Tag: TEKANAN

Penyebab Tekanan Darah Melonjak di Pagi Hari, Termasuk Skip Sarapan

Jakarta

Tak dapat dipungkiri, bertambahnya usia turut memengaruhi kesehatan tubuh secara umum. Untuk itu, penting untuk mempertahankan gaya hidup yang sehat untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar meski di usia tua. Pilihan aktivitas yang dijalankan di pagi hari ternyata bisa berdampak bagi kesehatan, mulai dari fungsi metabolisme tubuh, kesehatan organ otak, dan bahkan tekanan darah.

Kondisi darah tinggi menjadi permasalahan yang banyak mengkhawatirkan bagi orang dewasa yang mulai memasuki usia 60 tahun. Sebab, darah tinggi yang tidak terkontrol bisa menimbulkan komplikasi terhadap organ-organ lainnya dan dapat membahayakan keselamatan.

Dikutip dari She Finds, dr Ramit Singh Sambyal mengungkap dua kebiasaan buruk di pagi hari yang paling sering dilakukan yang dapat memicu tekanan darah tinggi.

1. Skip sarapan

Banyak orang yang memiliki kesibukan di pagi hari yang membuat mereka kerap melupakan sarapan. Bahkan, banyak juga yang secara sengaja melongkap sarapan untuk mengurangi asupan kalori harian. Nyatanya, kebiasaan buruk ini bisa mengarah pada sejumlah risiko gangguan kesehatan, termasuk peningkatan berat badan.

“Tidak makan dengan benar dan tidak makan makanan seimbang di pagi hari bisa membuat tubuh masuk ke dalam mode lapar yang bisa meningkatkan tekanan darah secara signifikan,” jelas dr Ramit.

“Mengonsumsi sesuatu yang tinggi gula juga sama buruknya dengan tidak mengonsumsi apapun karena tetap bisa memicu kenaikan tekanan darah yang drastis,” lanjutnya.

Dibanding tidak sarapan, dr Ramit menganjurkan untuk menyisihkan waktu untuk mengonsumsi sarapan dengan kandungan protein dan karbohidrat kompleks yang seimbang. Misal, roti gandum dengan greek yogurt rendah lemak dan buah-buahan.

“Kombinasi ini akan memberikan energi yang tahan lama sepanjang hari sekaligus menjaga tekanan darah tetap stabil,” ungkapnya.

2. Minum terlalu banyak kafein

Banyak orang yang terbiasa memulai harinya dengan secangkir kopi atau bahkan lebih. Meski memiliki manfaat untuk kesehatan, mengonsumsi terlalu banyak kopi bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama berdampak pada peningkatan tekanan darah.

“Mengonsumsi kafein di pagi hari bisa terlihat seperti carra yang baik untuk memulai hari, namun untuk orang berusia 60 tahun ke atas, hal tersebut bisa berbahaya,” imbaunya.

“Kafein diketahui bisa meningkatkan tekanan darah dan seiring berjalannya waktu bisa menyebabkan kerusakan permanen terhadap sistem kardiovaskular,” sambungnya.

Atas dasar tersebut, ada baiknya untuk membatasi konsumsi minuman berkafein di pagi hari. dr Ramit menganjurkan untuk tidak menjadikan minuman berkafein sebagai minuman pertama di pagi hari.

“Saya menganjurkan untuk menghindari mengonsumsi kafein sebagai hal pertama di pagi hari dan mengonsumsi minuman tidak berkafein dulu, seperti air lemon atau teh natural. Minuman-minuman ini tidak atau hanya sedikit mengandung kafein dan tidak memiliki risiko meningkatkan tekanan darah,” pungkasnya.

Simak Video “KuTips: 5 Suggestions Biar Kamu Nggak Hipertensi
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu | WASPADAI HIPERTENSI, KENDALIKAN TEKANAN DARAH

Pemeriksaan Tekanan Darah di Dinas Perhubungan Kab. OKU

Tekanan
Darah adalah tekanan yang terdapat dalam pembuluh darah yang mengalir sampai
diseluruh tubuh dalam jumlah yang cukup dan waktu yang tepat.

Tekanan darah seseorang
ditandai dengan dua ukuran, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik

Tekanan darah disebut
regular apabila tekanan darah tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmhg dan
tekanan darah diastolik kurang dari 80mmhg

Skrining Kesehatan pada Usia Produktif

Dikatakan mulai terkena
penyakit darah tinggi jika tekanan darah sistolik berada pada kisaran 120-139
mmHg atau tekanan darah sistolik pada kisaran 80-99 mmHg.

