijelaskan, vagina pun akan kembali ke bentuk semula beberapa saat setelah melahirkan, meskipun mungkin tidak sepenuhnya.

Namun, jika ingin mencari cara yang dapat membantu dalam memperkuat dan mengencangkan otot-otot vagina, olahraga menjadi salah satu solusinya.

Ada 5 solusi untuk ‘merapatkan’ vagina setelah melahirkan.

1. Kegel

Senam kegel berfungsi untuk memperkuat otot-otot dasar panggul yang menopang rahim, kandung kemih, usus halus, dan rektum.

Latihan ini melibatkan pengencangan dan pelepasan otot-otot tersebut untuk membangun kekuatan yang membantu dalam mengencangkan vagina.

2. Pelvic tilt

Latihan ini membantu merapatkan vagina karena dapat memperkuat otot-otot vagina dan perut.

Untuk melakukannya, berdiri dengan bahu dan bokong menempel pada dinding. Kemudian, tariklah pusar ke arah tulang belakang. Kencangkan pusar setidaknya empat detik sebelum melepaskannya.

3. Squats

Melakukan squat bersamaan dengan latihan kegel adalah cara yang bagus untuk mengencangkan space panggul dan mengencangkan otot-otot vagina.

Untuk melakukannya, berdirilah dengan kaki terentang dan pinggul menghadap ke luar, lalu turunkan tubuh seolah-oleh sedang duduk di bangku.

4. Legs up

Seperti artinya, latihan ini sesimpel mengangkat kaki ke dinding. Posisi ini sangat baik untuk mengencangkan vagina dan mengembangkan kekuatan otot panggul.

Latihan ini dapat dilakukan di pagi hari sebelum beranjak dari tempat tidur.

5. Yoga

Gerakan-gerakan yoga yang melibatkan panggul juga dapat membantu mengencangkan vagina. Yoga asanas contohnya, dapat membantu dalam kontraksi dan ekspansi otot-otot dasar panggul.

Simak Video “Mengenal Teknologi Chip ‘Vagina’: Fungsi hingga Cara Kerja
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Viral Wanita Kena Fistula Ani gegara Doyan Jajan, BAB Berdarah sampai Harus Operasi


Jakarta

Melalui akun TikTok pribadinya @Endell19, seorang wanita di Sidoarjo yang bernama Dini (21) membagikan kisahnya mengidap fistula ani. Kisahnya viral lantaran, seperti anak muda pada umumnya, dirinya mengaku doyan mengonsumsi jajanan-jajanan kotor, seperti mie pedas dan minuman es.

Akibat pola makannya yang buruk tersebut, ia mengalami kesulitan buang air besar. Di tahun 2021, dirinya mengalami buang air besar yang sulit (BAB keras) hingga membuatnya ngeden dengan sangat kuat.

Setelah kejadian tersebut, Dini mendapati kemunculan benjolan bernanah pada duburnya. Benjolan tersebut sempat membesar dan kemudian mengecil dalam beberapa hari. Kemudian, benjolan tersebut pecah, yang disertai dengan rasa sakit hingga menyebabkan demam.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sama seperti anak muda jama sekarang, suka banget makan bakso yang tremendous pedas, mie, suka makan seblak, minum es, itu dari dulu. Terus awal mulanya itu di tahun 2021, tiba-tiba mengalami BAB keras, jadi habis BAB keras langsung muncul kayak benjolan gitu, tapi masih belum keluar cairan nanahnya,” terang Dini kepada detikcom, Sabtu (18/11/2023).

“Jadi benjolannya itu agak besar, terus sampai seminggu, kemudian benjolannya jadi mengecil, kemudian ‘jebrot’, pecah. Pas pecah itu kayak sampai sakit sampai-sampai demam,” sambungnya.

Awalnya, ia hanya beranggapan bahwa gejala tersebut adalah bisul biasa dan tidak menganggapnya serius. Sebagai gantinya, wanita berusia 21 tahun ini memilih berkonsultasi dengan saudaranya yang bekerja di rumah sakit dan diberi obat berupa salep.

Namun, seiring berjalannya waktu, rasa sakit semakin intens dan gejala yang Dini alami semakin parah. Dirinya merasakan nyeri hebat yang membuatnya merasa sakit untuk duduk. Tak usai di situ, nanah dari benjolan di duburnya semakin banyak dan menyengat.

