Jakarta –
Pejabat Kesehatan India menyatakan wabah virus Nipah (NiV) di Kerala dapat dikendalikan meski lebih dari 1.200 orang telah masuk dalam daftar kontak erat pasien positif.
Menteri Kesehatan Kerala, Veena George mengatakan, tidak ada kasus baru infeksi virus Nipah yang dilaporkan hingga Senin (18/9). Selain itu, 61 sampel dari kontak yang berisiko tinggi seperti suster atau petugas kesehatan telah terbukti negatif.
Sementara itu, dari enam warga Kerala yang terkonfirmasi positif, dua diantaranya meninggal dunia. Adapun empat pasien lainnya menjalani perawatan. Meski demikian, Veena George mengatakan kondisi pasien-pasien tersebut membaik.
“Hal yang sangat positif adalah keempat pasien yang tengah menjalani perawatan sekarang dalam kondisi stabil dan seorang bocah laki-laki usia 9 tahun yang telah menggunakan alat bantu ventilator, secara klinis membaik,” terang Veena, dikutip dari Fox Information.
Bahkan, pasien anak yang terinfeksi virus Nipah itu dikabarkan tidak perlu lagi menggunakan ventilator.
“Dia sekarang sudah lepas dukungan ventilator dan diberikan sedikit bantuan oksigen,” ucap Veena George.
Sebanyak 1.233 orang di Kerala masuk dalam daftar kontak erat pasien virus Nipah di India. Saat ini, pelonggaran pada sembilan wilayah di Kerala yang diisolasi pun telah dilakukan. Namun, aturan menggunakan masker dan menjaga jarak masih tetap diperlukan.
Berdasarkan penjelasan Facilities for Illness Management and Prevention (CDC), virus Nipah bersifat zoonotik yang artinya bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Secara alami, kelelawar buah disebut sebagai pembawa utama (major service) virus Nipah.
“Virus Nipah juga diketahui menyebabkan penyakit pada babi dan manusia,” jelas CDC. Infeksi virus Nipah atau NiV dikaitkan juga dengan pembengkakan otak atau ensefalitis dan bisa menyebabkan kondisi sakit sedang hingga parah, bahkan kematian.
Simak Video “Langkah India Usai 2 Orang Dilaporkan Meninggal Akibat Virus Nipah“
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)