Tag: tahun

Tumor Ovarium Langka Bergigi Ditemukan pada Mumi Wanita Mesir Usia 3.000 Tahun


Jakarta

Arkeolog menemukan tumor ovarium langka yang bergigi di pemakaman Mesir Kuno berusia 3 ribu tahun. Tumor tersebut ditemukan di antara sisa-sisa jasad seorang wanita yang meninggal lebih dari 3.000 tahun yang lalu.

Dikutip dari Reside Science, tumor ovarium yang terletak di panggul tersebut, berupa massa tulang dengan dua gigi. Ini adalah contoh teratoma tertua yang diketahui, yaitu jenis tumor langka yang biasanya terjadi di ovarium atau testis.

Hanya empat contoh teratoma arkeologis yang pernah ditemukan sebelumnya , tiga di Eropa dan satu di Peru. Penemuan teratoma baru-baru ini di pemakaman periode Kerajaan Baru di Amarna, Mesir, keduanya didirikan sekitar tahun 1345 SM, merupakan kasus arkeologi kelima yang dipublikasikan, menjadikannya contoh teratoma tertua yang diketahui dan kasus kuno pertama yang ditemukan di Afrika.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di salah satu makam di Pemakaman Gurun Utara yang terdiri dari sebuah lubang dan ruang pemakaman, para peneliti menemukan kerangka seorang wanita berusia 18 hingga 21 tahun yang dibungkus dengan tikar serat tumbuhan. Ia dimakamkan dengan sejumlah barang, termasuk cincin berhiaskan sosok Bes, dewa yang sering dikaitkan dengan persalinan, kesuburan, dan perlindungan.

Selama penggalian, para arkeolog melihat sesuatu yang tidak biasa di panggul wanita itu: sebuah massa tulang, seukuran buah anggur besar, dengan dua cekungan berisi gigi yang cacat.

Gretchen Dabbs, ahli bioarkeologi di Southern Illinois College Carbondale, dan rekannya mempublikasikan penemuan tumor ini secara on-line pada 30 Oktober di Worldwide Journal of Paleopathology. Mengesampingkan prognosis lain, mereka berpendapat bahwa keberadaan gigi dan lokasi di daerah panggul wanita tersebut mengindikasikan bahwa itu adalah teratoma ovarium.

“Pada usia 18-21 tahun, orang ini mungkin sudah menjadi istri seseorang,” kata Dabbs.

Teratoma dapat bermanifestasi sebagai kanker jinak atau ganas, biasanya terdiri dari berbagai jaringan, termasuk otot, rambut, gigi, atau tulang. Tumor ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan bengkak, dan jika pecah, dapat menyebabkan infeksi.

Simak Video “Epidermolisis Bullosa, Kelainan Kulit Langka Pada Manusia
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Picu Pemuda 20 Tahun Tewas, Kenapa ‘Sindrom Nasi Goreng’ Bisa Mematikan?


Jakarta

Kasus pemuda berusia 20 tahun yang meninggal setelah terkena ‘sindrom nași goreng’ kembali viral di media sosial. Kok bisa sindrom nași goreng mematikan?

Dalam sebuah laporan di jurnal Scientific Microbiology di tahun 2008, seorang mahasiswa berusia 20 tahun meninggal setelah memakan spageti yang dia masak, ditinggalkan di lemari es, lalu dipanaskan kembali dan dimakan lima hari kemudian. Pemicunya adalah Bacillus cereus, bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan.

Di samping itu, dalam kasus lain yang diterbitkan dalam jurnal Frontier, seorang gadis berusia 11 tahun mengalami kegagalan organ setelah mengonsumsi pasta yang dimasak 3 hari sebelumnya. Dia akhirnya harus menerima perawatan suportif di intensif pediatrik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan tersebut menyoroti potensi parah dari keracunan makanan akibet kontaminasi B cereus. Bakteri ini dapat memicu masalah kesehatan yang serius dan komplikasi terlebih jika memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Sindrom nași goreng atau fried rice syndrome disebabkan oleh B cereus. Starchy meals like rice and pasta are sometimes the culprits. However it may additionally have an effect on different meals, like cooked greens and meat dishes.