“Pas rasa sakit banget itu di 2022, akhir-akhir mau 2023 itu sakit, buat duduk itu sakit banget, terus malah makin keluar banyak cairan nanahnya. Terus sampai baunya itu udah nyengat nggak enak,” imbuhnya.

“Nyeri jujur, nyeri banget. Kalau udah duduk lama itu rasanya kayak pantat kayak nyeri banget. Pas duduk sama pas kecapekan kerja itu sakit banget, sampai jalannya sampai pantatnya nyeri sebelah,” sambungnya.

Karena mengalami penderitaan yang tak kunjung reda, Dini mulai mencari tahu kondisi yang dialaminya di web. Ia membaca tentang fistula ani dan mendapati gejala-gejalanya mirip dengan yang ia rasakan selama hampir dua tahun.

Akhirnya, pada bulan April 2023, Dini memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter. Ia didiagnosis mengidap fistula ani yang harus dioperasi.

“Periksa ke rumah sakit biar bisa ditangani karena udah lama banget. Bulan April 2023. Langsung dibilang itu penyakit fistula ani dan nggak ada obatnya, obatnya cuma dioperasi,” terangnya.

Dini menjalankan dua kali operasi, yakni di bulan Juni dan Agustus.

“Operasi bulan Juni karena nunggu buat BPJS itu selama satu bulan, itu untuk operasi pertama. Dua kali operasi, di bulan Juni dan Agustus. Perlu karena pas operasi pertama itu masih keluar cairannya, keluar banyak,” ceritanya.

Saat ini, kondisi Dini telah membaik. Namun, dirinya masih sering mendapati benjolan bernanah seperti bisul di bekas operasinya. Selain itu, rasa nyerinya juga masih sering kambuh meskipun tidak seintens dulu.

“Alhamdulillah udah baik, tapi tetap aja keluar cairan nanahnya (di bekas operasinya). Kalau cairan nanahnya udah nutup, terus (mucul) kayak gelembung lagi. Udah ke dokter lagi, tapi katanya memang suka kambuh. Kalau kecapekan dan duduk lama agak nyeri dikir, tapi nggak senyeri yang waktu sebelum operasi,” sebutnya.

Melalui kisahnya, Dini mengimbau obang-orang agar tidak mengabaikan kesehatannya dan segera periksa ke dokter apabila menemukan hal yang janggal pada tubuh. Pasalnya, akibat tidak menghiraukan gejala yang ia rasakan selama dua tahun, fistula ani yang diidapnya sudah semakin parah.

“Jangan takut untuk periksa ke dokter, karena kalo nggak periksa nanti penyakitnya tambah bisa parah kalau dibiarin. Aku udah lumayan parah karena dua tahun dibiarin. Fistula ani aku udah sampai ke dalam anusnya. Makanya pas operasi itu bolongnya sampai ke anus kemudian dijahitnya antara anus dengan lubang fistulanya,” tandasnya.

Dikutip dari Mayo Clinic, fistula ani adalah saluran yang muncul di antara bagian dalam anus dan kulit luar di sekitar anus. Sebagian besar fistula ani adalah hasil dari infeksi yang dimulai pada kelenjar anus.

Infeksi ini menyebabkan abses yang dapat mengering dengan sendirinya atau dikeringkan melalui pembedahan melalui kulit di sebelah anus. Saluran drainase ini tetap terbuka dan menghubungkan kelenjar anus yang terinfeksi atau saluran anus ke lubang di kulit luar di sekitar anus.

Simak Video “Ini Isi Kandungan Narkoba Keripik Pisang dan Comfortable Water
[Gambas:Video 20detik]
(Syifaa F. Izzati/kna)

Mark Zuckerberg Cedera ACL saat Latihan MMA, Berujung Operasi


Jakarta

CEO Meta Mark Zuckerberg mengabarkan dirinya mengalami cedera ACL atau cedera di bagian ligamen saat latihan MMA. Dia membagikan beberapa foto menjalani perawatan di rumah sakit.

“Sparring ACL saya robek dan baru saja keluar dari operasi untuk menggantinya. Berterima kasih kepada para dokter dan tim yang merawat saya,” tulis Zuckerberg di Instagram dilihat detikcom Senin (6/11/2023).

“Saya sedang berlatih untuk pertarungan kompetitif MMA awal tahun depan, tetapi sekarang hal itu sedikit tertunda. Masih menantikan untuk melakukannya itu setelah saya pulih. Terima kasih kepada semua orang atas cinta dan dukungannya,” tambahnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Mayo Clinic, cedera ACL seperti yang dialami Mark Zuckerberg merupakan sobekan atau cedera pada ligamen krusiatum anterior (ACL). Orang yang mengalami cedera ACL umumnya akan mendengar suara seperti ‘pop’ ketika ligamen tersebut robek.

