Tag: Waktu

Ternyata Ini Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Intim, Pasutri Perlu Tahu!

Jakarta

Hubungan intim atau bercinta merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan pasutri untuk menjaga keharmonisan hubungan. Biasanya, bercinta kerap dilakukan di malam hari, setelah selesai menunaikan segala rutinitas.

Tapi, malam hari tak melulu menjadi waktu terbaik untuk melakukan aktivitas seksual. Faktanya, ada waktu yang tepat untuk berhubungan intim sehingga memberikan kepuasan yang lebih maksimal.

Bahkan, waktu yang tepat untuk berhubungan intim tersebut sudah dibuktikan oleh sejumlah studi dan survei. Lantas, kapan sih waktu bercinta terbaik yang dapat memberikan kepuasan maksimal?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pagi Hari adalah Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Intim

Dikutip dari laman Day by day Mail UK, perusahaan suplemen asal Inggris, Forza Industries, melakukan studi untuk mengetahui waktu terbaik melakukan hubungan seksual. Hasil studi tersebut mendapati kalau pukul 07.30 pagi hari adalah waktu yang paling ultimate untuk berhubungan intim.

Hal ini dikarenakan tingkat energi tubuh berada di puncaknya pada pagi hari, yakni sekitar 45 menit setelah bangun tidur. Sehingga, pasutri memiliki stamina yang cukup untuk berhubungan seks hingga mencapai titik kepuasan maksimal.

“Tingkat energi berada di puncaknya setelah kita beristirahat, artinya baik pria maupun wanita memiliki lebih banyak stamina,” ungkap penulis studi tersebut, dikutip dari Day by day Mail UK, Selasa (21/11/2023).

Lebih lanjut, studi tersebut mengungkapkan tingkat stres mencapai puncaknya pada pukul 10.45. Sehingga jika menunggu hingga jam tersebut, pasutri akan kehilangan kesempatan terbaik untuk bercinta. Itulah alasan mengapa pagi hari setelah bangun tidur menjadi waktu yang tepat untuk berhubungan intim.

Hal senada disampaikan oleh pakar seksualitas manusia, Emily Morse, PhD. Dikutip dari situs Girls’s Well being, melakukan hubungan seks di pagi hari bisa membuat pasutri merasa lebih terkoneksi satu sama lain.

“Ketika Anda melakukan aktivitas seksual apapun, tubuh akan melepaskan oksitosin, hormon yang menumbuhkan rasa cinta dan keterikatan. Artinya ketika Anda berhubungan intim di pagi hari, Anda akan merasa lebih terikat dengan pasangan sepanjang hari,” ucapnya.

Seks di pagi hari juga membuat tubuh melepaskan hormon endorfin. Hormon ini dapat memicu perasaan bahagia, menurunkan tekanan darah, hingga mengurangi tingkat stres. Tak heran jika banyak yang menyebut seks sebagai cara terbaik untuk memulai hari.

Simak Video “Kenali Manfaat Seks Rutin Bagi Kesehatan untuk Pasutri
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Paksu Wajib Tahu! Rata-rata Segini Waktu yang Dibutuhkan Istri untuk Capai Klimaks


Jakarta

Saat bercinta, orgasme seringkali dianggap sebagai tolak ukur kepuasan kedua pasangan. Namun perbedaan waktu klimaks seringkali mengakibatkan salah satu pasangan kurang puas saat bercinta, terutama wanita.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pria cenderung lebih mudah mencapai titik kepuasan dibandingkan para wanita. Bahkan waktu rata-rata yang dibutuhkan wanita untuk mencapai orgasme lebih lama dari perkiraan. Lantas, berapa lama sebenarnya waktu yang dibutuhkan untuk membuat wanita mencapai kepuasan?

Dikutip dari New York Publish, rata-rata wanita membutuhkan waktu selama 13,46 menit untuk mencapai puncak kenikmatannya. Hal ini dibuktikan oleh salah satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Drugs, dengan melibatkan 645 wanita dari 20 negara, melakukan survey rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai klimaks.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian berlangsung selama delapan minggu. Wanita yang dianalisis rata-rata berusia 30 tahun. Salah satu kesimpulan penting yang didapat yakni, hanya 31,4 persen peserta yang mencapai klimaks hanya dengan penetrasi.