Bakteri ini berbahaya karena menghasilkan sejenis sel yang disebut spora, yang sangat tahan terhadap pemanasan. Jadi, meskipun memanaskan sisa makanan dengan suhu tinggi dapat membunuh jenis bakteri lain, efek yang sama mungkin tidak akan terjadi jika makanan terkontaminasi B cereus.

Selain itu B cereus memiliki kebiasaan buruk dalam mengeluarkan racun berbahaya dalam makanan. Beberapa racun ini sangat sulit dibunuh dengan panas yang dihasilkan microwave biasa.

Bakteri B celeus melepaskan dua jenis racun yang masing-masing menyebabkan penyakit berbeda. Satu menyebabkan diare sementara racun lainnya menyebabkan muntah.

Jenis toksin pertama dilepaskan di usus kecil setelah bakteri tertelan, dan menyebabkan diare, kram, dan kadang-kadang mual namun jarang muntah. Gejala biasanya dimulai 6 hingga 15 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, yang dapat mencakup berbagai daging, susu, sayuran, atau ikan. Gejalanya biasanya mereda setelah sekitar satu hari.

Jenis racun kedua dilepaskan oleh bakteri dalam makanan sebelum dikonsumsi. Makanan bertepung, seperti nasi, adalah sumber makanan yang paling umum terkena dampaknya. Racun tersebut menyebabkan muntah dan mual dalam waktu 30 menit hingga 6 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi.

Gejala mereda setelah sekitar 24 jam. Namun pada kondisi deadly, kasusnya bisa berujung kematian jika tidak ditangani dengan tepat.

Simak Video “Madonna Sempat Berpikir Tak Akan Selamat dari Penyakit Infeksi Bakteri
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Pria 27 Tahun Idap Varikokel Grade 3, Awalnya Ngeluh Gejala Ini


Jakarta

Viral seorang pria di Bali bernama Arya (27) menceritakan pengalamannya mengidap varikokel atau varises di testis. Melalui akun TikTok-nya, ia menceritakan bahwa ia kerap merasakan rasa nyeri yang hilang timbul pada bagian testis. Tidak hanya itu, Arya juga merasa terjadi perubahan fisik berupa penurunan pada salah satu testisnya.

“Rasa sakitnya itu nyeri di bagian sebelah kiri, kayak satu detik dua detik terus hilang. Kalau gejalanya yang timbul itu sebenarnya kayak nggak ngerasain banget gitu lho gejalanya, kadang-kadang kita nggak sadar kalau kita itu sakit varikokel,” ucap Arya ketika dihubungi detikcom, Sabtu (4/11/2023).

Arya menceritakan bahwa salah satu testisnya mengalami penurunan dengan signifikan dan tidak terlihat regular. Selain itu, ia juga melihat ada munculnya semacam pembuluh darah yang begitu nampak pada buah zakarnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan rasa nyeri tersebut kerap muncul ketika dirinya merasa terlalu lelah. Arya mengaku bahwa sebenarnya ia sudah merasakan gejala tersebut pada 2014 ketika masih kuliah. Namun karena merasa takut, ia tidak berani memeriksakan diri.

Arya akhirnya berani memeriksakan diri pada Agustus 2023 ke dokter. Setelah pemeriksaan melalui USG, dokter mendiagnosisnya mengidap varikokel dan Arya menjalani operasi pada 1 September 2023.

“Akhirnya saya memutuskan untuk periksa. Yang sebelah kiri grade 3 dan yang sebelah kanan itu grade 2. Diputuskan akhirnya dioperasi sama dokternya yang bagian kiri saja karena kalau grade 3 hanya bisa sembuh dengan operasi,” cerita Arya.

