Hingga saat ini di Kabupaten Banyuasin penyakit AIDS, Tuberculosis dan Malaria (ATM) yang merupakan salah satu penyakit menular yang ditularkan melalui virus HIV untuk penyakit AIDS, basil  mycobacterium penyebab penyakit TB dan vektor nyamuk Anopheles sp sebagai perantara penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan masih adanya kasus angka kesakitan dari tahun ke tahun.

Dimana goal penemuan kasus baru TB pada tahun 2022 ini sebanyak 2927  orang  dan sampai dengan bulan Juni 2022 baru diketemukan sebanyak 588 orang, sedangkan pada tahun 2022 ini di Kabupaten Banyuasin diketemukan kasus baru HIV AIDS sebanyak 29 orang. Walaupun di Kabupaten Banyuasin pada tahun 2014 sudah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria akan tetapi masih diketemukan kasus malaria walaupun merupakan kasus impor dari daerah lain. Beberapa kebijakan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular khususnya penyakit AIDS, Tuberculosis dan Malaria dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit tersebut.

Seharusnya dengan kemajuan teknologi di bidang kesehatan maupun informasi penyakit seperti AIDS, TB, dan Malaria (ATM) bukan lagi menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Akan tetapi mengingat kompleknya masalah penyebab penyakit tersebut  ternyata sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Oleh karena itu maka masih diperlukan penanggulangan secara terpadu dan menyeluruh dengan melibatkan peran aktif  masyarakat, lembaga sosial, Perusahaan Perusahaan yang peduli terhadap kesehatan dalam upaya mencegah dan mengendalikan transmisi penularan penyakit AIDS, Tuberculosis dan Malaria (ATM) khususnya di Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.

Di samping itu hal ini juga sebagai komitmen dari suatu Perusahaan dimana melalui dana CSR Perusahaan akan tercipta hubungan antara Pemerintah dengan Perusahaan dalam mengatasi berbagai masalah sosial khusunya bidang kesehatan.

Disamping itu melalui dana CSR Perusahaan juga ikut membantu program Pemerintah khususnya bidang kesehatan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, memperkecil konflik sosial, menguatkan dan memberdayakan masyarakat, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada masyarakat khususnya masalah kesehatan.

Dengan melihat betapa besarnya  azas manfaat CSR Perusahaan bagi masyarakat maka Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dalam upaya meningkatkan koordinasi, advokasi dan kemitraan melalui Ketua CSR Kabupaten Banyuasin yang dalam hal ini diketuai oleh Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin selalu berupaya berkoordinasi dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AIDS, Tuberculosis dan Malaria ( PP ATM) kepada Perusahaan yang ada di Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.

Dan tentu saja melalui kegiatan Kesepakatan bersama CSR-Baznas dalam Pencegahan dan Pengendalian AIDS Tuberculosis Malaria (PP ATM) Kabupaten Banyuasin Menuju Eliminasi ATM Tahun 2030 kami sangat mendukung dan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama CSR Perusahaan dan Baznas  dan Desa yang peduli dan ikut aktif membantu para pasien atau penderita AIDS Tuberculosis dan Malaria.