Cedera ini terjadi dikarenakan adanya perubahan gerakan dengan tiba-tiba pada lutut kaki, misalnya pada saat berhenti secara tiba-tiba atau di saat lutut dan kaki terbentur benda keras.

Sekitar 70 persen orang dengan robekan ACL akan mengalami cedera pada salah satu atau kedua menisci (bantalan di lutut yang membantu melindungi tulang rawan).

Simak Video “High 5: Polemik Ceramah Oki Setiana Dewi, Gelombang Ketiga Covid-19
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Terobsesi Ingin Jadi Kucing, Wanita Ini Rela Operasi Ekstrem hingga 20 Kali


Jakarta

Ada-ada saja yang dilakukan orang-orang untuk mewujudkan fantasinya. Seperti yang dilakukan wanita asal Italia bernama Chiara Dell’Abate yang tak segan-segan memodifikasi tubuhnya demi bisa punya penampilan seperti manusia kucing.

Abate mengaku telah menjalani sebanyak 20 operasi demi bisa menjadi sosok manusia kucing. Modifikasi yang dilakukannya pun beragam, mulai dari tindik, implan tanduk, tato bola mata, hingga operasi untuk membelah lidahnya menjadi dua.

Wanita berusia 22 tahun itu pun kerap memamerkan penampilannya lewat akun TikTok pribadinya. Meski banyak mendapat kritik dan sindiran, Abate mengaku nyaman dan puas dengan apa yang telah dia lakukan pada tubuhnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya pikir saya bisa menjadi wanita kucing yang keren,” ungkap Abate, dikutip dari New York Publish, Sabtu (4/11/2023).

Abate mengungkapkan dirinya pertama kali melakukan modifikasi tubuh saat masih berusia 11 tahun. Kala itu, Abata menjalani prosedur untuk memanjangkan telinganya sehingga terlihat seperti kucing.

Sejak saat itu, Abate terus melakukan berbagai operasi untuk memodifikasi penampilannya. Ketik menginjak usia 16 tahun, Abate sudah memiliki whole 72 tindik di sekujur tubuhnya.

Abate mengaku keinginan untuk menjadi manusia kucing itu muncul ketika mendengar seseorang yang mengatakan kalau dirinya mirip dengan hewan tersebut.

“Saya pikir menjadi wanita kucing lebih cocok karena saya tidak ingin terlihat mirip dengan dengan karakter kartun. Saya selalu menyukai kucing, dan saya pikir saya akan terlihat berani dan garang sebagai wanita kucing dengan bantuan modifikasi yang tepat,” papar Abate.

Agar semakin terlihat mirip, Abate bahkan melakukan operasi blepharoplasty, sebuah prosedur untuk menghilangkan tumpukan lemak, kerutan, atau kantong di space kelopak mata.

Tak cukup sampai di situ, Abate juga menanamkan empat buah implan menyerupai tanduk di dahinya, memotong puting payudara, serta mentato matanya agar semakin terlihat mirip dengan kucing.

“Sungguh gila melihat seberapa banyak tubuh manusia bisa berubah, dan apa yang sebenarnya bisa Anda capai lewat modifikasi tubuh,” ucapnya.

Meski sudah melakukan modifikasi yang sangat ekstrem, Abate masih berencana untuk menjalani sejumlah prosedur lagi demi menyempurnakan transformasinya.

“Agar bisa benar-benar memiliki penampilan seperti wanita kucing, saya harus melakukan canthoplasty – operasi untuk menciptakan mata panjang berbentuk almond yang lebih pure, membentuk ulang gigi, memotong bibir bagian atas, dan menambah filler lagi. Saya juga akan memasang transdermal, yaitu alat seperti mikrodermal berukuran besar untuk bisa memasang ekor, dan tentunya lebih banyak tato lagi,” pungkasnya.