“Penanganannya operasi saja sama dapat obat setelah itu. Obatnya nggak jangka panjang dan sekarang sudah nggak minum obat lagi,” sambungnya

Arya menuturkan bahwa saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik. Ia bahkan sudah bisa beraktivitas dengan regular seperti biasa.

“Pokoknya jangan takut ke dokter dan jangan takut buat diperiksa. Sedini mungkin langsung diperiksa karena semakin cepat semakin mudah ditemukan pemecahan solusinya,” katanya.

“Sekarang sudah sehat, sudah bisa beraktivitas regular, udah nggak overthinking lagi,” pungkasnya.

Simak Video “Sebastien Haller Idap Tumor Testis, Kenali Gejala-Faktor Risikonya
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Riset Sebut Kasus Stroke Bakal Naik Drastis Beberapa Tahun ke Depan, Ini Gegaranya

Jakarta

Serangan stroke tak hanya menghantui orang-orang berusia lanjut, melainkan juga orang-orang muda dengan kisaran usia 20 hingga 30 tahun. Lebih lagi baru-baru ini, Organisasi Stroke Dunia-Komisi Neurologi Lancet melaporkan bahwa dalam beberapa tahun mendatang, jumlah pasien stroke akan meningkat pesat di seluruh dunia. Mengapa demikian?

Tak hanya gegara kedatangannya yang seringkali mendadak tanpa ‘aba-aba’ beruba gejala tertentu lebih dulu, penyakit stroke juga ditakutkan lantaran berisiko menimbulkan kecacatan permanen.

Kemudian laporan dari Lancet baru-baru ini menyebut, jumlah orang yang meninggal dunia akibat stroke di seluruh dunia kemungkinan akan meningkat sebanyak 50 persen pada 2050, dengan 10 juta orang meninggal karena stroke setiap tahunnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Medical Information At present, saat ini, tercatat ada 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke setiap tahunnya. 5 juta dari orang-orang ini meninggal, sementara 5 juta lainnya masih hidup dengan kecacatan. Diketahui, stroke adalah penyebab kematian kedua terbesar dunia, setelah penyakit jantung iskemik.

Selain itu, laporan tersebut juga mencatat bahwa kasus stroke meningkat pesat di kalangan orang dewasa berusia kurang dari 55 tahun. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada kebanyakan kasus, stroke dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup berupa:

  • Makan Sehat
  • Aktif secara fisik
  • Tidak merokok
  • Membatasi asupan alkohol

Apa Penyebabnya?

Ahli saraf dari Universitas Columbia, dr Joshua Z. Willey, menyebut salah satu penyebab stroke paling signifikan adalah kondisi hipertensi, yang seringkali tidak diobati dengan baik dan tidak terdeteksi.

Kemudian kepala penelitian dan pengembangan di VA St. Louis Well being Care System, Ziyad Al-Aly, menyebut epidemi obesitas world adalah penyebab utama kasus stroke. Ditambah, kasus diabetes sebagai faktor stroke lainnya juga meningkat di dunia.

Sedangkan Profesor Madya Monash College, Monique Kilkenny, mencatat bahwa masalah lingkungan dan kualitas udara, termasuk masalah polusi, berkontribusi terhadap peningkatan prevalensi stroke saat ini.

Simak Video “Seberapa Penting Menyederhanakan Istilah Medis ke Masyarakat Awam?
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Terungkap! Ini yang Ada di Darah Orang Panjang Umur Berusia 100 Tahun


Jakarta

Sudah sering terdengar, gaya hidup yang baik berupa asupan makan sehat dibarengi aktivitas fisik adalah kunci untuk bisa hidup panjang umur. Hal itulah yang disebut-sebut bisa membuat beberapa orang di dunia hidup mencapai usia 100 tahun, bahkan lebih.

Sejumlah ahli medis meyakini, pasti ada faktor tertentu yang membuat beberapa orang bisa hidup panjang umur. Sejalan dengan temuan peneliti baru-baru ini, rupanya memang ada yang berbeda di darah orang-orang yang berumur 100 tahun atau lebih. Seperti apa?