Faktor-faktor resiko penyakit jantung koroner sebagai akibat dari penyakit hipertensi yang tidak ditangani secara baik dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :

Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Diubah

  • Umur
  • Jenis Kelamin
  • Keturan (Genetik)

Faktor Resiko Yang Dapat Diubah

  • Kegemukan (Obesitas)
  • Psikososial dan Stress
  • Merokok
  • Olalraga
  • Konsumsi Alkohol
  • Konsumsi Garam Berlebihan

Tanda dan Gejala Hipertensi

  1. Sakit kepala dan pusing
  2. Rasa berat ditengkuk
  3. Mudah marah dan wajah kemerahan
  4. Telinga berdenging
  5. Kelelahan

Makanan
Yang Diperbolehkan Untuk Hipertensi

  1. Sumber protein hewani, meliputi daging
    ayam, kecuali jerohan, ikan laut tidak asin, putih telur
  2. Sumber protien nabati, meliputi semua
    kacang-kacangan yang diolah tanpa garam
  3. Sayuran, meliputi semua sayuran yang
    hijau dan segar tanpa diawetkan kecuali daun singkong, daun melinjo
  4. Buah-buahan, meliputi semua buah segar
    tanpa diawetkan kecuali buah durian
  5. Minuman, meliputi air mineral, teh, susu
    rendah lemak

Tatalaksana
Pengendalian Penyakit Hipertensi dilakukan dengan pendekatan :

  1. Promosi kesehatan diharapkan dapat
    memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri serta kondisi lingkungan
    sosial, diintervensi dengan kebijakan publik, serta dengan meningkatkan
    pengetahuan dan kesadaran masyarkat mengenai perilaku hidup sehat dalam
    pengendalian hipertensi
  2. Preventif dengan cara larangan merokok,
    peningkatan gizi seimbang dan aktifitas fisik untuk mencegah timbulnya faktor
    resiko menjadi lebih buruk dan menghindari terjadi rekurensi (kambuh) faktor
    resiko
  3. Kuratif dilakukan melalui pengobatan farmokologis
    dan tindakan yang diperlukan. Kematian mendadak yang menjadi kasus utama
    diharapkan berkurang dengan dilakukanya pengembangan manajemen kasus dan
    penanganan kegawatdaruratan disemua tingkat pelayanan dengan melibatkan
    organisasi profesi, pengelola program dan pelaksana pelayanan yang dibutuhkan
    dalam pengendalian hipertensi.
  4. Rehabilitatif dilakukan agar penderita tidak
    jatuh pada keadaan yang lebih buruk dengan melakukan kontrol teratur dan
    fisiotrafi komplikasi serangan hipertensi yang deadly dapat diturunkan dengan
    mengembangkan manajemen rehabilitasi kasus dengan melibatkan unsur organisasi
    profesi, pengelola program dan pelaksana pelayanan di berbagai tingkatan.

Tujuan
dari promosi adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pencegahan dan penanggulangan PTM agar tidak menderita penyakit hipertensi,
pencegahan dimaksud dengan menjalankan pola hidup sehat, berupa food plan seimbang
dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh, garam, dan memperbanyak makan sayur dan
buah-buahan, tidak merokok, perbanyak aktivitas.

Promosi
pencegahan dan penanggulangan hipertensi dilakukan dengan menjadi jejaring
kerja, sebagai visi untuk membentuk discussion board komunikasi prima, dalam melakukan
promosi dapat dibentuk kelompok-kelompok dalam pembelajaran, memotivasi dan
melakukan perubahan pola hidup.

Promosi
bagi pencegahan dan penanggulangan hipertensi yang efektif bila dilakukan dalam
intensitas yang memadai serta berkesinambungan dan dalam waktu yang cukup lama,
promosi dapat dilakukan dengan menggunakan media cetak dan elektronik.

Kesimpulan
:

  • Penyakit Hipertensi masih merupakan
    masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan makin
    meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia dan makin tingginya
    pajanan faktor resiko, yaitu hal-hal yang mempengaruhi atau menyebabkan
    terjadinya penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu.
  • Program pengendalian hipertensi di
    Indonesia, meliputi : penyuluhan (KIE), Kemitraan, Penemuan dan Tatalaksana
    Kasus, Survailans Epedemiologi (Kasus dan Faktor Resiko), Upaya Peningkatan
    Peran Serta Masyarakat dalm Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak
    Menular Melalui Kajian Aspek Sosial Budaya dan Perilaku Masyarakat, serta
    Pemantauan dan Penilaian.

Cegah hipertensi dengan Gaya Hidup, CERDIK

C
= Cek kesehatan secara rutin

E
= enyahkan asap rokok

R
= rajin aktivitas fisik

D
= Food regimen seimbang

I
= Istirahat cukup

Okay
= Kelola stres

Kendalikan hipertensi dengan PATUH

P = periksa kesehatan secara rutin dan ikuti aturan dokter

A
= atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

T
= tetap food plan dengan gizi seimbang

U
= upayakan aktivitas fisik dengan aman

H = hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya