Tag: Tes

Mengenal Tes HBsAg untuk Deteksi Penyakit Hepatitis B

Jakarta

HBsAg adalah kepanjangan dari Hepatitis B Floor Antigen (antigen permukaan hepatitis B). Ini merupakan protein yang muncul dalam darah ketika seseorang terinfeksi hepatitis B.

Untuk mengetahui apakah seseorang terkena penyakit hepatitis B atau tidak, maka tes HBsAg dapat dilakukan. Namun, apa itu tes HBsAg? Simak informasinya pada uraian berikut.

Apa Itu Tes HBsAg?

Dilansir situs Verywell Well being, tes HBsAg adalah tes darah yang mendeteksi antigen permukaan hepatitis B. Kadar HBsAg yang tinggi biasanya bisa mengindikasi aktif atau tidaknya infeksi hepatitis B virus (HBV) dalam tubuh.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HBsAg adalah lapisan luar dari sel HBV. Bagian tengah sel mengandung DNA virus, sementara di sekelilingnya terdapat protein yang disebut hepatitis B core antigen (HBcAg).

HBsAg mengelilingi HBcAg dan menjadi komponen terselubung yang melindungi virus dari serangan sistem imun alami tubuh. Tapi, sistem kekebalan tubuh bekerja sampai menembus komponen ini untuk membunuh virus.

Di saat sistem imun berhasil merusak virus, maka akan ada sisa-sisa HBsAg yang tertinggal dalam puing-puing seperti darah. Dan inilah yang bisa terdeteksi oleh tes laboratorium.

Adapun hepatitis B adalah infeksi pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B virus. Virus dapat menyebar saat kamu bersentuhan dengan darah, luka, maupun cairan tubuh seseorang yang mengidap hepatitis B.

Pada sebagian orang, hepatitis B dapat bersifat ringan dan hanya berlangsung dalam waktu singkat. Kasus hepatitis B jangka pendek (akut) mampu menjadi kronis dan dapat menyebabkan gagal hati, kanker, dan kondisi yang mengancam nyawa.

Hepatitis B merupakan penyakit yang serius. Namun, pengidap hepatitis B akut tidak selalu mengalami gejala. Jika mengalami gejala, mungkin seperti penyakit kuning, kotoran berwarna terang, demam, kelelahan dalam waktu lama, nyeri perut hingga sendi.

Gejala pada infeksi kronisnya juga tidak selalu muncul. Kalau muncul, gejalanya kemungkinan akan sama dengan gejala kasus akut. Dan gejala juga tidak timbul pada 1-6 bulan setelah tertular HBV, sehingga kamu mungkin tidak merasakan apa-apa bila terkena penyakit ini.

Menurut laman WebMD, sekitar sepertiga dari orang yang mengidap hepatitis B tidak merasakan bahwa diri mereka terkena penyakit ini. Mereka baru mengetahui terjangkit hepatitis B melalui tes HBsAg ini.

Siapa yang Harus Melakukan Tes HBsAg?

Setiap orang bisa melakukan tes HBsAg secara berkala atau minimal sekali dalam seumur hidup. Tapi, kamu dapat mengikuti tes ini jika mengalami gejala dari hepatitis B yang meliputi:

Penyakit kuning, seperti kulit, bagian putih mata, serta air kencing berubah menjadi kuning, cokelat, atau oranye

  • Kotoran berwarna pucat
  • Demam
  • Kelelahan yang berlangsung dalam waktu lama
  • Gangguan perut seperti kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah
  • Nyeri perut dan sendi.

Selain itu, pemeriksaan HBsAg bisa dilakukan secara rutin selama masa kehamilan, sebelum mendonorkan darah atau organ, sebelum memulai terapi imunosupresif, hingga pada individu yang berisiko lebih tinggi terkena HBV.

Dengan melakukan tes ini, seseorang akan teridentifikasi apakah terkena hepatitis B akut atau kronis. Sehingga mereka juga dapat memperoleh vaksinasi hepatitis B setelahnya.

Penjelasan tentang Hasil Tes HBsAg

Setelah melakukan tes HBsAg maka kamu akan mendapatkan hasil positif atau negatif. Berikut penjelasan hasilnya:

1. Hasil HBsAg Positif

Jika hasil tes menunjukkan positif maka kamu kemungkinan terinfeksi hepatitis B. Tak hanya itu, kamu bisa tahu apakah terkena hepatitis B akut atau kronis. Hasil tes HBsAg yang positif dapat pula menandakan bahwa kamu bisa menularkan virus ke orang lain.

Tapi, vaksin hepatitis B disebutkan juga bisa menyebabkan hasil tes HBsAg positif, lho. Maka itu, jika kamu baru mendapat dosis vaksin hepatitis B maka bisa saja dokter menyarankan untuk menunggu sebulan lagi untuk melakukan tes HBsAg ulang.

2. Hasil HBsAg Negatif

Jika hasil tes HBsAg menyatakan negatif maka artinya antigen permukaan virus hepatitis tidak ditemukan pada sampel darah kamu. Itu menunjukkan pula kalau kamu tidak terinfeksi penyakit hepatitis B.

Tes Lain untuk Analysis Hepatitis B

Selain tes HBsAg, ada juga beberapa tes lain yang dilakukan bersama untuk mengidentifikasi apakah ada infeksi HBV dalam tubuh atau tidak. Berikut beberapa tes lain untuk prognosis hepatitis B:

1. Tes Anti-HBs

Tes anti-HBs atau Hepatitis B Floor Antibody (antibodi permukaan hepatitis B) adalah tes yang menunjukkan kekebalan dari infeksi HBV, baik karena pemulihan setelah infeksi atau dari vaksinasi.