“Mereka yang berhasil mencapai ulang tahun keseratus cenderung memiliki kadar glukosa, kreatinin, dan asam urat yang lebih rendah sejak usia 60-an dan seterusnya,” tulis rekan penulis Dr Karin Modig, profesor di Karolinska Institutet Swedia, dikutip dari New York Publish, Rabu (11/10/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sangat sedikit dari orang berusia seratus tahun yang memiliki kadar glukosa di atas 6,5 pada awal hidupnya, atau tingkat kreatinin di atas 125,” sambungnya.

Diketahui, kadar kreatinin yang tinggi mengindikasikan masalah ginjal, dan asam urat dikaitkan dengan peradangan. Kemudian kadar glukosa (atau gula darah) yang tinggi dapat menyebabkan diabetes.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal GeroScience ini mencakup knowledge dari 44.000 orang di Swedia, yang lahir antara tahun 1893 hingga 1920. Seluruh peserta penelitian tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan pada usia 64 hingga 99 tahun.

Selain asam urat, glukosa, dan kreatinin, peneliti juga mengamati kadar kolesterol whole dan zat besi.

“Orang-orang yang memiliki tingkat kolesterol whole dan zat besi yang terendah dari lima kelompok memiliki peluang lebih rendah untuk mencapai usia 100 tahun dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat kolesterol whole dan zat besi yang lebih tinggi,” tulis Modig.

Lewat penelitiannya, para ahli medis tidak memberikan rekomendasi gaya hidup tertentu. Namun, mereka berfokus kepada faktor-faktor tertentu dalam darah yang diyakininya, mempengaruhi potensi seseorang untuk hidup panjang umur.

“Masuk akal untuk berpikir bahwa faktor-faktor seperti nutrisi dan asupan alkohol berpengaruh (terhadap potensi panjang umur). Memperhatikan kondisi ginjal dan hati Anda, serta glukosa dan asam urat seiring bertambahnya usia, mungkin bukan ide yang buruk,” beber Modig.

Namun seiring temuannya itu, peneliti juga tidak memungkiri bahwa ada kemungkinan, orang-orang yang hidup panjang umur tidak terlepas dari faktor keberuntungan.

“Tetapi fakta bahwa perbedaan biomarker dapat diamati jauh sebelum kematian menunjukkan bahwa gen dan gaya hidup juga mungkin berperan,” pungkas Modig.

Simak Video “Penyebab Golongan Darah A Lebih Rentan Kena Stroke di Usia Muda
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)

Paru-paru Rusak karena Vape, Bocah 12 Tahun Kritis sampai Koma

Jakarta

Seorang anak perempuan berusia 12 tahun mengalami koma setelah mencoba vaping. Kondisi bocah bernama Sarah itu semakin diperburuk karena penyakit asma yang dideritanya.

Ibunya, Mary Griffin, dari Belfast, Inggris, mengatakan putrinya itu hampir meninggal dunia akibat vape yang membuatnya kesulitan bernapas. Sarah dilarikan ke ICU di Rumah Sakit Royal Victoria karena kondisinya memburuk dengan sangat cepat.

“Dokter menunjukkan hasil rontgen paru-paru Sarah dan menjelaskan bahwa ada salah satu yang terluka parah. Oleh karena itu, yang lainnya bekerja lebih keras dan memperburuk asmanya,” kata Mary yang dikutip dari The Solar, Selasa (10/10/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sarah juga mengalami infeksi, jadi jika digabungkan akan berdampak besar pada tubuhnya dengan sangat cepat,” sambungnya.

Dokter sempat merawat Sarah selama empat jam, sebelum akhirnya koma. Mary mengatakan banyak sekali alat yang digunakan untuk menangani putrinya itu.

“Ada tabung, kabel, dan mesin di mana-mana- sungguh menyedihkan melihatnya seperti itu. Sebagai ibunya, saya merasa sangat tidak berdaya, itu adalah mimpi buruk yang menjadi kenyataan,” ungkap dia.

Selama dirawat, Sarah menggunakan mesin untuk membantunya bernapas. Saat itu, Mary merasa putrinya itu tidak bisa diselamatkan karena kadar oksigennya yang sangat rendah.

Di awal penanganan, banyak kekhawatiran dari petugas medis saat akan menginduksinya. Namun, usaha tersebut membuahkan hasil dan berhasil membawa Sarah keluar dari koma.

“Mereka kemudian mencoba membawa Sarah keluar dari koma keesokan harinya dan mulai melepas selang, mengurangi obat penenangnya, melepas ventilator dan perlahan-lahan mengembalikannya ke keadaan sadar,” ujar Mary.

“Pada tahap itu saya punya harapan Sarah akan baik-baik saja. Dia adalah seorang petarung dan benar-benar luar biasa dalam segala hal,” lanjutnya.

Cerita Penemuan Makam dr Achmad Mochtar, Puluhan Tahun Tak Diketahui Lokasinya


Jakarta

Kisah heroik Prof dr Achmad Mochtar melindungi rekannya dari kekejaman tentara Jepang menjadi cerita yang viral di media sosial. Tapi siapa sangka butuh puluhan tahun lamanya untuk mengungkap kasus tersebut dan menemukan makamnya.

Adalah Prof Dr Sangkot Marzuki yang menjabat sebagai Direktur Lembaga Eijkman tahun 1992-2014 mencari kebenaran mengenai kematian dr Achmad Mochtar. Di tahun 1992, dia dipanggil oleh BJ Habibie yang saat itu menjadi Menteri Riset dan Teknologi untuk menghidupkan kembali Eijkman.

Dalam arsip detikcom, Prof Sangkot menerima sebuah buku berwarna hijau berisi sejarah Eijkman termasuk information dan sejarah dr Achmad Mochtar. Dari situlah muncul keinginan untuk meluruskan sejarah mengenai kisah hidup dr Achmad Mochtar yang sempat dituduh melakukan sabotase vaksin atau bioterorisme.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bersama Prof J Kevin Baird, ilmuwan asal Inggris, melakukan penelusuran terkait fakta kematian dr Achmad Mochtar dan mencari makamnya. seorang asisten Achmad Mochtar yaitu Ali Hanafiah yang menemukan makam tersebut pada akhir tahun 1976.

Informasi mengenai makam tersebut kemudian ditemukan oleh Prof Sangkot dan Braid dalam arsip milik Institut Dokumentasi Perang yang ada di Amsterdam. Setelah mendapatkan data, pada 10 Juni 2010 keduanya mendatangi makam Evereld, sebuah pemakaman Belanda di kawasan Ancol, Jakarta.

“Ternyata sumber dari Amsterdam itu juga tidak akurat. Oleh karena itu saya yakin, selain Ali Hanafiah pada tahun 1966, belum ada seorang pun yang menemukan makam ini. Kalau ada, tentunya information itu sudah dikoreksi,” ungkap Prof Sangkot dalam acara renungan di makam Ereveld, Ancol saat wawancara dengan detikHealth edisi Sabtu, 3 Juli 2010.

Butuh waktu 65 tahun untuk mengungkap kebenaran kematian dr Mochtar. Baird mendengar tentang kisah eksekusinya dari seorang siswa. Bersama ahli biologi Sangkot Marzuki, Baird kemudian mulai mewawancarai keluarga penyintas.

“Achmad Mochtar bukan hanya pahlawan Indonesia, tapi pahlawan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan,” kata Baird kepada Observer edisi Juli 2010.

“Dia kehilangan segalanya, termasuk seorang istri di rumah. Namun dia menyerahkan nyawanya untuk staf, kolega, dan teman-temannya,” tandasnya.