Simak Video “Menghilangkan Stres Lewat Yoga Bersama Anak Kucing Menggemaskan
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)

Solusi Peremajaan dan Permasalahan Kulit Tanpa Operasi

Solusi Peremajaan dan Permasalahan Kulit Tanpa Operasi



Microneedling

Terapi Microneedling adalah prosedur peremajaan kulit minimal invasif non bedah yang juga dikenal sebagai terapi induksi kolagen yang melibatkan penggunaan alat dengan jarum kecil untuk menciptakan luka-luka mikro terkontrol pada kulit. Luka-luka mikro ini memungkinkan produk topikal lebih mudah masuk ke dalam kulit dan akan membantu menstimulasi proses perbaikan kulit secara alami dengan cara meningkatkan pembentukan kolagen yang baru (kolagen adalah jaringan yang membuat kulit kencang, kenyal, dan tampak muda). Kandungan kolagen di kulit akan berkurang seiring pertambahan usia, namun tubuh masih dapat memproduksi kolagen baru saat kulit mengalami proses perbaikan, seperti saat luka atau bekas jerawat sembuh. Meningkatkan produksi kolagen dapat membantu memperbaiki kekencangan dan elastisitas kulit serta membantu memperbaiki penampilan kerutan dan garis halus. Terapi Microneedling adalah salah satu cara yang dapat merangsang produksi kolagen baru di kulit sehingga akan membantu meningkatkan kesehatan dan kualitas kulit secara keseluruhan.

Manfaat dari Microneedling

  • Menstimulasi produksi kolagen sehingga membuat kulit lebih kencang
  • Mengurangi kerut halus pada wajah
  • Meratakan tekstur dan warna kulit
  • Mengurangi permasalahan pigmentasi seperti melasma, bekas hitam pasca jerawat
  • Mengurangi pori-pori yang besar
  • Mengurangi skar atrofik bekas jerawat, skar luka bakar, skar hipertofik
  • Menyamarkan stretch marks
  • Meningkatkan penyerapan produk perawatan kulit topikal
  • Merangsang pertumbuhan rambut

Apakah Microneedling menimbulkan nyeri?

Sebelum melakukan terapi microneedling, biasanya akan dilakukan pengolesan krim anestesi pada space kulit yang akan diterapi untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama proses pengobatan. Pengolesan krim anestesi biasanya dilakukan sekitar 30-60 menit sebelum proses pengobatan dimulai dan dapat membantu meminimalkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat proses pengobatan berlangsung. Setelah proses pengobatan, beberapa pasien dapat mengalami sedikit kemerahan, bengkak, atau sensasi panas pada kulit. Namun, ini biasanya mereda dalam waktu 2-3 hari setelah perawatan dan sebagian besar pasien dapat kembali ke rutinitas biasa mereka dalam waktu singkat.

Efek samping Microneedling

Efek samping dari terapi Microneedling biasanya minimal dan bersifat sementara, seperti kemerahan, bengkak, atau sensasi terbakar pada kulit yang biasanya akan hilang dalam waktu 1-3 hari setelah perawatan. Selain itu, terapi Microneedling juga memiliki risiko yang lebih rendah untuk memicu hiperpigmentasi pasca-inflamasi, yang sering terjadi pada tindakan peremajaan kulit dengan energi panas seperti laser.

Terapi Microneedling juga aman digunakan untuk pasien dengan kulit gelap karena tidak menggunakan energi panas yang dapat memicu terjadinya perubahan pigmentasi pada kulit. Dalam hal downtime, sebagian besar pasien dapat kembali ke aktivitas mereka dalam waktu 2-3 hari setelah perawatan. Namun, kulit dapat lebih sensitif terhadap sinar matahari selama 1 minggu setelah terapi, sehingga dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dan menggunakan tabir surya secara teratur.

Selain itu, penggunaan sabun wajah yang ringan dan menghindari penggunaan sabun scrub selama 5 hari setelah terapi juga dianjurkan untuk membantu kulit pulih dan mencegah iritasi. Adapun dalam hal perawatan setelah terapi microneedling, disarankan untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh profesional kesehatan atau kecantikan untuk memastikan hasil terapi yang optimum dan mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan.

Efek samping yang mungkin terjadi:

  • Kemerahan
  • Bengkak
  • Memar
  • Kulit mengelupas/kering
  • Infeksi

Hal-hal yang harus dihindari 3 hari setelah terapi Microneedling:

  • Aktivitas out of doors terpapar sinar matahari secara langsung
  • Olahraga kardio/fitness center berlebih
  • Melakukan scorching bathe, spa atau sauna
  • Berenang di laut dan/atau di kolam berklorin
  • Spray/self tanning
  • Melakukan beauty tattoo
  • Menggunakan topical skincare yang mengandung retinoid, hidrokuinon, AHA, BHA, benzoil peroksida, kojic acid, alkohol dosis tinggi (risiko iritasi dan pengelupasan)
  • Mikrodermabrasi, chemical peeling, injeksi Botulinum toxin, filler, laser, IPL

Apa keunggulan melakukan Microneedling di Bethsaida Hospital?