2. Tes Anti-HBc

Tes anti-HBc atau Whole Antibody to Hepatitis B core Antigen (antibodi whole terhadap antigen inti hepatitis B) adalah tes yang mengukur antibodi dan menunjukkan apakah kamu pernah memiliki infeksi HBV aktif. Anti-HBc muncul pada awal infeksi HBV dan mampu bertahan seumur hidup.

3. Tes IgM Anti-HBc

Tes IgM Antibody to Hepatitis B core Antigen (antibodi IgM terhadap antigen inti hepatitis B) adalah tes yang menunjukkan apakah infeksi HBV akut telah terjadi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir atau tidak.

Itu tadi penjelasan mengenai tes HBsAg untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Jadi, apakah kamu sudah melakukan tes satu ini dan tes-tes hepatitis B lainnya, detikers?

Simak Video “ Upaya Kemenkes Atasi Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
[Gambas:Video 20detik]
(inf/inf)

Terbukti dari Tes DNA, Bos Wagner Prigozhin Tewas Imbas Kecelakaan Pesawat

Jakarta

Kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, secara resmi dipastikan tewas setelah analisis genetik atau DNA dari mayat yang ditemukan dalam kecelakaan pesawat pada Rabu (23/8/2023).

Komite Investigasi Rusia (SK) mengatakan, identitas 10 korban telah diketahui dan sesuai dengan daftar penumpang penerbangan. Jet pribadi Prigozhin jatuh di barat laut Moskow pada 25 Agustus, menewaskan semua penumpangnya.

“Pengujian genetik molekuler telah selesai,” kata Komite Investigasi (SK) dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Day by day Star.

Kabar terbaru ini muncul setelah jenazah Prigozhin diidentifikasi secara tidak resmi oleh komandan kelompok tentara bayaran yang dipimpinnya pada Kamis (24/8).

Saluran Telegram VChK-OGPU melaporkan jenazah bos militer itu dikenali berkat jari tangan kirinya yang hilang sebagian, cedera yang dialaminya saat menjalani hukuman di penjara Gulag.

Kecelakaan yang menewaskan Prigozhin ini disebut-sebut atas perintah penguasa lalim Rusia Vladimir Putin, setelah pemimpin tentara bayaran tersebut berusa amelakukan kudeta, menggiring ribuan mantan narapidana ke Moskow sebelum pemberontakan.

Salah satu sumber menyatakan bahwa sebuah bom ditanam di pesawat dengan sekotak ‘anggur mahal’ yang telah dimuat ke dalam pesawat beberapa saat sebelum lepas landas, yang diduga menyembunyikan bahan peledak.

Akun media sosial Wagner juga mengklaim pesawat itu ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia.

Apa Itu Tes DNA/Genetik?

Tes DNA dilakukan untuk menganalisa susunan nukleotida berisi informasi genetik seseorang. Tes ini secara umum dapat bermanfaat mulai dari mengungkap garis keturunan hingga potensi risiko penyakit. Untuk melakukan tes DNA diperlukan sampel dari tubuh seseorang. Sampel tersebut kemudian akan dianalisa oleh teknisi di laboratorium.

Dikutip dari Nationwide Institute of Justice, sampel paling umum yang digunakan untuk tes DNA adalah darah, usapan mulut atau disebut buccal swab, hingga rambut yang dicabut seperti dari kepala dan kemaluan.

Simak Video “Siti Nurbaya Soroti Alat Ukur Kualitas Udara Cuma PM 2,5
[Gambas:Video 20detik]
(suc/vyp)

Repair 99,9 Persen! Hasil Tes DNA Buktikan 2 Bayi di Bogor Tertukar

Jakarta

Kecurigaan Siti Mauliah (37) akhirnya terjawab sudah. Bayi yang ia bawa pulang dari RS Sentosa Bogor ternyata memang benar-benar tertukar.

Hal tersebut dibuktikan oleh hasil tes DNA yang disampaikan ke kepolisian.

“Ditemukan memang repair 99 persen, berdasarkan knowledge yang diberikan oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar,” ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam konferensi pers, Jumat (25/8/2023).

Sebelum hasil tes DNA itu keluar, Rio mengatakan pihaknya juga sudah melakukan serangkaian penyelidikan dan memeriksa saksi dari pihak rumah sakit.

Diketahui, kecurigaan itu dirasakan Siti di hari kedua usai melahirkan. Saat itu, suster datang menanyakan nama pasien.

“Di situ mulai tertukar ternyata gelangnya. Namun saat itu suster bilang ini cuma jatuh aja atau tertukar. Ketika dia pulang, suster datang lagi keesokan harinya menanyakan perihal gelang,” ungkap pengacara Siti, Rusdy Ridho.

Akurasi Tes DNA

Dokter forensik dari RSCM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Ade Firmansyah, menjelaskan tingkat akurasi tes DNA bisa mencapai 99,999999 persen, tergantung pada jumlah lokasi yang diperiksa dan pembandingnya.

“Apabila dibandingkan dengan kedua orang tua maka pemeriksaan DNA dapat mencapai hingga 99,999999%. Persentase akurasi akan turun apabila dibandingkan dengan salah satu orang tua atau saudara,” tuturnya.

dr Ade mengatakan untuk membuktikan garis keturunan, jenis tes DNA yang paling sering digunakan adalah pemeriksaan pengulangan basa (STR). Sementara, jika pemeriksaan tes DNA spesifik pada garis keturunan ayah menggunakan metode kromosom Y (Y-STR), dan mtDNA/DNA mitokondria untuk pemeriksaan pada garis keturunan ibu.

Simak Video “Operasi Pemisahan Bayi ‘Berkaki 6’ di Lombok Dilakukan Akhir Pekan
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)