Simak Video “Cara Agar Bisa Lebih Bahagia Menurut Sains
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Dialami Pria 19 Tahun, Dokter Ungkap Alasan Ngevape Picu Paru-paru ‘Berlubang’

Jakarta

Kendati kerap dianggap alternatif yang lebih ‘sehat’ dibandingkan rokok, vape atau rokok elektrik nyatanya sama-sama berisiko pada kesehatan. Misalnya, seperti yang dialami pria asal Florida, Amerika Serikat, bernama Mason Middleton.

Pemuda yang baru berusia 19 tahun itu paru-parunya ‘bocor’ akibat kecanduan mengisap vape. Bahkan, dalam seminggu Middleton mengaku bisa menghabiskan hingga empat pod vape.

“Saya sangat sangat sangat kecanduan. Kalau sedang bekerja saya mungkin akan jarang menggunakan vape. Tetapi ketika sedang beristirahat atau sedang berbaring di tempat tidur, saya bisa menghisapnya tiap tiga sampai lima menit,” ujarnya dikutip dari Day by day Mail, Sabtu (23/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alhasil, kebiasaan itu membuatnya mengalami kondisi yang disebut pneumotoraks spontan yang menyebabkan lubang pada paru-parunya dan mengganggu sistem pernapasan.

Apa Itu Pneumotoraks Spontan?

Spesialis paru klinis dr Erlang Samoedro, SpP(Okay), menjelaskan pneumotoraks spontan adalah kondisi saat terjadi kebocoran pada paru-paru yang mengakibatkan udara masuk ke rongga pleura.

“Jadi ada kebocoran dari parunya yang kemudian udara dari yang seharusnya nggak keluar, dia masuk ke rongga pleura, rongga antara paru dan dinding dada,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/9/2023).

“Di situlah terkumpul udara tadi sehingga mendesak paru sehingga parunya kolaps,” sambungnya.

Ia pun membenarkan kalau kebiasaan vaping bisa memicu terjadinya pneumotoraks spontan.

“Vape kan zat yang ada di dalam vape itu nggak jelas, bisa diisi macam-macam sehingga bisa membuat iritasi dan peradangan di paru. Sehingga lama-lama bisa jadi bolong,” jelasnya.

Meski banyak klaim yang mengatakan vape lebih aman daripada rokok, dr Erlang tetap tidak menganjurkan untuk mengisap vape karena bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.

“Vape belum tentu aman. Zatnya macam-macam juga, efeknya kita juga nggak tahu. Salah satuny mungkin menyebabkan pneumotoraks ini,” tandasnya.

Simak Video “Aturan Vape di Indonesia Bakal Diperketat
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)

Ngilu, 8 Jarum Suntik ‘Nyangkut’ di Perut Bocah 2 Tahun


Jakarta

Seorang anak laki-laki berusia dua tahun tidak sengaja menelan delapan jarum di peternakan tempat ibunya bekerja. Bocah di provinsi Mariscal Caceres, Peru tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit II-2 Tarapoto. Setelah rangkaian pemeriksaan, ahli bedah Efra Salazar Tito menemukan ada delapan jarum telah tersangkut di perutnya.

Dikutip dari New York Publish, pemeriksaan menujukkan ada dua jarum di peritoneum (yang melapisi rongga perut) di sisi kanan, tiga di sisi kiri, satu di dinding perut, dan dua lainnya terletak di antara kandung kemih dan rektum.

Ibu dari balita tersebut, Pisco mengaku tidak menyadari putranya menelan jarum suntik karena sibuk dengan pekerjaannya. Jarum tersebut diduga digunakan untuk menyuntik sapi di peternakan tempat ibunya, Narly Olortegui Pisco, bekerja.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Terkadang anak-anak memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya saat merangkak atau mulai berjalan,” kata Pisco.

Dikutip dari Newsweek, benda bulat bisa menjadi bahaya tersedak yang besar bagi seorang anak, sementara menelan benda tajam seperti paku, sekrup, atau dalam hal lain jarum, bisa sangat berbahaya. Hal ini karena dapat memotong bagian dalam saluran pencernaan anak atau tersangkut di bagian dalam lainnya.