Tentunya hal ini menunjukkan 68,6 persen wanita membutuhkan beberapa bentuk tindakan lain, termasuk foreplay seperti berciuman atau menyentuh bagian tubuh lain. Bukan hanya itu posisi bercinta pun turut berkontribusi untuk membantu wanita mencapai titik kepuasannya.

Simak Video “Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Seks Oral
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Viral Kasus Radang Amandel Berujung Deadly, Kapan Waktu yang Tepat untuk Operasi?


Jakarta

Ramai kasus operasi radang amandel berujung kematian, meskipun keduanya belum dipastikan berkaitan lantaran proses investigasi masih berlanjut. Namun, hal ini memicu kekhawatiran di masyarakat. Tidak sedikit yang kemudian mempertanyakan kapan sebenarnya harus menjalani operasi atau masih ‘aman’ dibiarkan saat gejala dirasa tidak terlalu buruk.

dr Zainal Adhim SpTHT dari RSUP Fatmawati menyebut fungsi amandel sebetulnya bak tentara pertahanan tubuh. Pasalnya, organ ini berfungsi mencegah infeksi hingga menghalau benda asing. Misalnya, infeksi karena bakteri, virus, hingga parasit.

Setelah terperangkap di amandel, penyebab infeksi dibawa ke kelenjar getah bening yang kemudian menghasilkan respons antibodi untuk menghancurkan virus maupun bakteri tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otomatis, jika mengalami masalah pada amandel, pertahanan tubuh kemudian melemah dan rentan terserang beragam penyakit.

Kondisi Regular Amandel

“Secara garis besar, amandel dikatakan regular itu pertama dilihat dari visible, biasanya ukurannya tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Jadi kalau dilihat dari rongga mulut itu kan ada pilar, terlihat dari kiri dan kanan ga terlalu menonjol ke dalam,” tegasnya dalam webinar daring, Senin (9/10/2023).

Di sisi lain, warna amandel yang regular juga ditandai dengan kemerahan yang mirip dengan rongga mulut. “Permukaan licin, tidak ada benjolan atau bintik-bintik putih,” beber dia.

Jika tengah bermasalah, biasanya ada bintik-bintik putih pada amandel, dibarengi dengan gejala sakit ketika menelan, demam, batuk, sakit tenggorokan, bengkak.

Kapan Harus Dioperasi?

Kondisi radang amandel biasanya perlu dioperasi saat keluhan gejala cenderung intens dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan membahayakan.

“Kalau mutlak indikasi kasus yang sangat besar sehingga menyebabkan sumbatan napas, walaupun jarang sakit, misalnya, tapi tidurnya sering ngorok, pilek, dan sampai mengganggu, bisa sampai henti napas, ini diindikasi mutlak (wajib operasi) walaupun tidak ada keluhan sakit tenggorokan berulang,” sambungnya.

Keluhan lain seperti demam tinggi hingga kejang, juga menjadi indikasi atau pertanda pasien harus segera menjalani tindakan operasi.

Berbeda jika pasien misalnya hanya mengeluhkan gejala ringan dan terjadi dalam satu sampai dua kali setahun. Pada kasus ini, dokter menganjurkan pasien untuk mengubah pola gaya hidup sehat, pola makan, dan pemberian obat.

Namun, saat gejala tidak kunjung membaik, barulah pasien direkomendasikan untuk menjalani operasi. “Jadi perlu pemeriksaan secara komprehensif,” pungkasnya.

Simak Video “Dugaan Malapraktik RS Kartika Husada Jatiasih di Operasi Amandel
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Bisa Cegah Kadar Gula Melonjak, Nih Waktu Terbaik Jalan Kaki Setelah Makan


Jakarta

Peneliti dari Universitas Limerick Irlandia menemukan fakta baru manfaat dari berjalan kaki selama minimal 2 menit setelah makan. Hal ini diyakini bisa membantu pencernaan, juga menurunkan kadar gula darah.

