Jakarta –
Belakangan kandungan asam folat untuk mencegah stunting mendadak jadi perbincangan pasca Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ‘slip tongue’ alias keseleo lidah. Gibran kemudian meminta maaf dan meluruskan maksud ‘asam sulfat’ yang diutarakannya tempo lalu adalah asam folat.
Di luar kasus tersebut, sepenting apa sih sebenarnya asupan asam folat di masa kehamilan demi mencegah stunting?
Dokter spesialis tumbuh kembang anak dr Bernie Endyarni Medise, SpA(Okay), MPH, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan pemberian asam folat terbilang krusial di awal kehamilan.
“Jadi asam folat itu dibutuhkan untuk pembentukan sistem persarafan pada janin, jadi dia dibutuhkan pada ibu hamil, bahkan sebaiknya itu masa kandungan kehamilan yang di awal sekali,” pesan dr Bernie, saat ditemui di sela-sela acara Parenthood Institute Primaku, Minggu (10/11/2023).
Bagi ibu hamil yang mungkin baru mengetahui masa kehamilannya pasca dua hingga empat pekan mengandung, tidak ada salahnya untuk langsung menambah suplementasi kebutuhan asam folat. Asam folat tidak hanya didapat dari suplemen, makanan sehari-hari juga bisa memperkaya kebutuhan kandungan tersebut, termasuk telur.
Kacang kacangan, makanan tinggi protein, hingga sejumlah buah seperti alpukat juga kaya akan asam folat.
“Itu kalau hamil harus sudah tercukupi dulu asam folatnya. Banyak sebenarnya pengganti asam folat, dari makanan sehari-hari, seperti telur, itu juga cukup, intinya kebutuhan asam folat wajib terpenuhi,” sambungnya.
dr Bernie mengingatkan 1.000 hari pertama kehidupan merupakan ‘golden time’ bagi tumbuh kembang anak. Bila anak tidak terpenuhi nutrisinya, risiko terkena stunting relatif tinggi. Bukan hanya perkara gangguan pertumbuhan seperti tinggi badan, tetapi stunting bisa berpengaruh pada perkembangan otak anak, meliputi defisit perilaku dan kognitif.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan motorik halus. Angka stunting di Indonesia per 2022 masih berada di 21,6 persen, pemerintah menargetkan trennya bisa ditekan hingga 14 persen di 2024.
Simak Video “Sempat Disebut Gibran, Ini Beda Asam Sulfat dan Asam Folat“
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)
Leave a Reply