Sebuah penelitian di Journal of Cardiothoracic Surgical procedure menjelaskan bahwa, benda asing menyumbang 15 persen hingga 35 persen dari semua perforasi usus.

Beruntungnya kondisi bocah tersebut baik-baik saja setelah jarum tersebut berhasil dikeluarkan oleh petugas medis dalam waktu kurang dari dua jam. Selain itu para ahli bedah memeriksa dan memperbaiki lesi kecil di usus kecilnya.

Ibu dari balita tersebut, Pisco mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para dokter yang telah menyelamatkan nyawa putranya.

“Jika bukan karena intervensi bedah mereka yang tepat waktu, kesehatannya akan memburuk, dan hasilnya akan berbeda,” ujar Pisco kepada Jam Press.

Simak Video “KuTips: Mengatasi Drama Takut Jarum Suntik
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Menyoal Fenomena Grey Divorce Seperti Hugh Jackman, Cerai Usai 27 Tahun Menikah

Jakarta

Aktor Hugh Jackman dan istrinya Deborra-Lee Furness memutuskan berpisah usai 27 tahun menikah. Keduanya menikah pada April 1996 dan kemudian mengadopsi dua orang anak yang saat ini berusia 23 dan 18 tahun.

“Perjalanan kami sekarang berubah dan kami telah memutuskan untuk berpisah untuk mengejar pertumbuhan individu kami,” kata Hugh Jackman, dikutip dari BBC Information.

Kabar ini mengejutkan banyak pihak, tapi sebenarnya mereka bukan satu-satunya pasangan pesohor yang memutuskan bercerai di usia yang sudah tidak lagi muda. Beberapa nama kondang seperti Invoice Gates dan Arnold Schwarzenegger juga mengalami situasi yang sama.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa mulai banyak pasangan bercerai pada usia yang lebih tua?

Dikutip dari EverydayHealth, para ahli mengatakan tren grey divorce belakangan meningkat. Mengacu pada Journal of Gerontology pada September 2022, satu dari ketiga orang yang bercerai di Amerika Serikat berusia di atas 50 tahun.

Banyak faktor yang berkontribusi mengapa saat ini lebih banyak pasangan usia lansia bercerai. Salah satu alasannya yakni makna pernikahan yang telah bergeser, ekspektasi tentang makna kesuksesan dalam pernikahan telah berubah dari waktu ke waktu.

Pernikahan yang baik saat ini didefinisikan oleh pertanyaan meliputi penilaian kebahagiaan masing-masing individu. “Jika jawabannya tidak, maka perceraian dapat dipandang sebagai solusi yang dapat diterima,” jelas psikolog Brown.

Terlebih bagi wanita yang saat ini lebih mandiri secara ekonomi, mereka memiliki jalan alternatif keluar dari pernikahan yang dirasa tidak memuaskan. Kemandirian ini yang mungkin tidak dimiliki wanita di generasi sebelumnya, sehingga perceraian di usia lebih tua mungkin lebih umum terjadi dibandingkan sebelum-sebelumnya.

Apa yang harus dilakukan untuk memperkuat hubungan agar lebih romantis di usia tak lagi muda?

Hidup bersama pasangan selama bertahun-tahun mungkin bisa memicu pasangan terlalu fokus ke perilaku yang menjengkelkan atau mengecewakan. Hal ini bisa memicu terjadinya perceraian.

Berpikir kembali tentang alasan pertama kali jatuh cinta satu sama lain dapat membantu melihat kualitas positif dari pasangan.

“Dengan mengingat siapa orang itu dan bagaimana perasaannya terhadap Anda, itu dapat membantu menghidupkan kembali hasrat dan kegembiraan,” Jelas Jane Greer, PhD, terapis pernikahan dan keluarga yang berbasis di New York Metropolis.

Simak Video “Perjuangan Indra Bruggman Lawan Hipertiroid
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)