Jakarta –
Satu bulan telah berlalu sejak tim ahli bedah dari College of Maryland College of Drugs melakukan operasi transplantasi jantung babi kedua dalam sejarah. Kondisi Lawrence Faucette, orang kedua yang menerima transplantasi jantung babi tersebut, dilaporkan telah berangsur membaik dan jantung barunya dapat bekerja secara regular.
Sebelumnya, Faucette mengidap penyakit jantung parah yang membuatnya tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung manusia. Hal inilah yang kemudian membuat Faucette mencalonkan diri sebagai pasien transplantasi jantung babi demi mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya.
Untungnya, operasi berjalan dengan sukses dan jantung baru Faucette bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam video yang diunggah pihak rumah sakit baru-baru ini, Faucette bahkan dilaporkan sudah bisa berdiri dan sedang menjalani terapi agar bisa kembali berjalan.
“Itu akan sulit, tapi aku akan mengusahakannya,” ujar Faucette, dikutip dari New York Put up, Sabtu (21/10/2023).
Salah satu dokter yang menangani Faucette, dr Muhammad Mohiuddin, mengungkapkan jantung baru Faucette sejauh ini sama sekali belum menunjukkan gejala penolakan.
“Jantungnya melakukan semua fungsinya dengan sendiri,” ucap dr Mohiuddin.
Kondisi Faucette memberikan harapan baru bagi transplantasi organ hewan ke manusia, atau xenotransplant. Selama berpuluh-puluh tahun, xenotransplant selalu gagal lantaran sistem kekebalan tubuh manusia langsung menghancurkan jaringan dari organ hewan yang dicangkok.
Sebagai informasi, ahli bedah dari College of Maryland College of Drugs sebelumnya juga pernah melakukan prosedur serupa pada pria bernama David Bennett. Sayangnya, Bennett meninggal dua bulan setelah menjalani operasi transplantasi jantung babi.
Simak Video “Ada Transplantasi Jantung Babi ke Manusia di AS, Apakah Mungkin Terjadi di RI?“
[Gambas:Video 20detik]
(ath/naf)