Perawatan Microneedling kami menggunakan alat dengan teknologi terbaru dan memiliki beberapa keunggulan dari mannequin sebelumnya, seperti :

  • Memiliki pengaturan dan protokol terapi skar yang khusus, dapat menjangkau lapisan di bawah kulit sampai 3 mm, perawatan presisi untuk bekas luka atrofi dan hipertrofi pada wajah dan tubuh.
  • Desain Kartrid 16 Jarum yang Revolusioner, menawarkan waktu perawatan yang lebih cepat dan dapat meliputi space yang luas.
  • Teknologi anti kontaminasi mencegah aliran balik cairan pada jarum yang dipakai selama terapi sehingga tidak ada resiko untuk infeksi silang, keamanan pasien sangat terjaga.

Evaluate : dr. Inneke Halim, Sp.KK

Viral Kasus Radang Amandel Berujung Deadly, Kapan Waktu yang Tepat untuk Operasi?


Jakarta

Ramai kasus operasi radang amandel berujung kematian, meskipun keduanya belum dipastikan berkaitan lantaran proses investigasi masih berlanjut. Namun, hal ini memicu kekhawatiran di masyarakat. Tidak sedikit yang kemudian mempertanyakan kapan sebenarnya harus menjalani operasi atau masih ‘aman’ dibiarkan saat gejala dirasa tidak terlalu buruk.

dr Zainal Adhim SpTHT dari RSUP Fatmawati menyebut fungsi amandel sebetulnya bak tentara pertahanan tubuh. Pasalnya, organ ini berfungsi mencegah infeksi hingga menghalau benda asing. Misalnya, infeksi karena bakteri, virus, hingga parasit.

Setelah terperangkap di amandel, penyebab infeksi dibawa ke kelenjar getah bening yang kemudian menghasilkan respons antibodi untuk menghancurkan virus maupun bakteri tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otomatis, jika mengalami masalah pada amandel, pertahanan tubuh kemudian melemah dan rentan terserang beragam penyakit.

Kondisi Regular Amandel

“Secara garis besar, amandel dikatakan regular itu pertama dilihat dari visible, biasanya ukurannya tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Jadi kalau dilihat dari rongga mulut itu kan ada pilar, terlihat dari kiri dan kanan ga terlalu menonjol ke dalam,” tegasnya dalam webinar daring, Senin (9/10/2023).

Di sisi lain, warna amandel yang regular juga ditandai dengan kemerahan yang mirip dengan rongga mulut. “Permukaan licin, tidak ada benjolan atau bintik-bintik putih,” beber dia.

Jika tengah bermasalah, biasanya ada bintik-bintik putih pada amandel, dibarengi dengan gejala sakit ketika menelan, demam, batuk, sakit tenggorokan, bengkak.

Kapan Harus Dioperasi?

Kondisi radang amandel biasanya perlu dioperasi saat keluhan gejala cenderung intens dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan membahayakan.

“Kalau mutlak indikasi kasus yang sangat besar sehingga menyebabkan sumbatan napas, walaupun jarang sakit, misalnya, tapi tidurnya sering ngorok, pilek, dan sampai mengganggu, bisa sampai henti napas, ini diindikasi mutlak (wajib operasi) walaupun tidak ada keluhan sakit tenggorokan berulang,” sambungnya.

Keluhan lain seperti demam tinggi hingga kejang, juga menjadi indikasi atau pertanda pasien harus segera menjalani tindakan operasi.

Berbeda jika pasien misalnya hanya mengeluhkan gejala ringan dan terjadi dalam satu sampai dua kali setahun. Pada kasus ini, dokter menganjurkan pasien untuk mengubah pola gaya hidup sehat, pola makan, dan pemberian obat.

Namun, saat gejala tidak kunjung membaik, barulah pasien direkomendasikan untuk menjalani operasi. “Jadi perlu pemeriksaan secara komprehensif,” pungkasnya.

Simak Video “Dugaan Malapraktik RS Kartika Husada Jatiasih di Operasi Amandel
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Dialami Vidi Aldiano, Ini Alasan Kanker Ginjal Bisa Kambuh Meski Sudah Operasi


Jakarta

Penyanyi Vidi Aldiano saat ini dikabarkan tengah menjalani perawatan untuk mengobati kanker ginjal yang diidapnya. Diketahui, selama satu tahun terakhir kanker ginjalnya sudah mengalami metastasis dan menyebar ke beberapa titik lain di tubuhnya.

“Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue akhirnya punya appointment spa day ini tiap 3 minggu,” tulis Vidi Aldiano di akun Instagram pribadinya dilihat Selasa (19/9/2023).

Padahal, pelantun Nuansa Bening itu sempat melakukan pengobatan kanker ginjal stadium 3 pada 2019 silam. Saat itu, ia menjalani operasi pengangkatan ginjal di Singapura. Namun kanker ginjal yang dialami Vidi tak hilang sepenuhnya. Selama tiga tahun terakhir, Vidi ternyata terus berjuang melawan kanker ginjal yang mulai menyebar ke sejumlah titik di tubuhnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia & Kepala Staf Medik Urologi RS Unair Surabaya, dr Lukman Hakim, SpU(Okay), MARS, PhD, menjelaskan pasien kanker ginjal memang memiliki risiko kekambuhan meski sudah menjalani operasi.

“Sebetulnya ada risiko 40 persen kekambuhan pasien kanker ginjal yang sudah dilakukan operasi. Kekambuhan ini lebih besar pada risiko tinggi,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (20/9/2023).

Misalnya, sambung dr Lukman, jika kanker ditemukan di awal stadium yang lebih tinggi. Selain itu, kekambuhan juga bisa terjadi apabila ukuran tumor pada ginjal melebihi 10 cm.

“Kalau ukuran tumornya lebih dari 10 cm, maka risiko kekambuhannya 3,8 kali lebih besar dibandingkan yang lebih kecil,” imbuhnya.

dr Lukman menambahkan kanker ginjal yang sudah menyebar ke kelenjar getah bening juga memiliki risiko kekambuhan yang lebih cepat.

“Secara sederhana, ada proporsi tertentu pada pasien yang penyebaran dan kekambuhannya lebih cepat,” pungkasnya.

Simak Video “Curhat Vidi Aldiano soal Kankernya yang Menyebar
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Fakta-fakta Viral Wanita Operasi usai Waxing, Awalnya Ngeluh Jerawat di Ketiak

Jakarta

Wanita ini harus menjalankan operasi di ketiaknya usai mengalami hidradenitis pasca melakukan waxing. Cherry Tania (24) mengatakan bahwa gejala yang muncul awalnya berupa benjolan kecil di space bekas waxing. Namun, ia mengaku tidak khawatir terlebih tiga hari berselang benjolan tersebut mengering.

Beberapa hari kemudian, Cherry menemukan benjolan tersebut justru muncul lagi dan tidak hilang dalam waktu sebulan. Ia lantas memutuskan untuk pergi ke dokter spesialis kulit.

“Di sini aku sudah merasa ini bukan jerawat, ini ada yang salah. Jadi cus langsung ke dokter, awalnya ke dokter umum dulu, diagnosa pertama furunkel semacam infeksi yang terjadi karena folikel rambut, dikasih antibiotik, obat oles, tapi nggak kunjung membaik, akhirnya aku determine ke ke SpKK, diagnosanya awalnya masih sama,” tutur perempuan asal Jakarta, dalam akun TikTok pribadinya.

Sempat Dikira Jerawat

Cherry mengatakan ia sempat mengira benjolan tersebut hanyalah jerawat atau bisul biasa. Namun setelah kondisinya tak kunjung membaik ia memutuskan pergi ke dokter spesialis dan pihak medis mengatakan ia mengalami hidradenitis.

“Jadi dulu itu aku memang waxing dan sempat muncul jerawat kecil tapi nggak lama kemudian dia kaya kempes sendiri gitu, jadi aku kira itu jerawat biasa jadi aku tetap lanjut waxing,” katanya.

“Kalau pernah ada bisul kaya gitu, itu tandanya kamu salah satu orang yang nggak bisa waxing, tanda lainnya banyak hair bumps merah-merah gini, berjendol atau suka ada ingrown hair, biasanya itu pertanda kalian nggak boleh waxing,” lanjut dia.

Hidradenitis yang Dialami Disebabkan Waxing

Hidradenitis merupakan kondisi yang menyebabkan munculnya benjolan kecil sebesar kacang di bawah kulit yang terasa nyeri dan berisi nanah.

