Penyakit asam urat kerap dihubung-hubungkan dengan ‘penyakit orang tua.’ Faktanya, Nationwide Institutes of Well being menyebutkan bahwa penyakit ini tak terpaut pada kelompok usia tertentu saja.
Adapun gejala yang paling sering ditemukan pada penderita asam urat adalah rasa nyeri berlebih pada salah satu jempol kaki. Walau begitu, asam urat bisa menyerang organ maupun bagian tubuh manusia lainnya. Lalu, apa saja gejala asam urat yang dapat dideteksi agar dapat diatasi? Baca penjelasannya di artikel berikut ini.
Apa Itu Asam Urat?
Asam urat merupakan arthritis inflamasi yang menyerang sendi manusia. Jika terkena asam urat, maka gejala paling jelas yang dirasakan adalah nyeri dan bengkak pada persendian. Asam urat termasuk penyakit yang cenderung kambuh beberapa kali, biasanya dalam rentang waktu satu atau dua minggu.
Penyakit asam urat disebabkan oleh tingginya kadar asam urat (uric acid) dalam tubuh. Saat menumpuk, maka hal ini akan membentuk kristal berbentuk jarum di dalam dan sekitar sendi. Akibatnya, jempol kaki atau tungkai bawah terasa nyeri hebat. Sederhananya, penyakit asam urat terjadi jika tubuh membuang kadar asam urat yang tidak seimbang, baik terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Tidak hanya jempol kaki atau tungkai bawah, asam urat juga bisa menyerang organ dan bagian tubuh lainnya. Diantaranya yakni sendi, bursae atau kantung di antara tulang dan jaringan lunak, selubung tendon, bahkan ginjal, yang kemudian mengakibatkan kerusakan dan batu ginjal.
Antara pria dan wanita, asam urat lebih berisiko dialami oleh wanita. Hal ini karena asam urat tidak terjadi sebelum menopause. Makanya, wanita yang berusia lebih tua berpotensi untuk menderita asam urat. Selain itu, asam urat juga banyak ditemukan pada pasien yang berusia paruh baya. Walau begitu, bukan tidak mungkin jika anak muda mengalami asam urat jika menerapkan pola hidup yang tidak sehat.
Gejala dan Tahapan Penyakit Asam Urat
Sudah bukan hal yang aneh bahwa setiap penderita asam urat pasti mengeluhkan rasa sakit yang muncul di salah satu jempol kaki. Namun, nyeri asam urat juga bisa dirasakan di bagian tubuh lainnya.
Mengutip dari Nationwide Institutes of Well being, salah satu gejala yang kerap dialami penderita asam urat adalah rasa bengkak, merah, hangat, dan kaku pada persendian mereka. Karena penyakit ini cenderung kambuh dalam beberapa waktu, maka perlu benar-benar diwaspadai gejalanya untuk segera mendapat perawatan.
Umumnya, asam urat dipicu oleh makanan dan obat-obatan tertentu, alkohol, trauma fisik, dan penyakit tertentu. Jika asam urat semakin parah kondisinya, hal ini akan menyebabkan berbagai jenis komplikasi lain, seperti penyakit jantung dan ginjal. Penyakit, seperti hipertensi, obesitas, diabetes, nefrolitiasis (batu ginjal), penyakit ginjal kronis, myocardial infarction (serangan jantung), dan gagal jantung kongestif juga bisa berhubungan dengan penyakit asam urat.
Nyatanya, penyakit asam urat tidak serta merta menyerang manusia. Ada beberapa tahapan yang terjadi, antara lain:
- Hiperurisemia, yakni peningkatan kadar asam urat yang yang terjadi di dalam dara. Di tahap ini, kristal mulai terbentuk di sendi-sendi, namun belum muncul gejala yang jelas.
- Asam urat kambuh yang ditandai oleh rasa sakit dan bengkak di sekitar persendian.
- Asam urat interval atau intercritical, yakni jeda yang terjadi antara serangan asam urat. Di masa ini, tidak ada gejala yang muncul.
- Tophi, atau tahap akhir asam urat yang ditandai oleh penumpukan kristal di kulit atau bagian tubuh lainnya.
Simak Video “Mengenal Metode Wolbachia, Berantas DBD Pakai Bakteri Alami“
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)