Otomatis, mencegah risiko terkena diabetes khususnya tipe dua. Meta analisis baru dari tujuh studi yang dilakukan pada ilmuwan Irlandia juga menunjukkan hasil overview waktu terbaik berjalan kaki setelah makan.

Waktu Terbaik Jalan Kaki

Mereka menyarankan setidaknya menunggu 60 sampai 90 menit sesudah makan. Hal ini dikarenakan kadar gula darah biasanya mencapai puncaknya di waktu-waktu tersebut.

Para peneliti mengatakan berjalan lambat dengan intensitas ringan hanya beberapa menit saja sudah cukup untuk menurunkan kadar gula darah signifikan peserta penelitian.

Dalam lima dari tujuh penelitian, peserta penelitian tidak memiliki riwayat pradiabetes atau diabetes tipe 2 sebelumnya. Dua penelitian lainnya meneliti orang dengan dan tanpa diabetes.

Orang dengan obesitas dalam penelitian ini mengalami hasil yang signifikan dalam penurunan gula darah saat berdiri setelah makan dibandingkan dengan duduk. Namun, tidak ada efek penting pada insulin atau tingkat tekanan darah.

Para peneliti juga menyarankan berjalan kaki dalam jangka waktu yang lebih lama setelah makan dapat memberikan manfaat tambahan.

Bye-bye Darah Tinggi

Bukan hanya bermanfaat untuk pengidap diabetes, jalan kaki singkat juga mencegah risiko tekanan darah tinggi.

Haley Perlus, PhD, seorang atlet, pelatih, profesional kebugaran, dan pakar psikologi olahraga menyebut alasan di balik berjalan kaki memiliki segudang manfaat.

“Dengan aktifnya otot saat berjalan, otot Anda akan menyerap kelebihan glukosa yang terdapat dalam aliran darah,” jelasnya. “Aliran darah yang lebih baik sangat penting untuk otot, anggota tubuh, dan organ Anda, sehingga menghasilkan sistem pembuluh darah yang lebih sehat,” lanjut dr Harley.

“Jalan-jalan setelah makan malam juga melepaskan serotonin, yang membantu tidur lebih nyenyak, nafsu makan lebih teratur, meningkatkan pola pikir positif, dan meningkatkan daya ingat,” kata sambungnya.

Simak Video “Jalan Kaki dan Efek Baiknya untuk Kesehatan
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Ternyata Segini Waktu yang Dibutuhkan Wanita buat Orgasme, Penasaran?

Jakarta

Bagi beberapa pasangan, orgasme adalah salah satu ‘gol’ yang ingin dicapai dalam bercinta. Kenikmatan bercinta ideanya didapatkan kedua belah pihak. Walaupun memang, wanita seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai klimak ketimbang pria.

Studi menemukan, wanita membutuhkan 13,46 menit untuk mencapai orgasme. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medication ini menggunakan stopwatch untuk mengukur waktu yang dibutuhkan mereka untuk klimaks.

Selama delapan minggu, 645 wanita dari 20 negara menyetel stopwatch setiap kali mereka berhubungan seks. Peneliti hanya memasukan wanita heteroseksual dalam hubungan monogami dalam penelitian ini dan usia rata-rata yang diuji adalah sekitar 30 tahun.

Salah satu hal penting dalam penelitian ini adalah seks penetrasi jarang menjadi cara terbaik untuk membuat seorang wanita orgasme. Hanya sekitar 31,4 persen peserta mencapai klimaks dengan cara ini. Itu berarti 68,6 persen lainnya membutuhkan tindakan lain, termasuk berciuman, menggigit-gigit kecil, atau menyentuh bagian tubuh lainnya.

Posisi seks juga menentukan ‘prestasi’. Para peneliti menemukan bahwa gaya seks yang paling disukai wanita adalah ketika mereka berada di atas. 42,2 persen mengatakan posisi ini adalah yang paling optimum bagi mereka.

Faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi orgasme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor seperti memakai kaus kaki saat bermain di ranjang dapat meningkatkan kenikmatan.

Simak Video “Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)