Tidak hanya pada ketiak, benjolan tersebut juga bisa muncul di selangkangan, lipat paha, bokong, dan juga payudara. Apabila benjolan pecah, nanah yang ada di dalamnya dapat menginfeksi kulit sekitarnya.

“Hidradenitis yang aku alami itu kata dokter karena waxing, jadi sebenarnya menurut dokter nggak disaranin untuk membersihkan bulu ketiak sampai benar-benar habis karena ada risiko iritasi, infeksi,” cerita dia saat dihubungi Kamis (17/8/2023).

“Yang direkomendasikan adalah trimming dengan gunting atau shaving dengan electrical shaver yang pisaunya ga bersentuhan langsung dengan kulit,” sambungnya.

Metode ESWL RS Royal Progress untuk Atasi Batu Ginjal Tanpa Operasi


Jakarta

Kesibukan harian dan godaan minuman instan dan manis kerap membuat banyak orang seakan lupa untuk mengkonsumsi air putih. Padahal kebiasaan mengkonsumsi air putih merupakan hal yang perlu untuk dilakukan agar terhindar dari sejumlah penyakit, salah satunya batu ginjal.

Dokter Spesialis Urologi dari RS Royal Progress dr. Johannes Aritonang, B.MedSc, SpU, FICS mengakui air putih memiliki peran yang penting dalam menjaga kesehatan. Apalagi untuk mencegah diri dari penyakit seperti batu ginjal.

Penyakit batu ginjal sendiri merupakan salah satu gangguan kesehatan yang disebabkan oleh terbentuknya batu atau materials kristal di dalam ginjal. Ia mengatakan penyakit tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah faktor seperti kebiasaan kurangnya konsumsi air putih, pola makanan yang kurang baik hingga kebiasaan menahan buang air kecil.

“Batu ginjal terbentuk salah satunya karena adanya senyawa kimia pembentuk kristal yang tidak dapat larut, sehingga menyebabkan terjadinya kristalisasi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko, seperti kurangnya minum air putih atau pola konsumsi berlebih makanan yang tinggi asam urat dan protein hewani, atau dapat pula karena faktor genetik,” kata dr. Johannes saat diwawancara oleh detikcom beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (18/8/2023).

Tak hanya menjelaskan mengenai faktor pencetus, ia pun mengatakan berbagai gejala penyakit batu ginjal yang perlu diketahui oleh setiap orang. Adapun gejalanya yakni berupa nyeri pinggang yang dirasakan tumpul seperti pegal-pegal atau tajam seperti ditusuk-tusuk, yang dapat diikuti oleh demam, mual, muntah, anyang-anyangan, hingga kencing berdarah atau BAK keruh.

“Gejalanya itu biasanya seperti nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini kadang bisa bersifat tumpul jadi rasanya tuh kaya pegal-pegal saja atau kadang bisa rasanya seperti tajam seperti ditusuk-tusuk itu ketika batu ginjal tersebut turun ke saluran ureter,” ungkapnya.

Menurutnya, angka persentase kesembuhan dari penyakit tersebut pun beragam karena ditentukan oleh beberapa faktor yakni ukuran, tingkat kekerasan, dan lokasi batu itu sendiri.

“Jadi kalau kita mau bicara tingkat keberhasilan terhadap terapi atau kesembuhan dari penyakit ini, kembali lagi kita harus mengetahui dan dapat menentukan ukuran batu, seberapa keras batu tersebut, dan di mana lokasi batunya,” jelasnya.

Biasanya, jika batu yang ditemukan besar atau lebih dari 2 cm dengan tingkat kekerasan batu yang tinggi, maka langkah pengobatan yang dilakukan yakni melalui operasi baik secara terbuka maupun minimal invasive. Langkah itu dilakukan agar batu ginjal yang terdapat dalam tubuh mampu dikeluarkan.

Namun, jika batu ginjal ukurannya tidak terlalu besar (ESWL merupakan tindakan pemecahan batu ginjal dengan menggunakan gelombang kejut tanpa luka operasi. Jika batu ginjal sudah pecah, maka partikel kecilnya akan keluar secara alami melewati urine.

Menurutnya, tindakan tersebut tergolong aman. Pasalnya, penanganan penyakit batu ginjal dengan ESWL memiliki risiko komplikasi yang cukup kecil karena dilakukan tanpa sayatan dan pasien dapat langsung beraktivitas pasca tindakan dan pasien tidak perlu dirawat.

