Jakarta –
Hani Hanafiah, seorang wanita di Bandung menceritakan perjuangannya melawan kanker tulang osteosarkoma. Awalnya, ia hanya mengeluh pegal di tangan kanannya dan kondisinya semakin parah.
Sampai di Juli 2022, Wanita 26 tahun itu pertama kali didiagnosis kanker tulang. Hani mulai dirujuk untuk rontgen dan biopsi.
“Saya mulai dirujuk untuk ronsen, setelah ronsen fotonya tuh nggak kelihatan dan harus di MRI. Nah, dari sana ada kemungkinan tumor tulang dan harus dibiopsi. Setelah biopsi ternyata kanker tulang,” ungkap Hani pada detikcom, Minggu (17/9/2023).
Setelah menjalani operasi awal untuk rekonstruksi tulang, ternyata ada infeksi tulang kronis hingga harus operasi lagi. Meski tangan Hani tidak menunjukkan adanya perubahan, sel tumor ganas di bagian itu tidak ditemukan lagi.
Sampai akhirnya, Hani kembali menjalani operasi besar kedua. Di saat inilah, tulang di tangannya diganti dengan semen tulang.
“Sekarang kondisi (tulang) saya sudah semen,” katanya.
Apa Itu Semen Tulang?
Dikutip dari Science Direct, semen tulang adalah sekelompok bahan yang terdiri dari komponen bubur dan cair yang akan membentuk pasta plastik. Itu akan mengisi ruang dan mengeras sendiri setelah ditanamkan ke dalam tubuh.
Teknik yang digunakan untuk memasukkan semen tulang ke dalam tulang bergantung pada lokasi atau komponen yang akan diperbaiki, serta pilihan dan pengalaman ahli bedah.
Dikutip dari laman Research, meski disebut ‘semen’, semen tulang tidak memiliki sifat perekat. Tetapi, itu tergantung pada mekanisme yang saling terkait antara permukaan tulang yang tidak beraturan dan prostesis.
Ini juga digunakan untuk mengisi lubang kecil dan retakan pada kulit.
Simak Video “Kemenkes Bantah soal Polusi Sengaja Dibuat untuk Munculkan Pandemi 2.0“
[Gambas:Video 20detik]
(sao/suc)