“Penanganan ESWL itu aman. Jadi tindakan di bidang urologi untuk batu saluran kemih saat ini yang paling memiliki risiko rendah atau paling sedikit angka komplikasinya yaitu ESWL,” katanya.

Ia mengatakan tindakan tersebut juga tidak terlepas dari sejumlah komplikasi seperti infeksi, perdarahan, dan memar atau cedera ginjal. Meskipun begitu tindakan tersebut masih menjadi salah cara yang cukup efektif dalam menangani penyakit batu ginjal.

Meskipun begitu terdapat beberapa kriteria yang memungkinkan angka keberhasilan ESWL menjadi besar.

“Kriterianya, ada beberapa seperti ukuran batunya di bawah 2 cm, batunya berada di kamar atas atau kamar tengah dengan pintu keluar dari masing-masing ruangan tidak panjang dan cukup lebar, sehingga pecahan batu lebih mudah untuk keluar bersamaan dengan urin,” ungkapnya.

RS Royal ProgressGambar bagian ginjal (kamar atas, kamar tengah, kamar bawah)

Untuk pasien yang ingin mengatasi penyakit tersebut dapat memanfaatkan layanan tindakan ESWL di RS Royal Progress. RS Royal Progress memiliki sejumlah fasilitas yang lengkap dengan teknologi terkini untuk memberikan pengobatan bagi pasien batu ginjal. Adapun teknologi yang digunakan cukup fashionable dan terkini.

Jika Anda mengalami masalah seputar kesehatan ginjal dan membutuhkan konsultasi lebih lanjut, konsultasikan segera bersama dr. Johannes Aritonang, B.MedSc, SpU, FICS dengan klik di sini.

Simak Video “Idap Batu Ginjal, Jeremy Teti Ingin Berobat ke Ida Dayak
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)

Viral Curhat Wanita Jakarta Terpaksa Operasi Ketiak usai Waxing


Jakarta

Viral wanita menjalani operasi ketiak imbas terkena hidradenitis pasca waxing. Gejala awalnya muncul benjolan kecil di sekitar space bekas waxing. Sempat dikira jerawat, Cherry Tefani mengaku tak ambil pusing, terlebih tiga hari setelahnya benjolan sudah mulai mengering.

Namun, beberapa hari kemudian, benjolan kembali muncul dan keluhan yang sama berulang. Sampai nyaris satu bulan kondisinya tak kunjung membaik.

“Di sini aku sudah merasa ini bukan jerawat, ini ada yang salah. Jadi cus langsung ke dokter, awalnya ke dokter umum dulu, diagnosa pertama furunkel semacam infeksi yang terjadi karena folikel rambut, dikasih antibitotik, obat oles, tapi nggak kunjung membaik, akhirnya aku determine ke ke SpKK, diagnosanya awalnya masih sama,” tutur perempuan asal Jakarta, dalam akun TikTok pribadinya.

Kepada detikcom, Cherry kemudian mengonfirmasi jika luka yang dialaminya adalah hidradenitis yakni timbulnya benjolan kecil sebesar kacang di bawah kulit, terasa nyeri dan berisi nanah.

Benjolan ini memang muncul di space kulit yang memiliki rambut dan kelenjar keringat termasuk ketiak, selangkangan, lipat paha, bokong, juga payudara. Jika benjolan pecah, nanah dari dalam benjolan tersebut akan keluar dan menginfeksi kulit di sekitarnya.

“Hidradenitis yang aku alami itu kata dokter karena waxing, jadi sebenarnya menurut dokter nggak disaranin untuk membersihkan bulu ketiak sampai benar-benar habis karena ada risiko iritasi, infeksi,” cerita dia saat dihubungi Kamis (17/8/2023).

“Yang direkomendasikan adalah trimming dengan gunting atau shaving dengan electrical shaver yang pisaunya ga bersentuhan langsung dengan kulit,” sambungnya.

Kondisi Terkini

Lantaran kondisi Cherry tak kunjung membaik, diperlukan proses operasi untuk pengangkatan benjolan tersebut, pasca operasi pemulihan disebut berjalan sekitar satu bulan. Namun, luka operasi saat ini diakuinya kembali ‘basah’.

“Berdarah lagi ini, dokternya nggak bilang sih sembuh berapa lama, yang jelas luka operasi aku sekarang sudah berdarah sekitar dua minggu,” pungkas wanita berusia 24 tahun itu.

Simak Video “Kemenkes soal Viral Kecanduan Tramadol di Karawang: Sangat Dilarang!
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)